Anda di halaman 1dari 48

Sistem Respirasi

By
Rosalina
PENDAHULUAN
Traktus respiratorius dimulai dari mulut dan hidung
s/d alveoli
Terdiri dari saluran nafas bagian atas dan bagian
bawah
Saluran napas bagian atas
menyaring partikel2 udara; melembabkan dan
menghangatkan udara inspirasi
Bulu2 rambut yg terdapat pd vestibula menyaring
benda asing & mencegah dari inhalasi
Terdiri dari :
 hidung,
 faring,
 laring,
 trakea,
 bronkus,
 bronkiolus dan
 alveoli.
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga
hidung.
Bermuara ke dalam vestibulum.
Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang
sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung
dengan lapisan farinx dan selaput lendir sinus
 Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur
ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering
membengkok kesatu sisi
Sinus
Ada 4 macam :
1. Sinus frontalis
2. Sinus etmoidalis
3. Sinus maksilaris
4. Sinus sfenoideus
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak
sampai persambungan-nya dengan oesopagus pada
ketinggian tulang rawan krikoid.
Panjang 13 cm
Terdiri dari :
1. Nasofaring
2. Orofaring
3. Laringofaring
Terletak pada garis tengah
bagian depan leher, sebelah
dalam kulit, glandula
tyroidea, dan beberapa otot
kecil, dan didepan
laringofaring dan bagian
atas esopagus.
Terdapat pita suara
Pada laki-laki : jakun
(adam’s apple)
Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas
dibelakang dasar lidah.
 Epiglottis ini melekat pada bagian belakang Vertebra
cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian
samping epiglottis menuju cartilago arytenoidea,
membentuk batas jalan masuk laring
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama
ekspirasi.
 Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palatum
molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh
sinus udara cranialis.
 Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm
dengan lebar 2,5 cm.
 Letak : depan esofagus
 Trachea berjalan dari cartilago cricoidea ke bawah pada
bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni,
berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan
corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata
torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua
bronckus (bronchi).
 Trachea tersusun atas 16 - 20 lingkaran tak- lengkap yang
berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang
trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang
bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri.
Masing-masing bronkus terus bercabang sampai
dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai
dengan percabangan bronkus terakhir sebelum
bronkiolus
 bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk
menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis
sehingga aliran udara lancar.
Kantung udara tipis, dapat mengembang dan berbentuk
buah anggur yg terdapat diujung percabangan sal.
Pernapasan
Tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida dari
pembuluh darah kapiler dengan udara.
 Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan
diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
2 Organ berbetuk kerucut terdapat dalam rongga
toraks
Dipisahkan oleh jantung dan rongga mediastinum
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan
atau saluran nafas dan paru-paru beserta
pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang
melindunginya.
Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh
diafragma.
Paru-paru terdapat dalam rongga
thoraks pada bagian kiri dan
kanan. Paru-paru memilki :

1. Apeks, Apeks paru meluas


kedalam leher sekitar 2,5 cm
diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra,
menempel pada bagian dalam
dinding dada
3. permukaan mediastinal,
menempel pada perikardium dan
jantung.
4. basis Terletak pada diafragma
Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus
superior, medius dan inferior
 paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior
dan inferior.
Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang
mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula,
bronchial venula, ductus alveolar, sakkus
alveolar dan alveoli.
Diperkirakan bahwa setiap paru-paru
mengandung 150 juta alveoli, sehingga
mempunyai permukaan yang cukup luas untuk
tempat permukaan/pertukaran gas.
Paru-paru dibungkus oleh pleura.
Pleura ada 2, yaitu :
pleura visceral yang menempel langsung
ke paru.
pleura parietal menempel pada dinding
rongga dada dalam.
Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas
sehingga memungkinkan pergerakan dan
pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan
dengan dinding dada.
Rongga dada diperkuat oleh
tulang-tulang yang
membentuk rangka dada.
Rangka dada ini terdiri dari
costae (iga-iga), sternum
(tulang dada) tempat
sebagian iga-iga menempel
di depan, dan vertebra
torakal (tulang belakang)
tempat menempelnya iga-
iga di bagian belakang.
Otot pernafasan
Otot inspirasi :
Otot pernafasan utama :
diafragma
Otot lain :
 otot interkostalis eksternal
 otot sternokleidomastoideus
 Otot skalenus

