MATA KULIAH

..::: AGAMA ::..

DOSEN :
H. MUHAMAD WAWANG DARMAWAN, LC, MESY
081282775950
TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN

 KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA

TUHAN YANG MAHA ESA
FILSAFAT KETUHANAN
 KEIMANAN DAN KETAKWAAN KEPADA TUHAN YANG
MAHA ESA

MASALAH KETUHANAN MERUPAKAN SUATU HAL YG POKOK / DASAR

DALAM SETIAP AGAMA SEHINGGA SUATU AGAMA YANG TIDAK ADA
/TIDAK JELAS TUHANNYA MAKA BUKANLAH AGAMA.
AGAMA MERUPAKAN JAWABAN
MANUSIA KEPADA TUHAN
AGAMA DITANDAI DENGAN PENAMPAKAN HUBUNGAN ANTARA MANUSIA
DENGAN TUHAN ATAU SUATU KUASA YANG STATUS KUASANYA DIANGGAP
LEBIH TINGGI DARI MANUSIA.
UNTUK KUASA YANG LEBIH TINGGI (SUPRANATURAL) INI, MANUSIA
MEMBERI NAMA,: ALLAH, YAHWE, DEWA/DEWI, KURIOS, DEBATA DLL
AWAL HUBUNGAN MANUSIA KEPADA TUHAN TUDAK SEMUA SAMA DIDALAM
SETIAP AGAMA.
ADA AGAMA YANG MENGAJARKAN BAHWA AWAL HUBUNGAN MANUSIA
DENGAN TUHAN, KARENA TUHAN MEMPERKENALKAN DIRINYA KEPDA
MANUSIA MELALUI WAHYU (PENYINGKAPAN)
ADA JUGA AGAMA YANG MENGAJARKAN BAHWA AWAL HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN TUHANNYA TERJADI AKIBAT KESADARAN MANUSIA
TENTANG DIRINYA DAN TENTANG ALAM SEMESTA
TUHAN DAPAT BERBENTUK APA SAJA YANG
DIPENTINGKAN MANUSIA DAN SEMUA
TERGANTUNG KEPADA AGAMANYA
MASING-MASING.

MANUSIA PASTI ADA SESUATU YANG

DIPERTUHANKANNYA.

DALAM ISLAM DIAJARKAN KALIMAT “LAA

ILAAHA ILLALLAH” YANG ARTINYA “TIADA
TUHAN SELAIN ALLAH”
 KETUHANAN DALAM KONSEP ISLAM

MARIFATULLAH (MENGENAL ALLAH)

Dalam kitab Azzubad karya Al Imam Ibnu Ruslan ia berkata :
“ Sesuatu yang pertama kali diwajibkan kepada seorang muslim
adalah ma’rifatullah artinya mengetahui dan meyakini Allah SWT
sebagai Tuhan”.
‫اول واجب على االنسان معرفة االله باستقان‬
Awwalu waajibin alal insaani # marifatul ilahi bistiqooni
Yang pertama kali diwajibkan kepada tiap manusia adalah mengenal
Allah dengan istiqomah
 MENGENAL ALLAH
(MELALUI SIFAT-SIFATNYA)

WAJIB (20 SIFAT) MUSTAHIL (20 SIFAT) JAIZ ( 1 SIFAT)

 KARAKTER
BERKETUHANAN

KONSEPNYA
“KAMU BERIBADAH KEPADA TUHAN SEAKAN AKAN
KAMU MELIHAT TUHAN DAN JIKA KAMU TIDAK
MELIHAT TUHAN YAKINLAH BAHWA TUHAN MELIHAT
KAMU”