Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN TINGKAT ADIKSI NARKOBA

DENGAN
DEPRESI PADA PECANDU NARKOBA
DI BALAI BESAR REHABILITASI
BNN LIDO BOGOR
TAHUN 2021

Siti Hanifatun Fajria, S.Kep., Ns., M.K.M


LATAR BELAKANG

1
1 DUNIA
Penyalahgunaan narkoba
menduduki rangking ke-20
2
SLOVAKIA

dunia sebagai penyebab


angka kematian dan
2 ASIA menduduki rangking ke-10
di negara sedang
Kematian akibat narkoba di berkembang termasuk
Asia sebesar 11.071 orang Indonesia
pertahun atau 30 orang per 3
hari di tahun 2017. 23 %
peredaran narkoba ASEAN 3 INDONESIA
ada d i I n donesia.
C OLO M BIA

Tahun 2017 angka


4 prevalensi penyalahgunaan
narkoba di Indonesia berada
4 J AWA di kisaran angka 1,7 – 2,2%
atau sekitar
BARAT
Penyalahguna narkoba di 3 – 5 juta jiwa
Provinsi Jawa Barat
mencapai 645.482 orang
5 200.000 jiwa penduduk
dari jumlah populasi Kab. Bogor terdeteksi
5 BOGOR
35.242.100 (usia 10-59 positif menggunakan
tahun) paling besar diantara narkotika dan berada
34 provinsi lainnya peringkat ke-2 di Prov.
Jawa Barat.
HASIL STUDI
PENDAHULUAN
KLIEN REHABILITASI TAHUN
2019
Dari 602 Klien terdapat 20 Klien yang
mengalami depresi atau sekitar 3,3 %

Klien Sedang M enjalani


Rehabilitasi
Dari 10 Klien terdapat 7 Klien yang
mengalami Depresi atau sekitar 70 %
RUMUSAN
MASALAH
“Adakah hubungan tingkat adiksi narkoba dengan
depresi
pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN
Lido Bogor Tahun 2021?”
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui hubungan


tingkat adiksi narkoba dengan
depresi pada pecandu narkoba di
Balai Besar Rehabilitasi BNN
Lido Bogor Tahun 2021.

TUJUAN
KHUSUS
MENGETAHUI
distribusi frekuensi tingkat
ADIK SI pada pecandu narkoba
di Balai Besar Rehabilitasi BNN
Lido Bogor Tahun 2021

MENGETAHUI
distribusi frekuensi
DEPRESI pada pecandu
narkoba di Balai Besar
Rehabilitasi BNN Lido
Bogor Tahun 2021
MENGANALISIS
hubungan antara tingkat adiksi
narkoba dengan depresi pada
pecandu narkoba di Balai Besar
Rehabilitasi BNN Lido Bogor
Tahun
2020
PRAKTI
S
MANFAAT PRAKTIS
Bagi
Peneliti
PENELITIAN Bagi Balai Besar
Selanjutnya

Rehabilitasi
Badan
Narkotika
Nasional

PRAKTIS
Bagi STIKes
Wijaya
Husada Bogor

TEORITIS
memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan
keperawatan jiwa
serta pembanding
bagi penelitian-
penelitian
KONSEP
PENULISAN BAB
II
TINJAUANTEO
RI
KONSEP ASUHAN o
KEPERAWATAN 1

TEORI PENYAKIT 0
2

ASKEP PADA PENYAKIT o


3
PENGKAJIAN

DIAGNOSA
EVALUASI
KONSEP 2
5
ASKEP

IMPLEMENTASI
4 3 INTERVENSI
MANIFESTASI KLINIS

DEFINISI

TEORI
PENYAKIT

ETIOLOGI
ANATOMI FISIOLOGI
PENATALAKSANAAN

PATHWAY

TEORI
PENYAKIT
LANJUTAN

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

KOMPLIKASI
ASKEP
PENYAKIT

PENGKAJIAN

INTERVENSI

DIAGNOSA

IMPLEMENTASI
EVALUASI
KERANGKA
Faktor
TEORIPenyalahgunaan Dampak
Penyalahgunaa
Penyalahgunaan Narkoba n Narkoba
Narkoba • Gangguan Fisik
• Internal : • Eksperimental
• • Kesehatan Mental :
- Kepribadian • Rekreasional
• - Intelegensia • Situasional • -
• - Usia • Dependensi
Depres
• - Ingin Tahu • i
- Psikotik
• - Bunuh Diri
• - Pemecahan masalah Adiksi
• Eksternal • - Tindak kejahatan, Kekerasan
• - Keluarga • - Retardasi
• - Teman sebaya • Spiritual
• - Kesempatan • Sekolah
• Ekonomi • Keluarga
• Agama • Masyarakat

Bagan 2.1 Keterangan


Kerangka Teori : : Tidak
Sumber : Setiyawati, :diteliti Diteliti
POPULASI DAN
SAMPEL
• Populasi dalam penelitian • Jumlah sampel keseluruhan
ini adalah seluruh data dalam penelitian ini adalah
rekam medik rehabilitasi 48 rekam medis/rehabilitasi.
pasien yang masuk bulan Teknik pengambilan sampel
Maret tahun 2020 di Balai dalam penelitian ini adalah
Besar Rehabilitasi Badan teknik Total Sampling yaitu
Narkotika Nasional, teknik pengambilan sampel
sejumlah 48 rekam medik di mana jumlah sampel sama
pasien. dengan populasi.21
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN

• Balai Besar
Rehabilitasi
TEMPAT Badan WAKTU • Juni tahun
Narkotika 2020
Nasional Lido
ANALISIS DATA
• Analisa univariat dilakukan • Analisis bivariat dilakukan
untuk mendapatkan untuk menguji hubungan
gambaran data yang berupa antara variabel independen
distribusi frekuensi dan terhadap variabel dependen
persentase dari setiap dengan menggunakan uji
variabel dan disajikan dalam Chi-square (X²).
bentuk tabel distribusi
frekuensi.

Anda mungkin juga menyukai