Anda di halaman 1dari 34

Ruang Lingkup Kewirausahaan

Oleh:
Hendra Wibiksana, ST., M.Kom

1
5. Ciri-ciri Wirausaha
Terdapat lima ciri-ciri yang biasa ditemukan
pada seorang wirausahawan sukses, yaitu:
1. Berani mengambil risiko.
2. Kreativitas.
3. Rajin, tekun, dan ulet.
4. Pencipta metode baru.
5. Pintar membaca peluang.

2
5.1 Berani mengambil risiko
• Seorang wirausahawan sejati, sebagaimana
wiro sableng, ia adalah seorang pendekar
dalam dunia bisnis yang memiliki keberanian
tinggi untuk menanggung risiko bangkrut
total.
• Keberanian menjadi hal utama yang menjadi
ciri seorang wirausahawan sejati.

3
5.2 Kreativitas
• Selain keberanian, kreativitas menjadi salah
satu ciri utama dari seorang wirausahawan.
• Di mana melalui kreativitasnya, ia bisa
melakukan inovasi atau terobosan baru dalam
dunia bisnis, baik dari segi penciptaan produk
ataupun cara memasarkannya.

4
5.3 Rajin, tekun, dan ulet
• Hal yang tak kalah penting yang harus dimiliki seorang
wirausahawan adalah rajin, tekun, sabar, dan ulet.
• Bagaimanapun juga, menciptakan suatu usaha baru
bukan hal yang mudah dan instan.
• Butuh waktu lama untuk mengembangkan usaha
tersebut mulai dari nol hingga berhasil menjadi
sebuah perusahaan yang besar.
• Tanpa semangat untuk rajin, tekun, sabar, dan ulet,
mustahil usaha tersebut akan berjalan dengan baik.

5
5.4 Pencipta metode baru
• Seorang wirausahawan berbeda dengan seorang pedagang.
• Hal penting dalam wirausaha adalah penciptaan metode
baru dalam berbisnis yang diturunkan dalam bentuk
produk baru, sistem kerja, atau metode pemasaran.
• Sementara seorang pedagang, boleh dibilang hanya
memutarkan uang dengan membeli produk dan menjual
produk tersebut dengan harga lebih.
• Penjual makanan pun bisa disebut sebagai wirausaha,
sejauh kemudian penjual tersebut melakukan proses
produksi penciptaan makanan dan memasarkannya.

6
5.5 Pintar membaca peluang
• Seorang wirausahawan adalah pembaca peluang.
• Ia mengisi kekosongan dalam pasar.
• Oleh karenanya, wirausaha identik dengan
kebaruan.
• Setidaknya, ia memulai hal baru di suatu wilayah
tertentu.
• Dan bisa jadi, hal baru tersebut menjadi inspirasi
bagi orang lain untuk mencari rezeki.

7
6. Sifat Wirausaha
Lima sifat ini harus kamu miliki jika kamu
bercita-cita menjadi wirausaha yang sukses:
1. Jujur
2. Mempunyai komitmen tinggi
3. Pantang menyerah
4. Disiplin
5. Future oriented

8
6.1 Jujur
• Jujur adalah sifat wirausahawan sejati, karena
kejujuran inilah yang menjadikannya seorang
pengusaha sukses.
• Bukankah banyak pembohong yang sukses?
Benarkah?
• Kebohongan hanya akan membawa keuntungan yang
sifatnya sementara.
• Berperilaku tidak jujur dalam berwirausaha ibarat bom
waktu yang akan menghancurkan dirinya sendiri suatu
hari nanti.
9
6.2 Mempunyai komitmen tinggi
• Berkomitmen tinggi menjadi sifat seorang
wirausahawan sukses.
• Tanpa komitmen, maka ia akan menyerah ketika mulai
berhadapan dengan rintangan bisnis yang akan selalu
ada dalam proses perjalanannya.
• Komitmen ini nantinya akan bergandengan dengan
tujuannya dalam menciptakan suatu usaha.
• Komitmen ini ibarat energi yang selalu menyala dan
membuat wirausahawan tersebut selalu bersemangat
untuk mewujudkan tujuan dan cita-citanya.
10
6.3 Pantang menyerah
• Pantang menyerah, sejalan dengan komitmen,
menjadi suatu perisai bagi wirausahawan
untuk menghadapi masa-masa sulit dalam
proses usaha yang ia lakukan.
• Seorang wirausahawan sukses bukanlah orang
yang lembek dan cengeng, melainkan orang
yang terus-menerus berupaya mewujudkan
mimpinya.

