Anda di halaman 1dari 46

OBAT-OBAT YANG

MEMPENGARUHI SISTEM
SARAF PUSAT

Agnes Christie Rinda, M.Farm.,Apt


SISTEM SARAF PUSAT
Serebrum (otak Besar)
Hipotalamus
Neurotransmiter
Neurotransmiter yang berpengaruh di SSP:
• Asetilkolin
• Norepinefrin
• Dopamin
Efek stimulasi
• Serotonin
• Glutamat
• Histamin
• Gama-aminobutyric acid (GABA)  Efek
inhibisi
Penggolongan Obat-Obat SSP
OBAT SEDATIF DAN HIPNOTIK
• Obat sedatif dan hipnotik merupakan obat-obat
yang menyebabkan rasa kantuk dan menginduksi
tidur.
• Digunakan untuk mengurangi aktifitas sistem saraf
pusat yang berlebihan.
• Tujuan terapi:
- mengurangi kecemasan
- terapi epilepsi
- induksi tidur (insomnia)
- anestesi
Klasifikasi Obat Sedatif dan Hipnotik

Berdasarkan struktur kimia, obat sedatif-


hipnotik dibagi menjadi:
a.Barbiturat
b.Benzodiazepine
c.Golongan lain-lain
a. Golongan Barbiturat

• Mekanisme: meningkatkan fungsi GABA


• Terjadi peningkatan hambatan pada SSP atau
mendepresi SSP
• Efek gol. barbiturat:
- sedasi, hipnotik, koma dan kematian
(tergantung dosis)
- depresi pernapasan, penyebab kematian
pada kondisi overdosis
Klasifikasi Gol. Barbiturat

• Durasi sangat pendek (menit):


Thiopenthal
• Durasi pendek (jam): Phentobarbital,
Amobarbital
• Durasi panjang (hari): Phenobarbital
b. Golongan Benzodiazepine

• Mekanisme: meningkatkan afinitas GABA


terhadap reseptornya
• Efek gol. benzodiazepine:
- Mengurangi ansietas
- Menghasilkan sedasi
- Sebagai anti kejang dan anti epilepsi
- Mengurangi efek putus obat pada
penyalahgunaan narkotika
Klasifikasi Gol. Benzodiazepine

Nama Obat Durasi kerja

Klorasepat 1-3 hari


Klordiazepoksid
Diazepam
Flurazepam

Alprazolam 10-20 jam


Lorazepam

Temazepam 3-8 jam


Oxazepam
Triazolam
Golongan Lain-lain
DEPRESI
Pada saat terjadi depresi
mental, terjadi:
• Perubahan mood, perilaku,
dan perasaan frustasi
• Motivasi dan harapan hilang
• Nafsu makan berkurang
• Insomnia
• Berpikir untuk bunuh diri
ANTIDEPRESAN
• Depresi >< Mania  pengaruh
norepinefrin (NE) dan serotonin dalam
otak
• NE dan serotonin rendah  DEPRESI
• NE dan serotonin terlalu tinggi  MANIA
• Obat-obat antidepresan  meningkatkan
kadar NE dan serotonin di dalam otak
Golongan Antidepresan

Berdasarkan cara kerja:


a.Serotonin specific reuptake inhibitors
(SSRIs)
b.Antidepresan Trisiklik atau Heterosiklik
c.Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)
d.Lain-lain
a. Selective Serotonin Reuptake
Inhibitors (SSRIs)

• Mekanisme: menghambat pengambilan


kembali serotonin yang telah disekresikan
dalam sinap (gap antar neuron), sehingga
kadar serotonin meningkat
• Efek SSRIs terhadap sistem saraf
kolinergik, adrenergik dan reseptor
histamin relatif kecil  ESO kecil
Antidepresan Trisiklik atau Heterosiklik

• Mekanisme: menghambat pengambilan


kembali NE, serotonin dan dopamin
• Efek penghambatan tidak selektif  ESO
besar
• Efek lain selain antidepresan:
- Antagonis muskarinik (kolinergik) 
ES: konstipasi, mulut kering, retensi urin
- Antagonis lemah pada reseptor H-1 
ES: Sedasi
Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)

• Monoamine Oxidase  enzim yang berfungsi untuk


memetabolisme NE dan serotonin untuk mengakhiri
kerjanya dan agar mudah diekskresikan
• Jika Monoamine Oxidase dihambat  kadar NE
dan serotonin meningkat
• Obat gol. MAOIs berinteraksi dengan makanan yang
mengandung Tiramin:
Keju, anggur, bir dan seafood  meningkatkan NE
 kontraksi otot polos pemb.darah dan jantung.
Lain-lain

• Bupropion, Venlafaxin
• Mekanisme: menghambat pengambilan
kembali serotonin, NE dan dopamin.
• Bupropion juga digunakan untuk
membantu berhenti merokok.
Dosis Antidepresan
Nama Obat Dosis Lazim/hari

Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)

Fluoxetine 10-20 mg

Sertralin 50 mg

Paroxetine 10-20 mg

Citalopram 20 mg

Antidepresan Trisiklik

Despiramine 200 mg

Nortriptyline 100 mg

Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)

Phenelzine 45-90 mg

Tranylcypromine 30 mg

Lain-Lain

Bupropion 300 mg

Venlafaxin 150 mg
Efek Samping Antidepresan
Nama Obat Sedasi Agitasi/insomnia Efek Mual/diare Disfungsi seksual
antikolinergik
Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs)

Fluoxetine + ++++ 0/+ ++++ ++++

Sertralin + +++ 0/+ +++ +++

Paroxetine +++ ++ ++ +++ ++++

Citalopram ++ ++ 0/+ +++ +++

Antidepresan Trisiklik

Despiramine ++ + ++ 0/+ +

Nortriptyline ++ + ++ 0/+ +

Lain-lain

Bupropion 0 +++ + + 0/+

Venlafaxin ++ ++ + +++ +++


GANGGUAN PSIKOTIK

• Gangguan psikotik adalah gangguan jiwa


yang mempengaruhi cara orang berpikir,
merasa dan berperilaku.
• Pasien memiliki kesulitan mengenali apa
yang sebenarnya terjadi dan apa yang
sebenarnya tidak terjadi.
• Gejala: Halusinasi, delusi, pikiran kacau
OBAT-OBAT ANTIPSIKOTIK
• Mekanisme:
Menghambat reseptor dopamin D2
• Terbagi menjadi 2:
- Antipsikotik tipikal/konvensional
- Antipsikotik atipikal
Antipsikotik Tipikal/Konvensional
Mekanisme: Memblokade reseptor D2  antagonis
reseptor dopamin
Obat Dosis Oral Ekstrapiramidal Sedasi Efek samping
(mg) syndrome Antikolinergik
Chlorpromazine 100 Sedang Tinggi Sedang

Thioridazine 100 Rendah Tinggi Tinggi

Perphenazine 10 Sedang Sedang Rendah

Trifluoperazine 5 Tinggi Rendah Rendah

Thiotheixene 2 Tinggi Rendah Rendah

Fluphenazine 2 Tinggi Rendah Rendah

Haloperidol 2 Tinggi Rendah Rendah


Antipsikotik Atipikal
Mekanisme: Memblokade tidak hanya reseptor
D2, tetapi juga reseptor Serotonin
(5HT2A)
Obat Dosis Ekstrapiramidal Sedasi Efek samping
Oral syndrome Antikolinergik
(mg)
Clozapine 100 + ++++ ++++

Risperidone 100 + +++ ++

Olanzapine 10 + +++ +++

Quetiapine 5 + +++ ++

Ziprasidone 2 + ++ ++

Aripiprazole 2 + ++ ++
PARKINSON

Parkinson adalah penyakit


neurodegeneratif karena
gangguan pada ganglia
basalis akibat penurunan
atau tidak adanya pengiriman
dopamin dari substansia
nigra ke globus palidus
TERAPI
A. Dopaminergik
1. Levodopa + Carbidopa = Sinemet
Levodopa + Benzerasid = Medopar
- Dosis awal : 25/100 mg 3x sehari.
- Dosis dapat ditingkatkan 1 tablet
25/100mg setiap hari nya sampai
maksimal 8 tablet
- E.S: hipotensi postural, aritmia, muntah,
distres abdomen
2. Dopamin agonis (bekerja di reseptor dopamin)
• Derivat Ergot = Bromocriptine
Dosis: 15-20 mg/hari
Efek samping: halusinasi/psikosis
• Non Ergot = Sitrol (Pramipexci)
Dosis : 1x1 tablet (1 minggu)
Efek samping: hipotensi, gagal jantung, dyspneu
B. Non Dopaminergik
• Antikolinergik (parasimpatolitik)
– Amin tersier sintetis triheksifenidil (Artane),
biperidin, proksiklidin, deksetimida (Tremblex)
dan orfenadrin
– Arthane : untuk mengurangi tremor, kekakuan
ringan
– E.S : mulut kering, retensi urin, takikardi,
mual, muntah dan sembelit. Efek sentral :
halusinasi, demensia
Penyakit Alzheimer
Suatu sindrom demensia yang ditandai
dengan penurunan ingatan dan kemampuan
kognitif pasien secara progresif.
Terapi Non farmakologi
Melibatkan pasien, keluarga, atau pengasuh
khusus untuk mensupport, menghadapi dan
memahami kondisi pasien
Terapi Farmakologi
• Terapi untuk mengatasi gejala penurunan
kognisi atau menunda progresivitas penyakit
• Terapi simptomatik
Terapi Menunda Progresifitas Penyakit

• Inhibitor kolinesterase  meningkatkan kadar asetilkolin


Contoh obat: takrin, donepezil, rivastigmin, galantamin
• Antagonis reseptor NMDA (N-Methyl-D-aspartate)
Contoh obat: Memantine
• Antioksidan  memperlambat progresivitas penyakit
Contoh obat: Vit E, Selegilin (MAO inhibitor)
• Alternatif terapi : Ekstrak gingko biloba  neuroprotektif
 mengurangi kerapuhan kapiler, efek antioksidan dan
menghambat agregasi platelet  sehingga masih perlu
bukti penelitian ilmiah yang lebih banyak
EPILEPSI

• Menurut WHO :
Kelainan kronis otak karena berbagai
penyebab, yang ditandai dengan
terjadinya serangkaian bangkitan
(seizure), yang berulang (recurrent), akibat
lepasnya muatan listrik yang berlebihan
(abnormal) dari neuron-neuron di otak.
• Kejang dianggap bangkitan epilepsi bila
minimal sudah terjadi 2 kali.
Pada orang normal fungsi eksitasi dan inhibisi
berada dalam keadaan yang seimbang. Namun
pada epilepsi diduga terjadi pergeseran
keseimbangan ini sehingga fungsi eksitasi
menjadi berlebihan atau sebaliknya terjadi
penurunan fungsi inhibisi.
• Eksitasi
– Ion : masuk Na+, Ca++
– Neurotransmiter : glutamat, aspartat
• Inhibisi
– Ion : masuk Cl¯, keluar K+
– Neurotransmiter : GABA
Terapi
Penghentian OAE
• Minimal 2 tahun bebas bangkitan
• Gambaran EEG : Normal
STATUS EPILEPTIKUS
Definisi:
Suatu kondisi dimana bangkitan epilepsi
berlangsung terus-menerus
atau
bangkitan berulang tanpa pemulihan
kesadaran, selama periode ≥ 30menit
PRINSIP PENANGANAN STATUS
EPILEPTIKUS
ANALGESIK NARKOTIKA
MORFIN
PETIDIN
METADON

Anda mungkin juga menyukai