Anda di halaman 1dari 12

SOSIAL POLITIK DALAM ISLAM

Kelompok D :
1. Lailatul Maghfiroh 218123191
2. Syahrul Syamsudin 218123303
3. Rosandya Mega Pratiwi 218123162
4. Evita Hakim Lu'ay 218123241

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGERTIAN POLITIK MENURUT ISLAM

Politik Islam di dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyasah. Al-Siyasah juga berarti
mengatur, mengendalikan, mengurus, atau membuat keputusan,mengatur kaum, memerintah, dan
memimpinnya.
Secara istilah politik islam adalah pengurusan kemaslahatan umat manusia sesuai dengan
syara’. Pandangan politik menurut syara’, realitanya pasti berhubungan dengan masalah mengatur
urusan rakyat baik oleh negara maupun rakyat. Sehingga definisi dasar menurut realita dasar ini
adalah netral. Hanya saja tiap ideologi (kapitalisme, sosialisme, dan Islam) punya pandangan
tersendiri tentang aturan dan hukum mengatur sistem politik mereka. Dari sinilah muncul
pengertian politik yang mengandung pandangan hidup tertentu dan tidak lagi “netral”.
Kedudukan Politik dalam Islam
Terdapat tiga pendapat di kalangan pemikir muslim tentang kedudukan politik dalam syariat islam.

Kelompok yang menyatakan bahwa Islam adalah suatu agama yang serba lengkap
01 didalamnya terdapat pula antara lain sistem ketatanegaraan atau politik.

Kelompok yang berpendirian bahwa Islam adalah agama dalam pengertian barat. Artinya
02 agama tidak ada hubungannya dengan kenegaraan.

Menolak bahwa Islam adalah agama yang serba lengkap yang terdapat didalamnya segala
03 sistem ketatanegaraan, tetapi juga menolak pendapat bahwa islam sebagaimana
pandangan barat yang hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan.
Tujuan Politik dalam Islam
Para fuqahak Islam telah menggariskan 10 perkara penting sebagai tujuan kepada sistem politik dan pemerintahan Islam:

1. Memelihara keimanan menurut prinsip-prinsip yang telahdisepakati oleh ulamak salaf daripada kalangan umat
Islam
2. Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah dikalangan orang-orang yang
berselisih
3. Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan aman dandamai
4. Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi hak-hak manusia
5. Menjaga perbatasan negara dengan pelbagai persenjataanbagi menghadapi kemungkinan serangan daripada
pihak luar
6. Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam
7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai, zakat, dan sedekahsebagaimana yang ditetapkan syarak
8. Mengatur anggaran belanja dan perbelanjaan daripada perbendaharaan negara agar tidak digunakan secara
boros atau kikir Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagi mengawal kekayaan negara
9. Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yang rapi dalam hal-hal awam demi untuk memimpin negara dan
melindungi Ad-Din.
Pinsip-Prinsip Dasar Politik dalam Islam
Asas musyawarah yang paling utama adalah berkenaan dengan pemilihan ketua negara dan orang-orang
yang akan menjawat tugas-tugas utama dalam pentadbiran ummah. Asas musyawarah yang kedua
Musyawarah adalah berkenaan dengan penentuan jalan dan cara pelaksanaan undang-undang yang telah
dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Prinsip ini adalah berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial dan sistem ekonomi
Islam. Dalam pelaksanaannya yang luas, prinsip keadilan yang terkandung dalam sistem politik Islam
Keadilan meliputi dan merangkumi segala jenis perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia, termasuk
keadilan di antara rakyat dan pemerintah.

Kebebasan yang diipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang berterskan kepada makruf
dan kebajikan. Menegakkan prinsip kebebasan yang sebenarnya adalah tujuan terpenting bagi sistem
Kebebasan politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas utama bagi undang-undang perlembagaan
negara Islam.

Persamaan di sini terdiri dari pada persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak, persamaan
Persamaan dalam memikul tanggungjawab menurut peringkat-peringkat yang ditetapkan oleh undang-undang
perlembagaan dan persamaan berada di bawah kuat kuasa undang-undang.

Hak Menghisab pihak Hak rakyat untuk menghisab pihak pemerintah dan hak mendapat penjelasan terhadap tindak
tanduknya. Prinsip ini berdasarkan kepada kewajipan pihak pemerintah untuk melakukan
Pemerintah musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan dan pentadbiran negara dan ummah.
Pentingnya Pemerintahan dalam Islam

Manusia tidak akan bisa menjalankan sebuah urusan agama dan dunianya secara sempurna,
kecuali ada yang mampu menjadi pemimpin di tengah-tengah mereka yang mempunyai
wilayah dan kewenangan untuk memerintah serta menjalankan suatu pemerintahan. Dengan
demikian, keberadaan pemimpin, yaitu pemerintah menjadi sesuatu hal yang penting.

Oleh karena itu, ada istilah agama dan pemerintah adalah dua saudara kembar, jika salah satu
tinggi yang lainnya ikut tinggi. Agama adalah kepala, sedangkan pemerintah seperti penjaga.
Sesuatu yang tidak berkepala tentu akan dianggap hancur dan yang tidak memiliki penjaga
juga akan hancur.
PENGERTIAN HUKUM ISLAM
Kata hukum  Islam merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata hukum dan Islam

HUKUM ISLAM

mempunyai arti peraturan atau adat yg secara


Islam sendiri telah dijelaskan diatas
resmi dianggap mengikat, yang  dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah, undang-undang, merupakan agama yang
peraturan, untuk mengatur pergaulan hidup Rahmatallil’alamin.
masyarakat,  patokan (kaidah, ketentuan)
mengenai peristiwa (alam dsb) yang tertentu,
keputusan (pertimbangan) yang ditetapkan oleh
hakim (dalam pengadilan)

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


hukum Islam adalah norma-norma yang bersumber dari nilai-nilai keislaman
yang dibentuk dari dalil-dalil agama Islam, yang mencakup antara syariah dah
fiqh.
Prinsip Hukum Sosial Politik dalam Islam
 Prinsip Tauhid Tauhid
 Prinsip Keadilan Keadilan berarti keseimbangan.
 Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
 Prinsip Kemerdekaan atau Kebebasan Kebebasan
 Prinsip Persamaan atau Egaliter.
 Prinsip Ta’awun
 Prinsip Toleransi (tasamuh).
Pandangan Islam tentang NKRI
(perspektif Fiqh Siyasah)

Kata “Fiqh Siyâ sah” yang tulisan bahasa Arabnya adalah berasal dari dua kata yaitu kata Fiqh
dan yang kedua adalah Al-Siyasi. Berdasarkan pengertian harfiah, kata as siyasah berarti:
pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, pengurusan, pengawasan,
perekayasaan, dan arti-arti lainnya.

Pandangan islam terhadap NKRI sangat mendukung, Kesadaran hidup berbangsa-bangsa inilah yang
menjiwai munculnya rasa Persatuan dari berbagai suku yang terjajah untuk menyatu dalam satu Rasa
Kebaangsaan agar bisa keluar dari dunia Penjajahan. Umat Islam sadar bahwa Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal siapa diantara yang menyatu dalam satu rasa Kebangsaan itu yang paling Taqwa
diantara mereka. Rasa Kesadaran inilah yang mendasari umat Islam untuk membangun sebuah
Kekuasaan Negara dalam satu penyatuan Rasa Berbangsa yang satu. Menyadari sepenuhnya bahwa
hidup berbangsa-bangsa adalah merupakan sunnatullah yang tidak bisa dihindari.
Dasar Hukum Fiqih Siyasah

Al-Qur’an Al-Hadist

Al-Qur‟an adalah kumpulan wahyu Allah Al-Hadist adalah sumber kedua


yang diturunkan kepada Nabi Muhammad setelah Al-Qur‟an. Secara etimologi,
SAW dan termuat dalam mushaf bersifat hadits berarti tata cara. Menurut
autentik (semuanya adalah betul-betul dari pengarang kitab Lisan al-„Arab
Allah SWT). Wahyu tersebut diterima Nabi (mengutip pendapat Syammar)
Muhammad SAW dari Allah melalui Malaikat hadits pada mulanya berarti cara
Jibril. Autentik Al-Qur‟an dapat dibuktikan atau jalan, yaitu jalan yang dilalui
dari kehati-hatian para sahabat Nabi orang-orang dahulu kemudian
memeliharanya sebelum ia dibukukan dan diikuti oleh orang-orang belakangan.
dikumpulkan. Begitupula kehati-hatian para
sahabat dalam membukukan dan
memelihara penggandaannya.
Prinsip Fiqh Siyasah dalam Kehidupan Masyarakat dan Negara

Menurut teori Islam, dalam mekanisme operasional pemerintahan negara seyogianya mengacu pada prinsip-
prinsip syariah. Islam sebagai landasan etika dan moral direalisir dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Prinsip-prinsip negara dalam Islam tersebut ada yang berupa prinsip- prinsip dasar
yang mengacu pada teks-teks syariah yang jelas dan tegas, diantaranya :
1. Prinsip kedudukan manusia diatas bumi
2. Prinsip manusia sebagai umat yang satu
3. Prinsip menegakan kepastian hukum dan keadilan
4. Prinsip kepemimpinan
5. Prinsip musyawarah
6. Prinsip persatuan dan persaudaraan
7. Prinsip hidup bertetangga/hubungan antar Negara bertetangga
8. Prinsip perdamaian dan peperangan/hubungan internasional
9. Prinsip meningkatkan kewaspadaan dalam dalam bidang pertahanan dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai