Perpajakan Tugas 1
Perpajakan Tugas 1
1. Ketentuan tentang
menyelenggarakan pembukuan 2. Pasal 2 huruf v UU KUP
Pasal 28 ayat (1) UU KUP
3. Pengertian Akuntansi
" Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
kegiatan atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak
badan di Indonesia wajib menyelenggarakan
pembukuan".
1. Definisi akuntansi : Akuntansi adalah aktivitas
jasa. Penyediaan informasi kuantitatif terutama
yang bersifat keuangan.
• Pengertian pembukuan Pasal 2 huruf v UU KUP:
"pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara terutur untuk mengumpulkan data
dan informasi yang meliputi harta, kewajiban, atau
utang modal, penghasilan dan biaya perolehan dan
barang atau jasa yang terutang maupun yang tidak
terutang pajak pertambahan nilai yang dikenakan
PPn dengan tarif 0%." Penjelasan pasal 28 UU
KUP:"pengertian pembukuan telah diatur dalam
pasal I huruf V ."
Akuntansi adalah aktivitas jasa. Artinya sebagai alat penyediaan informasi
kuantitatif terutama yang bersifat keuangan. Tentang entitas usaha yang akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan ekonomi
2. Tidak wajib menyelenggarakan pembukuan Pasal 28 ayat 2 UU KUP :" Wajib Pajak
yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan, adalah Wajib Pajak
orang pribadi yang melakukan kegiatan atau pekerjaan bebas yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan perpajakan mengizinkan penghasilan neto
dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak
orang pribadi yang tidak melakukan usaha atau pekerjaan bebas.
3. Menurut Per DJP No.PER-4 PJ/2009 adalah: WP orang pribadi yang besar
peredaran bruto nya kurang dari 4.800.000.000 (pasal 14 UU No.38 tahun 2008
WP OP yang tidak melakukan kegiatan atau pekerjaan bebas.
SYARAT-SYARAT PEMBUKUAN
Tujuan pembukuan untuk menghitung peningkatan penghasilan kena pajak sebagai
penghitungan pajak terutang Pembukuan untuk tujuan perpajakan harus memenuhi syarat
berikut
Pengecualian dari prinsip Taat asas Pada SAK No. 1 edisi revisi 2009 paragraf 43 , SAK ETAP
bab 3 paragraf 3.6 . dan PSAK Syariah paragraf 26 menyebutkan bahwa setelah terjadi
perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas dan saat perubahan tersebut
diperkenankan oleh surat PSAK Penyimpanan bukti pembukuan Sesuai pasal 28 ayat 11 )
" Buku catatan , dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi on - line wajib disimpan selama ( sepuluh ) tahun
di Indonesia , yaitu di tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak orang pribadi ,
atau di tempat kedudukan Wajib Pajak badan Pasal 13 ayat ( 4 ) UU KUP dikatakan bahwa
apabila dalam jangka 5 tahun sejak terutangnya pajak , berakhirnya masa pajak , bagian
tahun pajak , atau berakhirnya tahun pajak , Dirjen Pajak tidak menerbitkan SKP pada
hakikatnya jumlah pembayarannya telah menjadi tetap Pencatatan harus disimpan selama
10 tahun , karena sesuai dengan ketentuan yang mengatur batas daluwarsa penyidikan
tindak pidana .