Anda di halaman 1dari 35

Mekanika Tanah II

Kuliah ke VI

Oleh:

Lusmeilia Afriani
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Lampung
Kuat Geser Tanah
Kekuatan geser suatu tanah dapat didefinisikan sebagai tahanan
maksimum dari tanah terhadap tegangan geser di bawah suatu kondisi
yang diberikan. Kondisi yang diberikan adalah tanah mengalami tekanan
akibat dari beban diatasnya, tekanan yang terjadi bersangkutan dengan
sifat-sifat drainasi tanah.

Tanah berbutiran kasar mempunyai drainasi yang baik. Akan tetapi, suatu
tanah berbutir halus mempunyai drainase yang buruk sehingga tanah
berbutiran halus akan mengering dengan sangat lambat. Oleh dari itu jika
melakukan suatu percobaan dengan mengunakan jenis tanah tertentu,
kecepatan percobaan merupakan suatu faktor yang penting.

Pada tanah yang mendukung beban diatasnya, misalnya pondasi dengan


berbagai bentuk, umumnya tanah akan mengalami kenaikan tegangan.
Kenaikan tegangan pada tanah tersebut tergantung pada beban persatuan
luas dimana pondasi berada.

Kenaikan tegangan secara vertikal yang terjadi pada tanah akibat beban
pondasi harus benar-benar diketahui, ini diperuntukkan agar besarnya
penurunan tanah dibawah pondasi dapat dihitung.
Tegangan normal dan Tegangan geser pada sebuah bidang

Gambar 1, contoh tanah yang menerima tegangan normal dan tegangan


geser, dimana pada gambar tersebut σy­> σx. Untuk menentukan besarnya
tegangan normal dan tegangan geser, dapat dilihat bidang EFB. Misalkan σn
adalah tegangan normal dan n adalah tegangan geser pada bidang EF,
maka :

EB = EF cos  dan FB = EF sin 


Menurut teori Mohr (1910) kondisi keruntuhan suatu bahan terjadi oleh
akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan
geser.

Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir
tanah terhadap desakan atau tarikan. Maka bila tanah mengalami
pembebanan akan ditahan oleh :

Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi
tidak tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang geser.

Gesekan antar butiran tanah yang besarnya berbanding lurus dengan


tegangan normal pada bidang gesernya.
Coulomb, 1776 mendifinisikan sebagai :
= c + σ tg 

Gambar 1 (a). Elemen tanah yang menerima tegangan normal


dan geser, (b). diagram benda bebas bidang EFBnya.

Dimana:
• τ = tegangan geser, c = kohesi
• σ = tegangan normal,  = sudut geser dalam
Pada kasus-kasus tertentu, bidang AB dan AD merupakan
bidang-bidang utama besar dan kecil, tegangan normal dan
tegangan geser pada bidang EF menunjukan bahwa , lihat
gambar 2:
σy = σ1 dan σx = σ3
cos 2
1   3 1   3
n  
2 2
cos 2
   3 1   3
n  1 
2 2

Gambar 2 : Diagram bidang EFB


Ada beberapa percobaan geser dasar yang
dapat dilakukan terhadap suatu tanah, yang
mana, apabila dilakukan dengan kondisi
drainasi yang sama, harus memberikan hasil-
hasil yang sebanding.

Yang pertama adalah Percobaan Kotak Geser


(shear boxes test apparatus).
Yang ke Kedua adalah Triaxial
Percobaan Kotak Geser
(SHEAR BOXES TEST)
Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut
persatuan luas terhadap keruntuhan sepanjang bidang geser dalam tanah
dan juga dapat diartikan kekuatan geser tanah adalah tahanan terhadap
gerakan mengelinding butiran-butiran tanah yang relative satu sama lain.
Tahanan ini diakibatkan dari :

Geserakan antara butir tanah


Nilai kohesi anta butiran c.

Suatu percobaan sederhana untuk memperoleh kekuatan geser suatu


tanah adalah percobaan kotak geser (lihat Gambar 3). Suatu gaya geser
dipasang pada contoh sedemikian sehingga contoh bergeser pada suatu
kecepatan regangan yang konstan.

Tahanan geser diukur pada suatu cincin uji (proving ring), dan harga
maksimum adalah kekuatan geser tanah pada keruntuhan. Kekuatan geser
ini dapat diperoleh dengan contoh yang dibebani bermacam-macam beban
tekan dan digambar suatu grafik dari tegangan geser terhadap tegangan
tekan, biasanya memberikan suatu grafik garis lurus, gambar 4,
Gambar 3 : Sket alat uji kotak geser/
uji geser langsung/ Direct shear test.
Percobaan uji geser langsung adalah pengujian tertua dan dalam bentuk yang paling
sederhana untuk suatu susunan uji geser.

Alat uji geser langsung terdiri dari sebuat kotak logam berisi sample tanah yang akan
diuji. Sample tanah dapat berbentuk bujur sangkar atau lingkaran. Ukuran sample
standar laboratorium 3 sampai 4 inchi.

Luas penampang alat uji dan tinggi 1 inchi dengan menaruh suatu beban mati
diatasnya. Beban mati tersebut bisa mencapai tekanan 150 psi. gaya geser diberikan
dengan mendorong sisi kotak sebelah atas sampai terjadi keruntuhan geser pada
tanah.

Besarnya gaya hambatan dari tanah yang bergeser dapat diukur dengan membaca
angkat-angka pada sebuah arloji ukur ditengah sebuah pengukuran beban lingkaran
(proving ring).

Pada pengujian tertentu tegangan normal dapat dihitung sebagai berikut:

= tegangan normal = gaya normal / luas penampang lintang sample tanah.


Tegangan geser yang melawan pergerakan geser dapat dihitung sebagai berikut.

 = tegangan geser = gaya geser yang melawan pergerakan / luas penampang


lintang sample tanah.
Variasi tegangan geser penghambat dan perpindahan geser yaitu:
Pada pasir lepas (renggang), tegangan geser penahan akan membesar sesuai dengan
membesarnya perpindahan geser sampai tegangan tadi mencapai tegangan geser
runtuh f. Setelah itu, besar tegangan geser akan kira-kira konstan sejalan dengan
bertambahnya perpindahan geser.

Pada pasir padat, tegangan geser penghambat akan naik sejalan dengan
membesarnya perpindahan geser runtuh (maksimum) f tercapai. Harga f sebagai
kekuatan geser puncak (peak shear strength). Bila tegangan runtuh telah tercapai,
maka tegangan geser penghambat akan berkurang lambat laun dengan
bertambahnya perpindahan geser sampai pada harga konstan yang disebut kekuatan
geser akhir maksimum (ultimate shear strength).

Uji geser langsung biasanya dilakukan beberapakali pada sebuah sample tanah
dengan bermacam-macam tegangan normal. Harga tegangan-tegangan normal dan
harga f yang didapat dengan melakukan beberapa kali pengujian dapat digambarkan
dengan grafik (lihat gambar 4) dan selanjutnya dapat menentukan harga-harga
paramater kekuatan geser.

Persamaan untuk harga rata-rata yang menghubungkan titik-titik dalam eksperimen


tersebut adalah:
f =  tan 
Besar sudut geser dalam adalah:
 = tan-1 (f/)
Gambar 4 : Hasil Percobaan Uji dengan
kotak geser
HUKUM COULOMB

Persamaan dari garis yang diperoleh dalam percobaan ini dikenal


sebagai hukum Coulomb dan dalam bentuknya yang paling
sederhana dinyatakan sebagai :
 = c +  tan
di mana
 = tegangan geser
 = tegangan tekan
c = kohesi
 = sudut tahanan geser (gesek intern; internal friction).

Untuk dicatat bahwa meskipun c dan  disebut "kohesi" dan "sudut


tahanan geser", mereka hanyalah konstanta empiris untuk suatu
tanah khusus dibawah kondisi drainasi, angka pori dan seterusnya
yang tertentu.

Nilai-nilai dalam laboratorium hanya sedikit dipakai kecuali kalau


kondisi-kondisi tersebut adalah sama dengan di lapangan.
Percobaan Tekan TRIAXIAL
Percobaan triaxial merupakan metode yang paling umum
dipakai didalam laboratorium Mekanika Tanah untuk mencari
kekuatan geser suatu tanah. Triaxial merupakan suatu
pengujian yang merupakan tiruan terbaik untuk keruntuhan
geser tanah ditempat.

Contoh tanah dengan kedalaman z dilapangan ditekan dengan


tegangan vertikal efektif.

V =  z

dan dengan tegangan efektif horizontal sebesar H = Ko. V.

