Anda di halaman 1dari 14

PERUBAHAN SOSIAL YANG LAZIM TERJADI PADA PROSES MENUA KEPERAWATAN GERONTIK

DI SUSUN OLEH

KEL: 3
EVIYANTI ELPRIDA SINAGA
LISNA SANTIKA SEMBIRING
ERBIN LANDONG SIRAIT
MARIANA HUTAPEA
  
PROGRAM STUDI NERS TAHAP AKADEMIK JALUTRANSFER
STIKes Santa Elisabeth Medan
2020/2021.
Latar Belakang
Aaging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan
struktur fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya
infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati
sedikit demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya.
Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-
30 tahun.
Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian usia lanjut dan proses


menua.
2. Untuk memahami perubahan-perubahan yang
terjadi pada proses menua secara sosial
 
 
Definisi Usia Lanjut

Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih. Belum ada kesepakatan
tentang batasan umur lanjut usia disebabkan terlalu banyak pendapat tentang batasan umur
lanjut usia. Dibawah ini dikemukakan batasan umur lansia (Nugroho 1999:19).
• Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Lanjut usia meliputi :
• Usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usia 45 – 59 tahun
• Lanjut Usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun
• Lanjut Usia Tua (old) = antara 75 dan 90 tahun
• Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
Saat ini yang berlaku Undang-Undang No.13/th. 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang
berbunyi sebagai berikut : BAB I pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “ Lanjut Usia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas. Dalam penelitian ini batasan umur untuk
menentukan lanjut usia, yaitu seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur
antara 60-69 tahun. (Nugroho 1999:20).
Pengertian Proses Menua

Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan
struktur fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya
infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati
sedikit demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya.
Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-
30 tahun.
Perubahan Yang Lazim Pada Proses Menua

1. Perubahan Biologis (fisik).


2. Perubahan Psikologis
3. Perubahan Psikososial
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan
fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi
dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik meliputi
hal-hal yang berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan,
koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. Dengan adanya
penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek
psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia. 
Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai
berikut :
1. Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy). biasanya tipe ini tidak banyak
mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
2. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality). pada tipe ini ada kecenderungan
mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang
dapat memberikan otonomi pada dirinya.
3. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy). pada tipe ini biasanya sangat
dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu harmonis maka pada masa
lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang ditinggalkan
akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit dari kedukaannya.
4. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality). pada tipe ini setelah memasuki lansia
tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak
diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi ekonominya menjadi morat-marit.
5. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy). pada lansia tipe ini umumnya terlihat
sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain atau cenderung membuat susah
dirinya.
6. Perubahan Psikososial yang terjadi pada
Lansia
1. Kesepian
Masalah yang pertama yang dapat timbul pada lansia yaitu kesepian.
Bagaimana tidak, masa lansia dapat dikatakan sebagai masa akhir dari
kehidupan, sehingga pada masa ini para lansia akan melihat orang-orang
terdekatnya meninggal satu persatu. Apalagi jika lansia sudah mengalami
penurunan sistem pengindraan seperti penglihatan kabur dan pendengaran
tidak jelas, maka ia akan semakin merasa dirinya hidup sendirian. Maka dari
itu, ketika orang tua anda sudah mencapai lansia. Sebaiknya jangan
meninggalkan ia hidup sendiri, apalagi jika ditinggal di panti jompo. lebih baik
anda mengajak orang tua anda untuk tinggal serumah dengan anda, atau anda
menjenguk orang tua anda setiap saat sehingga ia tidak merasa kesepian.
2. Duka Cita
Duka cita pada lansia lebih sering terjadi ketika mereka kehilangan sesuatu atau
seseorang. Seperti kematian hewan peliharaan, benda yang ia sayang dicuri, atau
meninggalnya orang terdekat,. Hal ini dapat memicu rasa sedih yang mendalam,
sehingga mengakibatkan kondisi fisik dan kesehatan lansia ikut terganggu.
3. Depresi
Ketika lansia merasakan duka cita yang mendalam dan tiada henti, maka akan
membuat ia memiliki perasaan yang kosong. Setelah itu lansia akan merasakan rasa
sedih yang mendalam dan diikuti dengan keinginan menangis,  sehingga berlanjut ke
tahap depresi. depresi juga dapat ditimbulkan karena stress lingkungan atau karena
menurunnya kemampuan lansia dalam beradaptasi dengan lingkungan. Pada tahap
ini, seharusnya keluarga ada disampingnya, dan membantu mrnghibur lansia.
4. Ansietas
Ansietas atau cemas, dapat terjadi pada siapa saja, temasuk anda
yang sedang membaca tulisan ini. ansietas timbul karena kehawatiran
yang penyebabnya sama sekali belum terjadi. Ansietas pada lansia
dapat terjadi karena masalah yang sebelumnya pernah terjadi, dan
takut terulang lagi. Ansietas pada lansia, sering dikatakan sebagai
bawaan dari masa dewasa. Lansia bisa saja merasa cemas karena fobia,
atau pengobatan selama ia sakit.
5. Parafrenia
Parafrenia merupakan bentuk skizofrenia pada lansia. Hal ini biasanya terjadi pada
lansia yang lebih banyak menyendiri dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat (isolasi).
Gangguan ini dapat menimbulkan lansia mudah curiga terhadap orang lain, misalnya
seperti curiga bahwa tetangganya yang telah mencuri barang-baranya yang hilang. Lebih
parahnya lagi, gangguan lansia ini dapat membuat ia mencuragai orang lain akan
membunuhnya.
6. Sindroma Diogenes
Sindroma Diogenes Adalah kondisi lansia dengan perilaku yang mengganggu. Misalnya
seperti kamar lansia yang kotor karena lansia malah bermain-main dengan kotoran dan air
kencingnya. Atau karena lansia menumpuk barang secara tidak teratur. Meskipun kita
sudah membereskan kamar tersebut, tapi kejadian ini dapat terulang kembali. Sehingga
orang yang merawat lansia, harus memiliki kesabaran yang ekstra.
Perubahan-perubahan Psikososial
 

1. Pensiun  
Nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam
pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara
lain:
• Kehilangan finansial (income berkurang).
• Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan segala
fasilitasnya).
• Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
• Kehilangan pekerjaan/kegiatan.  
2. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan  bergerak lebih sempit.
4. Ekonomi menurun akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation. Meningkatnya biaya
hidup pada penghasilan yang sulit, dan bertambahnya biaya pengobatan.
5. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family.
6. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri, perubahan kosep diri.  
Kesimpulan

Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih. Belum ada kesepakatan tentang
batasan umur lanjut usia disebabkan terlalu banyak pendapat tentang batasan umur lanjut usia. Aging
process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat dihindarkan, yang akan
dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil)
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan struktur fungsi
secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses
menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Pada setiap
orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat
menurunnya. Namun umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun.
Adapun perubahan yang terjadi pada lansia adalah :
• Perubahan biologis (fisik)
• Perubahan psikologis
• Perubahan psikososial
• Perubahan spiritual 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai