Semua pendekatan awal yang menjurus ke suatu tujuan yang menguntungkan kedua belah pihak, dan yang lebih tepat untuk lobbying adalah approaching (pendekatan). Definisi Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi. Definisi Definisi Lobi dapat disusun sebagai; Suatu upaya ataupun pendekatan (approach) yang dilakukan oleh satu pihak yang memiliki kepentingan tertentu untuk memperoleh dukungan dari pihak lain yang dianggapnya memiliki pengaruh atau wewenang dalam upaya untuk pencapaian tujuan yang ingin dicapainya. • Pelaksanaan lobi menggunakan pendekatan komunikasi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
• Aktivitas komunikasi dapat
dilakukan oleh individu, kelompok, maupun organisasi (profit atau non profit), maupun lembaga pemerintahan. Media komunikasi yang digunakan adalah cetak, elektonik, media luar ruang, budaya, dan sebagainya, dengan menggunakan bahasa verbal maupun non verbal. Tujuan Lobi
Sebagai Aktivitas (komunikasi) yang dilakukan untuk
mempengaruhi (meyakinkan) orang atau pihak lain, sehingga orang atau pihak lain itu sependapat dan seagenda dengan kita. Fungsi Lobi
1. Mempengaruhi pengambil keputusan agar keputusannya tidak merugikan para pelobi dari organisasi/lembaga bisnis
2. Lobi juga berfungsi untuk
menafsirkan opini pejabat pemerintah yang kemudian diterjemahkan dalam kebijakan perusahaan Fungsi Lobi
3. Memprediksi apa yang akan
terjadi secara hukum dan memberirekomendasi pada perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan baru dan memanfaatkan ketentuan baru tersebut Fungsi Lobi
4. Menyampaikan informasi tentang
bagaimana sesuatu kesatuan dirasakan oleh perusahaan, organisasi atau kelompok masyarakat tertentu
5. Meyakinkan para pembuat
keputusan bahwa pelaksanaan peraturan membutuhkan waktu untuk perizinan. Karakteristik Lobbying Bersifat tidak resmi atau informal dapat dilakukan diluar forum atau perundingan yang secara resmi disepakati.
Bentuk dapat beragam dapat berupa obrolan yang dimulai
dengan tegursapa, atau dengan surat.
Waktu dan tempat dapat kapan dan dimana saja sebatas
dalam kondisi wajar atau suasana memungkinkan. Waktu yang dipilih atau dipergunakan dapat mendukung dan menciptakan suasan yang menyenangkan, sehingga orang dapat bersikap rileks dan santai. Karakteristik Lobbying Pelaku atau aktor atau pihak yang melakukan lobbying dapat beragam dan siapa saja yakni pihak yang berkepentinga, dan dapat pihak eksekutif atau pemerintahan, pihak legislatif, kalangan bisnis, aktifis LSM, tokoh masyarakat atau ormas, atau pihak lain yang terkait pada objek lobby.
Bila dibutuhkan dapat melibatkan pihak ketiga untuk perantara.
Arah pendekatan dapat bersifat satu arah pihak yang melobi
harus aktif mendekati pihak yang dilobi. Pelobi diharapkan tidak bersikap pasif atau menunggu pihak lain sehingga terkesan kurang perhatian. Teknik Lobi
• Menganalisis iklim. Ini dilakukan
untuk mengetahui ke arah mana bergeraknya opini yang sudah terbentuk.
• Menentukan siapa lawan yang
akan kita hadapi dan siapa yang mungkin mendukung kita Teknik Lobi
• Mengidentifikasi kelompok kecil yang akan
menentukan iklim opini mengenai suatu kelompok masalah, kemudian fokuskan perhatian pada kelompok kecil yang mewapadai dan peduli terhadap pokok masalah tertentu
• Membentuk koalisi dengan berbagai
kelompok yang setuju dan akan menyetujui adanya perubahan guna mendukung kita Strategi Pendekatan Lobi:
1. Kenali objek yang dituju.
2. Persiapan informasi.
3. Persiapan diri.
4. Berupaya menarik perhatian pendengar.
5. Sajikan pengiringan pesan itu dengan
jelas agar dapat diterima dengan jelas dan dipahami.
6. Tutup pembicaraan dalam lobi dengan
memberi kesan menyenangkan dan bila ada kelanjutan mereka tetap antusias. Jenis lobi: 1. Lobi tradisional adalah yang menggunakan pelobi untuk mendekati pihak pengambil keputusan. 2. Contoh : Dalam rangka pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur 2017, para calon misalnya Anies & Sandiaga dengan melakukan pendekatan diri terhadap masyarakat. Agar masyarkat mengenal sisi kehidupan sosial Anies & Sandiaga, dan sekiranya dapat memilih Anies & Sandiaga saat pemilihan Gubernur & Wakil Gubernur.
3. Lobi akar rumput (Grassroot Lobbying) adalah yang menggunakan
masyarakat untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Contoh:Adanya Pemilu, masyarakat sendiri yang melakukan pemilihan atas calon yang sudah tercantum namanya pada lembar Pemilu.
4. Lobi political action committee adalah, komite-komite yang
dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar wakilnya dapat duduk di parlemen atau pemerintah. 4. Dalam perusahaan bisnis, lobi merupakan upaya perusahaan melakukan pemasaran atau penjualan dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun instansi.
Dalam lobi bisnis biasanya
dikemukakan maksud, tujuan, dan penjelasan produk. Citra Buruk tentang Lobi Panuju (2010: 20-22) mengatakan bahwa terbentuknya citra buruk terhadap lobi disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut:
1. Lobbying yang lemah.
2. Lobbying yang tidak relevan dan
mencatut nama orang untuk berbohong. Citra Buruk tentang Lobi 3. Lobi yang mendorong orang untuk mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan emosional belaka.
4. Janji (iming-iming) kekuasaan
dan pinjam/mencatut orang kuat. Citra Buruk tentang Lobi 5. Lobi digunakan untuk mendapatkan suap dan disertai dengan hal-hal yang tidak pantas
6. Sebagai profesi, pelobi masih dianggap
negatif bagi sebagian masyarakat kita karena ada anggapan bahwa fungsi lobi untuk mewujudkan kepentingan pelobi saja dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Kapan Lobi Diperlukan 1. Ketika situasi hubungan dalam kondisi genting. 2. Ketika situasi hubungan dalam keadaan terancam. 3. Ketika mulai terjadi saling curiga dan kecurigaan itu diungkapkan oleh pihak ketiga. 4. Ketika disadari ada kesenjangan antara yang diungkapkan dengan persepsi yang berkembang dipihak luar. 5. Ketika terjadi ketidakselarasan, baik materi, nilai, aktualitas (budaya), preferensi (pilihan/pertimbangan), proximitas, mahupun influences (keterpengaruhan). Pendekatan Memahami Lobi 1. Brainstorming. Pendekatan ini bersifat exploratif atau tahap sedang mencari peluang. 2. Pengkondisian. Pendekatan membiasakan sesuatu. 3. Networking. Memperbanyak jaringan dengan berbagai-bagai caranya. 4. Transaksional. Transaksi adalah sebuah mekanisme di mana jika memberi, maka harus menerima. Investasi jika ingin mendapatkan. Pendekatan Memahami Lobi 5. Institution building. Pendekatan dengan cara membangun lembaga guna mendukung gagasan/idea atau program yang dicanang dan diprogramkan. 6. Cognitive problem. Pendekatan memfokuskan pada terbentuknya keyakinan. Semakin mampu meyakinkan, maka semakin menemukan target yang dicita-cita atau inginkan. 7. Five breaking. Pendekatan dengan cara mengalihkan perhatian pada isu yang merugikan dengan cara menciptakan isu lain. Pendekatan Memahami Lobi 8. Manipulasi power. Pendekatan dengan menggunakan cara seperti orang yang mempunyai hubungan atau mempunyai teman orang-orang penting atau berkuasa, baik secara politik mahupun ekonomi. 9. Cost and benefit. Pendekatan dengan cara menonjolkan kelebihannya, seperti kualitas dan mudah diakses. 10. Futuristik/Antisipatif. Thank You !