SEMUA PEMBENIH
IKAN
WHAT WHO WHY WHERE WHEN
DALAM UNIT
PEMBENIHAN
WHAT WHO WHY WHERE WHEN
PANEN TOTAL/SEBAGIAN
PEMBESARAN
Lahan, air, ikan, tenaga, dana, management, teknologi
PENDEDERAN
Lahan, air, ikan, tenaga, dana, management, teknologi
PEMIJAHAN
Teknik (alami, induced breding/spawning)
Program (inbred/outbred line, hibridisasi)
Nilai (sepasang, massal) ~ Ne
Wadah (akuarium, bak, hapa, kolam)
Aspek
Sehat
Lingkungan
Bermutu
Aspek Bebas residu
Teknis B
UNIT E
antibiotik
Bebas logam
PEMBENIHA N berat
I Aman bagi
Aspek N H kesehatan
Manajemen Ramah
Aspek lingkungan
Keamanan Pangan
ASPEK TEKNIS:
Kelayakan Lokasi
1. Bebas cemaran,
2. Bebas banjir
3. Sumber daya air layak untuk pembenihan ikan
mas, tersedia sepanjang tahun, dan bebas
cemaran
4. Mudah dijangkau, prasarana cukup
5. Mudah dalam memperoleh tenaga kerja yang
kompeten, berdedikasi tinggi sesuai dengan
kebutuhan
ASPEK TEKNIS:
Kelayakan Fasilitas
• Bangunan
1. Bangsal atau fasilitas • Sarana filtrasi, pengendapan
panen atau bak tandon
2. Tempat penyimpanan • Bak karantina
pakan • Bak/kolam pemeliharaan
3. Ruang administrasi induk
• Wadah pemijahan
4. Tempat penyimpanan • Wadah penetasan
peralatan • Bak/kolam pemeliharaan
5. Tempat penyimpanan benih
bahan kimia/obat-obatan • Bak kultur pakan alami
6. Laboratorium • Wadah penampungan benih
7. Ruang mesin • Sarana pengolah limbah
CONTOH Sarana Water Treatment
UV water sterilisation Pressure Filter
Kolam filter
ASPEK TEKNIS:
Kelayakan Fasilitas
Sarana Biosecurity:
1.Pagar dan penyekat
2.Sarana sterilisasi (foot bath,
sterilisasi tangan)
3.Pakaian dan perlengkapan personil
unit produksi
FASILITAS BIOSECURITY
Konsep Biosecurity :
- Mencegah masuknya penyakit
- Mencegah penyebaran penyakit
BIOSECURE AREA
17
Back to CPIB
18
ASPEK TEKNIS:
Proses Produksi Ikan Mas
PEMULIAAN CPIB/SISTU
DJPB/LSSM
UPT/UPT
BROODSTO HATCHERY/
GPS D PS UPR
CK CENTER (SPO)
B
E
N
PENGAWASAN I
H
MASYARAKAT
PEMBUDIDAYA
INDUK IKAN MAS
Majalaya
• Warna sisik, hijau keabu-abuan; badan pendek dan relatif tinggi;
• Dinding perut lebih tebal dibanding strain lainnya.
Koleksi Induk
Punten
• Warna sisik hijau kehitam-hitaman;
• Badan relatif pendek dibanding strain lainnya.
Koleksi Induk
Rajadanu
• Warna sisik hijau keabu-abuan; badan relatif panjang;
• Kepala bagian atas agak menonjol.
Koleksi Induk
Wildan
• Warna sisik, hijau keabua-abuan (mirip Majalaya) namun sisi
luar sisiknya lebih gelap dibandingkan Majalaya.
Koleksi Induk
Sinyonya
• Warna sisik, kuning terang; badan relatif ramping;
• Mata sipit saat dewasa.
Koleksi Induk
Cangkringan
• Warna sisik, merah kekuningan; badan relatif panjang;
• Mata menonjol
Koleksi Induk
Szarvas
• Bersisik penuh, homozigot;
• Warna sisik, putih keperakan hingga putih ke kuningan;
• Linea lateralis, mirip strain lainnya;
Koleksi Induk
“Mas Adi”
• Warna sisik, hijau keabu-abuan; panjang badan-tinggi badan-
ukuran kepala mengacu pada Szarvas ;
• Kombinasi gen dari 7 strain
PEMILIHAN INDUK MATANG
GONAD
Betina dan jantan dipelihara terpisah
Induk yang baik : - kesesuaian umur dan bobot
- normal (FA ~ 0)
- tidak sekerabat, …
Jantan siap pijah : bila distriping, keluar sperma
putih pekat
Betina siap pijah : - perut buncit dan terasa
lunak,
- genital kemerahan dan agak
membengkak,
INDUK MATANG GONAD
PEMIJAHAN
(produksi benih sebar)
2 dst… 2
… …
25 25
1♀ x 1♂ 1♀ x 1♂ 1♀ x 1♂
Seleksi group ♀ dan ♂ hanya yang di atas nilai tengah seluruh group
Protokol 05
Seleksi individu ikan mas
Ke-1 Ke-2 Ke-16
2♀ x 2♂ 2♀ x 2♂ 2♀ x 2♂
Protokol 06
Perbanyakan Calon Induk Galur Murni
Pemijahan
25 ♀ x 25 ♂
Protokol 09
NILAI PEMIJAHAN (Ne) DALAM PERBANYAKAN
INDUK
4 x (jumlah betina x jumlah jantan)
Ne =
jumlah betina + jumlah jantan
1
F =
2 x Ne
Berapa nilai Ne yang aman?
1. 50 (wp) dan 500 (wl) ---FAO, 1981
2. 263-344 (food fish) dan 424-685 (restocking)---Tave, 1986
PENETASAN
G
Keterangan:
A
E
A. Panjang kolam
B. Lebar kolam
C. Dasar Kolam
C
D. Kemalir
E. Kobakan
F. Outlet Kolam
D
G. Outlet kobakan
H. Inlet kolam
H
Telur, larva, benih,
konsumsi, calin dan
induk Waktu Dekat Jauh Alat angkut
Deras, tenang,
Terapung,
resirkulasi, Indoor, outdoor Dengan penampungan Jenis dan dosis
kobakan
Lambit, scoopnet,
Konstruksi/ waring, jala, anco Ukuran Lokasi Langsung jual Olah Waktu Pengobatan
sistem
Distribusi
Bak, hapa/jaring PANEN DAN
dll PASCA PANEN Jarak/Waktu
IKAN Darat,
Hias Jenis Ikan air,
Alat Transp.
udara
Kondisi ikan Kualitas air
Wadah
Konsumsi Olahan Ganti O2
Panen
Untuk mengurangi stres pada ikan, penangan berikut dapat
dijadikan acuan khususnya selama panen:
ukuran jaring/lambit/skoopnet disesuaikan dengan ukuran
ikan,
lakukan penangkapan dengan hati-hati,
gunakan oksigen murni atau aerasi jika diperlukan,
perpindahan ikan “dari air ke air” sangat penting diperhatikan
khususnya ukuran larva,
perbedaan suhu air antar wadah seminimum mungkin
PERSIAPAN IKAN
(2/2)
Pemberokan
Lakukan pemberokan sebelum ikan ditrasportasikan untuk
mengurangi polutan hasil metabolisme
Lakukan sortasi/grading dengan hati-hati terutama terhadap
ikan hasil polikultur. Sebaiknya lakukan sortasi berdasarkan
spesies sebelum ukuran,
Jika melakukan penimbangan (sebelum ikan dikirim/dijual),
sebaiknya treatment dengan obat/antiparasit, misalnya garam
3-5 %
Lama pemberokan untuk perjalanan lebih dari 12 jam, lebih
dari 24 jam
METODE TRANSPORTASI
Telur
Telur dapat ditransportasikan dalam 4 tahapan perkembangan:
• Telur tidak matang, masih dalam ovari betina pemijah
• Matang. Stripping telur dan sperma tanpa pembuahan. Sperma diberi
oksigen dalam wadah tertutup (10 bagian udara: 1 bagian sperma). Telur
dalam fase ini belum perlu oksigen. Telur dan sperma dimasukkan
dalam wadah pendingin (8-11 oC). Dengan teknik ini, pembuahan
dapat dilakukan 4 jam kemudian.
• Telur terbuahi. Sperma dan telur distripping dan lakukan pembuahan.
Masukkan keduanya dalam wadah tahan goncangan. Gunakan substrat
penempelan telur. Transportasi dapat dilakukan dalam beberapa jam atau
beberapa hari tergantung suhu dalam box selama transportasi.
• Telur bintik mata. Gunakan box kedap udara (styrofoam) agar suhu
tetap stabil
METODE TRANSPORTASI
Larva dan Benih
• Gunakan kantong plastik
• Perbandingan volume air + ikan dengan oksigen = 30 : 70
• Jumlah larva/benih (.000) dan waktu tempuh pada suhu
tertentu tertera dalam Tabel
Suhu ( oC)
15 20 25
Fase
Durasi (jam)
4 8 12 24 4 8 12 24 4 8 12 24
Larva 200 150 100 50 120 80 60 40 100 80 60 30
Benih 2-3 cm 15 12 10 8 12 10 8 6 10 8 6 4
Panjang Total (cm)
Suhu 15-17 oC 2-3 4-6 6-8 8-12 12-16 16-20 20-25 25-30
5000 1000 500 300 250 80 30 10
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA
• Gunakan bahan anastesi untuk mengurangi CO2 dan
NH3 atau suhu rendah (lk 8 oC).
• Bahan anastesi sebaiknya digunakan pada suhu
diatas 15 oC
• Jangan gunakan bahan ini untuk ikan ukuran
konsumsi
• Bahan yang dapat digunakan : tricaine methane-
sulphonate (MS222)
• Benih, 1: 50.000 atau 10 gram : 500 liter air
• Induk, 1: 10.000 atau 10 gram : 100 liter air
TERIMA KASIH
Atas perhatiannya