Anda di halaman 1dari 15

Signals & Noise

• Sinyal (gelombang) yang diterima berisi sinyal yang


diinginkan dan noise yang tak diinginkan
• Untuk membentuk model matematis digunakan gelombang-
gelombang deterministik (bukan random)
• Sifat-2 penting sinyal dan noise
– Level DC dan RMS
– Daya rata-rata
– Bandwidth
– Magnitude dan Phase pada Spektrum
– Power Spectral Density (PSD)
Sifat-sifat sinyal

• Sinyal yang diterima adalah sebuah sinyal listrik, tegangan


v(t), atau arus i(t) yang berubah terhadap waktu (time-
varying)
• Sifat-sifat fisik sinyal :
– Amplitudo-amplitudo penting terdapat dalam interval
waktu yang terbatas
• Sinyal-sinyal dan sistem-sistem rril terdapat dalam rentang
waktu tertentu,
– Amplitudo-amplitudo spektral penting terdapat dalam
interval frekwensi terbatas
• Sembarang kanal (coax, wireless, dll.) memiliki BW terbatas.
Sifat-sifat sinyal

• Sifat-sifat fisik sinyal :


– Sinyal merupakan fungsi waktu kontinyu
– Sinyal memiliki nilai-nilai puncak terbatas
• Secara fisik piranti listrik akan rusak bila nilai puncaknya tak
terbatas
– Sinyal hanya memiliki nilai-nilai riil
• Matematika kompleks digunakan untuk menyatakan sifat-sifat
sinyal tentang phasa
• Model-model matematis dapat digunakan untuk
– Menyederhanakan analisa dan dapat menghasilkan
hasil-hasil yang benar bila digunakan dengan tepat.
Sifat-sifat sinyal

• Sinyal matametis memiliki bandwidth tak terbatas dan waktu diskontinyu


• Daya rata-rata sinyal riil dan sinyal matematis besarnya sama
Waktu rata-rata

• Operator waktu rata-rata,  , seperti


1
   dt
T / 2
 lim
T  T 
T / 2

• Daya dan Energi Sinyal


– Daya : sinyal-sinyal periodik dari -  sampai +  dengan
energi tak terbatas
• Secara fisik tak realistis tetapi merupakan model yang
bermanfaat untuk interval-interval waktu terbatas,
– Energi : sinyal-sinyal tak periodik dengan energi terbatas
• Menggunakan sinyal-sinyal daya pada waktu terbatas untuk
maksud pemodelan
Waktu rata-rata

• Jika sinyal adalah periodik (daya) maka   menjadi


1 T0 / 2
   T / 2   dt
T0 0
dengan T0 merupakan periode sinyal (f0 = 1 / T0 )

• Nilai DC untuk sinyal daya :


1 T0 / 2
WDC   w(t ) dt
T0 T0 / 2
• Untuk sinyal fisik (energi) :
1 t2
WDC  
t2  t1 t1
w(t ) dt
Daya

• Jika daya rata-rata sinyal yang diterima cukup besar


dibanding daya rata-rata noise yang diterima 
informasi dapat diperoleh kembali dengan sempurna

• Daya sesaat (Instantaneous power) : p (t )  v(t ) i (t )


• Daya rata-rata : P  p (t )  v(t ) i (t )
• Nilai Root Mean Square (RMS) dari sinyal w (t)

1 T0 2 1 t2 2
WRMS  w (t )   
2
w (t ) dt atau w (t ) dt
T0 0 t 2  t1 t1
Daya dan Energi

• Untuk rangkaian-2 listrik yang resistif :


v 2 (t ) V 2
P  i 2 (t ) R  RMS  I RMS
2
R  VRMS I RMS
R R
• Daya ternormalisasi  R = 1 Ω jika
1 T0 / 2
P V I  w (t )  T / 2
2 2 2
RMS RMS w2 (t ) dt
T0 0

• Energi ternormalisasi :

E   w2 (t ) dt


• Sinyal energi jika 0 < E < , selain itu sinyal daya.


Daya dan Energi

Contoh :

4V

2V

0 1 2 3 4
t

Energi atau daya ?  tak periodik  Energi


Interval untuk integrasi ?  pilih t = 0 sampai 4 (sembarang)

WDC 
1

t2

t2  t 1 t1
w(t ) dt 
1 4

4 0
w(t ) dt 
1
4
 2t |1
0 4t |3
1 2t |3
4

1
  2  8  2  3 V
4
Daya dan Energi

Nilai RMS :
1 t2 2 1 4 2
WRMS  w (t )   w (t ) dt  
2
w (t ) dt
t2  t1 t1 4 0


1
4
 4t |10 16t |13 4t |34   3.16 V

Energi:
 4
E   w (t ) dt   w2 (t ) dt
2
 0

  4t |10 16t |13 4t |34   40 J


Decibel

• Decibel (dB) ukuran perbandingan daya logaritma berbasis


10
• Ukuran relatif, yaitu Pout 20 dB lebih besar dari Pin
 Pout   Po  Po
dB  10 log   10 log  &  10dB/10
 Pin   Pi  Pi

• Tidak menyatakan besar level daya yang sebenarnya


• Harus memiliki level daya referensi untuk mendapatkan
level daya absolut
S/N

• Decibel Signal to Noise Ratio

 PS   s 2 (t ) 
( S / N )dB  10 log   10 log 2 
 PN   n (t ) 
 
s 2 (t ) VS2RMS
Karena daya sinyal adalah  dan
R R
n 2 (t ) VN2RMS
daya noise sebesar  , maka
R R
 VS2RMS   VS RMS 
 S / N  dB  10 log 2   20 log
 VN   VN


 RMS   RMS 
dBm

• Decibel dapat digunakan untuk mengindikasikan level daya

absolute jika digunakan daya referensi


Power Level (W) 
dBm  10 log  3 
 1 10 
• “m” digunakan untuk menyatakan level referensi mW
(1•10 -3)
• 0 dBm = 1 mW 30 dBm = 1 W
• Level-level referensi lain dapat juga digunakan :
– dBW menggunakan level referensi 1 W  0 dBW = 1 W
– dBrn menggunakan level noise referensi 1 pW (1•10 -12)
• 0 dBrn = - 90 dBm
• Digunakan pada industri telepon
Contoh :
Sebuah sinyal tegangan 5 cos(ωt) diukur pada output sebuah
penerima komunikasi dengan resistor beban 50 Ω. Jika
noise diukur sebesar –10 dBm, berapa output S/N ratio
output dalam dB dan W / W.
5
VS RMS   3.54 V N o  10 dBm  1 103 (1010 /10 )  100 μW
2
VS2RMS (3.54) 2
So    250 mW
50 50
 250 mW 
( S / N )dB  10 log    34 dB or 1034/10  2,500 W/W
 100 μW 

Anda mungkin juga menyukai