Fun Games Classroom Kit by Slidesgo
Fun Games Classroom Kit by Slidesgo
“Korupsi”
Disusun Oleh :
1. Sofiyya Salsabila NIM 22114210362.
2. Ratri Ghaisani NIM 25014210203.
3. Yunita Rahmawati NIM 2501421043
1. Sebutkan sebab sebab terjadinya korupsi di indonesia !
Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan faktor eksternal, yang masing-masing
faktor tersebut memiliki beberapa poin-poin .
•^faktor internal•
Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :
1) Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang
dimilikinya saat ini. Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal tersebut akan mendorong manusia
tersebut untuk melakukan korupsi.
2)Gaya hidup yang konsumtif.Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan, atau dapat
disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini akan mendorong mereka untuk melakukan korupsi
karena apabila dari penghasilan mereka tidak mencukupi untuk memenuhi gaya hidup mereka yang boros.
3)Moral yang kurang kuat.Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia yang kurang kuat.
Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri.
.^ Faktor Eksternal
Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:
2)Hukum Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum
yang hanya pro pada pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kepentingan
untuk dirinya sendiri. Faktor hukum juga dibagi menjadi dua yaitu
konsistensi penegakan hukum dan kepastian hokum.
Birokrasi Hilangnya
Etika Sosial Fungsi
Tidak
yang Mati Pemerintah
Efisien
Dengan adanya tindakan korupsi dari satu Birokrasi memiliki tujuan untuk memberikan
Korupsi memiliki dampak kepada pemerintah
anggota kelompok maka anggota lain akan pelayanan kepada publik. Namun bagaimana
menutupi tindakan tersebut dengan jika pelayanannya sangat sulit dan berbelit- karena tidak mampu menjalankan fungsi yang
berbagai cara. Hal ini merugikan belit. Tentunya masyarakat akan merasa sebenarnya. Kondisi ini sangat
masyarakat dan negara. Tentunya sangat kesulitan jika ingin mengurus dokumen- mengkhawatirkan karena yang ditakutkan
mengecewakan karena wakil rakyat malah dokumennya. Belum lagi jika untuk korupsi semakin banyak terjadi, namun
menutupi kasus tindakan korupsi yang mempercepat pelayanan masyarakat pemerintah semakin lunak.
dapat merugikan masyarakat. diharuskan untuk membayar, inilah yang
Banyak pejabat negara yang tidak dinamakan pungli. Birokrasi pemerintahan
merasa malu dan salah ketika ia melakukan seharusnya gratis untuk masyarakat dan tidak
tindakan korupsi. Inilah arti etika sosial mempersulit.
yang mati. Orang yang memiliki kedudukan Seharusnya birokrasi pemerintahan ini
tinggi tidak merasa salah mengambil hak mengedepankan kepentingan masyarakat,
masyarakat yang lebih membutuhkan. Tidak bukan kepentingan pribadi dan kelompok saja.
ada kejujuran dan keadilan bagi Jika banyak pungli dan suap negara tidak akan
masyarakat. maju, korupsi terus akan terjadi di mana-
mana.
Dampak Korupsi di Bidang Hukum
Hilangnya
Peraturan Kepercayaan
Perundang- Masyarakat
Undangan Terhadap Negara
Tidak Efektif
Melalui media massa kita akan
Semua pihak dapat menerima mendapatkan informasi mengenai
suap dan pungli. Yang kaya akan negara sendiri bahkan dunia. Dengan
dipermudah, yang miskin akan adanya kasus tindakan korupsi di
dipersulit. Semua akan mudah negara sendiri akan ada banyak
jika ada uang. Bahkan keadlian informasi dari berbagai media massa
pun bisa dibeli dengan mudah. mengenai bobroknya hukum di
Hukum yang tadinya harus adil, Indonesia tentang kasus korupsi.
sekarang bisa dibeli. Hukum Hukum tidak benar-benar melindungi
terasa tajam ke bawah dan tumpul masyarakat. Para koruptor terlihat
ke atas. tenang ketika dijerat hukum, seperti
tidak ada yang berbeda antara
dihukum dan tidak.
Dampak Korupsi di Bidang Politik
1. Pemimpin Koruptor
Adanya praktik suap dari para calon-calon pemimpin partai saat pesta
demokrasi akan membuat bayangan bahwa mereka juga akan menjadi
calon koruptor. Tradisi ini sudah lama terjadi, para calon pemimpin selalu
memberikan uang ataupun dalam bentuk sembako agar masyarakat
memilih dia saat pemilihan.Masyarakat seolah-olah dituntut untuk
memilih pemimpin koruptor. Mereka hanya menjanjikan hal-hal yang
mungkin tidak akan dilakukan ketika ia menjabat. Tradisi seperti ini harus
kita hentikan.
2. Publik Tidak Lagi Percaya Demokrasi
Korupsi juga menyebabkan publik— tidak lagi percaya pada demokrasi.
Semua pejabat negara, legislatif, maupun petinggi pejabat negara tidak
lagi dipercaya oleh publik karena banyaknya koruptor dari dalam sana.
Bahkan publik bisa saja tidak akan memilih siapapun saat pemilihan
umum karena tindakan korupsi ini, ini dapat jadi pertimbangan publik.
Keadaan seperti ini harus diatasi dengan kepemimpinan yang bersih,
jujur,
3. Menguatnya Plutokrasi
Plutokrasi adalah sistem politik yang dikuasai oleh kamu yang memiliki
modal besar. Setiap perusahaan besar memiliki hubungan dengan partai-
partai tertentu. Beberapa pengusaha juga menjadi ketua partai politik
tertentu. Ini membuat kepentingan perusahaan dan partai menjadi tidak
sesuai. Ketua partai ini dapat melakukan tindakan suap dengan mudah
jika mereka ingin menang karena banyaknya modal yang mereka punya.
1 Menumbuhkan Literasi 3
Pendidikan dan Kultur
Antikorupsi
Melaporkan Dugaan Tindak Mencermati Rekam Jejak Calon
Pidana Korupsi Yang Terjadi di Pemimpin Yang Antikorupsi
Sekitarnya
1. Melaporkan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Yang Terjadi di Sekitarnya
Banyak dari pengungkapan kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh KPK berasal dari pengaduan masyarakat.
Hal ini menunjukan bahwa masyarakat dapat berperan penting untuk memberikan data yang informatif kepada KPK dalam
upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.Selain itu, hal ini sekaligus menguatkan kedudukan KPK sebagai “anak kandung”
dari reformasi yang lahir dari rakyat itu sendiri.Sehingga dengan berkontribusi untuk mencegah terjadinya tindak pidana
korupsi, masyarakat dapat memaksimalkan kinerja KPK dalam menyelematkan potensi kerugian negara yang dilakukan oleh
oknum pejabat pemerintahan.