Otot ekspirasi :
Muskulus rectus
abdominis
Muskulus intercostalis
internal
Muskulus rectus
abdominis
Fungsi utama :
untuk memperoleh oksigen agar dapat
dipergunakan oleh sel tubuh dan
mengeluarkan CO2 yg dihasilkan oleh sel
Respirasi menggambarkan 2 proses :
 Respirasi internal (seluler)
 Respirasi eksternal
Fungsi nonrespirasi
Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas
Meningkatkan aliran balik vena
Memelihara keseimbangan asam basa
Memungkinkan kita berbicara, menyanyi dan
vokalisasi lain
Mempertahankan tubuh dari invasi benda asing
Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan atau
menginaktifkan berbagai bahan yang melewati
sirkulasi paru
Mekanika pernafasan
 Udara keluar-masuk paru selama proses respirasi
mengikuti penurunan gradien tekanan
 Ada 3 tekanan yang penting pada proses
ventilasi :
1. Tekanan atmosfer : 760 mmHg
2. Tekanan intrapulmonalis (intra-alveolus)
3. Tekanan intrapleura (intratoraks) : 756 mmHg
Siklus pernafasan

Sebelum inspirasi :
Otot-otot pernafasan melemas
Tidak ada udara mengalir
Tekanan intra alveolus setara dengan tekanan atmosfir
Inspirasi
Otot inspirasi diafragma (nervus frenikus) & otot
interkostalis eksternal (nervus interkostalis) terstimulasi
Terjadi pembesaran rongga toraks
Tekanan intraalveolus menjadi lebih negatif
Udara akan mengalir masuk ke alveolus
Inspirasi dalam :
Kontraksi lebih kuat otot diafragma & otot interkostalis
eksternal
Mengaktifkan otot-otot tambahan pernafasan di leher
mengangkat sternum (sternokleidomastoideus)
dan
2 iga pertama (otot skalenus) untuk memperbesar
rongga toraks
Akhir inspirasi :
Otot inspirasi melemas
Dinding dada dan paru kembali ke ukuran prainspirasi
Tekanan intra-alveolus naik menjadi 761 mmHg
Aliran udara keluar mengikuti penurunan gradien tekanan
Terdapat kontrol lokal yang bekerja pada otot polos saluran
pernafasan
 Otot polos arteriol dan otot polos bronkiolus peka terhadap
perubahan yang terjadi di sekitanya, terutama konsentrasi
CO2
Otot polos vaskuler mencocokkan aliran darah dengan aliran
udara
Perfusi > ventilasi

CO2 setempat O2 setempat

Relaksasi otot polos Kontraksi otot polos


arteriol paru lokal

Dilatasi saluran nafas Konstriksi pembuluh darah


lokal

resistensi sal. Nafas resistensi vaskuler

Aliran udara Aliran darah


Elastisitas Paru

Recoil elastik
 mengacu seberapa mudah paru kembali ke bentuknya
semula setelah diregangkan
 sifat ini menentukan kembalinya paru ke volume
prainspirasi
Recoil elastik :
Jaringan ikat paru yang elastis
Tegangan permukaan alveolus
Compliance

usaha yg diperlukan utk mengembangkan paru


Merupakan ukuran tingkat perubahan vol paru yang
ditimbulkan oleh gradien tekanan transmural
Penurunan compliance paru :
Inhalasi serat asbestos atau iritan lain
Pertukaran Gas (DIFUSI)

Faktor Yang mempengaruhi :


Gradien tekanan parsial O2 dan CO2
Luas permukaan membran alveolus
Ketebalan sawar membran alveolus
Koefisien difusi (daya larut gas dalam membran)
Pertukaran gas di kapiler paru
Transportasi Gas
Oksigen
Larut secara fisik 1.5 %
Terikat ke Hemoglobin 98.5%
CO2
Larut secara fisik 10%
Terikat ke Hemoglobin (carbamino hemoglobin) 30%
Sebagai bikarbonat (HCO3-)
Kontrol
pernafasan
Medulla
• mengontrol irama pernapasan
Terdiri dari interaksi serabut saraf selama inspirasi dan
ekspirasi
I neurons – stimulasi sel saraf yang menginervasi otot
pernapasan
E neurons – menghambat I neurons (to 'shut down' the I
neurons & bring about expiration)
Lanj…
Apneustic center (located in the pons) - stimulate I
neurons (to promote inspiration)
Pneumotaxic center (also located in the pons) - inhibits
apneustic center & inhibits inspiration

Anda mungkin juga menyukai