Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN BANGUNAN

PENGOLAH AIR BUANGAN


Teknologi Alternatif Pengolahan
Limbah Cair Secara Biologi
- Lumpur Aktif (Activated Sludge) -
• Pada proses lumpur aktif, mikroorganisme ditumbuhkan dalam
bak aerasi, dimana mikroorganisme dan air limbah dicampur
dengan udara.
• Pada kondisi ini, mikroorganisme akan mengoksidasi sebagian
dari bahan limbah organik menjadi CO2 dan air, serta
mensintesakan bagian lain menjadi sel-sel mikroba baru.
• Lumpur aktif merupakan suatu padatan organik yang telah
mengalami penguraian secara hayati, sehingga terbentuk
massa hayati (biomass) yang aktif yang mampu menyerap
partikel-partikel di sekelilingnya, kemudian membentuk massa
yang mudah mengendap.
• Massa hayati yang dominan dan berperan disini adalah bakteri
aerobik, dapat mencapai 100 – 1000 juta per milimeter dalam
cairan campuran (Mixed Liquor = ML) dan 90% dari padatan
lumpur tersebut mengandung bakteri baik yang terdapat di
dalam maupun permukaan luarnya.
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.
Friday, October 8, 2021 2
Malahayati University
Parameter Operasi dan Desain

• Rasio F/M (Food-to-microorganism)


Rasio F/M atau beban organik (organic loading) adalah jumlah organik
yang dapat didegradasi secara biologi yang tersedia untuk sejumlah
mikroorganisme (MO) per unit waktu. Rasio F/M dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
 BOD5  Q
F/M =
(MLSS)V
• Konsentrasi MLSS (Mixed Liquor Suspended Solids) dan MLVSS (Mixed
Liquor Volatil Suspended Solids)
MLSS adalah jumlah total dari padatan tersuspensi yang berupa
material organik dan mineral termasuk mikroorganisme (Said, 2002).
MLSS diukur dengan menyaring lumpur kemudian dikeringkan pada
suhu 105oC dan berat padatan terukur merupakan MLSS. MLVSS
diukur dengan memanaskan terus sampel MLSS hingga temperatur
600-650oC, dan nilainya mendekati 65-80% dari MLSS.
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.
Friday, October 8, 2021 3
Malahayati University
Parameter Operasi dan Desain (Contd)

• Waktu Detensi Hidrolis

Waktu detensi hidrolis adalah lama waktu aerasi atau waktu rata-rata
aliran air limbah di dalam tangki aerasi dalam satuan jam. Waktu detensi
hidrolis dihitung dengan membagi volume tangki dengan debit harian
rata-rata (Hammer, 1977).

• Rasio Resirkulasi
Rasio resirkulasi tergantung pada konsentrasi MLSS yang diinginkan
dan konsentrasi endapan lumpur aktif dalam aliran resirkulasi
(Reynolds, 1982). Disimpulkan oleh Tchobanoglous dan Burton (1991),
bahwa lumpur aktif yang diresirkulasi (return activated sludge, RAS)
dimaksudkan untuk menjaga konsentrasi lumpur aktif yang sesuai
dalam tangki aerasi.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 4
Malahayati University
Parameter Operasi dan Desain (Contd)

• Umur Lumpur (mean cell residence time)

Umur lumpur dapat didefinisikan sebagai ukuran rata-rata waktu tinggal


(residence time) dari organisme di dalam sistem (Tchobanoglous dan
Burton, 1991), dalam satuan hari. Umur sel atau umur lumpur dapat
dihitung melalui dua persamaan umum, berdasarkan volume yang
digunakan, yaitu : berdasarkan volume tangki aerasi dan berdasarkan
volume sistem total.

• Kebutuhan oksigen
Kebutuhan oksigen diperoleh dari aerator atau dari pengadukan secara
mekanik yang berfungsi juga untuk menjaga semua lumpur berada
dalam keadaan tersuspensi. Selama proses berlangsung harus
ditambahkan oksigen yang optimal untuk menjaga agar oksigen terlarut
dalam campuran adalah >2 mg/l dengan keperluan anergi yang minimal.
Parameter lain yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan nutrisi yang
dinyatakan dalam perbandingan BOD : N : P = 100 : 5 : 1.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 5
Malahayati University
Kriteria Desain Lumpur Aktif

Beban Beban
Umur Waktu
Tipe Proses (kg BOD/ Volumerik MLSS Ratio
Lumpur Detensi
Lumpur Aktif kg (kg (mg/l) Recycle
(hari) (jam)
MLVSS) BOD/m ) 3

