Anda di halaman 1dari 23

Dunia Usaha dan

Manajemen Risiko

DOSEN:

DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
SUB MATERI

01 02

Konsep Risko dan Pengertian risiko dari


Manajemen Risiko beberapa ahli

03 04

Hubungan Risiko dan Macam-Macam Risiko dan


Ketidakpastian Penanggulangannya
SUB MATERI

05 07

Langkah-Langkah Proses Manfaat Manajemen


Pengelolaan Risiko Risiko Bagi Perusahaan,
Keluarga dan Masyarakat

06

Kedudukan Manajer
Risiko dan Kerjasama
Dengan Bidang Lain
01
Konsep Risiko dan
Manajemen Risiko
1. Konsep Risiko dan Manajemen Risiko

Risiko memiliki arti hal yang memungkinkan akan terjadinya suatu ketidakpastian yang
menimbulkan kerugian.

Dalam menjalankan aktivitas bisnis pasti akan bertemu dengan yang namanya ketidakpastian dan
risiko. Oleh karena itu, sebuah risiko dapat diminimalisir apabila kegiatan yang dilakukan dapat
dijalankan dengan baik dan melakukan perencanaan-perencanaan secara matang dengan bantuan
data maupun informasi yang mendukung, sehingga hal ini dapat memberikan keringanan terhadap
risiko-risiko yang akan dihadapi.
Manajemen risiko merupakan implementasi dari fungsi-fungsi yang terdapat pada manajemen yang berguna untuk
mengendalikan risiko-risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan maupun organisasi.
Manajemen risiko terdapat tujuan penting yang digolongkan menjadi 2 kategori, yaitu: tujuan sebelum terjadinya
kerugian dan tujuan setelah terjadinya kerugian.
Tujuan sebelum terjadinya kerugian:
● Tujuan ekonomis
● Tujuan penurunan tingkat khawatir
● Tujuan penerapan kebijakan dari luar
Tujuan setelah terjadinya kerugian:
● Kelangsungan hidup organisasi
● Kelanjutan usaha
● Kestabilan pendapatan
● Kelangsungan perkembangan organisasi
● Tanggung jawab sosial
02
Pengertian Risiko dari
Beberapa Ahli
2. Pengertian Risiko dari Beberapa Ahli

 A. Abas Salim mengungkapkan bahwa risiko adalah ketidaktentuan yang


mungkin melahirkan peristiwa kerugian.
 Herman Darmawi mengungkapkan bahwa risiko adalah penyimpangan hasil
aktual dari hasil yang diharapkan.
 Soekarta mengungkapkan bahwa risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa.
03
Hubungan Risiko dan
Ketidakpastian
3. Hubungan Risiko dan Ketidakpastian

Risiko dan ketidakpastian memiliki hubungan erat yang saling


berkaitan, dimana apabila tingkat ketidakpastian tinggi maka tingkat
risiko yang dihadapi juga tinggi. Begitu juga sebaliknya apabila
tingkat ketidakpastian rendah maka tingkat risiko yang dihadapi juga
rendah. Semua badan usaha baik itu kecil, menengah, maupun besar.
Baik dari UMKM sampai perusahaan multinasional tentunya akan
dihadapkan dengan resiko, perbedaannya seberapa tingkatan risiko
yang dihadapi dari masing-masing badan usaha itu berbeda-beda.
04

Macam - Macam Risiko


dan Penanggulangannya
4. Macam-Macam Risiko dan Penanggulangannya
MACAM - MACAM RISIKO

01 Menurut Sifatnya Risiko dibedakan menjadi:

1. Risiko yang tidak disengaja (Risiko Murni)


2. Risiko yang disengaja (Risiko Spekulatif)
3. Risiko Fundamental
4. Risiko Khusus
5. Risiko Dinamis
02
Dapat Tidaknya Risiko Dialihkan Kepada Pihak Lain, dibedakan menjadi:

6. Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain


7. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain
03
Menurut Sumber/Penyebab Timbulnya Risiko dapat dibedakan menjadi:

1. Risiko Intern
2. Risiko Ekstern

UPAYA PENANGGULANGAN RISIKO

3. Melakukan pencegahan dan penanggulangan ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian


4. Membiarkan atau mentolerir terjadinya kerugian, yaitu dengan membiarkan terjadinya kerugian
dan untuk mencegah terganggunya operasi mempersiapkan dana untuk menanggulanginya
5. Melakukan pengendalian risiko
6. Mengalihkan atau memindahkan risiko kepada pihak lain
05

