Anda di halaman 1dari 8

Sejarah, Fungsi, dan

Kedudukan Bahasa indonesia

1. Adelia Purwita Sari (10321067)


Disusun oleh:
7. Elsya Berlian Farliana Putri (10321025)
2. Berliana Putri Hardianti (10321015) 8. Ika Leviana Aisyiyah Pratiwi (10321033)
3. Debby Novitasari (10321017) 9. M. Rizal Ariyanto (10321042)
4. Dewi Erniawati (10321019) 10. Sherly Herdiana Christanti (10321056)
5. Diana Putri Anugrah (10321025) 11. Siti Nuriyatul Qodriyah (10321058)
6. Dinda Titis Putri Dewandari (10321021) 12. Yosi Kartika Sari (10321064)

Sejarah Fungsi
Kedudukan
Part 1
Sejarah
Kongres II bahasa Indonesia pada tahun 1954 mengakui bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Dari
prasasti yang ditemukan yang ditemukan, seperti Kedukan Bukit, Talang Tuwo, Kota Kapur, dan lain-lain. Hal ini
menunjukkan bahwa sejak abad ke-7, bahasa Melayu sudah ditemukan dalam bentuk tulisan dengan aksara
Pallawa. Dari hal ini dapat diduga bahwa secara lisan beberapa abad sebelumnya bahasa Melayu sudah digunakan
masyarakat penuturnya (orang Melayu).

Ada 5 faktor yang mendorong tersebarnya bahasa Melayu di nusantara.


1. Pertama, Bahasa Melayu adalah bahasa yang digunakan oleh Kerajaan Sriwijaya sebagai salah satu kerajaan di
nusantara ini yang berpusat di Sumatera bagian Selatan dan Riau.
2. Faktor kedua, pusat Kerajaan Sriwijaya merupakan wilayah pusat perdagangan Internasional.
3. Faktor ketiga, pusat Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, dan Keagamaan agama
Buddha.
4. Faktor keempat, letak geografis kerajaan Sriwijaya ini di selat Melaka menjadi pintu masuk para pedagang dari
dan ke nusantara.
5. Faktor kelima adalah bahasa dan sastra Melayu.

Fungsi
Kedudukan
Sejarah Part 2

Dalam kondisi ini memposisikan bahasa Melayu tidak hanya sebagai bahasa daerah, tetapi sudah
menjadi bahasa perantara ‘lingua franca’ dari berbagai suku dan bangsa yang berbeda bahasa di
nusantara ini. Masa pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda setelah Jepang mengalahkan
Belanda nusantara ini merupakan masa yang amat berarti bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Namun bagi Jepang, penguasaan bahasa tidak semudah menguasai suatu wilayah, penguasaan dan
penggunaan bahasa memerlukan proses yang panjang. Dalam kondisi transisi ini, pertimbangan yang
sangat realistis adalah digunakannya bahasa pribumi. Dalam hal ini, dipilihlah bahasa Melayu
(Indonesia) sebagai bahasa dalam pemerintahan dan pendidikan.

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu sebagai
salah satu bahasa daerah di nusantara ini, kemudian berkembang menjadi bahasa perantara ‘lingua
franca’ antarmasyarakat. Kemudian Kongres Pemuda Indonesia, 28 Oktober 1928 menetapkan bahasa
Melayu sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional bangsa Indonesia. Setelah merdeka, bahasa
Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi Negara.
Sejarah Part 3

Peresmian Nama Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia telah berkembang pesat dan telah menjadi bahasa modern di seluruh
nusantara. Pengukuhan nama Indonesia ditandai dengan peresmian janji-janji pemuda oleh
pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.

Naskah Sumpah Pemuda merupakan hasil keputusan DPR RI tahun 1928 dan memuat tiga
ketentuan:  
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
Bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sejarah Part 1
Fungsi

Ada bagaimanapun fungsi-fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional di antara lain
yaitu:

1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional


2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa
3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
4. Bahasa Indonesia sebagai pemersatu masyarakat yang berbeda suku, agama, ras, adat
istiadat dan budaya.
5. Sebagai media dalam mengungkapkan perasaan dan mengekspresikan diri
6. Sebagai alat untuk memudahkan beradaptasi secara sosial.
7. Sebagai alat pengendali sosial yang akan mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur
kata seseorang.

Kedudukan
Part 2
Fungsi
 Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting, seperti yang tercantum pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia
Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia”.

 Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional, kedudukan
bahasa Indonesia berada di atas bahasa bahasa daerah yang lain. Selain itu, pada Undang-
Undang Dasar 1945 pasal khusus (Bab XV, pasal 36) mengenai kedudukan bahasa
Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.

 Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia digunakan dalam semua upacara, acara dan
kegiatan kenegaraan, baik lisan maupun tulisan. Kegiatan tersebut meliputi penyusunan
dokumen oleh pemerintah dan instansi pemerintah lainnya serta pidato kenegaraan.
Fungsi Part 1
Sejarah Kedudukan

Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dapat menjadi dasar menumbuhkan jiwa
nasionalisme kaum muda dan pelajar. Dalam hal ini Bahasa Indonesia memiliki dua
kedudukan yaitu sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara. Dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional bahasa berfungsi sebagai berikut:

1. Lambang kebanggaan bangsa


2. Lambang jati diri bangsa
3. Alat penghubung
4. Alat penghubung antarbudaya Kedudukan sebagai bahasa negara:
1) Bahasa resmi negara
2) Bahasa resmi pengantar lembaga pendidikan
3) Bahasa resmi dalam komunikasi dan pembangunan
4) Resmi bahasa budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai