Anda di halaman 1dari 15

HASIL DISKUSI

KELOMPOK I
1.SRI SULASMI
2.SUHARTI
3.EFRIANA AYU H
KELOMPOK I
PENGKAJIAN (P)
1. ANTROPOMETRI
 Proporsi balita berat badan kurang : 23,3%
 Proporsi balita kurus : 20,9%
 Cakupan N/D : 49%
2. Laboratorium –
3. Fisik/Klinis –
4.Riwayat Gizi
Survey konsumsi pada balita asupan
energi,protein,lemak <80% AKG
Cakupan Asi eksklisif 55%
Cakupan Vit.A : 92%
77% ibu balita memiliki pengetahuan yg kurang ttg
PMBA
Di desa tsb terdapat pasar dengan bahan makan yg
cukup lengkap
5. Riwayat klien
Cakupan D?S : 82%
Cakupan imunisasi :88%
Masih ada masy.yg BAB ditempat terbuka
Sebagian besar balita dari keluarga ekonomi
menengah kebawah
21% balita memiliki riwayat pernah sakit >3 kali dalam
3 bulan terakhir
Jarak dari desa ke pusk.dapat ditempuh selama kurang
dr 1 jam dg kendaraan bermotor
Lanjutan.......
Tidak ada konflik sosial, mayoritas agama islam
dengan budaya yg cukup kental, toga /pemimpin
disegani
DIAGNOSIS GIZI
Problem :
Tingginya proporsi balita kurang dan balita kurus di
wilayah kerja Puskesmas Maju Jaya Tahun 2017

Etiologi :
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian
makan balita
Lanjutan.....
Kurangnya penerapan PHBS (masih ada masyarakat
yang BAB ditempat terbuka)
Keterkaitan dengan riwayat penyakit pada balita yaitu
21% balita memiliki riwayat pernah sakit lebih dari 3
kali dalam 3 bulan terakhir
Rendahnya cakupan imunisasi (88%)
Rendahnya cakupan pemberian vitamin A
Kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung yaitu
menengah ke bawah
Lanjutan......
Sign/Sympton :
Asupan energi, protein, lemak < 80% dari AKG
Rendahnya cakupan N/D
Praktek pemberian makan balita tidak sesuai
Tingginya angka kesakitan pada balita
DIAGNOSIS GIZI
Tingginya proporsi balita gizi kurang dan gizi kurus di
wilayah kerja Puskesmas Maju Jaya Tahun 2017
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian makan dibuktikan dengan hasil survey
konsumsi pada balita menunjukkan asupan energi,
protein, dan lemak < 80% dari AKG
INTERVENSI
Tujuan :
Menurunkan prevalensi balita gizi kurang dari 23,3%
menjadi 18% dan balita gizi kurus dari 20,9 % menjadi
14% di Tahun 2018

Pemberian Makan :
PMT Pemulihan pada balita kurang dan balita gizi
kurus
Lanjutan.......
Edukasi Gizi :
- Penyuluhan kepada ibu balita tentang PMBA,
PHBS, vitamin A, imunisasi, pemantauan
pertumbuhan di posyandu.

Koordinasi Asuhan Gizi :


- Merujuk balita gizi kurus dan kurang ke
Puskesmas atau Fasyankes lainnya
Lintas program :
- Dokter memastikan balita mendapat pengobatan
yang optimal
- Bidan/ nakes lain memberikan penyuluhan tentang
PMBA, PMT, vit A, PHBS, imunisasi
Lintas Sektor :
- Bekerja sama dengan pimpinan kecamatan/desa
dalam menjaga kebersihan lingkungan
Lanjutan......
Bekerjasama dengan lintas sektor untuk
pemberdayaan kelompok yang kurang mampu dan ke
ikut sertaan dalam pembiayaan JKN-BPJS
MONEV
Terselengaranya penyuluhan PMBA, Imunisasi, PHBS,
PMT
Memastikan ketersediaan PMT dan vit. A
Laporan asupan makan balita kurus dan kurang
Cakupan kasus balita gizi kurang dan kurus
Penurunan proporsi balita kurus dan kurang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai