Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

ANALISIS STRUKTUR GEOLOGI

1. Struktur Sesar

Struktur sesar yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari sesar-


sesar mendatar yang umumnya berarah timurlaut – baratdaya dan lipatan yang
berarah barat – timur. Bukti-bukti yang menunjukkan adanya struktur-struktur
tersebut diantaranya berupa data kekar gerus (shear fracture), breksiasi, cermin
sesar, off set, dan kedudukan lapisan tegak yang ditemukan di lapangan. Penamaan
sesar dan struktur yang ada di daerah penelitian didasarkan atas sifat
pergerakannya dan nama lokasi geografis dimana struktur tersebut ditemukan.

1. Sesar Mendatar Cibalung

Sesar Geser Cibalung dijumpai di lapangan pada sepanjang Sungai


Cibalung sekitar Desa Cisalak. Analisis ini didasarkan pada SRTM (Gambar 4.1)
pola kelurusan lembah-sungai Sesar Mendatar Cibalung yang memperlihatkan
arah timurlaut-baratdaya.

Gambar 4.1 Sesar


Mendatar
Cibalung

46
4.1.2 Sesar Mendatar Cisalak
Sesar Mendatar Cisalak dijumpai di lapangan pada Sungai Cisalak.
Analisis ini didasarkan pada SRTM (Gambar 4.2) pola kelurusan lembah-sungai
Sesar Mendatar Cisalak yang memperlihatkan arah timurlaut-baratdaya.

Gambar 4.2 Sesar


Mendatar
Cisalak

4.1.3 Sesar Mendatar Cikawung


Sesar Mendatar Cikawung dijumpai di lapangan pada Sungai Cikawung.
Analisis ini didasarkan pada SRTM (Gambar 4.5) pola kelurusan lembah-sungai
Sesar Mendatar Cikawung yang memperlihatkan arah timurlaut –
baratdaya.

Gambar 4.3 Sesar


Mendatar Cikawung

47
4.1.4 Sesar Mendatar Cicapar
Sesar Mendatar Cicapar dijumpai di lapangan pada Sungai Cicapar.
Analisis ini didasarkan pada SRTM (Gambar 4.4) pola kelurusan lembah-
sungai Sesar Mendatar Cicapar yang memperlihatkan arah timurlaut – baratdaya.

Gambar 4.4 Sesar


Mendatar
Cicapar

4.1.5 Sesar Naik Pagergunung


Sesar Naik Pagergunung dijumpai di lapangan pada daerah Pagergunung.
Analisis ini didasarkan pada kelurusan punggungan SRTM (Gambar 4.5). Pola
kelurusan punggungan Sesar Naik Pagergunung yang memperlihatkan arah
baratlaut-tenggara.

Gambar 4.5 Sesar Naik


Pagergunung

48
4.1.6 Sesar Naik Cisalak
Sesar Naik Cisalak dijumpai di lapangan pada daerah Cisalak. Analisis ini
didasarkan pada kelurusan punggungan SRTM (Gambar 4.5). Pola
kelurusan punggungan Sesar Naik Cisalak yang memperlihatkan arah baratlaut-
tenggara.

Gambar 4.6 Sesar


Naik Cisalak

4.1.7 Sesar Naik Karangsari


Sesar Naik Karangsari dijumpai di lapangan pada daerah Karangsari.
Analisis ini didasarkan pada kelurusan punggungan SRTM (Gambar 4.7) pola
kelurusan punggungan Sesar Naik Karangsari yang memperlihatkan arah
baratlaut-tenggara.

Gambar 4.7 Sesar


Naik Karangsari

49
2. Struktur Lipatan

Struktur lipatan di daerah penelitian memiliki arah sumbu lipatan yang


relatif berarah barat – timur. Struktur lipatan tersebut yaitu Sinklin Negarajati,
Antiklin Balenglang, Sinklin Balenglang, Sinklin Cisalak, Antiklin Cisalak,
Sinklin Cigintung, dan Antiklin Negarajati. Struktur lipatan ini dipotong oleh
sesar-sesar geser yang berarah timurlaut – baratdaya yang menunjukkan bahwa
struktur lipatan ini berumur lebih muda dari sesar-sesar pada daerah penelitian.
Arah umum dari sumbu lipatan tersebut dapat menjadi kesimpulan awal bahwa
arah tegasan utama yang bekerja di daerah penelitian memiliki arah NNE-SSW.

1. Sinklin Negarajati
Sinklin Negarajati ini berada pada daerah Negarajati memangjang sampai
daerah Balenglang, terletak pada bagian barat daerah penelitian. Hasil
pengolahan data terhadap bidang perlapisan (Lampiran 3.a), lipatan ini memiliki
kedudukan umum sayap-sayap lipatan N 1140 E/ 530 SW dan N 2630 E/ 680 NE,
bidang sumbu N 980 E/ 820 SW, dan sumbu lipatan 250, N 2740 E. Klasifikasi
lipatan: a. Sudut antar sayap : Lipatan Terbuka
b. Fleuty (1964) : Gently Plunging Fold
c. Rickard (1971) : Upright Folds

2. Antiklin Negarajati
Antiklin Negarajati terletak di bagian tengah daerah penelitian pada
Satuan Batupasir-Batulempung. Antiklin ini diinterpretasikan berada di
Desa Balenglang. Dari hasil pengolahan data terhadap bidang perlapisan
(Lampiran 3.b) lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap-sayap lipatan N 1090
E/ 700 SW dan N 2630 E/ 680 NE, bidang sumbu N 2780 E/ 890 NE, dan sumbu
lipatan 300, N 2770 E.
Klasifikasi lipatan: .
a. Sudut antar sayap : Lipatan Tertutup
b. Fleuty (1964) : Gently Plunging Fold
c. Rickard (1971) : Upright Folds

50
4.2.3 Antiklin Cisalak
Antiklin Cisalak terletak pada bagian tengah daerah penelitian, yaitu pada
Desa Cisalak. Dari hasil pengolahan data terhadap bidang perlapisan
(Lampiran 3.c) lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap-sayap lipatan N 2510
E/ 670 NW dan N 1090 E/ 670 SW, bidang sumbu N 2700 E/ 880 N, dan sumbu lipatan
390, N 2710 E. Klasifikasi lipatan: .
a. Sudut antar sayap : Lipatan Tertutup
b. Fleuty (1964) : Moderately Plunging Fold
c. Rickard (1971) : Inclined Fold

4.2.4 Sinklin Cisalak


Sinklin Cisalak ini berada pada Desa Cisalak di bagian tengah daerah
penelitian. Hasil pengolahan data terhadap bidang perlapisan (Lampiran
3.d), lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap-sayap lipatan N 2510 E/ 680 NW
dan N 1200 E/ 490 SW, bidang sumbu N 940 E/ 770 NW, dan sumbu lipatan 320, N
2680 E. Klasifikasi lipatan:
a. Sudut antar sayap : Lipatan Terbuka
b. Fleuty (1964) : Moderately Plunging Fold
c. Rickard (1971) : Inclined Fold

4.2.5 Sinklin Cigintung


Sinklin Cigintung ini berada pada Desa Cigintung di bagian timur daerah
penelitian. Hasil pengolahan data terhadap bidang perlapisan (Lampiran
3.e), lipatan ini memiliki kedudukan umum sayap-sayap lipatan N 150 E/ 100 SW
dan N 2400 E/ 790 NW, bidang sumbu N 950 E/ 670 SW, dan sumbu lipatan 430, N
2610 E. Klasifikasi lipatan:
a. Sudut antar sayap : Lipatan Terbuka
b. Fleuty (1964) : Moderately Plunging Fold
c. Rickard (1971) : Inclined Fold

51
4.3 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi

Setelah melakukan analisis struktur geologi, dapat disimpulkan bahwa


daerah penelitian berhubungan dengan adanya pemendekan regional dari rezim
tektonik kompresi yang membentuk suatu konfigurasi sesar naik yang dinamakan
dengan jalur anjakan-lipatan (fold thrust belt) yang berada pada zona foreland
(Gambar 4.12). Zona foreland disebut juga dengan zona eksternal dengan
deformasi plastis yang kurang dominan, tidak dipengaruhi oleh
kondisi metamorfisme dan strain yang bersifat non-penetratif (Marshak dan Mitra,
1988). Sesar anjak pada daerah penelitian berhubungan dengan tektonik “thin-
skinned” yang bekerja pada suatu lapisan stratigrafi dengan besaran hanya
mencapai puluhan kilometer, dan tidak melibatkan pergerakan dari batuan dasar
(McClay, 2000).

Gambar 4.12 Zona foreland (area biru) pada tektonik back arc, lokasi
pembentukan jalur anjakan-lipatan (Monroe, dkk, 2007)

Sesar geser dan lipatan yang terdapat di daerah penelitian dianggap sebagai
komponen struktur penyerta dari sesar naik sebagai komponen struktur utama.
Indikasi adanya perbedaan geometri dan frekuensi dari sesar dan lipatan
menunjukkan perbedaan pengakomodasian gaya pemendekan dari blok yang
berbeda yang menghasilkan sesar sobekan (tear fault) (Gambar 4.13). Hal ini
bersesuaian dengan model sesar sobekan (Twiss dan Moores, 1992).
52
Gambar 4.13 Tear Fault,
yang diakibatkan oleh
perbedaan pengakomodasian
gaya pemendekan (McClay,
2000)

Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa lipatan


yang berarah relatif barat-timur serta sesar-sesar mendatar berupa tear fault yang
berarah relatif timurlaut-baratdaya, dengan tegasan utama (σ1) berarah timurlaut-
baratdaya.
Umur pembentukan struktur geologi diperkirakan terjadi setelah pleistosen
awal, hal ini ditandai dengan tersesarnya satuan yang paling muda yaitu
satuan batupasir.

53

Anda mungkin juga menyukai