Pencampuran
4 – 15 0.2 – 0.4 0.8 – 2.0 3–5 3000 - 6000 0.25 – 90
sempurna

Extended Aerasi 20 – 30 0.05 – 0.15 0.16 – 0.4 18 – 24 3000 – 6000 0.75 -1.75

Contact
4 – 15 0.2 – 0.6 1.0 – 1.2 - - 0.21 – 1.0
Stabilisasi

Bak Kontak - - - 0.5 – 1.0 1000 – 3000 -

Bak Stabilisasi - - - 4–6 4000 -10000 -

Step Aerasi
Sumber 4 – dan
: Tchobanoglous 5 0.2 –1991
Burton, 0.4 0.6 – 1.0 3-5 2000 - 3500 0.25 –0.75

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 6
Malahayati University
Kriteria Desain untuk Complete Mix Activated Sludge (CMAS)

Tchobanoglous,
Faktor Desain Sat Qassim, 1999 Hammer, 1977
1991
kg/kg.h
Food to microorganism, F/M 0,05 – 1,0 0,2 – 0,6 0,05 – 1,5
ari
Umur sel (c) 5 – 30 5 – 15 -
hari
BOD (VLR) 0,1 – 3,3 0,8 – 1,9 0,16 – 1,6
kg/m3.h
Resirkulasi, RAS 50 – 100 25 – 100 30 – 100
%
Konsentrasi MLSS 1500 – 10000 1500 – 10000 1500 – 5000
-
Waktu tinggal, td 3–5 3–5 2,5 – 24
jam
Kedalaman 3–5 1,5 – 4,5 -
m
Freeboard 0,3 – 0,6 - -
m
Rectangular P : L 1-2,2 : 1 1-2,2 : 1 -
-

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 7
Malahayati University
Direncanakan :
- Qo : 488 m3/hari = 5,65.10-3 m3/detik
- BODinf : 1282,24 mg/l
- BODeff : < 50 mg/l
- TSSinf : 89,28 mg/l
- TSSeff : < 100 mg/l
- CODinf : 4343,78 mg/l
- CODeff : < 100 mg/l
- Eff Removal COD : 70 % (Kargi, et al., 1996)
- SRT : 10 hari (Kargi, et al., 2005)
-- Suhu
Umur Sel :: 30
12ohari
C
- Kedalaman bak (H) : 4m
- Freeboard : 0,5 m
- Bentuk rectangular P:L : 2:1
- Resirkulasi : 100%
- COD : N : P : 100 : 5 : 1
- Konsentrasi VSS dalam lumpur resirkulasi (Xr) = 80% SS
- Sistem aerasi direncanakan dengan aerator tipe Surface Aerator
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.
Friday, October 8, 2021 8
Malahayati University
- Kandungan nutrien dalam influen air limbah:
- Nitrogen Total (TKN) : 1905 mg/l (Laboratorium Balai Riset dan
Standarisasi Industri dan Perdagangan, 2006)
- Pospor (P) : 2,83 mg/l (Balai Laboratorium Kesehatan, 2006)
- Faktor perbandingan Nitrogen Total (TKN) peak dengan (TKN)
average (Tchobanoglous, 2003) (FS): 1,5
- Nilai koefisien kinetik untuk bakteri halophilic nitrifier pada suhu 20oC
berdasarkan Lindblom (2003) :
• Y : 0,67 g VSS/g bCOD
• Yn : 0,12 g VSS/g Nox
• Kd : 0,74 g VSS/g VSS.hari
• Ks : 20 g bCOD/m3
• fd : 0,08
• K 20oC
d
: 0,05 hari -1
m
: 12 g VSS/g VSS. Hari

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 9
Malahayati University
Diasumsikan :

•MLSS : 5000 mg/l (Tchobanoglous, 1991)


•MLVSS, X : 0,8 MLSS (Tchobanoglous, 1991)
: 0,8 x 5000 mg/l = 4000 mg/l

•Nilai BOD5 : 68% BOD ultimate (Tchobanoglous, 1991)


•Lumpur resirkulasi (Xr) : 9000 mg/l SS
•Efluen (NH4-N) (Ne) : 0,5 mg/l (Standar baku mutu = 1 mg/l)

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 10
Malahayati University
Analisis Nutrien :

• Influen air limbah mengandung kadar nutrien sebagai Nitrogen yang tinggi, yaitu
1905 mg/l, dan Pospor 2,83 mg/l.
• Perbandingan antara COD : Nitrogen : Pospor secara teoritis adalah COD : N : P =
100 : 5 : 1 (Droste, 1997).
• Jika dengan perbandingan tersebut, dengan kadar COD influen = 4343,78 mg/l,
maka kadar Nitrogen (N) dan Pospor (P) yang terkandung dalam air limbah
seharusnya adalah:

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 11
Malahayati University
• Dengan kondisi tersebut, maka dianggap perlu untuk dilakukan penyisihan terhadap
kandungan nitrogen (nitrogen removal) untuk menghilangkan sebagian dari
kandungan nitrogen hingga mencapai batas yang ideal, sedangkan untuk pospor perlu
untuk dilakukan penambahan nutrien, yang biasanya digunakan pupuk TSP untuk
memenuhi kebutuhan pospor.
• Dikarenakan pada saat ini pupuk TSP sudah tidak tersedia di pasaran dikarenakan
tidak diproduksi lagi dan telah digantikan oleh pupuk SP 36, maka digunakan pupuk SP
36 yang merupakan pengganti dari dari produksi TSP di pasaran.
Jumlah nitrogen yang harus disisihkan dengan proses nitrifikasi – denitrifikasi untuk
mencapai kondisi perbandingan yang ideal adalah :

TKN = 1905 mg/l - 217,19 mg/l


= 1687,81 mg/l

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 12
Malahayati University
Perhitungan :

1) Menghitung Umur Lumpur Rencana (SRT)


SRT teoritis berdasarkan Kargi (2005) = 10 hari
Desain SRT :
SRT = FS x SRT teoritis (Tchobanoglous, 2003)
= 1,5 x 10 hari = 15 hari

2) Menghitung Produksi Biomassa (Px,bio)

a. Nilai COD terlarut dalam effluen (S) :

K S 1   k d  SRT 
S
SRT   m  k d   1
20 g / m3 1   0,74 g / g.h  15h
S
15h (12  0,74  g / g.h  1)
20  14,8  15
S = 1,44 g bCOD/m3
15  11,26  1
Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.
Friday, October 8, 2021 13
Malahayati University
3) Karakteristik Air Limbah

COD 0,7 ( 4343,78 ) mg / l


R  2,37
BOD 1282,24 mg / l

• b
COD = R (BODinf) (Tchobanoglous, 2003)
= 2,37 x 1282,24 mg/l = 3038,91 mg/l
• nb
COD = COD - bCOD (Tchobanoglous, 2003)
= 4343,78 mg/l - 3038,91 mg/l = 1304,87 mg/l
• s
BOD/BOD = 0,98 (Lindblom, 2003)
• s
BOD = 0,98 x 1282,24 mg/l
= 1256,60 mg/l
• BOD/UBOD = 0,68 (Lindblom, 2003)
• sCOD/COD = 0,84 (Lindblom, 2003)

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 14
Malahayati University
s
COD = 0,84 x 4343,78 mg/l
= 3648,78 mg/l
bp COD  b COD / BOD  BOD s BOD 
=
p COD COD  s COD

bp COD  3038,91 / 1282,24 mg / l (1282,24  1256,6) mg / l


= = 0,09
p COD
4343,78 mg / l  3648,78 mg / l

nb VSS (1 –= 0,09) VSSo = 59,30 mg/l


(1 –= 0,09) (65,17 mg/l) = 59,30 mg/l

4) Produksi Biomassa (Px,bio)

Dalam proses lumpur aktif untuk nitrifikasi ini, produksi biomassa merupakan
jumlah keseluruhan dari pertumbuhan bakteri heterotropik, sel yang mati, serta
pertumbuhan bakteri nitrifikasi.

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 15
Malahayati University
4) Produksi Biomassa (Px,bio) (Contd)

Q Y  So  S   f d   k d  Q (Y )  S o S  SRT Q Yn  NOx 
Px , bio   
1  (k d ) SRT 1   k d  SRT 
1  K d 20o SRT 
(488 m3 / h)(0,67 g / g ) ((3038,91  1,44) g / m3 ) (1 kg / 103 g )
Px , bio  
1  (0,74 g / g.h) (15 h)
(0,08) (0,74 g / g.h) (488 m3 / h) (0,67 g / g ) (3038,91  1,44) g / m3 (15 h) (1 kg / 103 g )

1  (0,74 g / g .h) (15 h)
(488 m3 / h) (0,12 g / g ) (1350,25 g / m3 ) (1 kg / 103 g )
1  (0,05 / h) (15 h)
Px , bio  82,08 kg / h  72,88 kg / h  45,18 kg / h
Px , bio  200,14 kg VSS / h

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 16
Malahayati University
5) Menghitung Jumlah Nitrogen yang Dioksidasi Menjadi Nitrat
NOx = TKN - Neffluen - 0,12 (Px,bio) / Q
=1687,81g/m3 - 0,5g/m3–(((0,12)(200,14kgVSS/h(103g/kg)))/488 m3/h)
= 1687,81 g/m3 - 0,5 g/m3 - 49,22 g/m3
NOx = 1638,09 g/m3

6) Perhitungan Produksi dan Massa Lumpur VSS dan TSS dalam Tangki Aerasi
a. Perhitungan Produksi Lumpur VSS dan TSS per Hari dalam Tangki Aerasi
• Produksi lumpur volatil, PX,VSS
PX,VSS = (Px,bio) + Q (nbVSS)
= 200,14 kg VSS/h + 488 m3/h (59,30 g/m3 (10-3 kg/g))
= 229,08 kg VSS/h
•Perhitungan total produksi lumpur sebagai kg TSS/hari
PX,TSS = [ ((Px,bio) / 0,85) + (Q (nbVSS)) + (Q (TSSo – VSSo)) ]
= [(200,14 kg VSS/h/0,85) + (488 m3/h(59,30 g/m3 (10-3 kg/g))
+
(488 m3/h (89,28 g/m3 - 65,17 g/m3)) (10-3 kg/g) ]
= 276,16 kg TSS/h

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 17
Malahayati University
b. Perhitungan Massa Lumpur VSS dan TSS dalam Tangki Aerasi

MLVSS
(XVSS) (V) = (PX,VSS) (SRT)
= 229,08 kg/h x 15 h
= 3436,2 kg

S
(XTSS) (V) = (PX,TSS ) (SRT)
= 276,16 kg/h x 15 h
= 4142,4 kg

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 18
Malahayati University
7) Perhitungan Volume Tangki Aerasi dan Waktu Tinggal Limbah

a. Volume Tangki Aerasi


Asumsi MLSS = 5000 mg/l (Tchobanoglous, 1991)
(XTSS) (V) = 4142,4 kg

X TSS (4142,4 kg ) (103 g / kg )


V = 
MLSS 5000 g / m3
V = 828,48 m3

b. Perhitungan Waktu Detensi Air Limbah dalam Tangki Aerasi

V (828,48 m3 ) (24 jam / h)


   3
 40,74 jam
Q (488 m / h)

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 19
Malahayati University
c. Volume Tangki Aerasi berdasarkan Debit dan Waktu Tinggal Limbah

V = 5,65.10-3 m3/detik x 40,74 jam x 3600 detik/jam


= 828,75 m3  828 m3 (sesuai perhitungan dengan asumsi MLSS)

d. Dimensi Tangki Aerasi

Tinggi air dalam bak (H) = 4m


Vr 828 m3
AS =   207 m 2
H 4m
P : L direncanakan = 2:1
P = 2L
AS = P x L = L x 2L = 2L2
207
L =  10,1 m  10 m
2
P = 2L = 2 x 10 m = 20 m

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 20
Malahayati University
Kedalaman bak = tinggi bak + freeboard
= 4 m + 0,5 m = 4,5 m
Vaktual = P x L x H
= 20 m x 10 m x 4,5 m = 900 m3

8) Menentukan jumlah MLVSS


X VSS 3436,2 kg VSS
Fraksi VSS =   0,83
X TSS 4142,4 kg TSS

MLVSS (X) = Fraksi VSS x MLSS (Tchobanoglous, 2003)


= 0,83 x 5000 mg/l = 4150 mg/l

9) Menentukan Rasio F / M dan Beban COD Volumetrik


a. Menentukan Rasio F / M
Q . So 488 m3 / h  ( 3038,91 g / m3  103 kg / g )
F/M = =
X.V (4150 g / m3  10 3 kg / g )  828 m3

= 0,43 kg COD / kg MLVSS.h


(kriteria 0,2 – 0,6  memenuhi) (Tchobanoglous, 2003)

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 21
Malahayati University
b. Menentukan Beban COD Volumetrik
Q . So (488 m3 / h) (3038,91 g / m3  103 kg / g )
Lorg = = = 1,6
V 900 m3

(kriteria 0,3 – 1,6  memenuhi) (Tchobanoglous, 2003)

10) Perhitungan Debit Lumpur


a. Debit Lumpur yang Dibuang (Qw)
PXTSS 276,16 kg / h
Qw Xu =   18,41 kg / h
SRT 15 h
Xu = 9000 mg/l = 9 kg/m3
18,41 kg / h
Qw = 3
 2, 05 m 3
/h
9 kg / m
= 2,36 x 10-5 m3 / dtk

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 22
Malahayati University
b. Debit Lumpur yang Diresirkulasi
• Menentukan Ratio Recycle Lumpur

QrXr = (Q + Qr) X  bila Qr / Q = R


X
RXr = (1+R)X  R
Xr  X

Direncanakan konsentrasi lumpur kembali (R) = 9000 mg/l


X
R
Xr  X
4150 mg / l
R  0,86
9000 mg / l  4150 mg / l
• Debit Lumpur Resirkulasi
Qr = 0,86 Q
= 0,86 x 488 m3 / h
= 419,68 m3 / h = 4,86 x 10-3 m3 / detik

Diah Ayu Wulandari Sulistyaningrum, S.T.


Friday, October 8, 2021 23
Malahayati University

Anda mungkin juga menyukai