Anda di halaman 1dari 56

MAKALAH

LIMFADENITIS TB DAN HIV

Oleh :
Aprillya Indah Sijabat (20360175)
Selfa Yunita (20360221)

Pembimbing :
dr. Siti Taqwa, Sp.PD

1
LIMFADENITIS TB

DEFINISI

Limfadenitis adalah peradangan pada


kelenjar getah bening yang terjadi
akibat terjadinya infeksi dari suatu
bagian tubuh maka terjadi pula
peradangan pada kelenjar getah bening
regioner dari lesi primer.

2
ETIOLOGI

Limfadenitis TB disebabkan oleh M.tuberculosis


complex, yaitu M.tuberculosis (pada manusia), M.bovis
(pada sapi), M.africanum, M.canetti dan M.caprae.
Daya tahan kuman M.tuberculosis lebih besar
dibandingkan dengan kuman lainnya karena sifat hidrofobik
pada permukaan selnya. Kuman ini tahan terhadap asam,
alkali dan zat warna malakit.

3
PATOGENESIS

Pada pasien yang terinfeksi HIV dengan


limfadenitis tuberkulosis, lebih banyak terdapat bukti
bahwa infeksi mereka lebih menyeluruh seperti sering
timbul demam yang tiba-tiba, gambaran foto thoraks
yang abnormal dan jumlah mycobacterium yang lebih
banyak. Reaktivasi dari infeksi yang laten lebih sering
terjadi pada pasien yang terinfeksi HIV.
GEJALA KLINIS

5
PENATALAKSA
NAAN

Penatalaksanaan limfadenitis TB secara umum dibagi menjadi dua


bagian, farmakologis dan non farmakologis.

Farmakologis
1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengklasifikasikan
limfadenitis TB ke dalam TB di luar paru dengan paduan obat
2RHZE/10RH.
2. British Thoracic Society Research Committee and Compbell
(BTSRCC) merekomendasikan pengobatan selama 9 bulan dalam
regimen 2RHE/7RH
Non- Farmakologis
Pembedahan

6
Lanjutan..

Namun pembedahan dapat dipertimbangkan seperti


prosedur dibawah ini:

• Biopsy eksisional: Limfadenitis yang disebabkan oleh


atypical mycobacteria bisa mengubah nilai kosmetik
dengan bedah eksisi.

• Aspirasi

• Insisi dan drainase

7
HIV ( Human
Immunodeviciency
Virus

HIV (Human Immunodeficiency


Virus) merupakan pathogen yang
menyerang sistem imun manusia,
terutama semua sel yang memiliki
penenda CD 4+ dipermukaannya seperti
makrofag dan limfosit T.

8
KLASIFIKASI
● a. Fase 1 Umur infeksi 1 – 6 bulan (sejak terinfeksi
HIV)
● b. Fase 2 Umur infeksi: 2 – 10 tahun setelah
terinfeksi HIV.
● c. Fase 3 Mulai muncul gejala – gejala awal
penyakit
● d. Fase 4 Sudah masuk fase AIDS.

9
Etiologi

5 fase transmisiinfeksi HIV dan AIDS yaitu:

a. Window Periode/Periode
Jendela Kondisi dimana seseorang sudah terinfeksi HIV tapi tubuhnya belum memproduksi
antibodi HIV, jika dites HIV akan menunjukan non-reaktif/negative, tapi sebenarnya sudah
terinfeksi, HIV ini tidak langsung memperlihatkan gejala tertentu, sebagian menunjukan gejala
– gejala yang tidak khas seperti infeksi akut. Sekitar 3 – 6 minggu setelah terkena virus HIV.

b. Stadium 1/Asimtomatik (Tanpa Gejala)


Disini antibody HIV sudah terbentuk artinya walaupun tidak ada gejala HIV tapi jika di tes HIV
hasilnya sudah positif/re-aktif atau kadang hanya sedikit pembengkakan pada kelenjar getah
bening.
1
0
Lanjutan..