Dalam kondisi demikian tanah tersebut ditekan lebih lanjut


dengan geseran n sebenarmya. Sehingga pada alat triaxial
contoh tanah diletakkan seperti pada keadaan dilapangan.

Gambar berikut sketsa alat triaxial yang disesuaikan dengan


keadaan sebenarnya dilapangan.
Gambar 5: gaya-gaya yang bekerja dalam
tanah jiak ada beban dan sketsa triaxial.
Cara kerja secara singkat adalah tanah dikeluarkan dari tabung pemotong
bergaris tengan 37,5 mm, ditutup atas dan bawah dan dikelilingi dengan
suatu selaput karet untuk mencegah kehilangan air.

Contoh tanah yang disiapkan diletakkan dalam tempatnya lihat gambar 5


dan silinder tembus pandang diisi dengan air. Suatu tinggi tekan terukur
ditetapkan pada air dan contoh tanah selanjutnya akan berada dalam
kondisi yang serupa dengan kondisi di lapangan, dimana tekanan samping
ini adalah akibat tanah disekelilingnya.

Tekanan samping ini atau tekanan sel akan merupakan tegangan minimum.

Sekarang dipasang suatu beban vertikal pada contoh pada suatu kecepatan
dengan regangan konstan sampai contoh runtuh.

Tekanan vertikal yang diterapkan pada keruntuhan ini, tegangan deviator,


dapat diukur dengan suatu cincin uji proving ring dan apabila ditambahkan
pada tekanan sel akan memberikan tegangan utama maksimum.
(a). Sket alat uji Triaxial
Gambar 6 : Alat uji dengan
perlengkapannya (Valle 2001)
Dengan tegangan-tegangan utama
maksimum dan minimum pada titik
keruntuhan suatu tanah diketahui, maka
dapat digambar suatu lingkaran Mohr
(lihat Gambar 7 dan 8).
Gambar 7 : Lingkaran Morh untuk tegangan
utama
Apabila suatu seri percobaan ini dilakukan dengan tekanan sel ( σ3) yang
berbeda, maka dapat digambar suatu seri lingkaran Mohr.

Lingkaran-lingkaran ini harus mempunyai suatu garis singgung umum


yang dikenal sebagai sampul Mohr (Mohr envelope), lihat gambar 8 dan
akan merupakan garis yang sama dengan garis yang diberikan oleh
persamaan Coulomb, asalkan percobaan triaxial dan percobaan kotak
geser dilakukan di bawah kondisi pengeringinan yang serupa.

Gambar 8 : Sampul Mohr


Percobaan triaxial dapat dilakukan dibawah kondisi pengeringan yang
berbeda dan tipe percobaan akan tergantung kepada kondisi lapangan dan
tipe pekerjaan teknis yang dilakukan.

Ada 3 tipe standar dari uji triaxial yang biasanya dilakukan:


1. Consolidated – drained test (CD test)
2. Consolidated – undrained (CU test)
3. Unconsolidated – undrained (UU test)

Suatu percobaan tertutup (undrained test) tidak mengijinkan terjadinya


pengeringan contoh selama percobaan. Karena pengeringan tidak
diperlukan maka tidak hanya perlu ada perlengkapan supaya air dalam
contoh tidak mengalir keluar tetapi juga tidak perlu menyediakan waktu
untuk terjadinya pengeringan.

Oleh karena itu percobaan ini dapat dilakukan dengan sangat cepat dan
kadang-kadang dikatakan sebagai suatu percobaan "cepat" ("quick test").

Metode pengujian secara undrained ada dua yaitu unconsolidared


undrained dan consolidated undrained.
Untuk unconsolidated undrained (UU) itu yang dikatakan percobaan
cepat, biasanya diasumsikan bahwa rencana pelaksanaan konstruksi
langsung dibangun, sehingga lapisan tanah tidak diberi kesempatan
untuk mengalami proses konsolidasi dan pengaliran air dalam tanah.

Contohnya : pembangunan gedung, jembatan, tower dan sebaginya.

Suatu percobaan tertutup terkonsolidasi (Consolidated Undrained Test)


mengijinkan pengeringan selama contoh berkonsolidasi di bawah
tekanan sel, tetapi kemudian digeser dengan cepat di bawah kondisi
tertutup.

