Roa Fix Maju
Roa Fix Maju
Dosen Pengampu
DEDI SUCAHYONO SOSAIDI, M.Si
Fenomena Optik
2 Hasil Foto Fenomena Optik di Kutub
dan Indonesia
• Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan
AprilFenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis
mempunyai sifat-sifat yang serupa.
Beberapa hal yang berkaitan dengan proses
terbentuknya Aurora :
• Medan magnetik
• Angin matahari
• Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan
partikel bermuatan dari matahari
ARCTIC FOGBOW
Igaliku, Greenland
(26 Juni, 2018)
MIRROR SEA (INFERIOR MIRRAGE)
Longyearbyen, Norwegia
(21 Juni, 2018)
Fenomena optik
02
Pondok Betung,
(06 Juli 2018)
AFTERGLOW
Batam
(22 Juli, 2015)
• Crepuscular rays terjadi ketika cahaya matahari melewati gumpalan awan
dengan sebaran massa yg sangat tidak merata. Lapisan awan sangat tipis
akan membntuk bayangan terang sedangkan pada lapisan awan tebal akan
membentuk cahaya sangat redup
• Crepuscular rays biasanya muncul ketika posisi Matahari belum tinggi misal
selama waktu fajar dan senja. Karena pada kedua waktu itu cahaya matahari
akan melalui lapisan atmosfer yang lebih tebal sehingga cahaya matahari lebih
mungkin terhalangi oleh awan
SECONDARY RAINBOW
Teluk Benggala
(06 Juli, 2018)
SECONDARY RAINBOW
Umumnya terjadi karena partikel-partikel air berupa uap atau titik-titik
air yang tipis dan tembus pandang dan berperan sebagai prisma yang
memantulkan (refleksi) dan membiaskan (refraksi) spektrum warna
yang ada pada cahaya matahari
Berkas sinar matahari ini lalu dibiaskan dan dipantulkan menjadi spektrum
warna, yang terdiri atas beragam warna, berupa warna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi biasanya disertai pelangi
sekunder yang spektrumnya ditampilkan dlm urutan terbalik
MIRROR SEA (INFERIOR MIRRAGE)