Langkah - Langkah Proses


Pengelolaan Risiko
5. Langkah - Langkah Proses
Pengelolaan Risiko
1. mengidentifikasi resiko
2. menelusuri apa saja yang mungkin menjadi penyebab dari kerugian tersebut
3. menilai dan menaksir seberapa besar kerugian yang akan dialami oleh
organisasi atau perusahaan tersebut
4. menemukan dan mengumpulkan solusi yang terbaik serta tepat untuk
memecahkan risiko
5. menerapkan kesimpulan yang sudah diputuskan
6. menilai kembali kesimpulan yang sudah diputuskan dalam memecahkan
risiko tersebut
06
Kedudukan Manajer
Risiko dan Kerjasama
dengan Bidang Lain
6. Kedudukan Manajer Risiko
Pada saat ini perusahaan yang memiliki manajer risiko hanya ada di negara-negara yang telah maju
seperti Amerika. Di sana manajer risiko sudah setara dengan “Manajemen Tigkat Menengah” dan juga
sebagai tim penting dalam manajemen perusahaan tersebut. Karena mereka telah memiliki tugas khusus
sebagai manajer risiko pada umumnya. Berbeda dengan di Indonesia, di negara ini masih terlalu sedikit
perusahaan yang memiliki manajer risiko. Beberapa perusahaan di Indonesia hanya memiliki Manajer
Asuransi yang tugasnya seperti mengelola urusan yang mencakup tentang asuransi. Dan di Indonesia
Manajer Asuransi ini hanya setara dengan Kepala Seksi (Manajer Tingkat Bawah)
Kerjasama dengan Bidang Lain

01 02 03

Akunting Keuangan Marketing

04 05 06

Produksi Eingneering dan Personalia


maintenance
07
Manfaat Manajemen
Risiko Bagi Perusahaan,
Keluarga dan Masyarakat
7. Manfaat Manajemen Risiko Bagi Perusahaan,
Keluarga, dan Masyarakat

01 Bagi Perusahaan : 02 Bagi Keluarga :


1. Mencegah Kegagalan 1. Melindungi dari Kerugian
2. Menunjang Peningkatan Laba Secara 2. Mengurangi Pengeluaran Asuransi
Langsung 3. Fokus Pada Karir
3. Menyumbang Laba Secara Tidak Langsung 4. Meringankan Tekanan Mental dan Fisik
4. Adanya Ketenangan Pikiran Bagi Manajer 5. Adanya Rasa Puas
5. Melindungi Perusahaan dari Risiko Murni
03 Bagi Masyarakat :
6. Mengurangi Gangguan
7. Adanya Ketenangan Bagi Masyarakat
Contoh Kasus
Manajemen Risiko

Saat ini UMKM sedang terkendala akibat adanya pandemi yang


menyebabkan penurunan signifikan pada usaha yang mereka
jalani. PT Bank Rakyat Indonesia saat ini melakukan manajemen
risiko dan pengelolaan aset secara bijaksana yang telah
berdampak positif pada kinerja perusahaannya dengan
terjaganya indikator-indikator penting hingga kuartal III/2020.
Efektivitas pengelolaan risiko BRI tercermin dari rasio kredit
bermasalah perusahaan yang terjaga hingga September 2020. Per
kuartal III tahun ini NPL BRI ada di angka 3,12%, lebih rendah
dari rasio NPL industri perbankan di Indonesia sebesar 3,15% di
periode yang sama.

INDONESIA
Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, rasio kredit bermasalah di BRI terjaga
karena perusahaan memiliki cara menangani potensi-potensi masalah yang sesuai dan tepat guna di
kondisi saat ini. Di antaranya, BRI mampu mengoptimalkan sejumlah program pemerintah seperti subsidi
bunga dan restrukturisasi kredit. Melalui restrukturisasi masif dan subsidi bunga bagi debitur UMKM,
BRI bisa menjaga kualitas portofolio sehingga rasio NPL dapat terjaga di bawah rata-rata industri.
Terjaganya kondisi perusahaan juga didukung penjaminan kredit modal kerja UMKM yang sudah
diberikan terhadap 9.483 debitur senilai Rp5,8 triliun. PT Bank Rakyat Indonesia tidak merasa khawatir
dengan penyaluran besar yang dilakukan bagi debitur UMKM, karena keberlangsungan usaha UMKM
harus dijaga demi lekas membaiknya kondisi perekonomian indonesia.
THANKS!
-

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai