Materi Pra Mid Semester
Materi Pra Mid Semester
• PENDAHULUAN
PERENCANAAN JALAN RAYA
• PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
• PERENCANAAN PERKERASAN JALAN
• PERENCANAAN DRAINASE JALAN
PENDAHULUAN
• Perencanaan Geometrik Jalan merupakan
bagian dari perencanaan jalan yang
dititikberatkan pada perencanaan bentuk
fisik jalan
• Fungsi dasar jalan : memberikan
pelayanan yang optimum pada arus lalu
lintas
TUJUAN PRC. GEOMETRIK JALAN
Jarak Pandangan
yaitu jarak yg masih dapat dilihat pengemudi dari tempat duduknya.
Jarak pandangan dapat dibedakan atas jarak pandangan henti dan
jarak pandangan menyiap.
Jarak pandangan menyiap hanya dipergunakan dalam perencanaan
untuk jalan 2 arah tanpa median.
IV. Perencanaan Jalan Yang Efektif Dan Efisien
Tahapan-tahapan penentuan lokasi jalan raya berdasarkan metode
fotogrametri :
Survei pendahuluan dari keseluruhan wilayah di antara titik awal dan titik
awal & titik akhir :
Peta berskala kecil
Penentuan kontrol topografi (kontur) & tata guna lahan
Penentuan lokasi rute yg layak
Survei pendahuluan dari rute-rute yg layak :
Peta berskala sedang dari setiap rute
Penentuan kontrol topografi & tata guna lahan yg terinci
Penentuan rute yg terbaik
Survei awal dari rute yg terbaik :
Peta berskala besar berdasarkan lokasi rute yg terbaik
Pembuatan rencana konstruksi jalan raya
V. Penentuan Trace Jalan
Penentuan Trace Jalan :
Sebisa mungkin dibuat sejajar dengan kontur
Trace harus konsisten, perubahan mendadak harus
dihindari
DATA : - R Min
- V Maks
- f diasumsikan sendiri
- e maks = 10%
PI
Tc
Ec
CT
TC
Lc
Rc R
c
R besar
/2 /2 kecil
Tc = R tan ½
Lc = / 3600 * 2 R
Ec = Tc tan ¼
O
LENGKUNG HORISONTAL
2. Tipe SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL (SCS)
PI
R sedang Circular curve
sedang TS ES
CS
SC
XS Lc
p p
RC RC L ST
TS LS R S
R C C
k -2S
S S
c = - 2 s
Lc = c / 360 . 2 . Rc p = p* . Ls k = k* . Ls
Ls = (2 s)/360 . 2 . Rc p* , k* : dari tabel J. Barnett
s = (Ls/2Rc) . (360/2) O L total = Lc + 2 Ls
Ts = ( Rc + p ) tan /2 + k Xs = Ls – (Ls3/40Rc)
Es = ( Rc + p ) sec /2 - Rc
Ys = Ls2/6Rc
LENGKUNG HORISONTAL
3. Tipe SPIRAL-SPIRAL (SS)
R kecil PI s = /2
Ls = ( 2s / 360 ). 2 . Rc
besar Lt = 2 Ls
Ts = ( Rc + p ) tan /2 + k
ES Es = ( Rc + p ) sec /2 – Rc
Check : Ls Ls minimum
S
T
S
Y SCS
S
X
LS
RC
p
p
k
S
ST
TS
O
LENGKUNG HORISONTAL
• Terjadi gaya sentrifugal berarah tegak lurus
terhadap gaya kecepatan, yang cenderung
mendorong kendaraan secara radial keluar
dari lajur lintasannya.
m.V2
G F = m.a =
R
m.V2 / R R
Perancangan Lengkung Horisontal
Pada tikungan berlaku hubungan antara :
• Kecepatan – garis lengkung
• Keduanya - superelevasi
• Kecepatan (V)
• Superelevasi (e) V2
• Radius (R) e + fm =
127 R
• Gesekan melintang (fm)
Derajat Lengkung (D)
• Derajat lengkung (D) merupakan cara lain untuk
menyatakan lengkung horisontal.
• Derajat lengkung (D) adalah sudut pusat yang terjadi
untuk suatu busur dengan panjang 25 m (100 ft).
25 m 100
R= (D dalam radians)
100 ft D
5.729,578
R R R= (D dalam derajat)
D
D
100 / 2 R = D0 / 3600
40 0,166 47 51
50 0,160 76 82
60 0,153 112 122
70 0,147 157 170
80 0,140 210 229
90 0,128 280 307
100 0,115 366 404
110 0,103 470 522
120 0,090 597 667
Rekomendasi pemilihan
tikungan
• Tipe lengkung horisontal yang dipilih
untuk direkomendasikan :
● Tipe Full Circle, bila tidak mungkin,
dipilih
● Tipe Spiral-Circle-Spiral
● Tipe Spiral-Spiral, performance rendah
Nilai Batas Perancangan Lengkung Horisontal
Radius Minimum
Parameter
Jarak antar
Jenis Rmin e f Vr
No. STA tikungan
Tikungan
km/ja
meter % koefisien meter
m
1 FC 33276 33548 400 0.06 0.12 96
1052
2 FC 34600 35250 1000 0.025 0.08 115
658
3 FC 35908 36364 750 0.03 0.12 120
1086
4 FC 37450 38050 600 0.04 0.1 103
50
5 FC 38100 38700 360 0.065 0.12 92
100
6 FC 38800 39350 560 0.04 0.1 100
PERBANDINGAN Rmin
Batasan Hasil Analisa
Vr Rmin Vr Rmin
Point / Sta
km/jam meter km/jam meter