PENGECILAN UKURAN
SATUAN OPERASI
TP1 213 ( 3 SKS) SEMESTER III
DOSEN PENGAMPU :
DR. IR. KURNIA HARLINA DEWI, MSI
J U R U S A N T E K N O L O G I I N D U S T R I P E R TA N I A N
FA K U LTA S T E K N O L O G I P E R TA N I A N
U N I V E R S I TA S A N D A L A S
PA D A N G , 2 0 2 1
PENGECILAN UKURAN
Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk
menunjukkan pada suatu operasi, pembagian atau
pemecahan bahan secara mekanis menjadi bagian
yang berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti
perubahan sifat kimia.
Pemotongan / Perajangan
Emulsifikasi
Kompresi/Pemukulan/
Penggerusan/Penumbu
kan
Atomisasi
Menggiling/Shearing
SISTEM PENGECILAN UKURAN
1
. • Bahan / produk yang dihasilkan akan lebih homogen
2
• Waktu yang dibutuhkan untuk proses selanjutnya lebih
pendek
.
3
• Kontak bahan dan pelarut semakin meningkat, sehingga
proses ekstraksi lebih cepat
.
4.
• Meningkatkan kelezatan dan daya cerna
KERUGIAN/KELEMAHAN PENGECILAN UKURAN :
Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil dengan berbagai cara yang
sesuai dengan tujuannya.
Produk –produk komersial biasanya harus memenuhi spesifikasi yang sangat
ketat dalam hal ukuran maupun bentuk partikelnya yang sangat berpengaruh
terhadap reaktifitas zat padat tersebut.
Pemecahan ini juga dapat memisahkan komponen yang mungkin tidak
diinginkan dengan cara mekanik, serta dapat juga memperkecil bahan –
bahan berserat untuk memudahkan proses penanganannya.
• Kompresi (tekanan)
• Impak (pukulan)
• Atrisi (gesekan)
• Pemotong
Kompresi (Tekanan) umumnya digunakan untuk pemecahan kasar zat
padat keras dengan menghasilkan relatif sedikit halusan.
Atrisi menghasilkan zat yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak
abrasif, sedangkan
Berdasarkan cara kerja dan ukuaran produk yang diperoleh, maka peralatan size
reduction dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:
1. Crusher (mesin pemecah)
2. Grinder (mesin giling)
3. Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)
4. Cutting machine (mesin pemotong)
Berdasarkan cara kerja dan ukuaran produk yang diperoleh, maka peralatan size
reduction dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu:
1. Crusher (mesin pemecah)
2. Grinder (mesin giling)
3. Ultrafine Grinder (mesin giling ultra halus)
4. Cutting machine (mesin pemotong)
2. Mesin giling (Grinder) bertugas memperkecil umpan yang berasal dari mesin
pemecah hingga menjadi serbuk. Hasil pemecahan intermediate grinder dapat lolos
dai ayakan 40 mesh. Kebanyakan hasil penggiling halus (fine grinder) akan lolos
ayakan 200 mesh.
3. Mesin giling ultra halus (ultrafine grinder) menampung partikel umpan yang
lebih besar dari ¼ inchi dan hasilnya biasanya berukuran tertentu yaitu 1 sampai 50
µm.
4. Mesin potong (cutting machine) menghasilkan partikel atau material yang
mempunyai ukuran dan bentuk tertentu dengan panjang 2 hingga 10 µm.
Crusher (Pemecah)
Crusher adalah mesin berkecepatan lambat yang digunakan untuk membuat pecahan
kasar dalam jumlah besar.
Jenis – jenis utama dari Crusher adalah :
1.1. Jaw Crusher (mesin rahang) Pada mesin ini umpan dimasukkan diantara dua katup
(jaw), rahang tersebut dipasang sedemikian rupa sehingga membentuk V. Satu katup
landasan (anvil jaw) dipasang hampir vertikal dan tidak bergerak. Katup ayun (swinging
jaw) bergerak bolak –balik dalam horizontal, katup ini membuat sudut 20 sampai 30
derajat terhadap katup landasan. Katup ayun digerakkan oleh gaya eksentris sehingga
memberi gaya kompresi yang cukup besar terhadap bongkahan –bongkahan yang terjepit
diantara kedua katup. Kedua katup membuka dan menutup sebanyak dua ratus sampai
empat ratus kali permenit.
Blake Crusher, adalah mesin yang paling umum dari jenis jaw crusher, gerakan kedua
katup dari mesin ini digerakkan oleh gaya eksentris pada sebuah batang (pitman) yang
dihubungkan kekatup ayun oleh toggle. Keuntungan dari mesin ini yaitu penyumbatan
jarang terjadi karena gerakan paling banyak digunakan terjadi pada bagian bawah V.
Dodge crusher Konstruksi, dalam beberapa hal sama dengan Blake crusher, tetapi
pada dodge crusher katup ayun digantung pada bagian dasar dan lebar dari bukaan
konstan. Karena itu akan menghasilkan produk dengan ukuran yang lebih seragam.
Selain itu tidak membutuhkan toggle sehingga katup dioperasikan melalui batang oleh
gaya eksentrik. Dodge crusher mempunyai kecenderungan terjadi penyumbatan oleh
butiran, karena bukaan keluarannya konstan dan ini merupakan suatu kerugiaan.
1.2. Gyratory Crusher, katup bundar (circular jaw), sebuah crushing head yang
berbentuk kerucut berputar didalam sebuah funnel shaped casing yang membuka
keatas. Crushing head tersebut bertugas untuk memecahkan umpan yang masuk.
Berbeda dengan jaw cruser, pada Gyratory crusher hasilnya dikeluarkan secara
kontinyu. Keuntungan dari mesin ini adalah pemeliharaannya lebih mudah, daya
yang diperlukan perton umpan lebih kecil dibandingankan dengan jaw crusher.
Kapasitasnya bervariasi sesuai dengan pengaturan letak katup dan kecepatan girasi
mesin.kapasitas hampir tidak tergantung pada kekuatan kompresi.
1.3. Smooth roll Crusher Smoot roll Crusher memiliki dua buah roll logam berat
yang memiliki permukaan licin. Kedua roll berputar satu sama lain dengan
kecepatan sama, kecepatan berkisar antara lima puluh dampai tiga ratus putaran
per menit. Mesin ini merupakan mesin pemecah sekunder dengan umpan berukuran
0.5 sampai 3 inchi yang menghasilkan produk dengan ukuran kira –kira 20 mesh.
Alat ini bekerja dengan kompresi, ukuran umpana maksimum yang dapat dijepit oleh
roll sangat tergantung pada koefisien gerak antaa partikelnya dan permukaan roll.
1.4. Toothed roll crusher. Mesin ini mempunyai dua buah roll dengan gigi yang
berbentuk piramid atau bisa juga dengan satu roll bergigi tetapi roll yang lain licin
dan kecepatan kedua roll atidak sama. Roll bergigi bekerja umtuk merobek dan
umpan melaju dengan kecepatan lambat, sedangkan roll yang dengan permukaan
licin meluju dengan kecepatan tinggi. Selain bekerja dengan kompresi alat ini juga
bekerja dengan pukulan dan geserran. Kapasitas mesin bisa mencapai 500 ton/jam.
Ukuran ini mencapai 20 inchi.
2. Grinder
Grinder menggiling hasil yang masih kasar menjadi serbuk (lolos ayakan 40
mesh).
Jenis utama mesin ini yaitu :
a. Hammer mill Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan
kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder. Umpan yang masuk
dari bagian puncak casing di hancurkan selanjutnya keluar melalui bukaan pada
dasar casing. Umpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada
piring rotor. Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil plate didalam sebuah
casing sehingga dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil, lalu digosok
menjadi serbuk. Akhirnya didorong palu keluar bukaan yang dilapisi dengan
ayakan. Kapasitas dan kebutuhan daya bervariasi menurut jenis umpannya dan
tidak mudah diperkirakan dengan pasti dari pertimbangan teoritis saja
PEMOTONGAN/PERAJANGAN
TEORI DASAR :
dE
=KLn Dimana, dE = diferensial energi yang dibutuhkan
dL dL = Perubahan dalam ukuran tertentu
K dan n = konstanta
L = Besar ukuran panjang
Dari teori dasar ini, ada tiga hukum pada pengecilan ukuran :
1. Hukum Kick (n =-1)
2. Hukum Rittinger (n= -2)
3. Persamaan Bond ( n = -3/2)
PERBANDINGAN DALAM TEORI PENGECILAN
Kick Rittinger Bond
Energi yang dibutuhkan Energi yang dibutuhkan Energi yang dibutuhkan
untuk memperkecil ukuran untuk memperkecil ukuran untuk memperkecil ukuran
berbanding langsung bahan, berbanding berbanding langsung
dengan pengecilan ukuran langsung dengan luas dengan rasio pengecilan
permukaan. Bukan dengan ukuran sampai 100
pengecilan ukuran mikron.
n = -1 n = -2 n = 3/2
K = Kk Fc K = KR Fc Q = L1/L2 (rasio
dE = Kk Fc L-1 dE = KR Fc L-2 pengecilan)
dL dL
E = Kk Fc log L1/L2 E = KR Fc (1/L2 – 1/L1) E = Ei (100/L2 ) 1/2–(1-1/q)1/2
= 6 λ/
Dp
Apabila ada massa partikel w, dengan kerapatan ρp, maka
jumlah partikel pada massa tersebut :
Jumlah Partikel = w/ ρp x Vp
ρp = w /Vp
Vp = w / ρp
1. Seratus kg Gabah dengan kadar air 19% dikeringkan hingga kadar air
10%. Selanjutnya digiling, menghasilkan sekam 25%, Dedak 20% dan
loss 5%
(a) Hitung rendemen gabah kering dan air yang hilang
(b) Berapa kg beras penggilingan?
Air menguap
B
Gabah Basah Gabah Kering
A C = ? kg
= 100 kg
EVAPORATOR Kadar air
Kadar air
19% 10%
a. Sortasi :
Kopi Hijau 15% = 15% x 1000 = 150 (dijual, untuk pengolahan secara kering)
Kopi Hitam 10% = 10% x 1000 kg = 100 kg (buang)
Kopi Merah 75% = 75% x 1000 kg = 750 kg
637, 5 = B + C
40%x637,5 = B + 0,18 C
----------------------------------- -
382,5 = 0,82 C, C = 466,46 kg
Penyangraian : berat menjadi 50% dari berat semula = 50% x 466,46 = 233, 23 kg
1000 kg/jam
EVAPORATOR T kg/jam
7.08% padatan
konsential
58% padatan