Anda di halaman 1dari 22

INSTRUMEN PENELITIAN KUALITATIF

BY:
NS. LA RAKHMAT WABULA, S.KEP., M.KEP
Agenda Layout
A Introduction

B Pengumpulan Data
Introduction
D
D
 Dalam penelitian kualitatif, instrument sudah
didesain sedemikian rupa sehingga sangat
terstruktur dan teratur, biasanya dalam bentuk
kuesioner ataupun daftar tilik yang sudah
dirancang sedemikian rupa.
 Dengan demikian, proses paling “merepotkan”
dari kesempuranaan penelitian kuantitatif
adalah tahap persiapannya bila dibandingkan
dengan tahap pengumpulan ataupun
interpretasi data.
 Hal berbeda berlaku pada penelitian kualitatif.
 Salah satu sifat khas yang dapat ditemui dalam
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri
merupakan instrument utama pengumpul data
dalam penelitian (Sugiyono, 2015).
 Dengan demikian, maka dalam penelitian ini
instrument penelitian yang utama adalah
peneliti sendiri.
 Tahap persiapan dalam penelitian
kualitatif cenderung lebih “ringan”.
 Bagian paling “merepotkan” adalah
pada saat interpretasi data.
 Pada fase ini peneliti sebagai
instrument dituntut untuk
membangun kembali memorinya
terhadap suasana atau konteks
pada saat pengumpulan data,
melihat hubungan antar objek,
sampai pada perilaku setiap objek
secara mandiri ataupun pada saat
berinteraksi (Kusumawardani et al,
2015).
Pengumpulan Data
D
D
Pengumpulan Data
(Creswell, 1998; Streubert & Carpenter, 1998 dalam Nursalam, 2020)

Wawancara Observasi Dokumen Focus Group


Discussion
(FGD)
Pengumpulan Data
(Creswell, 1998; Streubert & Carpenter, 1998 dalam Nursalam, 2020)

Narasi Chatting Catatan Lapangan (field note)


Wawancara  Merupakan alat re-cheking
pembuktian terhadap informasi atau
atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya


 Teknik wawancara yang digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara mendalam
 Wawancara mendalam (in-depth
interview) adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab sambal
bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide)
wawancara, di mana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan social
yang relative lama.
Wawancara  Beberapa hal yang perlu diperhatikan
seorang peneliti saat mewawancarai
responden adalah intonasi suara, kecepatan
berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak
mata, dan kepekaan non verbal.
 Dalam mencari informasi, peneliti melakukan
dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa
(wawancara yang dilakukan dengan subjek /
responden) dan aloanamnesa (wawancara
dengan keluarga responden)
 Beberapa tips saat melakukan wawancara
adalah mulai dengan pertanyaan yang
mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari
pertanyaan multiple, jangan menanyakan
pertanyaan pribadi sebelum building raport ,
ulang kembali jawaban untuk klarifikasi,
berikan kesan positif, dan kontrol emosi
negatif
Wawancara  Dalam wawancara apresiatif ini terdapat beberapa
sub pertanyaan, yaitu: (Whitney & Trosten-Bloom,
2010 dalam Nursalam, 2020)
1. Backward questioni, pada umumnya tampil
duluan, mengajak untuk menemukan
pengalaman terbaik, pertanyaan yang
mengarahkan pada proses mengingat memori
kembali tentang pengalaman yang terbaik, yang
membuat lebih hidup, dan itu sudah dialami
sebelumnya.
2. Inward question, pada umumnya mengikuti
pertanyaan backward, lebih mengarah pada
mengajak untuk memaknai pengalaman yang
terbaik tersebut
3. Forward questioni, pafda umumnya hadir paling
belakang, bertanya tentang impian, harapan
dan inspirasi. Partisipan diajak untuk
membayangkan akan masa depan yang terbaik
4. Transition question, berbicara tentang apa yang
partisipan miliki yang dapat digunakan untuk
mencapai impiannya.
Contoh Wawancara Mendalam
1. Coba anda ceritakan bagaimana awal mula istri/ibu/kaka/adik anda (ibu
rumah tangga) terdiagnosis HIV-AIDS?
2. Bagaimana sikap Anda menyikapi status kesehatan salah satu keluarga
saat ini?
Pertanyaan kognitif 1. Dari anda mendapat informasi pertama kali bahwa
ada anggota keluarga yang terinfeksi HIV-AIDS?
2. Apa yang anda lakukan setelah mengetahui ada
anggota keluarga yang terinfeksi HIV-AIDS?
3. Bagaimana sikap Anda bila ada tetangga maupun
masyarakat yang tau bahwa ada anggota keluarga
Anda yang terinfeksi HIV-AIDS?
4. Bagaimana cara Anda agar tetap mau mengontrol
diri untuk tetap merawat anggota keluarga yang
terinfeksi HIV-AIDS?
5. Bagaimana cara anda untuk tetap merasa mampu
merawat anggota keluarga yang terinfeksi HIV-
AIDS?
Contoh Wawancara Mendalam
Pertanyaan Personal tralts 1. Bagaimana perasaan anda saat ada
anggota keluarga yang terinfeksi HIV-
AIDS?
2. Bagaimana tanggapan anda pertama
kali atas informasi tersebut?
3. Bagaimana cara anda untuk dapat
selalu merawat anggota keluarga
yang terinfeksi HIV-AIDS?
4. Apakah ada kendala selama anda
melakukan perawatan?
5. Bagaimana sikap anda saat
munculnya stigma dari masyarakat
kepada anggota keluarga anda yang
terinfeksi HIV-AIDS?
Contoh Wawancara Mendalam
Pertanyaan Motivation 1. Apa yang memotivasi diri anda sendiri
agar tetap dapat merawat anggota
keluarga yang terinfeksi HIV-AIDS?
2. Bagaimana cara anda memotivasi
anggota keluarga anda yang terinfeksi
HIV-AIDS untuk dapat pulih dan sehat?
3. Bagaimana peran tenaga kesehatan dan
pelayanan kesehatan di daerah anda
terhadap pengobatan anggota keluarga
yang terinfeksi HIV-AIDS?
4. Bagaimana peran komisi penanggulangan
HIV-AIDS di kota anda terhadap anggota
keluarga anda yang terinfeksi HIV-AIDS?
5. Bagaimana motivasi anda apabilan ada
stigma yang muncul selama anda
merawat anggota keluarga yang terinfeksi
HIV-AIDS?
Contoh Wawancara Mendalam
Hambatan yang dirasakan 1. Apakah penghambat bapak ibu
dalam melakukan pembatasan cairan
dan diet?
2. Bagaimana upaya bapak ibu
menghilangkan hambatan dalam
pembatasan cairan dan diet?
3. Selama bapak dan ibu menjalani
pembatasan cairan dan diet rintangan
atau hambatan apa saja yang pernah
dialami dalam pembatasan cairan
dan diet?
Observasi  Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil
observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau
peristiwa, waktu, dan perasaan.
 Bentuk-bentuk observasi: (Bungin, 2007
dalam Nursalam, 2020)
1. Observasi partisipasi adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan penginderaan di mana
observer atau peneliti benar terlibat dalam
keseharian responden
2. Observasi tidak berstruktur adalah
observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi
3. Observasi kelompok adalah observasi
yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek
sekaligus
Dokumen  Sejumlah besar fakta dan data
tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi.
 Sebagian besar data yang
tersedia adalah berbentuk
surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak,
foto, dan sebagainya
FGD  Focus Group Discussion (FGD) adalah
teknik pengumpulan data yang
umumnya dilakukan pada penelitian
kualitatif dengan tujuan menemukan
makna sebuah tema menurut
pemahaman sebuah kelompok
 teknik ini digunakan untuk mengungkap
pemaknaan dari suatu kelompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat
pada suatu permasalahan tertentu
 FGD juga dimaksudkan untuk
menghindari pemaknaan yang salah dari
seorang peneliti terhadap focus masalah
yang sedang diteliti
Narasi  Partisipan menulis pengalamannya
yang diharapkan mereka berpikir
tentang hal yang ingin dibagi
 Pengumpulan data dengan narasi
berkembang dan digunakan untuk
menghasilkan pengetahuan baru
(Bruce et al, 2016)
 Narasi dapat menguatkan penelitian
kualitatif dengan mendeskripsikan
kehidupan manusia, mengumpulkan
data kemudian menceritakan atau
menuliskan riwayat pengalaman
seseorang
 Fokus narasi adalah pada individu
Chatting Mengumpulkan data
secara online
Catatan Lapangan  Mencatat apa yang didengar,
dilihat, dipikirkan atau yang
dialami
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai