0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan9 halaman
Presentasi menjelaskan 6 bentuk alternatif penyelesaian sengketa yaitu binding dispute resolution, nonbinding dispute resolution, perdamaian/rekonsiliasi, musyawarah dan negosiasi, mediasi, dan arbitase. Setiap bentuk memiliki ciri khas tersendiri dalam proses penyelesaian sengketanya.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Presentasi Kelompok B mengenai Bentuk-Bentuk Alternatif Penyelesaian Masalah
Presentasi menjelaskan 6 bentuk alternatif penyelesaian sengketa yaitu binding dispute resolution, nonbinding dispute resolution, perdamaian/rekonsiliasi, musyawarah dan negosiasi, mediasi, dan arbitase. Setiap bentuk memiliki ciri khas tersendiri dalam proses penyelesaian sengketanya.
Presentasi menjelaskan 6 bentuk alternatif penyelesaian sengketa yaitu binding dispute resolution, nonbinding dispute resolution, perdamaian/rekonsiliasi, musyawarah dan negosiasi, mediasi, dan arbitase. Setiap bentuk memiliki ciri khas tersendiri dalam proses penyelesaian sengketanya.
2. Dian Apriyana A. Binding Dispute Resolution (Susanti) Binding Dispute Resoluton (Susanti) adalah Suatu metode penyelesaian sengketa yang dimana para pihak yang bersengketa menunjuk seorang ahli hukum yang ahli dalam pokok sengketa di luar pengadilan untuk mengurusi perkara yang tidak memihak dan keputusan yang dihasilkan akan mengikat kepada pihak yang bersengketa.
Metode Binding Dispute Resoluton sangat cocok digunakan untuk
perselisihan dan masalah penilaian dan/atau yang terutama bergantung pada masalah teknis. Selain itu dapat dengan mudah digunakan di banyak bidang lain seperti perselisihan asuransi, perselisihan penjualan barang, kesesuaian untuk tujuan dan perselisihan batas.Selain itu ,Meskipun Binding Dispute Resoluton merupakan proses Alternatif Penyelesaian Sengketa, dapat juga digunakan ketika tidak ada perselisihan, tetapi perbedaan yang perlu diselesaikan misalnya penilaian bisnis swasta. B. Nonbinding Dispute Resolution Nonbinding Dispute Resolution adalah Suatu metode penyelesaian sengketa yang dimana pihak sengketa menunjuk seorang ahli hukum yang ahli dalam pokok sengketa untuk mempertimbangkan sekaligus menilai kasus sengketa dan memberikan saran mengenai fakta sengketa, hukum, hasil yang diinginkan.
Nonbiding Dispute Resolution hampir sama dengan Binding Dispute
Resolution, mulai dari penunjukan ahli hukum sampai dengan proses penanganan kasus yang diperkarakan oleh ahli hukum.
Perbedaan antara Nonbinding Dispute Resolution dengan Binding Dispute
Resolution yaitu terletak pada keputusan ahli. Dimana keputusan ahli mengenai kasus sengketa yang diurusi bersifat tidak mengikat, para pihak yang bersengketa tidak harus menerima dan melaksanakan keputusan hakim. C. Perdamaian / Rekosiliasi (Shulh) Perdamaian / Rekonsiliasi (Shulh) adalah Suatu metode penyelesaian sengketa yang dimana kedua pihak yang bersengketa dipertemukan oleh ahli hukum yang tidak memihak dalam prosesnya untuk mencapai persetujuan yang berkaitan dengan kasus perkaranya dan menyelesaikan perselisihan sengketa.
Prosedur dari rekonsiliasi dilaksanakan dengan adanya persetujuan
antara kedua belah pihak dan pelaksanaan rekonsiliasi dilaksanakan dengan rahasia antara para pihak yang berkaitan dalam rekonsiliasi.
Untuk rekonsiliasi dapat dilaksanakan, maka terdapat unsur-unsur yang
harus dipenuhi dalam melaksanakan rekosiliasi, yaitu antara lain : 1. Adanya persetujuan diantara para pihak 2. Menyerahkan suatu barang untuk mengakhiri perkara 3. Rekonsiliasi diajukan ke pengadilan 4. Adanya akta tertulis sebagai suatu bekti Rekonsiliasi D. Musyawarah dan Negosiasi (Syura) Musyawarah adalah Metode penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh para pihak dengan dilakukannya pengambilan keputusan setelah dilakukannya diskusi oleh para pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan perkara sengketa.
Dimana dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk juga dalam
penyelesaian sengketa, maka akan ditentukan oleh pihak yang haruslah merupakan solusi yang bisa diterima terhadap pihak yang bersengketa. Sementara, Negosiasi (Syura) adalah Metode penyelesaian sengketa yang dilakukan oleh para pihak sendiri, tanpa bantuan pihak lain untuk mencari pemecahan yang dianggap adil oleh para pihak sengketa.
Dalam praktik, negosiasi dilakukan karena 2 alasan, yaitu : (1) untuk
mencari sesuatu yang baru yang tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya dalam transaksi jual beli, pihak penjual dan pembeli saling memerlukan untuk menentukan harga, dalam hal ini tidak terjadi sengketa; dan (2) untuk memecahkan perselisihan atau sengketa yang timbul diantara para pihak E. Mediasi Mediasi adalah Penyelesaian sengketa antara para pihak yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (mediator) yang netral dan tidak memihak sebagai fasilitator, dimana keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan tetap diambil oleh para pihak itu sendiri, tidak oleh mediator.
Di dalam mediasi terdapat unsur-unsur penting yang ada di dalamnya,
antara lain : 1. Mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi antar dua pihak atau lebih. 2. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak yang berasal dari luar pihak bersengketa. 3. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam pengambilan keputusan. F. Arbitase (Tahkim) Arbitase (Tahkim) adalah Mekanisme penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang netral. Namun dibanding ketiga mekanisme tersebut, dalam arbitrase pihak ketiga bertindak sebagai “hakim” yang diberi wewenang penuh oleh para pihak untuk menyelesaikan sengketa. Oleh karena itu ia berwenang mengambil putusan (award) yang bersifat mengikat.
Arbitrase, merupakan cara penyelesaian sengketa di luar peradilan,
berdasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat oleh para pihak, dan dilakukan oleh arbiter yang dipilih dan diberi kewenangan mengambil keputusan. Sengketa yang dapat diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa di bidang perdagangan dan hak yang menurut hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa. Terima Kasih sudah mempertahikan presentasi dari kami. Apabila ada yang ingin ditanyakan kami usahakan akan menjawabnya. Sekian Presentasi kami dari Kelompok B