Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK LIMBAH

Fitri Sari Dewi, SKM, MKKK


*Limbah adalah buangan yang dihasilkan
dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga, yang
lebih dikenal sebagai sampah) atau juga
dapat dihasilkan oleh alam yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan
karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
*PENGERTIAN LIMBAH
terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik.
*Secara umum orang beranggapan
bahwa sampah adalah sesuatu barang
atau benda yang sudah tidak berguna
bagi dirinya. Sampah merupakan
sesuatu yang kotor, bau, jelek, tidak
berguna lagi sehingga secepatnya
harus disingkirkan dan dibuang

*PERSEPSI TENTANG
SAMPAH
Berdasarkan jenis
1. Sampah organik
2. Sampah an-organik

Berdasarkan tingkat kelapukan


3. Sampah lapuk (garbage)
4. Sampah susah lapuk dan tidak lapuk (rubbish)

Berdasarkan bentuk
5. Padat
6. Cair
7. Gas

Berdasarkan sumber
8. Rumah tangga
9. Industri
10.pertanian

*KLASIFIKASI SAMPAH
Pencemaran udara

Pencemaran air

Penyebab banjir

SAMPAH SEBAGAI BAHAN PENCEMAR LINGKUNGAN


*Sampah merupakan sumber penyakit, baik secara langsung
maupun tak langsung. Secara langsung sampah merupakan
tempat berkembangnya berbagai parasit, bakteri dan patogen;
sedangkan secara tak langsung sampah merupakan sarang
berbagai vector (pembawa penyakit) seperti tikus, kecoa, lalat
dan nyamuk. Sampah yang membusuk; maupun kaleng, botol,
plastik; merupakan sarang patogen dan vektor penyakit.
Berbagai penyakit yang dapat muncul karena sampah yang
tidak dikelola antara lain adalah, diare, disentri, cacingan,
malaria, kaki gajah (elephantiasis) dan demam berdarah.
Penyakitpenyakit ini merupakan ancaman bagi manusia, yang
dapat menimbulkan kematian.

* Sampah sebagai
sumber penyakit
*Persepsi manusia terhadap sampah
harus berubah; bahwa sampah
tidaklah merupakan suatu barang
yang harus dibuang tetapi dapat
dimanfaatkan. Sampah nonorganik;
seperti plastik, kertas / kardus,
kaleng, besi / logam telah banyak
dimanfaatkan kembali (daur ulang)

* Sampah sebagai bahan baku


Bagian ini menjelaskan konsep
utama pengelolaan sampah yang
bertumpu pada pengurangan
(minimasi) sejak sebelum sampah itu
terbentuk.

* PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI


PENGURANGAN
*Pendekatan proaktif: yaitu upaya agar dalam
proses penggunaan bahan akan dihasilkan
limbah yang seminimal mungkin, dengan tingkat
bahaya yang serendah mungkin.
*Pendekatan reaktif: yaitu penanganan limbah
yang dilakukan setelah limbah tersebut
terbentuk Pendekatan proakatif merupakan
strategi yang diperkenalkan pada akhir tahun
1970-an dalam dunia industri, dikenal sebagai
proses bersih atau teknologi bersih yang
bersasaran pada pengendalian atau reduksi
*Konsep Minimasi Limbah
terjadinya limbah melalui penggunaan teknologi
yang lebih bersih dan yang akrab lingkungan.
* Secara ideal kemudian pendekatan proses bersih tersebut dikembangkan
menjadi konsep hierarhi urutan prioritas penanganan limbah secara umum,
yaitu [28]:
a. Langkah 1 Reduce (pembatasan): mengupayakan agar limbah yang dihasilkan
sesedikit mungkin
b. Langkah 2 Reuse (guna-ulang): bila limbah akhirnya terbentuk, maka
upayakan memanfaatkan limbah tersebut secara langsung
c. Langkah 3 Recycle (daur-ulang): residu atau limbah yang tersisa atau tidak
dapat dimanfaatkan secara langsung, kemudian diproses atau diolah untuk
dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku maupun sebagai sumber
energi
d. Langkah 4 Treatment (olah): residu yang dihasilkan atau yang tidak dapat
dimanfaatkan kemudian diolah, agar memudahkan penanganan berikutnya,
atau agar dapat secara aman dilepas ke lingkungan
e. Langkah 5 Dispose (singkir): residu/limbah yang tidak dapat diolah perlu
dilepas ke lingkungan secara aman, yaitu melalui rekayasa yang baik dan
aman seperti menyingkirkan pada sebuah lahan-urug (landfill) yang
dirancang dan disiapkan secara baik Langkah 6 Remediasi: media lingkungan
(khusunya media air dan tanah) yang sudah tercemar akibat limbah yang
tidak terkelola secara baik, perlu direhabilitasi atau diperbaiki melalui
upaya rekayasa yang sesuai, seperti bioremediasi dan sebagainya.
Daur-ulang limbah pada dasarnya telah
dimulai sejak lama. Di Indonesiapun,
khususnya di daerah pertanian, masyarakat
sudah mengenal daur ulang limbah,
khususnya limbah yang bersifat hayati,
seperti sisa makanan, daun-daunan dsb.
Daur-ulang limbah tidak selalu harus
diartikan bahwa upaya ini adalah yang
paling baik, sehingga harus selalu
dilaksanakan. Pilihan daur-ulang
hendaknya disertai alasan(Reuse)
* Guna-ulang yang rasional
dan Daur-ulang
seperti bagaimana aspek biaya, (Recycle)
enersi, dan
Sampah
kualitas produk yang dihasilkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai