Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN

PERSALINAN
Kelompok 2

Ivonty Sonia Dhika Marianus Koa


113063C1120045
01 03
113063C1120047

Mariana Berliansi Nacia


113063C1120046 02 04 113063C1120048
Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan plasenta) yang telah cukup bulan atan dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini di
mulai dengan adanya kontrasi persalinan sejati, yang ditandai
dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta.
 
Sebab-sebab terjadinya persalinan.
● Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
komplek. Perubahan perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dari berlangsungnya partus antara
lain penurunan kadar hormon progesteron dan estrogen.
Progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus.
Menurunnya kadar hormon ini terjadi 1-2 minggu sebelum
persalinan. Kadar prostaglandin meningkat menimbulkan kontraksi
myometrium. Keadaan uterus yang membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus yang mengganggu sirkulasi
uterus plasenta sehingga plasenta berdegenerasi, Tekanan pada
ganglion servikale dari fleksus frankenhauser di belakang serviks
menyebabkan uterus berkontraksi.
Mekanisme persalinan
Kepemimpinan, ada aturan main, ada hukumnya, ada
tatakramanya dan ada waktu untuk memimpin, semua
ini disebut kepemimpinan persalinan Keseluruhan 58
standar dan langkah asuhan persalinan normal yang
mempunyai arti, maksud dan tujuan, dan harus dikuasai
seorang bidan tersebut adalah
 
Beberapa diantaranya :

01 Mendengar dan Melihat Adanya Tanda


Persalinan Kala Dua.
 
02 perlengkapan perlengkapan pertolongan
pertolongan termasuk ampul oksitosin &
memasukan alat suntik sekali pakai 2 ml ke
dalam wadah partus set.
03 Memakai celemek plastik.
 
Memastikan lengan tidak memakai perhiasan,
04 mencuci tangan dgn sabun & air mengalir, dll.
Teori-Teori Mengenai Proses
Terjadinya Persalinan
 
 Penyebab terjadinya persalinan belum
diketahui dengan pasti sehingga timbul
beberapa teori yang menyatakan
kemungkinan proses persalinan. Menurut
manuaba (1998). pengertian persalinan
adalah sebagai berikut.
1. Teori Penurunan Hormon
  Beberapa hari sebelum partus
terjadi penurunan kadar hormon
estrogen dan progesteron. 2. Teori Kerengangan
Sehingga otot rahim sensitif  Otot rahim mempunyai
terhadap oksitosin. Penurunan kemampuan meregang
kadar progestron pda tingkat dalam hatas tertentu.
tertentu menyebabkan otot rahim Apabila hatas tersebut
molai kontraksi. telah terlewati, maka
  akan terjadi kontraksi,
sehingga persalinan
dapat dimulai.
 
3. Teori Plasenta Menjadi Tua
 Plasenta yang semakin tua sering dengan bertambahnya usia kehamilan akan
mmenyebabkan turunya kadar estrogen dan progesteron, sehingga pembuluh
darah mengalami kekejangan dan timbul kontraksi rahim.
4. Teori Iritasi Mekanik
Di belakan seviks terletak ganglion servikale/fleksus Fran Kenhauser. Bila
ganglion ini digeser dan ditekan atau tertekan kepada janin, maka akan timbul
kontraksi rahim.
5. Teori Oksitosin Interna Menurutnya kosentrasi progesteron akibat tuanya
kehamilan mengakibatkan aktivitas oksitosin meningkat dan kontraksi braxton
hicks sering terjadi, sehingga persalian dapat dimulai.
6. Teori Prostaglandin
Prostaglanndinn yang dikeluarkan oleh decidua
konssentrasinya meninggkat sejak usia kehamilan
15 minggu, Prostaglandin dianggap sebagai
pemicu terjadinya persalinan. pemberian
prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan
kontraksi otot humrul. Persalinan normal adalah
proses lahirnya janin dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan
bayi yang pada umumnya berlangsung kurang dari
24 jam.
Faktor yang Mempengaruhi Persalinan 
1. Passage (Jalan Lahir)
 Tulang panggul terdiri dari :
● Tulang panggul dibentuk oleh gabungan illium, iskium, pubis, dan
tulang-tulang sacrum.
● Terdapat empat sendi panggul, yaitu simfisis pubis, sendi
sakroiliaka kiri dan kanan dan 
● sakrokoksiges.
Empat jenis panggul dasar dikelompokan sebagai berikut::
1. ginekoid (tiple wanita klasik)
2. android (mirip panggul pria)
3. antropoid (mirip panggul kera)
4. platipcloid (panggul pipih)
2. Otot Dasar Panggul 
1. Permukaan belakang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat antara
os sakrum da illium disebut ligamentum sakro illinca posterior dan
bagian depan disebut ligamentum sacr illiaca anterior 
2. Ligamentum yang menghubungkan anatara os sacrum dan spina
ischium disebut ligamentum sacro spinosum 
3. Ligementum antara os sacrum dan os tuber isciadicum dinamakan
ligamentum sacrtuberosum
4. Dasar panggul/ diafragma pelvis terdiri dari bagian otot disebut
musculus levator
5 . Bagian membran disebut diafragma urogenital
 
3. Passenger (Janin Dan Plasenta)
 
1. Janin
 Janin bergerak disepanjang jalan lahir
merupakan akibat interaksi beberapa
faktor yakni:
 ukuran kepala janin, presentasi, letak,
sikap, dan posisi janin.
3. Air Ketuban
 ostium uteri, bagian selaput anak yang
2. Plasenta diatas ostium uteri yang menonjol waktu
  his disebut ketuban. Ketuban inilah yang
Karena plasenta juga harus melalui membuka serviks
jalan lahir, ia juga dianggap  4. Power (Kekuatan)
sebagai penumpang yang  Kontraksi involunter dan volunter secara
menyertai janin. Namun plasenta bersamaan untuk mengeluarkan janin dan
jarang menghambat proses vlasenta dari uterus. Kontraksi involunter
persalinan pada persalinan normal. disebut kekuatan primer, menandai
Waktu persalinan air ketuban dimulainya persalinan. Apabila servik
membuka servik dengan berdilatasi usaha volunter dimulai untuk
mendorong selaput janin kedalam mendorong yang disebut kekuatan
  sekunder, memperbesar kekuatan kontraksi
involunter. 1. His/ Kekuatan Primer
Asuhan Persalinan Kala I, II, III, dan IV
 1. Kala I (kala Pembukaan)
 Permulaan persalinan ditandai dengan keluarnya lendir bercampur
darah karena serviks mulai mendatar dan membuka. Kala pembuka
dibagi menjadi du fase (mochtar, 1994).
 2. Kala II (kala Pengeluaran)
 Menurut mochtar (1994), pada kala pengeluaran janin, his
terkoordinir, kuat, interval 2-3 menit dengan durasi 50 sampai 100
detik. Pada akhir kala I ketuban akan pecah disertai pengeluaran cairan
mendada, kepala janin turun masuk ruang panggal, sehingga terjadi
tekanan pada otot dasar panggul yang akan menimbulkan keinginan
untuk mengejan.
3. Kala III (Pelepasan Uri)
 Setelah kala II. kontraksi uterus berhenti sekitar 5 sampai 10
menit. Lepasnya plasenta
4. Kala IV (Observasi)
 Kala IV dimaksudkan untuk observasi pendarahan postpartun.
Paling sering terjadi pendarhan pad dua jam pertama, yang perlu
diobservasi adalah:
 a. Tingkat kesadaran;
 h. Tanda tanda vital;
 c. Kontrasi uterus;
 d. Terjadinya pendarahan pendarahan dikatakan normal jika
jumlahnya tidak lebih dari

 
Thank You

Anda mungkin juga menyukai