Anda di halaman 1dari 13

Khoirotun Nisa’

Maulidzan Ingga j
PENANGANAN PADA PASIEN Moch. Zakki Amin
HIPERTENSI URGENCY & EMERGENCY Rofika Dewi
Wilda Al Aluf
DEFINISI
Hipertensi merupakan penyakit umum yang didefinisikan sebagai
peningkatan tekanan darah arteri secara terus menerus (Saseen and
MacLaughlin, 2016).
Tekanan darah yang sangat tinggi dengan kemungkinan akan
timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target maka keadaan
klinis tersebut disebut juga krisis hipertensi
ETIOLOGI HIPERTENSI
Hipertensi primer (esensial). Hipertensi sekunder.

1. Genetik. 1. Coarctationaorta
2. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal
2. Jenis kelamin dan usia Lelaki.
3. Penggunanaan kontrasepsi hormonal (esterogen)
3. Diit konsumsi tinggi garam atau 4. Gangguan endokrin
kandungan lemak. 5. Kegemukan (obesitas) dan malas berolahraga.

4. Berat badan obesitas 6. Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan


tekanan darah untuk sementara waktu.
5. Gaya hidup merokok dan konsumsi 7. Kehamilan.
alcohol. 8. Luka bakar.
9. Peningkatan tekanan vaskuler
KLASIFIKASI

Hipertensi emergensi Hipertensi urgensi


didefinisikan sebagai peningkatan didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan darah (TD) yang berat tekanan darah (TD) yang berat
(>180/120 mm Hg) disertai bukti (>180/120 mm Hg) tanpa disertai bukti
kerusakan organ target yang akut/ acute kerusakan organ target yang akut.
target organ damage/ acute hypertensive
mediated organ damage
MANIFESTASI KLINIS
HIPERTENSI
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan.
3. Sesak nafas.
4. Gelisah.
5. Mual.
6. Muntah.
7. Epistaksis.
8. Kesadaran menurun.
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
EMERGENSI
Peningkatan tekanan darah yang tinggi secara akut yang dapat dipicu oleh beberapa
faktor seperti kelainan hormonal tertentu , misalnya krisis tiroid, krisis
feokromositoma yang selanjutnya bisa berdampak terjadinya kerusakan organ target
melalui dua jalur, yaitu peningkatan tekanan darah yang demikian akan
menimbulkan kerusakan sel –sel endotel pembuluh darah yang akan diikuti dengan
pengendapan sel – sel platelet dan fibrin sehingga menyebabkan terjadinya nekrosis
fibrinoid dan proliferasi intimal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK
1. Funduskopi.
2. EKG 12 lead
3. Hemoglobin, Trombosit, Fibrinogen
4. Creatinine, GFR, elektrolit, LDH Untuk mengevaluasi adanya
kerusakan ginjal.
5. Urine albumin .
PEMERIKSAAN KHUSUS
(DILAKUKAN APABILA ADA
INDIKASI)
1) Troponin, CK-MB, dan NT-proBNP.
2) Chest X-Ray
3) Echocardiography
4) CT angiography thorax/abdomen
5) CT or MRI brain
6) Renal Ultrasound
7) Urine drug screen
KOMPLIKASI
Infark Miokardium.
Stoke.
Gagal Ginjal.
Ensefalopati.
PENATALAKSANA
HIPERTENSI EMERGENSI
1. Konfirmasi organ target terdampak, tentukan penatalaksanaan spesifik selain penurunan
tekanan darah. Temukan faktor pemicu lain kenaikan tekanan darah akut, misalnya kehamilan,
yang dapat mempengaruhi strategi penatalaksanaan.  
2. Tentukan kecepatan dan besaran penurunan tekanan darah yang aman.  
3. Tentukan obat antihipertensi yang diperlukan. Obat intravena dengan waktu paruh pendek
merupakan pilihan ideal untuk titrasi tekanan darah secara hatihati, dilakukan di fasilitas
kesehatan yang mampu melakukan pemantauan hemodinamik kontinyu.
• Esmolol HCL
• Nitrogliserin
• Frnoldopan HCL
• Labelatol HCL
• Nicardipine HCL
PENATALAKSANAAN
HIPERTENSI URGENSI.
1. Umumnya terjadi karena kontrol yang buruk pada hipertensi kronik, sehingga ,
Optimalkan atau mulai ulang regimen pengobatan, Pertimbangkan terapi oral
kerja singkat untuk menurunkan tekana darah
2. Tekanan darah harus diturunkan kira-kira 25% MAP dalam 24 jam pertama,
Jangan memperlakukan secara agresif dengan obat-obatan
TERIMAKASII : )

Anda mungkin juga menyukai