01
Dukungan dan
02
Kondisi Fisik
Nasehat
03
Suplementasi / Obat-
obatan
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan investasi terbaik bagi
kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes RI, 2007). Menyusui secara eksklusif selama
6 bulan memiliki dampak yang signifikan terhadap penurunan angka kematian bayi
akibat diare dan pneumonia (UNICEF, 2012). Pemberian ASI dapat memperkuat
proses pembentukan ikatan psikologis ibu dan anak yang sangat penting dalam
pembentukan kepribadian anak dan dalam proses sosialisasi anak dikemudian hari.
Dukungan &
Nasehat
Bentuk dukungan sosial yang dirasakan oleh ibu menyusui :
1. Dukungan emosional
House (Smet, 1994), mencakup ungkapan empati atau perhatian, kepedulian
dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan. Menyusui memerlukan
kondisi emosional yang stabil, mengingat faktor psikologis ibu sangat
memengaruhi produksi ASI. Menurut Roesli (2007), dari semua dukungan
bagi ibu menyusui dukungan suami paling berarti bagi ibu. Suami dapat
berperan aktif dalam keberhasilan ASI eksklusif karena suami akan turut
menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi
oleh keadaan emosi atau perasaan ibu.
Lanjutan
Suami memberikan perhatian pada saat
istri mengalami permasalahan.
Suami,mengungkapkan untuk bersabar dan
jangan panik semangat atau motivasi
dalam proses menyusui. Hal ini sesuai
dengan pengertian dari dukungan
emosional menurut Tolsdorf dan Wills
(Orford, 1992) yaitu tipe dukungan ini
lebih mengacu pada pemberian semangat,
kehangatan, cinta, kasih, dan emosi.
2. Dukungan penghargaan
House (Smet, 1994) merupakan ungkapan hormat
(penghargaan) positif bagi orang itu.
Suami, keluarga maupun istri jarang
mendapatkan pujian namun suami responden
mengungkankan akan rasa bahagianya kepada istri-
istrinya dapat memberikan ASI kepada anak-anaknya
hanya saja ungkapan itu tidak terleasasikan secara
langsung. Padahal menurut Werdayanti (2013)
keuntungan memberi pujian yang tepat yaitu dapat
membangun percaya diri, mendorong untuk terus
melakukan perilaku baik, dan ibu akan lebih mudah
menerima saran berikutnya.
3. Dukungan instrumental
Selye (Hardjana,1994)merupakanbantuan langsung seperti benda, uang,
dan tenaga.
Menurut Roesli dan Yohmi (2013) terdapat beberapa keadaan yang
dianggap dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin, salah
satunya adalah:
Dukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti
menggendong bayi ke ibu saat akan disusui atau disendawakan,
mengganti popok dan memandikan bayi,
bermain, memberi perhatian
mendendangkan bayi
mengasuh anak pertamanya saat anak keduanya sedang menyusu
Lanjutan
memijit pundak, Manfaat pijitan ringan dipercaya dapat meredakan ketegangan
otot dan menenangkan pikiran. Bila ibu dalam kondisi lelah atau stres, produksi
hormone oksitosin bisa terhambat. Ujung-ujungnya menghambat proses
keluarnya ASI (Candra, 2013).
membantu dalam pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian
Dukungan instrumental yang didapat dari keluarga terutama orang tua dan mertua ibu
diantaranya adalah
memasakkan makanan yang dapat memperlancar ASI (Sayur atau jamu2)
Ibu juga sering mendapatkan nasehat dari keluarga untuk memberikan ASI untuk
bayinya
4. Dukungan informasi
Selye (Hardjana, 1994) adalah pemberian dukungan seperti penjelasan, nasehat,
pengarahan, dan saran.
Memberi saran bukan perintah sehingga ibu dapat memutuskan untuk mencoba atau
tidak.
Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan
cenderung lebih mudah untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun dari
media massa dan tingkat pendidikan akan memengaruhi daya serap responden
terhadap informasi yang diterima. Semakin banyak informasi yang masuk semakin
banyak pula pengetahuan yang didapat. Informasi-informasi mengenai ASI
responden dapat mencari sendiri melalui browsing internet, buku-buku mengenai
menyusi, dan informasi yang diberikan dari bidan atau dokter.
Lanjutan