Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN

KEPERAWATAN
KELUARGA
DENGAN
HIPERTENSI
Kelompok 8 Kelas 3A
Kelompok 8 Kelas 3A
1. Dwi Indah Putri Cahyani (P1337421019048)
2. Intan Balgis Humaira (P1337421019049)
3. Lisa Rahma Yuli Setiani (P1337421019050)
4. Silfi Nadiyah (P1337421019051)
5. Erika Cristin Siahaan (P1337421019052)
PENGKAJIA
N
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PASIEN HIPERTENSI
I. DATA UMUM KELUARGA
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
2. Usia : 44 tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Karyawan swasta
5. Alamat dan telepon : Pakulaut Rt06/Rw04, Kec Margasari, Kab Tegal
6. Komposisi Keluarga :
Komposisi keluarga
N Nama JK Hub TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan Status Imunisasi Ket
o dengan KK

1. Ny.T P Ibu Mertua Tegal, 17-08- Tidak sekolah Tidak bekerja -


1941/ 80 tahun

2. Ny. M P Istri Tegal, 04-02- SLTA Ibu Rumah Tangga Lengkap


1977/ 44 tahun

3. An. N L Anak Tegal, 12-04- Belum tamat SMP Pelajar Lengkap


2008/ 14 tahun

4. An. H P Anak Tegal, 30-01- Belum sekolah Tidak bekerja Lengkap


2015/ 5 tahun

5. An. H L Anak Tegal, 21-03- Belum sekolah Tidak bekerja Lengkap


2018/ 03 tahun
Genogram
1. Genogram Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal Serumah

: Laki-laki meninggal dunia

: Perempuan meninggal dunia

: Garis pernikahan

: Garis keturunan
Lanjutan data umum keluarga…
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. A Extend Family yaitu keluarga terdiri dari 1 ibu mertua, 1 orang istri, dan 3 orang
Anak

9. Suku dan Bangsa


Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
masalah kesehatan, bahasa sehari-hariyang digunakan yaitu bahasa Jawa.

10. Agama
Ny. M beragama Islam serta ibu, suami, dan anak beragama yang sama yaitu Islam Anggota keluarga
tidak ada perbedaan keyakinan dan perbedaaan praktek ibadah, keluarga Ny. M selalu menjalankan
ibadah sesuai dengan aturan dan jadwalnya. Seperti melaksanakan sholat 5 kali sehari dan kadang
kadang mengkuti Acara pengajian. Agama dianggap oleh keluarga Ny.M adalah sebagai landasan
dasar atas keyakinan dan nilai yang mempengaruhi kehidupan keluarga.
Status sosial ekonomi keluarga
a. Total pendapatan keluarga perbulan (range berdasarkan UMR)
Ny. M bekerja sebagai ibu rumah tangga untuk mengurus keperluan suami dan anak –anak.
Sedangkan Tn. A suami Ny.M bekerja sebagai karyawanswasta dengan penghasilan ± Rp. 3.500.000/
bulan dengan status ekonomi menengah

b. Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari, bila tidak apa yang
dilakukan keluarga
Ny. M mengatakan penghasilan Tn. A cukup untuk biaya hidup sehari-hari dengan pengeluaran ± Rp.
2.000.000/bulan untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah anak

c. Apakah keluarga memiliki tabungan


Ny. M dan Tn. A memiliki tabungan untuk hari tua dan tabungan sekolah untuk anak-anaknya

d. Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga, jika ada siapa
Tidak ada hanya Tn. A saja yang mencari nafkah

e. Siapakah yang mengelola keuangan dalam keluarga


Ny. M sebagai istri mengelola keuangan dalam keluarga
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Ny. M jarang sekali melakukan rekreasi ketempat hiburan. Saat santai di rumah keluarga sering duduk
berkumpul bersama sambil menonton televisi dan berkumpul dengan tetangga sekitar
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARG
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Ny. M adalah tahap V. Keluarga dengan anak usia remaja anak tertua An. N berusia 13 tahun.

14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tn. A masih belum menyekolahkan anaknya yang kedua dan ketiga

15. Riwayat keluarga inti


a) Tn. A sebagai kepala keluarga memiliki riwayat penyakit lemah ginjal, dan rutin control ke RS 1 bulan sekali
b) Ny. M mempunyai penyakit hipertensi sejak tahun 2015 dan rutin control ke klinik 1 bulan sekali dan mengambil obat rutin,
tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan maupun, kebutuhan dasar lainnya. Saat pengkajian dilakukan TTV dengan
hasil :
TD : 140/80mmhg S : 36,7°C BB : 154 kg
N : 80 x/mnt R : 18 x/mnt TB : 58 kg
c) An. N jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat, makan maupun
kebutuhan dasar yang lain, tidak memiliki hipertensi
d) An. H jarang sekali sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat, makan, maupun kebutuhan dasar lainnya, imunisasi
lengkap.
e) An. H jarang sakit tidak mempunyai masalah kesehatan, imunisasi lengkap
16. Riwayat keluarga sebelumnya
a) Ayah dari Ny. M memiliki riwayat hipertensi sebelumnya
b) Pernah operasi
Tidak ada riwayat operasi
c) Penyakit waktu muda
Ny. M mengatakan pernah mengalami Flek paru-paru berobat jalan 3 bulan pada tahun 1997
III.LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a) Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Ny. M adalah rumah milik ibunya Ny. T. Tipe rumah keluarga Ny. M adalah permanen
dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang tv, 1 dapur. Rumah tampak rapih, bersih, memiliki sirkulasi
udara yang baik, memiliki system sanitasi yang baik, dan memiliki system penerangan yang baik.

b) Denah rumah
a)

Kamar Kamar
Ruang Tamu Dapur
U

Kamar mandi

Kamar Ruang Tv
Kamar mandi
Lanjutan lingkungan…
c) Pengelolaan sampah
Ny. M mengatakan sampah keluarga yang dihasilkan di kumpulkan di tempat sampah dan dibakar jika sudah penuh.
Untuk sampah botol dan kaleng dikumpulkan oleh ibu Ny.M yaitu Ny. T untuk dijual ke tempat rongsokan.

d) Sumber air
Keluarga Ny. M menggunakan air PDAM dan air sanyo untuk kehidupan sehari-hari

e) Jamban keluarga
Keluarga Ny. M memiliki 2 jamban yang bersih, tidak bau, dan tidak berlumut

f) Pembuangan air limbah


Keluarga Ny. M memiliki saluran pembuangan air dibelakang rumahnya, dan pembuangan airnya lancar, tidak berbau
menyengat

g) Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan


Didekat rumah keluarga Ny. M terdapat Masjid untuk beribadah, rumah posyandu, dan terdapat klinik
bidan untuk memeriksa kesehatan.
Lanjutan lingkungan…
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Rumah keluarga Ny. M berada di daerah yang cukup padat. Jarak antar rumah beberapa saling berdekatan. Warga memiliki aktivitas rutin yaitu
arisan dan pengajian. Namun saat pengajian hanya Ny. T yang sering mengikuti karena Ny. M memiliki anak yang masih kecil dan menjaga
rumah. Kelompok usia yang mendominasi di Rt 06 adalah Lansia. Hubungan antar warga harmonis sering bergotong royong jika terdapat salah
satu warga yang kesusahan atau meminta bantuan. Keluarga mengatakan cukup nyaman tinggal di lingkungan rumahnya. Masalah kesehatan yang
sering terjadi dilingkungan rumahnya adalah batuk, pilek, demam, nyeri kepala.

19. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga inti Ny. M menempati rumah ibu Ny. T sejak tahun 2007 sampai saat ini. Tn. A dan Ny. M
sebelum memiliki anak menempati rumah di daerah Bekasi sejak tahun 2004-2006

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga biasanya memanfaatkan waktu luang untuk berdiskusi dan bercerita saat Tn. A libur bekerja pada hari
sabtu minggu dan tanggal merah. Tn. A tidak mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan masyarakat, Ny. M
mengikuti arisan yang diadakan oleh ibu- ibu sekitar, dan Ny. T mengikuti pengajian yang diadakan dilingkungan
sekitar.

21. Sistem pendukung keluarga


Keluarga Ny. M saling mendukung, saling membantu jika ada yang membutuhkan. Tn. A sebagai kepala keluarga
sangat bertanggung jawab dalam memimpin keluarganya.
IV. STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dalah terbuka satu sama lain. Dalam hal ini komunikasi sampai sekarang tidak begitu banyak
hambatan karena masing-masing keluarga memahami satu sama lain. Ketika ada anggota keluarga yang sedang berbicara
yang lain mendengarkan dengan baik. Setiap terdapat permasalahan didiskusikan dan dipecahkan secara bersama.
Anggota keluarga bertingkah laku sopan dan santun dalam bberinteraksi. Latar belakang komunikasi dipengaruhi oleh
budaya Jawa.

23. Struktur kekuatan keluarga


Tn. A sebagai kepala keluarga memegang peran utama dalam pengambilan keputusan termasuk mengatur dan
memutuskan kegiatan anaknya. Setiap terdapat masalah Tn. A yang memegang peran penting dalam keputusan. Tn. A
memutuskan seluruh tindakan apabila ada keluarganya yang sakit atau ada masalah dalam keuangan. Keluarga
menyetujui segala tindakan yang diambil oleh Tn. A karena sebelumnya juga didiskusikan dan mendapatkan keputusan
yang tepat.
Lanjutan struktur keluarga…
24. Struktur peran
1) Peran Formal
Tn. A sebagai kepala keluarga, mencari nafkah, dan pengambil keputusan yang ada. Ny. M sebagai ibu rumah tangga
berperan mengasuh anak-anaknya An. N, An. H, An. H, mengurus ibunya Ny. T, mengurus segala kegiatan rumah, serta
terkadang sebagai pengambil keputusan bagi anak-anaknya. Peran tersebut diterima dengan konsisten sesuai ekspetasi
anggota keluarga. Peran keluarga dipengaruhi oleh masalah kesehatan seperti ketika Tn. A sakit beliau tidak dapat
bekerja dan mencari nafkah selama 1 bulan dalam pengobatan.
2) Peran Informal
Tn. A dan Ny. M sama-sama merawat anak-anaknya

25. Nilai dan norma budaya


Nilai dan norma budaya yang dianut adalah budaya Jawa. Sampai saat ini keluarga menerima nilai yang dianut dan
tidak ada konflik nilai. Nilai dan norma yang dianut berpengaruh terhadap kesehatan keluarga.
V. FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
Setiap anggota keluarga saling peduli dan menyayangi satu sama lain. Fungsi afektif keluarga baik. Kasih sayang yang
diberikan kepada semua anggota keluarga adalah sama. Bentuk dukungan yang diberikan dalam keluarga biasanya
berbentuk verbal dengan saling menyemangati dan mendukung. Hubungan keluarga sangat dekat. Keluarga saling
terbuka jika mempunyai masalah. Keluarga pun peka terhadap sikap yang ditunjukkan yang berkaitan dengan perasaan
dan kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Setiap anggota keluarga mengetahui kebutuhan keluarga secara umum.
Jika ada masalah dalam keluarga, keluarga cenderung menyelesaikannya secara musyawarah.

27. Fungsi sosialisasi


Keluarga Tn. A jarang bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggal. Tn. A jarang mengikuti
kegiatan yang ada dilingkungan sekitarnya karena Tn. A harus bekerja, hanya Ny. M dan ibunya Ny. T yang mengikuti
kegiatan dimasyarakat sekitar. Kemampuan keluarga melatih sosialisasi anak baik, Ny. M menyuruh anak-anaknya untuk
bermain diluar rumah karena bermain dengan teman-teman lainnya dapat melatih sosialisasi anak dan mendapatkan
pengalaman yang baru. Lingkungan rumah juga cukup baik untuk bermain anak-anak karena terdapat halaman depan
rumah yang memadai untuk bermain diluar.
Lanjutan fungsi keluarga
28. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke klinik terdekat rumah, jika hanya penyakit biasa seperti batauk pilek
ditangani dengan obat warung saja. Keluarga tidak banyak mengetahui tentang informasi kesehatan, namun anggota keluarga selalu membawa ke
klinik jika terjadi sakit yang tak kunjung sembuh atau parah. Keluarga mengatakan kondisi sehat adalah ketika tubuh masih bisa melakukan
kegiatan sehari-hari seperti bekerja dan mengasuh anak. Kondisi sakit adalah ketika badan terasa tidak enak, dan sudah tidak mampu melakukan
aktivitas seperti biasa.
Kondisi TB dan BB Keluarga Ny. M adalah sebagai berikut :
• Tn. A TB/BB : 167cm/ 75kg
• Ny. M TB/BB : 154cm/ 58 kg
• NY. T TB/BB : 150cm/ 56 kg
• An. N TB/BB : 160cm/ 45kg
• An. H TB/BB : 109cm/ 23kg
• An, H TB/BB : 90cm/ 15 kg
Keluarga mengatakan semua makan makanan jenis yang sama dan senang mengonsumsi makanan apapun, kecuali anak
Ny.M yang kedua An.H tidak menyukai segala jenis makanan yang berbahan baku ayam. Frekuensi makan Keluarga Ny. M
adalah 3 kali sehari. Keluarga juga mengatakan selalu makan buah setiap harinya seperti jeruk, semangka, dan anggur.
Keluarga tidak memberlakukan jam makan dalam keluarga. Untuk An. H dan An H diberlakukan tidur siang sekitar jam 1
siang. Keluarga jarang melakukan olahraga. Tn. A akhir- akhir ini mengeluh sakit dan lemas karena batuk yang dideritanya.
Ny. M juga sering mengeluh nyeri kepala pada ubun-ubunya dan terkadang sampai pandangannya kabur. Ny. M meminum
obat antihipertensi jika habis periksa dari klinik saja. Tn. A suka merokok di dalam maupun diluar rumah, namun saat ini Tn. A
mulai memberhentikan merokok karena batuk yang dideritanya. Status imunisasi anak Ny. M lengkap. Ny. M, Tn. A. dan Ny. T
semuanya sudah mendapatkan vaksin sinovac dengan dosis awal yaitu 0,5cc. Keluarga belum pernah mendapatkan
pendidikan tentang penyakit hpertensi sebelumnya.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
29. Stresor yang di miliki
1) Stresor jangka pendek:
Stresor yang dimiliki keluarga saat ini adalah pendidikan anak Ny.M terutama anak keduanya An. H
yang tidak mau belajar membaca dan menulis padahal usianya sudah mau menganjak 6 tahun,
dikarenakan pandemic Ny. M harus ekstra sabar melatih An. H agar mau menulis dan membaca
2) Stresor jangka panjang:
Keluarga memikirkan kondisi ekonomi untuk berkelangsungan hidup dan sekolah anak-anak serta
kesehatan Tn. A yang belum sepenuhnya pulih

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor


Menurut keluarga, mereka sudah berusaha merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik dan
keluarga mengatakan berusaha menyikapi kekurangan dengan ikhlas dan sabar terkait
perekonomian itu dengan lebih hati-hati dalam pengeluaran.
Lanjutan strategi dan koping keluarga…
31. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan oleh keluarga adalah dengan cara problem-focused coping. Dalam hal ini jika
terdapat masalah keluarga, Ny. M selalu menyelesaikan masalah tersebut dengan membicarakannya
langsung dengan Tn. A sehingga setiap masalah dapat terselesaikan dengan baik.

32. Adaptasi Keluarga


Secara keseluruhan keluarga selalu dapat mengatasi stressor dan beradaptasi dengan keadaan baru.

33. Adaptasi yang difungsional


Tidak ada penggunaan adaptasi disfungsional dalam keluarga seperti pengabaian, kekerasan pada
anak, menarik diri, dll.
VII. Harapan Keluarga
Kehadiran mahasiswa keperawatan diharapkan dapat saling berbagi ilmu tentang kesehatan dan
cara merawat anggota keluarga yang sakit.
VIII. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Tn. A
Kepala Bentuk simetris oval, distribusi rambut merata, tebal,
berwarna hitam, bentuk rambut ikal, terdapat sedikit
uban
Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nyeri di darah
belakang leher
Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan
pendengaran
Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera
bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna
  putih kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui
hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada
gangguan menelan, bibir simetris, mukosa bibir lembab,
tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-)
Dada dan paru-paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada
saat bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris,
Perkusis: sonor, Auskultasi paru :vesikuler
Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada
distensi, perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 18
x/menit, Perkusi: tympani, Palapasi: tidak ada nyeri
tekan diseluruh lapang abdomen, tidak ada pembesaran
organ.
Reproduksi Tidak ada keluhan
Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 4x sehari, tidak mengalami inkontinensia
Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.
Sistem Integumen Turgor kulit elastis, tidak ada abrasi, tidak ada lebam,
tidak bengkak, tidak ada eritema
Sistem muskuloskleletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak
penuh, dan otot kuat
BB dan TB 167cm/ 75kg
Tanda- tanda Vital TD : 130/70 mmHg RR : 20x/mennit
N : 78 x/menit S : 37 °C
Capillary refill < 2 detik
Pemeriksaan Ny. T
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut sudah banyak yang rontok,
lurus, keseluruhan rambut beruban,

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang telinga
terlihat bersih, eritema (-), tidak ada ganngguan pendengaran

Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera


bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon terhadap
cahaya (+), pernah melakukan op. katarak, penglihatan
silinders dikedua matanya
Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna putih kemerahan, tidak ada
secret yang keluar melalui hidung, tidak ada kotoran yang terlihat melalui hidung,
lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, tidak ada gangguan menelan, bibir
simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada cuping hidung, Tidak ada lesi pada rongga
mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), karies gigi (-)

Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat bernafas, Palpasi
pengembangan dada simetris, Perkusis: sonor, Auskultasi paru :vesikuler

Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada distensi, perut tidak kembung,
Auskultasi: bising usus 20x/menit, Perkusi: tympani, Palpasi: tidak ada nyeri tekan
disebagian lapang abdomen, tidak ada pembesaran organ.

Reproduksi Tidak ada keluhan


Eliminasi Sistem perkemihan
Pola : ± 5x sehari, tidak mengalami inkontinensia

Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.


Sistem Integumen Turgor kulit elastis keriput, tidak ada abrasi, tidak ada
lebam, tidak bengkak, tidak ada eritema

Sistem muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak


terbatas

BB dan TB 56kg/ 150 cm

Tanda- tanda vital TD : 120/70mmHg RR : 20x/menit

N : 82x/menit S : 37, 5°C

Capillary refill < 2 detik


Pemeriksaan An H
Kepala Bentuk simetris, distribusi rambut merata, tipis dan
berwarna merah kecoklatan, bentuk rambut lurus

Leher Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid


Telinga Bentuk simetris antara telinga kanan dan kiri, liang
telinga terlihat bersih, eritema (-), tidak ada gangguan
pendengaran

Mata Kelopak mata terlihat dapat membuka menutup, sclera


bening, konjungtiva pink tidak pucat, alis mata berbatas
tegas dan simetris, pembengkakan mata (-), respon
terhadap cahaya (+)
   

Mulut dan hidung Bentuk simetris, ekspresi muka sesuai, lidah berwarna putih
kemerahan, tidak ada secret yang keluar melalui hidung, tidak
ada kotoran yang terlihat melalui hidung, tidak ada lesi pada
rongga mulut, perdarahan dan pembengkakan (-), terdapat
karies gigi

Dada dan paru- paru Suara nafas vesikuler, Inspeksi tidak ada retaksi dada saat
bernafas, Palpasi pengembangan dada simetris, Perkusis:
sonor, Auskultasi paru :vesikuler

Abdomen Inspeksi: tidak ada lesi disekitar abdomen, tidak ada distensi,
perut tidak kembung, Auskultasi: bising usus 8 x/menit, Perkusi:
tympani, Palapasi: tidak ada nyeri tekan diseluruh lapang
abdomen, tidak ada pembesaran organ.

Reproduksi Tidak ada keluhan

Eliminasi Sistem perkemihan


Pola : ± 5x sehari

Eliminasi (BAB): pola 1x sehari, tidak ada konstipasi.


Sistem Integumen Kulit sedikit kusam, tidak ada abrasi, tidak ada lebam, tidak
bengkak, tidak ada eritema

Sistem muskuloskeletal Ekstremitas atas dan bawah simetris, rentang gerak penuh,
dan otot kuat

BB dan TB 15 kg/ 90 cm

Tanda- tanda vital TD : 97/ 55 mmHg RR : 22 x/menit

N : 78 x/menit S : 36°C

Capillary refill < 2 detik


ANALISA DATA
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Prioritas dan Skoring Masalah
Prioritas Diagnosa Medis
RENCANA
KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PASIEN HIPERTENSI
IMPLEMENTASI
DAN EVALUASI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA PASIEN HIPERTENSI
TERIMAKASI
H
Jika ada pertanyaan silahkan isi dikolom chat

Anda mungkin juga menyukai