c. Stadium 2: BB turun <10% + gejala penurunan system imun


Pada stadium ini mulai menunjukan beberapa gejala - gejala, berat badan mulai turun tapi
kurang dari 10% berat badan normal, mulai muncul penyakit – penyakit seperti ada jamur di
kuku, sariawan yang tidak sembuh – sembuh dan berulang – ulang terjadi.

d. Stadium 3
BB turun >10%, diare >1 bulan, demam >1 bulan jadi seperti demam yang tidak berhenti
walaupun sedah diberikan obat penurun panas setelah efeknya hilang dan muncul lagi,
kandidiasis oral/jamur dimulut bahkan sampai muncul gejala TB paru ini semua adalah
penyakit disebabkan karena turunnya system pertahanan tubuh/system imun. Kemudian jika
tidak juga diobati maka akan menuju HIV stadium 4.
1
1
Kelompok Resiko

1. Pengguna napza suntik: menggunakan jarum secara bergantian


2. Pekerja seks dan pelanggan mereka keterbatasan pendidikan dan peluang
untuk kehidupan yang layak memaksa mereka menjadi pekerja seks
3. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki
4. Narapidana
5. Pelaut dan pekerja di sektor transportasi

1
2
Cara Penularan

HIV ditularkan dari orang ke orang melalui pertukaran cairan tubuh seperti darah, semen, cairan vagina,
dan ASI. Terinfeksi tidaknya seseorang tergantung pada status imunitas, gizi, kesehatan umum dan usia
serta jenis kelamin merupakan faktor risiko.

Selain melalui cairan tubuh, HIV juga ditularkan melalui:

a. Ibu Hamil

b. Jarum Suntik

c. Transfusi Darah

d. Hubungan Seksual

1
3
Pencegahan
Penularan

A: Abstinence – memilih untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko tinggi, terutama
seks pranikah

B: Be faithful – saling setia

C: Condom – menggunakan kondom secara konsisten dan benar

D: Drugs – menolak penggunaan NAPZA

E: Equipment – jangan pakai jarum suntik bersama

1
4
Penatalaksanaan

Farmakologi
Terapi antiretroviral (ARV) Terapi antiretroviral berfungsi
untuk memperlama/ menghambat perkembangan dari virus
HIV sehingga perkembangan menuju AIDS bisa dalam
waktu lama.

Terapi Non Farmakologi

1. Pemberian nutrisi
2. Aktivitas dan Olahraga

1
5
LAPORAN
STATUS PASIEN

2
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Sony Suryadi Siregar
Umur : 27 tahun
Status kawin : Belum
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Dusun 1 kamboja laut dendang deli serdang
percut sei tuan

1
7
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA:

BENJOLAN DILEHER KIRI

1
8
TELAA
H
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Umum
Haji Medan dengan keluhan demam terus
menerus selama kurang lebih 2 minggu.
Terdapat benjolan dileher kiri terasa nyeri, sulit
menelan sejak 1 minggu ini, benjolan terasa
panas dan memerah. Nyeri kepala dijumpai,
muntah dijumpai, muntah berisi ampas
makanan, dan juga badan terasa lemas.
TELAA
H
Batuk tidak dijumpai, sesak nafas tidak
dijumpai, nyeri dada tidak dijumpai, berat badan
menurun dijumpai, keringat diwaktu malam hari
tidak dijumpai.
Badan lemas dijumpai, diare tidak dijumpai,
nafsu makan menurun di jumpai, demam
dijumpai, bercak bercak dilidah dan dalam mulut
tidak dijumpai.
TELAA
H

BAB : Sulit BAB


BAK : 5x/ 24 jam
RPT : Tidak ada
RPK : Tidak ada
RPO : Ceftriaxone, cefixime
R. Alergi : Tidak ada
R. Kebiasaan : Jarang berolahraga
ANAMNESA
UMUM
 Badan Merasa Kurang Enak : Ya

 Merasa Capek / Lemas : Ya


 Merasa Kurang Sehat : Ya
 Menggigil : Tidak
 Nafsu makan : Menurun
 Tidur : Terganggu
 Berat Badan : Menurun
 Malas : Ya
 Demam : Ya
 Pening : Tidak

2
2
ANAMNESA
ORGAN
TRACTUS DIGESTIVUS
A) LAMBUNG
• Sakit di Epigastrium sebelum/sesudah makan : Ya
• Rasa panas di Epigastrium : Tidak
• Muntah(Freq, Warna, Isi, dll) : Ya (2x/hari, kekuningan, isi apa
yang dimakan)
• Hematemesis : Tidak
• Ructus : Tidak
• Sendawa : Tidak
• Anoreksia : Tidak
• Mual-mual : Ya
• Dysphagia : Ya
• Foetor ex ore : Tidak
• Pyrosis : Tidak
2
3
ANAMNESA
ORGAN
TRACTUS DIGESTIVUS
B) USUS
• Sakit di abdomen : Tidak
• Borborygmi : Tidak
• Obstupasi : Tidak
• Defekasi (freq, warna, konsistensi ) : Ya (1-2x/hari, berwarna coklat kehitaman,
lembek)
• Diare(freq,warna, konsistensi) : Tidak
• Melena : Tidak
• Tenesmi : Tidak
• Flatulensi : Tidak
• Haemorhoid : Tidak

2
4
ANAMNESA
ORGAN
TRACTUS DIGESTIVUS
C) HATI DAN SALURAN EMPEDU
 Sakit perut kanan : Tidak
 Kolik : Tidak
 Ikterus : Tidak
 Gatal dikulit : Tidak
 Asites : Tidak
 Oedema : Tidak
 Berak dempul : Tidak

2
5
ANAMNESA
ORGAN
DARAH
 Sakit dimulut dan lidah : Tidak
 Mata berkunang-kunang : Tidak
 Pembengkakan kelenjar : Tidak
 Merah di kulit : Tidak
 Muka Pucat : Ya
 Bengkak : Tidak
 Penyakit Darah : Tidak
 Pendarahan sub kutan : Tidak

2
6
ANAMNESA
SOSIAL
KEADAAN SOSIAL
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Hygiene : Bersih

2
7
ANAMNESA
RIWAYAT
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
• Tidak ada

RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT TERDAHULU


• Ceftriaxone , cefixime RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Tidak ada

RIWAYAT ALERGI
• Tidak ada RIWAYAT KEBISAAN
• Jarang berolahraga

2
8
ANAMNESA
MAKANAN
KEADAAN SOSIAL
 Nasi : Ya Freq : 3x/hari
 Ikan : Ya
 Sayuran : Ya
 Daging : Ya

2
9
ANAMNESA FAMILY

Penyakit - penyakit Family : Tidak ada
Penyakit seperti orang sakit : Tidak ada
Anak-anak 0, Hidup 0, Mati 0

3
0
STATUS
PRAESENT
KEADAAN UMUM
Sensorium : Compos Mentis
Tekanan Darah : 109/61 mmHg
HR : 112x/menit, Equal, Teg/Vol (Sedang)
RR : 22x/menit, Reg, Tiper Pernapasan (Thorakal Abdomina)l
Temperature: 38,9˚C

KEADAAN GIZI
TB : 165 cm
BB : 50 kg
IMT : 18,36 kg/cm² (Kesan = Underweight)
RBW : 76,92% (Kesan =Undernutrition)

3
1
STATUS
PRAESENT
KEADAAN PENYAKIT
Anemi : Tidak
Ikterus : Tidak
Sianosis : Tidak
Dispnoe : Tidak
Edema : Tidak
Eritema : Tidak
Turgor : Baik
Gerakan Aktif : Menurun
Sikap Tidur Paksa : Tidak

32
PEMERIKSAAN
FISIK
KEPALA Pertumbuhan rambut : Normal
Sakit kalau dipegang : Tidak
Perubahan Lokal : Tidak

A) Muka Sembab : Tidak


Pucat : Ya
Kuning : Tidak
Parase : Tidak
Gangguan local : Tidak
B) Mata Stand Mata : Normal
Gerakan : Segala Arah
Exoftalmus : Tidak
Ptosis : Tidak
Ikterus : Tidak
Anemia : Tidak
Reaksi Pupil : Isokor 33
Gangguan local : Tidak
PEMERIKSAAN
FISIK
C) Telinga Sekret : Tidak F) Gigi Karies : Tidak
Radang : Tidak Pertumbuhan : Tidak
Bentuk : Normal Jumlah : Tidak dihitung
Atrofi : Tidak
Pyrroe Alveolaeris : TidaK

D) Hidung Sekret : Tidak


Bentuk : Tidak
Benjolan-benjolan : Tidak

E) Bibir Sianosis : Tidak


Pucat : Tidak
Kering : Tidak
Radang : Tidak
34
PEMERIKSAAN
FISIK
G) Lidah Kering : Tidak
Pucat : Tidak
Beslag : Tidak
Tremor : Tidak

H) Hidung Merah : Tidak


Bengkak : Tidak
Beslag : Tidak
Membran : Tidak
Angina Lacunaris : Tidak

35
PEMERIKSAAN
FISIK
LEHER
Inspeksi
Struma : Tidak
Kelenjar Bengkak : Ya
Pulsasi Vena : Tidak
Torticolis : Tidak
Venektasi : Tidak

Palpasi
Posisi Trachea : Normal
Sakit / Nyeri Tekan : Ya
TVJ : R-2 cm H20
Kosta Servikalis : Tidak

36
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX DEPAN
Inspeksi Bentuk : Fusiformis
Simetris/asimetris : Simetris
Bendungan Vena : Tidak
Ketinggalan bernafas : Tidak
Venektasi : Tidak
Pembengkakan : Tidak
Pylasi Verbal : Tidak
Mammae : Tidak

37
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX DEPAN
Palpasi Nyeri Tekan : Tidak
Fremitus Suara : Sama Ka=Ki
Fremissement : Tidak
Iktus : Tidak teraba
>Lokalisasi :-
>Kuat Angkat : -
>Melebar : -
>Iktus Negatif : -

38
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX DEPAN
Perkusi
• Suara Perkusi Paru : Sonor dikedua lapang paru
• Batas Paru Hati :
-Relatif : ICS V midclavicularis dextra
-Absolut : ICS VI linea midclavicularis dextra
• Gerakan Bebas : 2 cm
• Batas Jantung :
-Atas : ICS III dextra
-Kanan : ICS V linea parasternalis dextra
-Kiri : ICS VI Linea midclavicularis sinistra

39
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX DEPAN
Auskultasi
• Paru-Paru
-Suara Pernafasan : Vesikuler Ka = Ki
-Suara Tambahan : Tidak
Ronki Basah : -
Ronki Kering : -
Krepitasi : -
Gesek Pleura : -
• Cor
-Heart Rate : 112x/menit
-Suara Katup : M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2
-Suara Tambahan
Desah Jantung Fungsionil : Tidak 40
Gesek Percardia : Tidak
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX BELAKANG
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis
Simetris / Asimetris : Simetris
Benjolan-benjolan : Tidak
Scapulae alta : Tidak
Ketinggalan bernafas : Tidak
Venektasi : Tidak

Palpasi
Nyeri Tekan : Tidak
Fremitus Suara : Sama Ka=Ki
Penonjolan-penonjolan : Tidak

41
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX BELAKANG
Perkusi
Suara perkusi paru : Sonor Ka=Ki
Gerakan bebas : 2 cm
Batas bawah paru
-Kanan : IX Proc.Spin. Vert. Thoracal
-Kiri : IX Proc.Spin.Vert. Thoracal

42
PEMERIKSAAN
FISIK
THORAX BELAKANG
Auskultasi
Suara Pernafasan : Vesikuler Ka = Ki
Suara Tambahan : Tidak
 
 
 
 
 

43
PEMERIKSAAN
FISIK
ABDOMEN
INSPEKSI Bengkak : Tidak
Venektasi : Tidak
Gembung : Tidak
Sirkulasi Collateral : Tidak
Pulsasi : Tidak

PALPASI Defens Muscular : Tidak


Nyeri Tekan : Tidak
Lien : Normal
Ren : Normal
Hepar Teraba : Ya

44
PEMERIKSAAN
FISIK
ABDOMEN
Perkusi Pekak Hati : Ya
Pekak Beralih : Tidak

Auskultasi Peristaltik usus : 10x/menit

45
PEMERIKSAAN
FISIK
GENITALIA Luka : Tidak
Sikatrik : Tidak
Nanah : Tidak
Hernia : Tidak

46
PEMERIKSAAN
FISIK
EKTREMITAS
Atas Dexra Sinistra
Bengkak : Tidak Tidak
Merah : Tidak Tidak
Stand Abnormal : Tidak Tidak
Gangguan Fungsi : Tidak Tidak
Tes Rumpelit : Tidak Tidak
Refleks
Biceps : ++ ++
Triceps : ++ ++
Radio Periost : + +
47
PEMERIKSAAN
FISIK
EKTREMITAS
Bawah Dexra Sinistra
Bengkak : Tidak Tidak
Merah : Tidak Tidak
Oedema : Tidak Tidak
Pucat : Tidak Tidak
Gangguan Fungsi : Tidak Tidak
Luka / Gangren : Tidak Tidak
Varises : Tidak Tidak
Refleks
KPR : ++ ++
APR : ++ ++
Struple : + + 48
PEMERIKSAAN
Nama Test LABORATORIUM
Hasil Satuan

Darah Rutin

Hemoglobin 9.7 g/dl

Eritrosit 3.30 Juta/UI

Leukosit 24.6 /UI

Hematokrit 28.1 %

Trombosit 269 /UI

Index Eritrosit

MCV 85 FI

MCH 30 Pg
49
MCHC 35 %
Jenis Leuksosit

Eosinofil 0 %

Basofil 0 %

Limfosit 24 %

Limfosit 3 %

Fungsi Hati

AST (SGOT) 21.0 u/L

ALT (SGPT) 31.0 u/L

Albumin - g/dL

5
0
Fungsi Ginjal

Ureum 39.0 mg/dL

Kreatinin 1.52 mg/dL

Glukosa Darah - mg/dL

Urin
Bilirubin - mg/dL

5
1
PEMERIKSAAN
USG
HASIL :
- Hati : ukuran normal, tepi halus, prankim homogen
- GB : stone multiple (+)± 1,9 cm, sludge (+), CBD dilatasi
- Right kidney : normal sonography
- Left kidney : normal sonography

Kesimpulan :
- Multiple GB Stone
- Cholecystitis

52
RESUME
Anamnesa Utama : Limfadenopati Colli Sinistra

Telaah :
 Febris ± 2 minggu • BAB : Sulit BAB
 Limfadenopati colli terasa • BAK : 5x/ hari, warna kuning pekat
panas dan memerah • RPT : Tidak ada
• RPK : Tidak ada
 Vomitus (+)
• RPO : Ceftriaxone, cefixime
 Disfagia (+) • Alergi : Tidak ada
 Cephalgia (+) • Kebiasaan : Pasien jarang berolahraga

5
3
Diagnosis

54
KESIMPULAN
TERIMAKA
SIH

56

Anda mungkin juga menyukai