Anda di halaman 1dari 20

Ready for presentation?

Subject
LUKA BAKAR

Password

Log In
Home

Home

Subject
LUKA BAKAR
Dosen pengampu : Ns. Roheman S.Kep.,
M.Kep
Code

Topics
List of Members
Content Eksa Vika Ova Maylan
CKR0180201 CKR0180218

Hari Surahman
CKR0180205
Home

Luka Bakar
Home
Start

Subject

Code

Topics

Content ASUHAN
PEMBASAN HASIL
KEPERAWATAN PENELITIAN
LUKA BAKAR
LUKA BAKAR
• Luka bakar adalah suatu trauma yang sdisebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam
(Dr. Soetomo, 2001).
• Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
Home dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi
(Moenajat, 2001).

Subject

Code
#LukaBakar #Definisi
Topics:
Pembasan
Luka Bakar

Content
ETIOLOGI
luka bakar dapat dibedakan menjadi 4 macam,
antara lain:
Home 1) Paparan Api (Thermal Burn)
a. Api / Kobaran api (Flame)
b. Benda Panas (Kontak)
Subject c. Terkena air panas (Scald)

2) Bahan Kimia (Chemical Burn)


Code 3) Listrik (Electrical Burn)
4) Radiasi (Radiasi Injury)

Topics:
Pembasan
Luka Bakar

Content
KLASIFIKA
LukaSI
bakar diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, antara lain:
Home 1) Klasifikasi Berdasarkan Mekanisme dan Penyebab
a. Luka Bakar Termal
b. Luka Bakar Inhalasi
Subject 2) Klasifikasi Berdasarkan Derajat dan Kedalaman Luka Bakar
b. Derajat I (superficial partial-thickness)
c. Derajat II (deep partial-thickness)
Code d. Derajat III (full thickness)

3) Klasifikasi Berdasarkan Luas Luka


Topics: Luas luka dapat diklasifikasikan menjadi tiga,
Pembasan diantaranya:
Luka Bakar a. Luka bakar ringan, yakni luka bakar derajat I dengan luas <10% .atau derajat II
dengan luas <2%.
b. Luka bakar sedang, yakni luka bakar derajat I dengan luas 10.15% atau derajat II
dengan luas 5-10%.
Content c. Luka bakar berat, yakni luka bakar derajat II dengan luas >20% .atau derajat III
dengan luas >10% .
PATOFISIOLOGI
Panas yang mengenai tubuh tidak hanya mengakibatkan kerusakan lokal tetapi
memiliki efek systemic. Karena efek panas terdapat perubahan systemic
Home peningkatan permeabilitas kapiler.

• Peningkatan permeabilitas kapiler secara systemic tidak terjadi pada luka


Subject lainnya. Hanya terdapat reaksi lokal pada lokasi luka karena inflamasi
menyebabkan vasodilation progresif persisten dan edema. Hypovolemic shock
yang terjadi pada trauma lain disebabkan hilangnya darah dan membutuhkan
Code tranfusi segera (Tiwari, 2012).
• Saat terjadi kontak antara sumber panas dengan kulit, tubuh memberikan
respons untuk mempertahankan homeostasis dengan proses kontraksi,
Topics: retraction dan koagulasi pembuluh darah. Menurut Hettiaratchy dan Dziewulski
Pembasan (2005) mengklasifikasikan zona respons lokal akibat luka bakar yaitu:
a. Zona Koagulasi
Luka Bakar
b. Zona Stasis
c. Zona Hiperemis
Content
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal atau dasar dari
proses keperawatan dan merupakan proses yang sistematis
dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
Home mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien
(Lyer et al, 1991, dalam Setiadi, 2012)
1. Indetitas
Subject 2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan
4. Pola kebiasaan sehari-hari
5. Pemeriksaan fisik
Code 6. Nyeri/kenyamanan

Topics: B. Diagnosa Keperawatan


Asuhan Menurut Doengus (2000) diagnosa keperawatan yang bisa
Keperawatan ditegakkan pada klien dengan luka baker adalah :
Luka Bakar 7. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi
trakeobronkial, edema mukosa dan hilangnya kerja silia
(inhalasi asap).
Content 8. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler
dan perpindahan cairan dari ruang intravaskular keruang
intertitial.
9. Resiko tinggi infeksi b.d perubahan primer tidak adekuat :
kerusakan perlindungan kulit, jaringan traumatik. #LukaBakar #AsuhanKeperawatan
LANJUTAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
B. Diagnosa Keperawatan
Home 4. Nyeri b.d kerusakan kulit/jaringan, pembentukan edema, manipulasi jaringan
cidera.
5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d status hipermetabolik
Subject (sebanyak 50 % - 60% lebih besar dari proporsi normal pada cedera berat) atau
metabolisme protein.
6. Kerusakan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular, nyeri/tak nyaman,
Code penurunan kekuatan, tahanan.
7. Kerusakan integritas kulit b.d trauma : kerusakan permukaan kulit karena
Topics: destruksi lapisan kulit (parsial/luka bakar dalam)
8. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b.d krisis situasi : kejadian traumatik
Asuhan
peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri.
Keperawatan
Luka Bakar

Content
C. Rencana Keperawatan
Adapun perencanaan keperawatan pada klien dengan luka bakar
dijelaskan oleh Doengus (2000) dibawah ini :
1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi trakeobronkial,
Home edema mukosa dan hilangnya kerja silia (inhalasi asap).
Tujuan : Bersihan jalan nafas efektif.
Kriteria Hasil : Menunjukkan bunyi napas jelas, frekuensi
Subject pernapasan dalam rentang normal, tidak sianosis.
Intervensi Rasional
Mandiri : Mandiri:

Code 1. Kaji reflek menelan


2. Awasi frekuensi,irama sianosis, kedalaman pernafasan.
1. Dugaan cedera inhalasi
2. Menunjukkan ditres pernafsan/ edema.
3. Tinggikan kepala tempat tidur. Hindari penggunaan 3. Meningkatkan ekspansi paru optimal/fungsi pernapasan.
bantal dibawah kepala sesuai dengan indikasi.  

Topics:
4. Dorongan nafas dalam/batuk dan perubahan posisi  
sering. 4. Meningkatkan ekspansi paru, memobilisasi, dan drainase

Asuhan 5. Hisapan lendir pada perawatan ekstrim.


6. Awasi 24 jam keluaran cairan.
sekret.
5. Membantu mempertahankan jalan nafas bersih.
Keperawatan Kolaborasi : 6. Meningkatkan resiko edema paru.

Luka Bakar 1. Berikan O2 sesuai indikasi.


2. Awasi/gambaran seri GDA.
Kolaborasi :
1. O2 memperbaiki hipoksemia.
3. Kaji ulang isi ronsen. 2. Data dasar penting untuk pengkajian lanjut status pernafasan.
4. Berikan fisioterapi dada. 3. Menunjukkan atelektasis/endema paru.
4. Mengalirkan aliran area dependen paru
Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
2. Defisit volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler dan
perpindahan cairan dari ruang intravaskular keruang intertitial.
Tujuan : Perbaikan keseimbangan cairan.
Home Kriteria hasil : Haluaran urine adekuat, tanda vital stabil (suhu,
TD, RR, N), membran mukosa lembab.
Intervensi Rasional
Subject Mandiri : Mandiri :
1. Awasi TTV. 1. Pedoman penggantian cairan.
2. Awasi haluaran urine. 2. Untuk menyakinkan rata- rata haluaran urine 30 – 50 ml/jam.
  3. Penggantian cairan tergantung BB pertama dan perubahan
Code 3. Timbang BB setiap hari. selanjutnya.
  4. Memperkirakan luas odema/ perpindahan cairan.
4. Ukur lingkaran ekstremitas yang terbakar tiap hari. Kolaborasi :
Kolaborasi : 1. Memungkinkan ketat fungsi ginjal.

Topics: 1. Pasang kateter urine.


2. Berikan penggantian cairan IV yang dihitung.
2. Menggantikan cairan/elektrolit yang hilang.
3. Mengidentifikasi kehilangan darah.
Asuhan 3. Awasi pemeriksaan laborator 4. Mungkin diindikasikan untuk meningkatkan haluaran urine dan
4. Berrikan obat sesuai indikasi mencegah nekrosis.
Keperawatan Mis : Diuretik, contoh manitol
Luka Bakar (Osmitrol).

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
3. Resiko tinggi infeksi b.d perubahan primer tidak adekuat :
kerusakan perlindungan kulit, jaringan traumatik.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Home Kriteria hasil : Mencapai penyembuhan luka tepat waktu, bebas
eksudat, purulen dan tidak demam.
Intervensi Rasional

Subject Mandiri :
1. Isolasi yang tepat
Mandiri :
1. Untuk menurunkan proses infeksi
2. Tekankan teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu 2. Mencegah kontaminasi silang
3. Gunakan skort,sarung tangan, masker dan teknik aseptik ketat.  

Code 4. Batasi pengunjung.


 
3. Mencegah terpejan pada organisme infeksius.
4. Mencegah kontaminasi silang dari pengunjung.
5. Berikan perawatan khusus pada mata. 5. Mata membengkak karena infeksi
6. Ganti balutan dan bersihkan area terbakar. Cuci area degngan agen  
pembersih ringan. 6. Air melembutkan dan membantu membuang balutan dan jaringan parut

Topics: 7. Bersihkan jaringan nekrotik.


8. Periksa luka tiap hari.
7. Meningkatkan penyembuhan.
8. Identifikasi adanya penyembuhan .

Asuhan 9. Awasi TTV untuk demam.


Kolaborasi :
9. Indikator sepsis.
Kolaborasi :
Keperawatan 1 Berikan agen topikal sesuai indikasi, 1. Membantu untuk mencegah/ mengontrol infeksi luka.
Mis :  
Luka Bakar Mafedin asetat (sulfaminol). Antibiotik pilihan pada infeksi luka bakar invasif.
  2. Kerusakan jaringan/ perubahan mekanisme pertahanan meningkatkan risiko
2. Berikan obat denbgan tepat, contoh : Tetanus toksoid / antitoksin terjadinya tetanus atau gangren.
klostridial dengan tepat.

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
4. Nyeri b.d kerusakan kulit/jaringan, pembentukan edema,
manipulasi jaringan cidera.
Tujuan : nyeri berkurang / hilang
Home Kriteria hasil : melaporkan nyeri berkurang / terkontrol,menunjukan
ekspresi wajah / postur tubuh rileks,berpartisipasi dalam aktivitas dan
istirahat dengan tepat.
Subject Intervensi Rasional
Mandiri : Mandiri :
1. tutup luka sesegera mungkin kecuali perewatan luka 1. suhu tubuh berubah dan gerakan udara dapat

Code 2.
bakar metode pemajanan pada udara terbuka
tinggikan ekstremitas luka bakar secara periodik 2.
menyebabkan nyeri hebat pada pemajanan ujung saraf
peninggian mungkin di perlukan pada awal untuk
3. kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi/ karakter dan menurunkan pembentukan edema
intensitas (skala 0-10) 3. mengidentifikasi terjadinya komplikasi

Topics:
4. dorong ekpresi perasaan tentang nyeri 4. pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan
5. tingkatkan periode tanpa gangguan dapat menigkatkan mekanisme koping

Asuhan
  5. kekurangan tidur dapat meningkatkan persepsi
  nyeri/kemampuan koping menurun
Keperawatan  
Kolaborasi :
Luka Bakar 6. berikan analgesik (nerkotik dan non nerkotik) sesuai
kolaborasi :
6. metode IV sering di gunakan pada awal untuk
indikasi
 
memaksimalkan efek obat
 

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d status
hipermetabolik (sebanyak 50 % - 60% lebih besar dari proporsi
normal pada cedera berat) atau metabolisme protein.
Home Tujuan : nutrisi adekuat
Kriteria hasil : BB stabil,regenerasi jaringan
Intervensi Rasional
Subject Mandiri : Mandiri :

1. auskultasi bising usus 1. ileus sering berhubungan dengan periode pasca


luka bakar,tetapi biasanya dalam 46-48 jam
2. pertahankan jumlah kalori ketat,timbang tiap hari,kaji ulang persen
dimana makanan oral dapat di mulai
Code 3.
area permukakn tubuh terbuka/luka tiap minggu
berikan makanan dalam porsi kecil sedikit tapi sering
2. pedoman tetap untuk memasuki kalori
3. membantu mencegah distensi
4. berikan kebersihan oral sebelum makan gaster/ketidaknyamanan dan meningkatkan
  pemasukan

Topics:  
Kolaborasi :
4. mulut bersih mengkatkan rasa dan membantu
nafsu makan yang baik
Asuhan 5. rujuk ke ahli diet kolaborasi :

Keperawatan 6. berikan makanan sedikit melalui selang enterik bila di butuhkan 5. berguna dalam membuat kebutuhan nutrisi
individu dan mengidentifikasi rute yang tepat
 
Luka Bakar 6. memberikan makanan bila pasien tidak mampu
untuk mengkonsumsi kebutuhan kalori total
harian

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
6. Kerusakan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuskular, nyeri/tak
nyaman, penurunan kekuatan,
Tujuan : kerusakan mobilitas fisik tidak terjadi
Home Kriteria hasil : menyatakan dan menunjukan keinginan
berpartisipasi dalam aktivitas,nyeri berkurang /
hilang.
Subject Intervensi Rasional

Mandiri : Mandiri :

1. Perhatikan sirkulasi,gerakan dan sensasi jari secara 1. Meningkatkan posisi fungsional pada
ekstremitas
Code 2.
sering
Lakukan latihan rentang gerak secara konsisten
2. Mencegah secara progresif
mengencangkan jaringan parut dan
3. Beri obat sebelum aktivitas kontraktur
4. Jadwalkan pengobatan dan aktivitas perawatan 3. Menurunkan kekakuan otot

Topics: 5. Bantu dalam mobilitas


4. Meningkatkan kekuatan dan tolerasi
pasien terhadap aktivitas
 
Asuhan 5. Meningkatkan keamanan ambulasi
   
Keperawatan   Kolaborasi :
Luka Bakar Kolaborasi : 6. Mencengah tekanan lama pada jaringan
7. Untuk menurunkan jaringan parut dan
6. Berikan tempat tidur yang nyaman
infeksi
7. Bersihkan dan tutup luka bakar dengan cepat
 
Content

#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
7. Kerusakan integritas kulit b.d trauma : kerusakan permukaan kulit
karena destruksi lapisan kulit (parsial/luka bakar dalam)
Tujuan : Integritas kulit normal / baik
Home Kriteria hasil : Adanya regenerasi penyembuhan luka tempat
waktu pada area luka
Intervensi Rasional

Subject Mandiri :
Pra operasi
Mandiri :
1. Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan
1. Kaji /catat ukuran,warna,kedalaman luka,perhatikan jaringan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada area graft.
2. Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko
nekrotik dan kondisi di sekitar luka.
infeksi/ kegagalan draft

Code
2. Berikan perawatan luka bakar yang tepat dan terkontrol
 
infeksi
 
Pasca operasi Pasca operasi
3. Tinggikan area draft bila mungkin/tepat 3. Menurunkan pembengkakan/pembatasan resiko pemisahan draft
4. Pertahankan balutan diatas area draft baru dan atau sisi 4. Area mungkin di tutupi oleh bahan dengan permukaan tembus

Topics:  
donor sesuai indikasi con : berlubang,petroleum,tak berekat pandang tak reatif untuk mmenghilangkan robekan dari epitel baru
/melindungi jaringan sembuh
Asuhan Kolaborasi :  
Kolaborasi :
Keperawatan 5. Siapkan /bantu prosedur bedah balutan biologis.con :
hemograft (alograft)
5. Graf kulit diambil dari kulit orang itu sendiri atau orang meninggal

Luka Bakar 6. Heterograft


(donor mati) digunakan untuk penutupan sementara pada luka bakar
luas sampai kulit orang itu siap di tanam.tes graft
6. Kulit graft mungkin dari binatang dengan penggunaan yang sama untuk
heterograft yang berlubang

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
Rencana Keperawatan
8.  Gangguan citra tubuh (penampilan peran) b.d krisis situasi :
kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan nyeri
Tujuan : untuk menyatakan penerimaan situasi diri
Home kriteria hasil : memasukan perubahan konsep diri tanpa harga
diri negatif.
Intervensi Rasional

Subject Mandiri :
1. Kaji makna kehilangan/perubahan pada pasien/orang
Mandiri :
1. Episode traumatik mengakibatkan perubahan tiba-
terdekat tiba,membuat perasaan kehilangan pada kehilangan aktual
2. Terima dan akui ekspresi frustasi,ketergantungan /yang di rasakan

Code marah,perhatiakn perilaku menarik diri 2. Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa yang
3. Persikap realitis dan positif selama pengobatan,pada terjadi perbaikan
3. Meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara
penyuluhan kesehatan,dan menyusun tujuan dalam
pasien dan perawat
keterbatasan
4. Kata – kata penguatan dapat mendukung terjadinya koping

Topics:
4. Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan
positif
dorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi
 
Asuhan  
 
Kolaborasi :
Keperawatan 5. Rujuk terapi fisik,konsul pskiatrik,con : layanan
 

Luka Bakar sosial ,psikologis sesuai kebutuhan


Kolaborasi :
5. Membantu dalam identifikasi cara untuk meningkatkan
/mempertahankan kemandirian

Content
#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
D. Implementasi

Setelah rencana tindakan ditetapkan, maka dilanjutkan dengan melakukan rencana


Home tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada klien terlebih dahulu
melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien agar tindakan yang akan

Subject diberikan dapat disetujui klien dan keluarga klien, sehingga seluruh rencana tindakan
asuhan keperawatan sesuai dengan masalah yang dihadapi klien.

Code E. Evaluasi

Diagnosa Keperawatan yang penulis tegakkan sesuai dengan apa yang penulis
Topics: temukan dalam melakukan studi kasus dan melakukan asuhan keperawatan kurang
Asuhan lebih sudah mencapai perkembangan yang lebih baik dan optimal, maka dari itu
Keperawatan
dalam melakukan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang maksimal
Luka Bakar
memerlukan adanya kerja sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim
Content kesehatan lainnya.

#LukaBakar #AsuhanKeperawatan
HASIL PENELITIAN
 

Menurut penelitian Teguh Sutrisno, Nurul Huda, Nurlely, Noor Cahaya,


Home dan Valentina Meta Srikartka (2016) dengan hasil penelitian menunjukan
Luka bakar sering terjadi di rumah dan paling banyak ditemukan adalah luka
bakar derajat II. Daun sirih (Piper betle Linn.) adalah bahan alam yang memiliki
Subject kandungan aktif seperti saponin, tannin, flavonoid, minyak atsiri dan diduga
dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka, khususnya
pembentukan jaringan granulasi. Jaringan granulasi merupakan pertumbuhan
Code jaringan baru yang terjadi ketika luka mengalami proses penyembuhan dan
pembentukannya merupakan salah satu komponen penting dalam penyembuhan
luka. dari penelitian ini dapat disimpulkan perawatan luka bakar derajat II
Topics: menggunakan ekstrak etanol daun sirih (Piper betle Linn.) mempengaruhi
Hasil peningkatan ketebalan jaringan granulasi.
Penelitian Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak
dengan sumber panas dan kuersetin diduga dapat mempercepat penyembuhan
Content luka bakar karena mempunyai efek anti-inflamasi, antibakteri dan antioksidan.
Selain mempercepat proses penyembuhan, daun sirih (piper betle linn) juga
mengurangi resiko terjadinya bekas luka bakar yang biasa disebut keloid pasca
tahap penyembuhan
ありがとう
Arigatō

Anda mungkin juga menyukai