Dalam percobaan ini perubahan tekanan air dalam tanah diukur selama
bagian percobaan tertutup dan oleh karenanya dapat dilakukan suatu
analisis tegangan efektif.

Hasil-hasil dari suatu percobaan tertutup terkonsolidasi dengan


pengukuran tekanan pori akan serupa dengan hasil-hasil dari suatu
percobaan terbuka, akan tetapi percobaan dilakukan dengan lebih
cepat.
Untuk metoda pengujian secara consolidated undrained (CU), bila
rencana pelaksanaan konstruksi dibangun secara bertahap dalak jangka
pendek dimana lapisan tanah diberi kesempatan untuk proses
konsolidasi dan pengaliran air dalam lapisan tanah tetap berlangsung.

Contohnya timbunan untuk tanah dasar jalan raya dan lapangan terb
ang dan lainnya secara bertahap.

Apabila con­toh tanah jenuh air maka suatu percobaan tertutup harus
memberikan suatu harga  yang sama dengan nol. Akan tetapi, hal ini
adalah disebabkan oleh kondisi percobaan dan bukan merupakan suatu
sifat dari tanah tersebut.

Percobaan tertutup adalah suatu analisis tegangan total dan dipakai


apabila diperlukan harga-harga kekuatan geser jangka pendek, misalnya
untuk galian-galian sementara.

Ini juga merupakan percobaan standar untuk daya dukung fondasi-


fondasi yang merupakan suatu kasus 'jangka pendek', berhubung
setelah pembebanan awal tanah akan mengalami konsolidasi dan akan
menguntungkan kekuatan geser (biasanya penurunan adalah merupakan
persoalan utama pada fondasi, dibandingkan dengan daya dukung).
Suatu percobaan terbuka (drained test) harus mengijinkan
pengeringan dari contoh selama percobaan. Oleh karena itu, tidak
hanya tanah harus mempunyai batuan berpori, di atas dan di
bawahnya dan katup pengeringan dibuka, akan tetapi juga beban
harus dipasang dengan perlahan-lahan untuk menyediakan waktu
untuk terjadinya pengeringan.

Karenanya percobaan ini kadang-kadang dikatakan sebagai suatu


percobaan "lambat." Percobaan terbuka merupakan sua­tu analisis
tegangan efektif.

Percobaan terbuka ini dikenal sebagai metoda pengujian dengan


sistem consolidated drained (CD). Percobaan ini dilakukan iuntuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dibangun secarta bertahap dalma
jangka waktu panjang.

Dimana lapisan tanah dibri kesempatan utnuk proses konsolidasi


selesai dan pengaliran aliran air tanah dianggap selesai. Contohnya:
timbunan tanah utnukl jangka panjang dan waktu yang tidak terbatad
dan pembangunan konstruksi secara bertahap tanpa jelas kapan
selesainya konstruksi etrsebut.
Parameter-parameter c dan  berkenaan dengan tegangan efektif

Apabila tekanan diterapkan terhadap suatu pasir berbutir halus, maka


beban ini mula-mula akan dipikul oleh air pori, akan tetapi berangsur-
angsur dipindahkan kepada butir-butir tanah sebagai penghamburan
tekanan air. Oleh karena itu pada jangka panjang.

Tegangan efektif ' =  – u

dan persamaan Coulomb dapat ditulis dengan lebih tepat :

 = c' + ( – u ) tan ’
 = c’ + ’ tan 

Dalam persamaan ini c' kadang-kadang disebut dengan istilah kohesi


sebenarnya (true cohesion) dan menunjukkan tegangan efektif sebagai
ganti tegangan total.

’ adalah sudut gesek dalam. Untuk mengukur harga-harga ini,adalah perlu


untuk menjaga agar angka pori, kerapatan dan lain-lain supaya konstan
selama percobaan, dan berhubung hal ini sukar dalam praktek, maka
adalah 1ebih biasa untuk mencari sembarang konstanta-konstanta c dan .
Pemakaian Lingkaran Mohr pada percobaan Triaxial

Untuk mendapatkan nilai c’ dan ’ dari hasil percobaan triaxial dapat dipergunakan
apa yang disebut lingkaran Mohr, Lingkaran Mohr ini adalah cara grafik untuk
menentukan tegangan-tegangan yang bekerja didalam suatu bahan. Bahan tersebut
boleh tanha tetapi boleh juga bahan lain.

