Anda di halaman 1dari 24

Hipnotik - Ansiolitik

 Sedatif mengantuk
 Hipnotik tidur
 Indikasi penggunaan gangguan
tidur (INSOMNIA)
tidur
1. NREM stadium I – IV
proses fisik dan mental melambat
mediator kimia inhibisi
2. REM stadium V
proses fisik dan mental meningkat
Mediator kimia eksitasi
Terjadi di formasio retikularis batang otak
dan hipotalamus
Diperantarai oleh mediator kimia :
Eksitasi (NE, dopamin, histamin)
Inhibisi (serotonin, GABA, adenosin)
Insomnia
insomnia
Waktu :
Transient : 2-3 hari
Short term : < 3 minggu
Long term : > 3 minggu
 Initial insomnia : ansietas short acting
benzodiazepin
 Delayed insomnia: depresi antidepresan
 Broken insomnia : stres psikososial long
acting
benzodiazepin atau fenobarbital
ansietas
Suatu ketegangan yang tidak menyenangkan,
rasa takut, gelisah penyebabnya tidak
diketahui
Merupakan gangguan mental yang sering
dijumpai
pengalaman hidup dan tidak memerlukan
pengobatan
Ansietas berat
gejalanya : takikardia, berkeringat, gemetar,
palpitasi, dan aktivasi simpatik
Jika gejala cukup berat, kronis, dan
mengganggu aktivitas sehari2 :
harus diobati obat anti-ansietas
(ansiolitik)
Obat hipnotik - sedative

Golongan benzodiazepin
 Golongan barbiturat
 Lain-lain: Kloralhidrat, Paraldehid,
Antihistamin (difenhidramin,
doksilamin), obat baru (zolpidem,
zaleplon, zolpiklon).
Pengolongan obat (benzodiazepin)
benzodiazepin
efek
Menurunkan ansietas : pada dosis rendah,
benzodiazepin bersifat ansiolitik
Bersifat sedatif dan hipnotik : semua benzodiazepin
yang digunakan u/ mengobati ansietas juga
mempunyai efek sedatif,
dosis tinggi = hipnosis
 antikonvulsan
Pelemas otot
Penggunaan dalam terapi
1. gangguan ansietas:
 benzodiazepin : ansietas yang menyertai depresi
dan skizofren.
 Tdk digunakan u/ stress normal yang dalam
kehidupan sehari2, ttp u/ ansietas yang lebih hebat.
 Penggunaan jangka pendek : Potensi adiksi
 u/ pengobatan jangka lama (diazepam)
 u/ gangguan panik (alprazolam)
 Efek benzodiazepin kurang menimbulkan toleransi
dibanding efek sedatif dan hipnotik
2. Gangguan otot
 Diazepam : u/ pengobatan spasme otot skelet seperti
terjadi pd kaku otot dan dalam mengobati spastik
akibat gangguan pada sklerosis dan palsi serebral
2. Kejang
 Klonazepam : epilepsi
 Diazepam : kejang epileptik grand mal
 Klorazepat, diazepam, & oksazepam digunakan
untuk pengobatan akut putus alkohol
4. Gangguan tidur
 Flurazepam : mempunyai efek jangka panjang,
menyebabkan insomnia rebound ringan.
sangat mengurangi waktu induksi tidur, jumlah bangun,
dan dapat meningkatkan lama tidur.
efektivitasnya mantap selama 4 minggu
 Tamazepam : u/ pasien yang sering bangun, tidak dapat
tidur nyenyak
efek sedatif 2 – 3 jam setelah minum obat
 Triazolam : masa kerja relatif singkat
digunakan u/ memacu tidur pasien dengan insomnia
berulang.
efektif u/ pasien mengalami kesulitan tidur
Ansiolitik dan hipnotik lain
1. Zolpidem
bekerja pada perangkat famili reseptor benzodiazepin
2. Buspiron
gangguan ansietas yang umum dan efeknya sama dengan
benzodiazepin, tetapi bekerja pada reseptor yang berbeda.
3. Hidroksizin
u/ ansietas dengan riwayat penyalahgunaan obat
juga digunakan u/ sedasi sebelum prosedur klinik gigi dan
operasi
Antagonis benzodiazepin (Flumazenil)
antagonis reseptor GABA yang dapat mengembalikan efek
benzodiazepin secara cepat.
Melawan efek antidepresan pada SSP akibat overdosis
Benzodiazepin
pemberian IV
Efek cepat dan singkat dengan waktu paruh 1 jam
Barbiturat
Cara Kerja barbiturat

Barbiturat memfasilitasi kerja GABA pada


beberapa tempat ikatan di SSP
Barbiturat meningkatkan lama pembukaan
kanal ion yang diaktivasi oleh GABA
Kerja barbiturat

Menimbulkan sedasi pada dosis rendah


Hipnosis diikuti anastesia pada dosis
tinggi
Memicu enzim hati mikrosomal P450
Penggunaan terapi

Anastesia : tiopental secara IV


Antikonvulsan : fenobarbital
Ansietas : sebagai sedatif ringan
Sedatif nonbarbiturat
1. Kloralhidrat
 Sedatif dan hipnotik yang baik
 Menyebabkan tidur dalam 30 menit dan berlangsung
selama 6 jam
2. Antihistamin
difenhidramin dan doksilamin efektif mengobati insomnia
ringan
3. Alkohol (disulfiram)
 Memberikan efek ansietas dan sedatif
 Merupakan depresan SSP memberikan sedasi dan
akhirnya hipnosis

Anda mungkin juga menyukai