Anda di halaman 1dari 36

Materi - 7

LAYOUT DESICIONS
STRATEGI DALAM MENENTUKAN
LAYOUT

• MenentukanLayout merupakan salah satu


kunci dalam menentukan keputusan
untuk efisiensi suatu operasi.
• Keobyektifan dari suatu Layout adalah
bisa dikembangkan secara efektif dan
efisien sehingga perusahaan bisa
berkompetisi.
Lima hal penting yang menentukan bagusnya suatu
Layout

 Alat untuk membantu pergerakan material


 Pembagian ruangan beserta kapasitasnya
 Estetika dan lingkungannya
 Aliran informasi
 Biaya pergerakan diantara variasi pekerjaan
Beberapa tipe dari layout
 1. Office layout
 2. Retail layout
 3. Warehouse layout
 4. Fixed-position layout
 5. Process-oriented layout
 6. Work-cell layout
 7 Product-oriented layout
1. OFFICE LAYOUT
• Dalam Office Layout pengelompokan
pekerjaan, alat-alat dan pemberian ruang
berdasarkan pada keamanan, kenyamanan
serta kemudahan untuk aliran informasi.
• Salah satu metoda yang bisa digunakan
adalah menggunakan “Office Relationship
Chart” .
• Contoh : Microsoft Corp hal 378
OFFICE RELATIONSHIP CHART
2. RETAIL LAYOUT
 Penentuan Layout ini didasarkan pada ide bahwa
antara penjualan dan keuntungan perusahaan
saling mempengaruhi, yaitu dengan cara membuka
penjualan secara langsung kepada konsumen
Pengalaman menunjukan bahwa makin tinggi
perusahaan membuka penjualan langsung kepada
konsumen, maka makin tinggi keuntungan.
• Jadi retail layout memaksimumkan keuntungan
untuk setiap meter persegi lantai ruang penjualan.

 Contoh : Super Market hal 379


Lima ide untuk membantu menyusun
layout Toko
 Lokasi peletakan tinggi rendahnya item
diletakan mengelilingi ruang tempat penjualan
(toko)
 Menggunakan lokasi yang menyolok untuk batas

masing-masing item.
 Pendistribusian “power items” mendominasi

pada kedua sisi gang.


 Penggunaan lokasi ujung gang.
 Membawa misi bahwa toko secara hati-hati

dalam memilih posisi dari “lead-off department”.


Contoh Gambar Layout Retail

 Gambar Layout Retail dari Heizer Render hal 379


Servicescape adalah lingkungan fisik dimana lingkungan ini bertujuan
untuk memiliki efek humanistik pada pelanggan dan karyawannya

 Untuk memberikan pelayanan yang baik, tata letak


perusahaan mempertimbangkan tiga unsur:
-  Kondisi lingkungan, yaitu karakteristik seperti
pencahayaan, suara, bau, dan suhu. semua ini
mempengaruhi pekerja dan pelanggan untuk berapa lama
mereka bisa menghabiskan waktunya dalam ruangan.
 - Tata letak spasial dan fungsinya, yang melibatkan sirkulasi jalan,
karakteristik gang dan pengelompokan produk.
 - Signal, simbol dan artefak, merupakan karakteristik desain

bangunan yang mempunyai tingkat sosial yang signifikan


(seperti ruangan toko berkarpet  yang mendorong pembeli untuk
berlama-lama di ruangan)
3. WAREHOUSING AND STORAGE LAYOUTS
• Layout ini didasarkan pada ide bahwa untuk
memperoleh trade-off yang optimum
berdasarkan pada : handling cost, cost
associated dan warehouse space
• Konsekuensinya tugas manajemen harus
mengoptimumkan kebutuhan ruang
warehouse, material handling, transfort
material ke warehouse
• Bagian penting dari warehouse layout adalah
hubungan antara area untuk pengiriman dan
penerimaan produk
• Contoh: hal 381
Cross docking and Random stocking

Cross docking , berarti menghindari menyimpan


bahan baku sebagai persediaan, tetapi langsung
memprosesnya setelah diterima.
 Meskipun crossdocking mengurangi

biaya persediaan dan biaya fasilitas untuk


persediaan tetapi hal ini akan memerlukan
penjadualan yang ketat dan pengidentifikasian
produk yang akurat.
 Random stocking , penggunaan gudang

penyimpanan dimanapun pada lokasi yang terbuka


 Customizing, menggunakan gudang untuk

menambah nilai produk melalui modifikasi


komponen, label dan kemasan.
Contoh : hal 382
Komputerisasi sistem randomstocking memiliki 
tugas-tugas berikut:

 Mempunyai daftar untuk lokasi  "terbuka" 


 Mempunyai catatan yang akurat dari persediaan
yang ada dan lokasi tersebut
 Mengurut item untuk meminimalkan waktu
pengambilan item yang dibutuhkan
sesuai perintah
 Menggabungkan perintah untuk mengurangi
waktu pengambilan
 Menetapkan item khusus dengan penggunaan
tinggi pada area penyimpanan khusus dengan
jarak pengangkutan yang minimum.
4. FIXED-POSITION LAYOUT

 Pada tata letak ini, proyek tetap di suatu


tempat, pekerja dan peralatan datang ke area
tersebut.
 Pergerakan barang dan pekerja tetap di sekitar
area.

 Contoh : pembangunan jembatan, pembuatan


kapal
hal 383
Ada tiga faktor yang menyebabkan Layout
menjadi rumit yaitu :

1. Terbatas ruang di semua situs


2. Pada tahap yang berbeda, dibutuhkan bahan
yang berbeda
3. Volume bahan yang dibutuhkan adalah
dinamis, tidak tetap.
5. PROCESS-ORIENTED LAYOUT
Adalah tata letak yang berhubungan dengan
produksi yang mempunyai volume rendah, variasi
tinggi, dalam hal ini mesin dan peralatan
dikelompokkan secara bersama.

Keuntungan besar dari tata letak ini adalah


fleksibilitas dalam peralatan dan tugas tenaga
kerja. Dan kelemahan dari tata letak ini adalah
mengambil waktu yang lama, membutuhkan
keterampilan tenaga kerja tinggi, dan bekerja-dalam
persediaan proses lebih tinggi.
Example : Proses penanganan pasen di Rumah
Sakit lihat Gambar 9.3 hal 384
Enam tahap pada process layout :

1. Membangun matriks yang memperlihatkan


aliran material dari satu departemen ke
departemen lainnya
2. Menentukan ruang untuk masing-masing
departemen
3. Mengembangkan inisial kedalam diagram
skhematik
4. Menentukan biaya dari tata letak
5. Memperbaiki tata letak dengan trial and
error
6. Mempersiapkan rencana yang rinci
Menentukan biaya dari tata letak

n n
 Biaya minimum   X
i 1 j 1
ij Cij

 Dengan,
n : banyaknya departemen
i,j : individu departemen
X ij : banyaknya pergerakan dari departemen i ke j
Cij : biaya pergerakan dari departemen i ke j

 Contoh : hal 384-385


6. WORK CELLS
Obyeknya :
- Mengidentifikasi family product
- Membangun tim
- Melatih anggota tim

Work cells adalah pengaturan mesin dan


personil yang berfokus pada pembuatan single
product atau family product.

Example : Canon hal 389


Yang perlu diperhatikan dalam menentukan Work-
cell Layout

1. Mereduksi work in process inventory


2. Memperkecil ruang yang tidak terpakai
3. Mereduksi persediaan bahan baku dan produk jadi
4. Mereduksi ongkos pekerja
5. Meningkatkan parsitipasi pegawai
6. Menambah alat dan mesin yang dibutuhkan untuk
mempercepat proses
7. Mereduksi investasi mesin dan peralatan apabila
kebutuhan mencukupi

Contoh : lihat halaman 389


Keuntungan dari Work cells  adalah:
 Mengurangi pekerjaan dalam work-in-process
 Mengurangi lantai ruang yang dibutuhkan
 Mengurangi bahan
baku dan persediaan barang jadi
 Mengurangi tenaga kerja langsung
 Tinggi rasa partisipasi karyawan
 Peningkatan pemanfaatan peralatan dan mesin
 Mengurangi investasi dalam mesin dan
peralatan
Persyaratan produksi seluler meliputi:

 Identifikasi family produk
 Pelatihan tingkat tinggi, fleksibilitas
dan pemberdayaan karyawan
 Personel yang mandiri
 Pengetesan pada setiap stasiun sel
7. REPETITIVE AND PRODUCT-ORIENTED LAYOUT

Tujuan: menyamakan waktu tugas pada setiap
workstation

Kelemahan tata letak produk adalah:


-Volume produk yang tinggi yang diperlukan
-Penghentian pekerjaan pada setiap
hubungan titik sampai seluruh operasi
-Kurangnya fleksibilitas ketika menangani
berbagai produk

Example : Sony’s TV assembly line


Assembly : Line Balancing
 Contoh : lihat halaman 394
 Boeing ingin mengembangkan diagram untuk perakitan

komponen elektronik sayap pesawat terbang dengan total waktu


perakitan 66 menit
 Tugas Waktu Perakitan Tugas sebelumnya
A 10
B 11 A
C 5 B
D 4 B
E 12 A
F 3 C,D
G 7 F
H 11 E
I 3 G,H
Contoh lain lihat halaman 394
Menentukan ukuran performansi dari tata
letak yang berorientasi pada produk
1. Menentukan waktu siklus
Waktu siklus = waktu produksi yang tersedia
perhari/unit yang dibutuhkan per hari
2. Menghitung jumlah minimum workstation
Jumlah minimum workstation =
(Total waktu untuk pekerjaan)/(waktu siklus)
3. Keseimbangan baris ditentukan dengan menetapkan
 tugas-tugas perakitan khusus setiap workstation
4. Efisiensi = (Total Wkt untuk pekerjaan)/[(banyaknya
workstation) * (waktu siklus)]
Contoh : hal 396-397
Job Design & Work Measurement

 HUMAN RESOURCE STRATEGY FOR COMPETITIVE ADVANTAGE

 Tujuan dari strategi sumber daya manusia adalah untuk


mengelola pekerjaan, tenaga kerja dan desain, sehingga
semuanya dapat digunakan secara efektif dan efisien.
 Misalnya kita fokus pada strategi sumber daya manusia,
maka ingin memastikan bahwa orang-orang:
 1. secara efisien dapat digunakan dalam kendala yang
ada.
2. memiliki kualitas yang wajar dalam lingkungan
kerja dengan suasana yang komitmen terhadap
peraturan dan kepercayaan perusahan
Labor Planning

Merupakan suatu proses yang bertujuan untuk


menyediakan sumber daya manusia yang
“adekuat“, sesuai dengan kebutuhan.

Menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja


yang terampil, berkemampuan dan
berpengalaman, sehingga :
* Memungkinkan dept. Personalia menarik tenaga
kerja yang tepat pada waktu yang tepat (fungsi
staffing).
* Meningkatkan efisiensi.
Manfaat Labor Planning
 Meningkatkan pemanfaatan sdm lebih efisien
dan efektif
 Menarik dan mempekerjakan tenaga kerja baru
secara ekonomis
 Tenaga kerja dapat mengembangkan dirinya
dengan lebih baik dan terarah (“career-
planning”)
 Meningkatkan kepuasan kerja
Proses Perencanaan SDM
Strategic management decisions

Human resource supply: Human resource demand:


- Existing - Future
- Future - Annual

Analisa kesenjangan

Kesenjangan kualitas Kesenjangan jumlah

- realokasi / replacement - lembur


- pendidikan / latihan - rekruitmen
- berhenti sementara
- PHK
- pensiun dini
Proses Rekrutmen
Human resource Specific request of
planning managers
Job opening
identifed
Job analysis Manager’s
information comments

Job requirements

Methods of requirements

Satisfaction pool of recruits


Job Design

 Job Specialization
 Job Expantion
 Psychological Components
 Self-Directed Teams
 Motivation and Incentive System
Labor Standards
 Standar tenaga kerja adalah jumlah waktu
yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan atau bagian dari pekerjaan.
 
 Standar tenaga kerja diatur dalam empat
cara:
- pengalaman sejarah
- waktu penelitian
- waktu standar yang telah ditentukan
- pengambilan sampel
Historical Experience
 Standar tenaga kerja dapat diestimasi
berdasarkan pengalaman sejarah. Berapa lama
jam kerja dibutuhkan untuk mengerjakan tugas
sampai selesai.

 Time Studies, waktu yang merupakan sampel


dari performan pekerja digunakan sebagai
dasar untuk menseting waktu standar

 Average observed time, secara matematis dapat


diukur oleh :
Average observed time = jumlah waktu yang direkam
untuk masing-masing performen : banyaknya
observasi
Normal time :
Normal time = (average observed time) x
(performance rating factor)

Waktu Standar :
• Waktu standar = waktu total normal : 1 –
alowence factor
• Waktu alowance standar biasanya stabil
pada alowance 4%-7% dari total waktu
zs 2
• Persaratan sampel berukuran : n= ( hx )
• Dengan
 ( xi  x)2
• s= n 1
Work sampling

 Work sampling :Untuk mengestimasi melalui


sampling mengenai persentase waktu yang
digunakan, workers spends dan variasi tugas,
maka untuk menentukan ukuran sampelnya
adalah:
z p (1  p )
2
 n= 2
h
Tugas-5
 Dari Heizer Render hal 402-407
 No. 9.1 dan 9.18 => Kel-1
 No. 9.1 dan 9.17 => Kel-2
 No. 9.1 dan 9.19 => Kel-3
 No. 9.2 dan 9.15 => Kel-4
 No. 9.2 dan 9.16 => Kel-5
 No. 9.3 dan 9.13 => Kel-6
 No. 9.3 dan 9.14 => Kel-7
 No. 9.4 dan 9.11 => Kel-8
 No. 9.4 dan 9.12 => Kel-9
 No. 9.5 dan 9.9 => Kel-10
 No. 9.5 dan 9.10 => Kel-11

Anda mungkin juga menyukai