Pada gambar berikut diperlihatkan tegangan yang bekerja pada titik tertentu.

Gambar 9: Lingkaran Mohr.


Untuk menentukan tegangan normal serta tegangan geser
pada bidang lain, misalnya AC, didapat menguraikan
gaya-gaya pada arah sejajar bidang AC dan pada arah
tegak lurus dengah AC, yaitu AC, n = AB x cos  +
BC y sin 

T=

Dimana :
n = Tegangan normal pada AC
 = Tegangan geser pada AC.
Tegangan normal adalah sebesar OM dan tegangan geser
adalah sebesar MN. Untuk mementukan besarnya c’ dan ’
dari hasil percobaan triaxial dapat menggambarkan
lingkaran Mohr. Cara menggunakan lingkaran Mohr pada
percobaan triaxial dapat dilihat sbb
Kekuatan geser digambarkan dengan garis lurus GH. Gaya geser yang
bekerja pada suati titik tertentu:
1. titik pada garis EH (titik C) menunjukan keadaan aman
2. pada titik garis GH (titik B) menunjukan keadaan runtuh
3. titik diatas garis GH (titik A) tidak mungkin karena sudah
terjadi keruntuhan.

Pada percobaa triaxial kedua tegangan utama 1 dan 3. Pada setiap
saat selama percobaan kita dapat membuat lingkaran Mohr seperti
misalnya AB. Pada saat ini tegangan sel 3 adalah sebesar OA dan
tegangan deviator 1 - 3 adalah sebesar AB.

Dalam keadaan ini tegangan geser tidak melampaui kekuatan geser,


tetapi apabila percobaan terus dilakukan sampai tegangan deviator (1
- 3) adalah sebesar AB maka lingkaran Mohr akan menyinggung garis
GH, dalam keadaan ini tegangan geser sudah menjadi sama dengan
kekuatan geser tanah yaitu sebesar MN, sehingga terjadi keruntuhan –
keruntuhan terjadi pada bidang dengan sudut kemiringan .

Untuk menentukan besarnya c’ dan ’ dari percobaan triaxial dapat


digambarkan lingkaran Mohr pada saat terjadi keruntuhan, yaitu pada
saat tegangan deviator mencapai nilai maksimum
Untuk mengambarkan dan mendapatkan lingkaran CD dan
AB dari percobaan triaxial untuk mendapatkan nilai c’ dan ’,
tarik garis yang menyinggung kedua lingkaran yaitu garis
GH.

Untuk mendapatkan lingkaran Mohr yang baik hendaknya


dilakukan:

sebaiknya dilakukan percobaan dengan tegangan sel yang


berlainan, satu kali percobaan dilakukan 3-5 kali percobaan
untuk mendapatkan nilai c’ dan  yang dapat dipercaya,

lingkaran Mohr digambarkan menurut tegangan efektif,


apabila percobaan consolidated undrained maka nilai
tegangan air pori (u) harus dikurangi dari tegangan sel (3)
untuk mendapatkan 3’,

tegangan deviator akan tetap sama menurut tegangan total


atau tegangan efektif.
Dibawah ini diberikan hasil-hasil percobaan triaxial.

1. Pasir.

Percobaan pada pasir biasanya dilakukan secara drained (terbuka). Pada


saat melakukan percobaan, sample dipadatkan pada tabung sample tetapi
pasir mempunyai angka kepadatan tertentu. Pasir tidak mengalami
perubahan isi sama sekali pada waktu digeser, angka pori seperti ini disebut
angka pori kritis.

Pasir tidak mempunyai kohesi, maka nilai c’ selalu nol. Nilai ’ tergantung
terutama kepada kepadatan pasir tetapi dipengaruhi juga oleh gradasinya.
Pasir padat mempunyai nilai sudut geser dalam, ’ antara 40 sampai 45.
Pasir tidak padat mempunyai ’ sekitar 30.

2. Lempeng.

Nilai c’ dan ’ biasanya memakai percobaan consolidated undrained. Harga


c dan  untuk lempung mempunyai variasi yang agak besar. Harga c’
tergantung pada derajat overconsolidation. Lempung yang normally
consolidated mempunyai harga c’ yang kecil sekali (hampir sama dengan
nol), makin besar derajat over consolidation makin besar harga c’. Harga 
tergantung kepada besarnya fraksi lempung.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai