Anda di halaman 1dari 11

Pemeriksaan Extremitas Superior

Sistem Motorik
1. Tampilan
Perhatikan adanya:

● Keasimetrisan / deformitas
● Atrofi otot Jika meragukan, ukur diameter pada jarak
● Hipertrofi otot yang sama diatas atau dibawah sendi.
Perhatikan kelompok otot yang terlibat.

● Fasikulasi otot Kontraksi otot ireguler, nonritmik dari fasikulus


otot, meningkat setelah aktivitas dan saat
mengetuk permukaan otot.

● Myokimia otot Kedutan cepat pada serat otot, khususnya di


orbicularis oculi tapi terkadang pada otot
besar, setelah aktivitas atau dengan kelelahan –
“ Fasikulasi Jinak”
2. Tonus
Pastikan pasien rileks, dan nilai tonus dengan fleksi dan ekstensi siku atau
pergelangan tangan bergantian.
Perhatikan:

● Tonus Menurun
● Tonus Meningkat

“Clasp-knife” (Pisau lipat) Tahanan awal pergerakan Lesi UMN


tiba-tiba diatasi
“Lead-pipe” (Pipa timah) Peningkatan tahanan yang Lesi ekstrapiramidal
stabil di seluruh gerakan
“Cog-wheel” (Roda gigi) Peningkatan tahanan Lesi ekstrapiramidal
seperti roda bergigi
3. Kekuatan

● Jika kelemahan piramidal dicurigai (misal kelemahan


berasal dari kerusakan korteks mototrik/ traktus motorik
desendens. Tes berikut simpel, cepat dan sensitif.

● Minta pasien untuk menahan lengan dalam keadaan


terentang hingga satu menit. Mata tertutup (jika tidak
terjadi kompensasi visual). Lengan yang lemah secara
bertahap pronasi dan jatuh ke bawah.

● Dengan kemungkinan keterlibatan pada akar tulang


belakang atau tingkat saraf (LMN), penting untuk
menilai kelompok otot tersendiri untuk membantu
melokalisasi lesi.

● Saat menilai kelompok otot, pikirkan suplai akar dan


saraf.
M. Seratus anterior
Akar C5, C6, C7
Nervus thoracicus longus

Pasien menekan lengan melawan dinding

Lihat winging of scapula misal meningkat dari dinding


dada

Abduksi bahu

M. Deltoideus: Akar C5,C6


Nervus Axilaris

Lengan (lebih dari 15º dari abduksi vertikal melawan


tahanan)
Fleksi siku

M. Biceps : Akar C5,C6


Nervus Muskulokutaneus

Lengan fleksi melawan tahanan dengan tangan supinasi


penuh

M. Brachioradialis : Akar C5,C6


Nervus Radialis

Lengan fleksi melawan tahanan dengan tangan berada


dalam posisi tengah antara pronasi dan supinasi
Ekstensi siku

M. Triceps : Akar C6,C7,C8


Nervus Radialis

Pasien mengekstensikan lengan melawan tahanan

Ekstensi jari

M. Ekstensor digitorum: Akar C7, C8


Nervus interosseous posteriot

Pasien mengekstensikan jari melawan tahanan


Ekstensi ibu jari – phalang terminal
M. Extensor pollicis longus dan brevis : Akar C7,C8
Nervus interosseous posterior

Ibu jari diekstensikan melawan tahanan

Fleksi jari phalang terminal M.Flexor digitorum profundus I dan II : Akar C7,C8
Nervus Medianus

M.Flexor digitorum profundus III dan IV : Akar C7,C8


Nervus Ulnaris

Pemeriksa mencoba mengekstensikan phalang terminal


pasien yang sedang dalam kondisi fleksi
Oposisi Ibu jari
M. Opponens pollicis : Akar C8, T1
Nervus Medianus

Pasien mencoba untuk menyentuh dasar jari kelingking


dengan ibu jari melawan tahanan

Abduksi Jari M. Dorsal interosseous I : Akar C8, T1. Nervus Ulnaris

M. Abductor digiti minimi : Akar C8,T1. Nervus


Ulnaris

Jari diabduksikan melawan tahanan

**tidak semua kelompok otot termasuk dalam hal di atas, tetapi hanya yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan membedakan lesi saraf dan akar
Sensasi
● Nyeri
tusukan jarum dengan jarum steril sebagai
metode sederhana untuk menguji modalitas
penting ini. Pertama-tama periksa apakah
pasien mendeteksi jarum sebagai "tajam“
(nyeri), kemudian dengan cepat menguji setiap
dermatom secara bergantian.

Menghafal distribusi dermatom disederhanakan


dengan mencatat bahwa C7" memanjang ke
bawah jari tengah.
Sensasi
● Nyeri
Jika tusukan jarum terganggu, maka lebih hati-
hati dalam memetakan perluasan kelainan, dari
area abnormal ke normal.

● Sentuhan Ringan
Ini diuji dengan cara yang sama, menggunakan
gumpalan kapas.

● Suhu
Pengujian suhu jarang memberikan informasi
tambahan. Jika diperlukan, gunakan benda
dingin atau tabung reaksi panas dan dingin.

Anda mungkin juga menyukai