Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM PERKEMIHAN: CHRONIC KIDNEY


DISEASE

Rosa Delima Melsasail


(1801100497)
Ricky K Pradana
(1801100496)
Definisi

Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir


adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun
bersifat progresif dan irreversible. Dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit yang menyebabkan uremia atau dikenal
dengan retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah (Margareth & Rendy, 2012).
Etiologi
Menurut Muttaqin dan Sari (2011) dan Digiulio,Jackson, dan
Keogh (2014) begitu banyak kondisi klinis yang bisa
menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik. Akan tetapi apapun
penyebabnya, respon yang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal
secara progresif.
Kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan GGK
bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan luar ginjal.
 Penyebab dari ginjal :
 Penyebab umum di luar ginjal :
Klasifikasi

Klasifikasi chronick kidney disease menurut Smeltzer & Bare


(2006) berdasarkan dari stadium tingkat penurunan GFR adalah
sebagai berikut :
 Stadium 1
 Stadium 2
 Stadium 3
 Stadium 4
 Stadium 5
Patofisiologi
 Penyakit gagal ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang
men-dasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi
kurang lebih sama.
 Mula-mula karena adanya zat toksik, infeksi dan obstruksi saluran kemih
yang menyebab-kan retensi urine. Dari penyebab tersebut, Glomerular
Filtration Rate (GFR) di seluruh massa nefron turun dibawah normal.
 Hal yang dapat terjadi dari menurunnya GFR meliputi: sekresi protein
terganggu, retensi Na dan sekresi eritropoitin turun. Hal ini
mengakibatkan terjadinya sindrom uremia yang diikuti oleh peningkatan
asam lambung dan pruritus.
Komplikasi
Menurut Pranata & Prabowo (2014) Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari
penyakit gagal ginjal kronik adalah
Penyakit tulang Penurunan kadar kalsium (hipokalsemia) secara langsung
akan mengakibatkan dekalsifikasi matriks tulang, sehingga tulang akan
menjadi rapuh (osteoporosis) dan jika berlangsung lama akan menyebabkan
fraktur pathologis.
Penyakit kardiovaskuler Ginjal sebagai kontrol sirkulasi sistemik akan
berdampak secara sistemik berupa hipertensi, kelainan lipid, intoleransi
glukosa, dan kelainan hemodinamik (sering terjadi hipertrofi ventrikel kiri).
Anemia Selain berfungsi dalam sirkulasi, ginjal juga berfungsi dalam
rangkaian hormonal (endokrin). Sekresi eritropoetin yang mengalami
defisiensi di ginjal akan mengakibatkan penurunan hemoglobin.
Penatalaksanaan

 Pengaturan diet
 Penatalaksanaan teknologik
Asuhan Keperawatan
 Pengkajian
1. Primer
2. Sekunder
 Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sisa ekresi
yang tertahan pada saluran pernafasan
2. Hipervolemia berhubungan dengan ketidakmampuan ginjal
mengeskresikan air dan natrium
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan
 Intervensi Keperawatan
 Implementasi
 Evaluasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai