Anda di halaman 1dari 9

Presentasi kelompok Mediasi & Arbitase

tentang “Bentuk-Bentuk Alternatif


Penyelesaian Masalah”

Kelompok B : 1. Rakha Ghaniyyu Mega


2. Dian Apriyana
A. Binding Dispute Resolution (Susanti)
Binding Dispute Resoluton (Susanti) adalah Suatu metode penyelesaian
sengketa yang dimana para pihak yang bersengketa menunjuk seorang ahli
hukum yang ahli dalam pokok sengketa di luar pengadilan untuk mengurusi
perkara yang tidak memihak dan keputusan yang dihasilkan akan mengikat
kepada pihak yang bersengketa.

Metode Binding Dispute Resoluton sangat cocok digunakan untuk


perselisihan dan masalah penilaian dan/atau yang terutama
bergantung pada masalah teknis. Selain itu dapat dengan mudah
digunakan di banyak bidang lain seperti perselisihan asuransi,
perselisihan penjualan barang, kesesuaian untuk tujuan dan
perselisihan batas.Selain itu ,Meskipun Binding Dispute Resoluton
merupakan proses Alternatif Penyelesaian Sengketa, dapat juga
digunakan ketika tidak ada perselisihan, tetapi perbedaan yang
perlu diselesaikan misalnya penilaian bisnis swasta.
B. Nonbinding Dispute Resolution
Nonbinding Dispute Resolution adalah Suatu metode penyelesaian sengketa
yang dimana pihak sengketa menunjuk seorang ahli hukum yang ahli dalam
pokok sengketa untuk mempertimbangkan sekaligus menilai kasus sengketa
dan memberikan saran mengenai fakta sengketa, hukum, hasil yang
diinginkan.

Nonbiding Dispute Resolution hampir sama dengan Binding Dispute


Resolution, mulai dari penunjukan ahli hukum sampai dengan proses
penanganan kasus yang diperkarakan oleh ahli hukum.

Perbedaan antara Nonbinding Dispute Resolution dengan Binding Dispute


Resolution yaitu terletak pada keputusan ahli. Dimana keputusan ahli
mengenai kasus sengketa yang diurusi bersifat tidak mengikat, para pihak
yang bersengketa tidak harus menerima dan melaksanakan keputusan hakim.
C. Perdamaian / Rekosiliasi (Shulh)
Perdamaian / Rekonsiliasi (Shulh) adalah Suatu metode penyelesaian
sengketa yang dimana kedua pihak yang bersengketa dipertemukan
oleh ahli hukum yang tidak memihak dalam prosesnya untuk mencapai
persetujuan yang berkaitan dengan kasus perkaranya dan
menyelesaikan perselisihan sengketa.

Prosedur dari rekonsiliasi dilaksanakan dengan adanya persetujuan


antara kedua belah pihak dan pelaksanaan rekonsiliasi dilaksanakan
dengan rahasia antara para pihak yang berkaitan dalam rekonsiliasi.

Untuk rekonsiliasi dapat dilaksanakan, maka terdapat unsur-unsur yang


harus dipenuhi dalam melaksanakan rekosiliasi, yaitu antara lain :
1. Adanya persetujuan diantara para pihak
2. Menyerahkan suatu barang untuk mengakhiri perkara
3. Rekonsiliasi diajukan ke pengadilan
4. Adanya akta tertulis sebagai suatu bekti Rekonsiliasi
D. Musyawarah dan Negosiasi (Syura)
Musyawarah adalah Metode penyelesaian sengketa yang dilakukan
oleh para pihak dengan dilakukannya pengambilan keputusan setelah
dilakukannya diskusi oleh para pihak yang bersengketa untuk
menyelesaikan perkara sengketa.

Dimana dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk juga dalam


penyelesaian sengketa, maka akan ditentukan oleh pihak yang
haruslah merupakan solusi yang bisa diterima terhadap pihak yang
bersengketa.
Sementara, Negosiasi (Syura) adalah Metode penyelesaian sengketa
yang dilakukan oleh para pihak sendiri, tanpa bantuan pihak lain untuk
mencari pemecahan yang dianggap adil oleh para pihak sengketa.

Dalam praktik, negosiasi dilakukan karena 2 alasan, yaitu : (1) untuk


mencari sesuatu yang baru yang tidak dapat dilakukannya sendiri,
misalnya dalam transaksi jual beli, pihak penjual dan pembeli saling
memerlukan untuk menentukan harga, dalam hal ini tidak terjadi
sengketa; dan (2) untuk memecahkan perselisihan atau sengketa yang
timbul diantara para pihak
E. Mediasi
Mediasi adalah Penyelesaian sengketa antara para pihak yang
dilakukan dengan bantuan pihak ketiga (mediator) yang netral dan
tidak memihak sebagai fasilitator, dimana keputusan untuk mencapai
suatu kesepakatan tetap diambil oleh para pihak itu sendiri, tidak oleh
mediator.

Di dalam mediasi terdapat unsur-unsur penting yang ada di dalamnya,


antara lain :
1. Mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa
yang terjadi antar dua pihak atau lebih.
2. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak
yang berasal dari luar pihak bersengketa.
3. Pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut bertindak
sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam
pengambilan keputusan.
F. Arbitase (Tahkim)
Arbitase (Tahkim) adalah Mekanisme penyelesaian sengketa dengan
bantuan pihak ketiga yang netral. Namun dibanding ketiga mekanisme
tersebut, dalam arbitrase pihak ketiga bertindak sebagai “hakim” yang
diberi wewenang penuh oleh para pihak untuk menyelesaikan
sengketa. Oleh karena itu ia berwenang mengambil putusan (award)
yang bersifat mengikat.

Arbitrase, merupakan cara penyelesaian sengketa di luar peradilan,


berdasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat oleh para pihak,
dan dilakukan oleh arbiter yang dipilih dan diberi kewenangan
mengambil keputusan. Sengketa yang dapat diselesaikan melalui
arbitrase hanya sengketa di bidang perdagangan dan hak yang
menurut hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai
sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.
Terima Kasih sudah mempertahikan
presentasi dari kami. Apabila ada yang
ingin ditanyakan kami usahakan akan
menjawabnya.
Sekian Presentasi kami dari Kelompok B

Anda mungkin juga menyukai