Anda di halaman 1dari 12

SITI ANISAH

NIM. 202002T032
Penerapan pola asuh memberikan dampak perkembangan terhadap bentuk-
bentuk perilaku tertentu pada remaja, banyak anak remaja menunjukkan
Perilaku emosional perilaku sosial yang kurang kondusif dan pelayanan bimbingan
remaja perkembangan sosial remaja yang belum sistematik dan terarah

WHO remaja di Amerika dilaporkan mengalami masalah perilaku sosial di usia


15 tahun keatas.
Di Indonesia 60% terpapar tindakan kekerasan (kriminal & tawuran)
Masalah prilaku
Di Banyuwangi 0,08% terlibat tindak kekerasan (kriminal & tawuran)
Di SMPN 2 Gambiran didapatkan hasil bahwa sekitar 3 dari 10 siswa mengalami
penyimpangan perilaku seperti sering membolos, terlibat pertengkaran, dan
merokok.
Pola asuh yang diterapkan dirumah oleh masing-masing orang tua akan
membentuk pribadi yang unik antararemaja satu dengan yang lain, hal ini
Kronologis dikarenakan masing-masing orang tua memiliki cara berbeda dalam
menerapkan pola pengasuhan di dalam keluarganya. ketidakmatangan emosi
yang menyebabkan beberapa remaja sulit untuk beradaptasi. Remaja dengan
ketidakmatangan emosi sering melampiaskan amarahnya dengan
membanting barang-barang, bahkan melawan orang tua jika apa yang di
inginkan tidak terwujud.

Perlu adanya peran orang tua dalam memberikan pengasuhan terhadap anak
remaja. Orang tua juga harus memberikan pembatasan, tuntutan, dan sikap
Solusi yang ketat kepada anak remaja, karena sebagian besar kehidupan remaja
berada di luar rumah bukan di dalam rumah
Berdasarkan latar belakang di atas maka
rumusan masalah penelitian ini adalah:
Apakah ada hubungan pola asuh orang tua
dengan perilaku emosional remaja usia 14-17
tahun di SMPN 2 Gambiran?
Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku emosional remaja usia 14-
17 tahun di SMPN 2 Gambiran.

Tujuan Khusus
Teridentifikasinya pola asuh orang tua dengan perilaku emosional remaja usia 14-17
tahun di SMPN 2 Gambiran;
Teridentifikasinya perilaku emosional remaja usia 14-17 tahun di SMP 2 Gambiran;
Teranalisisnya hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku emosional remaja usia
14-17 tahun di SMPN 2 Gambiran.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat menambah wawasan khazanah
keilmuan terkait tentang hubungan perilaku emosional remaja usia 14-17 tahun
Teoritis dengan pola asuh ibu di SMP 2 Gambiran

1. Bagi Responden, meningkatkan pengetahuan terkait pola asuh ortu dengan


perilaku emosional remaja.

Praktis 2. Bagi Tempat Penelitian, memberikan informasi sekaligus sebagai ilmu


pengetahuan bagi tenaga pendidik kaitannya hubungan pola asuh orang tua
dengan perilaku emosional remaja.
3. Bagi Tenaga Kesehatan, dapat disosialisasikan dikalangan institusi
keperawatan dan juga diaplikasikan dikalangan institusi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya, dapat dijadikan literatur untuk penelitian
selanjutnya dengan menambah variabel atau mengganti dari salah satu
variabel.
 Ha : Ada hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Emosional Remaja Usia
14-17 Tahun di SMPN 2 Gambiran
 Ho : Tidak ada hubungan antara Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Emosional Remaja
Usia 14-17 Tahun di SMPN 2 Gambiran
 Informed Consent
 Anonimity (tanpa nama)
 Confidentiality (kerahasiaan)
 Justice (keadilan)
 Non Malefecence (tidak membahayakan)

Anda mungkin juga menyukai