11
6.4 Disiplin
• Disiplin merupakan salah satu sifat penting yang harus dimiliki
oleh seorang wirausahawan.
• Disiplin ini terkadang menjadi hal yang disepelekan, mengingat
wirausahawan adalah bos dalam usahanya sendiri sehingga ia
terlena, merasa sebagai bos sehingga ia bisa berbuat sesuka hati.
• Jika demikian, maka usahanya tak akan berumur panjang.
• Justru seorang wirausahawan sejati harus memiliki kedisiplinan
yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan karyawannya (apabila
ia punya).
• Dan dengan demikian, ia menjadi contoh sekaligus menjadi
penyemangat dalam perusahaan.

12
6.5 Future oriented
• Seorang wirausahawan selalu bersifat future oriented
atau berorientasi ke depan.
• Apa yang ia lakukan hari ini adalah tahap-tahap untuk
mempersiapkan masa depan.
• Jika ia hanya memikirkan apa yang ia lakukan untuk
hari ini saja, maka usahanya tak akan pernah maju dan
stagnan di satu titik.
• Sebaliknya. Jika ia selalu memandang ke depan,
melihat peluang, dan mencurahkan segala daya
kreatifnya, maka usahanya akan semakin besar.
13
7. Konsep Wirausaha
• Dari semua uraian 4-6 di atas, maka Anda sebenarnya
sudah mengenali sebagian dari konsep dasar wirausaha.
• Berikut ini merupakan catatan dan langkah-langkah
untuk memulai berwirausaha:
1. Lakukan observasi lapangan
2. Cari ide usaha
3. Mulailah berhitung
4. Carilah modal
5. Buatlah agenda kerja

14
7.1 Lakukan observasi lapangan
• Sebagaimana telah disebutkan di bagian sebelumnya, berwirausaha membutuhkan
kejelian untuk melihat peluang, melakukan analisis pasar, dan selanjutnya adalah
menyusun ide.
• Observasi lapangan ini sangat diperlukan sebelum memulai berwirausaha.
• Apa saja yang dilakukan dalam observasi lapangan?
1. Untuk mendapatkan data pasar.
2. Barang apa saja yang beredar di pasar?
3. Jenis produk apakah yang dibutuhkan oleh konsumen?
4. Jenis produk apakah yang laris manis?
5. Bagaimana situasi pasar di wilayah yang akan kamu jadikan ladang?
6. Bagaimanakah kecenderungan konsumsi masyarakat di wilayah yang akan kamu
jadikan target usaha?
7. Apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat, namun belum ada di pasaran?
8. Dan lain sebagainya.

15
7.2 Cari ide usaha
• Dari proses observasi lapangan, tentu kamu
punya banyak sekali ide.
• Atau barangkali ide tersebut sudah ada terlebih
dahulu sebelum observasi lapangan dimulai.
• Maka pada tahapan ini, Anda tinggal
mematangkan idemu saja dengan berpedoman
pada data-data lapangan serta analisis yang
kamu lakukan.

16
7.3 Mulailah berhitung
• Dari ide tersebut, saatnya kemudian mulai berhitung, terutama
pada persiapan buat modal usaha, modal produksi, modal
pemasaran, sekaligus keuntungan (dibayangkan) dari penjualan.
• Meski barangkali usaha yang akan dijalankan berskala kecil,
namun bisa jadi rencana tersebut membutuhkan pekerja yang juga
harus digaji.
• Selalu buatlah catatan/pembukuan untuk menghitung sekecil
apapun pengeluaran dalam proses usaha. Hal ini tak boleh
diabaikan karena akan menjadi kebiasaan buruk.
• Bagaimanapun juga, justru pengeluaran kecil-kecil tersebut akan
sering muncul dan apabila dikumpulkan, tentunya akan muncul
angka yang lumayan besar.

17
7.4 Carilah modal
• Modal bisa didapat dari dana pribadi (apabila cukup)
dan dari dana pinjaman.
• Apabila kita mendapatkan dana dari pinjaman, maka
sebaiknya kita harus bijaksana dalam mengatur
pengeluaran.
• Biasakan untuk hemat dan mengoptimalkan yang
sudah ada.
• Belanjalah apa yang benar-benar dibutuhkan dan yang
tidak kalah penting, kita harus pandai-pandai
berhitung dalam hal ini.
18
7.5 Buatlah agenda kerja
• Pada bagian ini, wirausahawan memasuki 4 sub tahapan:
1. Tahap memulai proses
2. Melaksanakan proses
3. Mempertahankan usaha; dan
4. Mengembangkan usaha
• Pada tiap-tiap tahap tersebut, ada baiknya dibuat suatu agenda kerja di
mana dalam satu bulan misalnya, tiap hari ada hal yang dikerjakan dan
hal tersebut telah dijadwalkan jauh-jauh hari.
• Meski demikian, agenda ini haruslah fleksibel mengingat kondisi lapangan
tidak menentu.
• Dengan adanya agenda kerja ini, maka diharapkan target akan terpenuhi
tepat waktu sekaligus cara ini merupakan salah satu cara untuk melatih
disiplin.

19
7.5.1 Tahap memulai proses
• Pada tahap memulai proses, umumnya kita akan berbelanja dan barangkali akan menyewa
orang untuk mengerjakan sesuatu, seperti misalnya mendirikan bangunan usaha dan lain
sebagainya.
• Meski hal ini bisa dipasrahkan sepenuhnya pada orang yang kita sewa, ada baiknya kita selalu
mengawasi dan menjadi mandor lapangan untuk meminimalisir kesalahan kerja yang
berakibat pada pembengkakan biaya.
• Pada tahap tersebut, kita juga akan mulai untuk belanja.
• Dan sebelumnya surveilah berbagai jenis toko yang menjual barang yang kita butuhkan, guna
menemukan toko yang menjual barang dengan harga yang paling murah untuk barang yang
sama.
• Bilamana membutuhkan iklan, maka pada tahap ini iklan sudah harus dibuat atau setidaknya
direncanakan dengan matang dan akan tersebar luas sebelum kita memasarkan produk kita.
• Iklan bisa berupa macam-macam dari yang murah hingga yang mahal.
• Tentu kita harus mempelajari juga jenis-jenis iklan yang efektif untuk usaha kita masing-
masing.
• Hal-hal semacam ini sebaiknya juga dimasukkan dalam agenda kerja.

20
7.5.2 Melaksanakan proses
• Selanjutnya, tahap menjalankan usaha
barangkali merupakan tahap yang
menentukan.
• Pada titik ini kita akan tahu kenyataan yang
sebenarnya dari yang sebelumnya hanya ada
dalam imajinasi kita.

21
7.5.3 Mempertahankan usaha
• Sejalan dengan jenis usaha pada umumnya, tahap
awal merupakan ujian untuk mengetahui sejauh mana
kita bisa bertahan dan bagaimana cara mengatasi
saat-saat sulit, mengingat hal baru belum tentu selalu
diminati oleh konsumen.
• Namun apabila kita telah matang rencananya di awal
terkait dengan produk yang akan kita pasarkan, tentu
masalah ini hanya masalah waktu.
• Kuncinya adalah buatlah produk yang sekiranya
dibutuhkan oleh masyarakat.
22
7.5.4 Mengembangkan usaha
• Tahap selanjutnya, yakni mengembangkan usaha, adalah
satu-satunya cara agar kita tak berhenti di satu titik.
• Tahap ini tentu bila kita telah berhasil dengan usaha
yang kita jalankan.
• Godaan dari keberhasilan menjalankan usaha adalah
untuk segera menikmati hasilnya.
• Sebaiknya kita tunda dahulu, gunakan keuntungan usaha
sebagai modal untuk mengembangkan usaha tersebut.
• Dengan demikian, keuntungan yang akan kita peroleh
akan berlipat ganda.

23
8. Keuntungan dan Kerugian Wirausaha

• Dalam berwirausaha tentu ada keuntungan


dan kerugian

No 1. Keuntungan 2. Kerugian
a Menjadi Bos Risiko bangkrut
b Memiliki kebebasan Kerja keras
c Kepuasan Penghasilan hanya dari laba
d Laba bersih usaha

24
8.1.a Menjadi Bos
• Meskipun kita hanya menjalankan bisnis
kerupuk singkong misalnya dan hal tersebut
terlihat sepele dan tak bergengsi.
• Namun dalam berwirausaha, sebetulnya kita
adalah Bos yang tak tunduk kepada atasan
atau instansi kerja sebagaimana menjadi
karyawan swasta atau pegawai negeri.
• Seharusnya kita bangga dengan hasil kreasi
sendiri, sekecil apapun usahanya.

25
8.1.b Memiliki kebebasan
• Berwirausaha, kita tak perlu tunduk pada waktu
sebagaimana pegawai kantoran, misalnya, yang harus
bangun pagi untuk berangkat kerja dan selalu was-was
bilamana ia kena PHK.
• Kebebasan dalam wirausaha tidak hanya dalam hal
waktu, namun juga perilaku dan bahkan kebebasan
untuk mengelola laba usaha.
• Namun demikian, kebebasan ini juga bisa menjadi
bumerang apabila kita tak memanfaatkannya secara
bijaksana.
26
8.1.c Kepuasan
• Berhasil dalam menjalankan usaha sendiri,
memiliki nilai kepuasan yang tak bisa
disandingkan dengan menerima upah atau gaji
kerja.
• Kepuasan ini lahir dari keberhasilan proses dan
pencapaian kita menembus rasa takut untuk
memulai sesuatu.
• Karena bagaimanapun juga, berwirausaha
sangat dekat dengan risiko bangkrut.
27
8.1.d Laba bersih usaha
• Tidak seperti karyawan atau pegawai yang
memiliki gaji pasti.
• Dalam berwirausaha, laba kita tak menentu.
Kadangkala di bawah target dan kadang jauh
di atas melebihi target.
• Yang jelas, laba bersih ini adalah milik kita
sendiri.

28
8.2.a Risiko bangkrut
• Bangkrut merupakan risiko yang tak bisa
dihindarkan, apabila kita teledor dalam
menyusun dan merencanakan suatu usaha.
• Sekalinya kita bangkrut, hal ini kadang menjadi
momok yang membuat kita trauma untuk
memulainya kembali.
• Namun demikian, setiap wirausahawan
sukses, selalu berangkat dari kegagalan.

29
8.2.b Kerja keras
• Bukan berarti ketika kita menjadi Bos, maka
kita bisa bersantai.
• Kita harus terus menerus kerja keras dan tidak
lengah agar usaha kita tetap berjalan sehingga
bisa berkembang.

30
8.2.c Penghasilan hanya dari laba
• Sekalinya kita tak bijak dalam mengelola laba,
maka petaka akan mengintai.
• Adakalanya laba kita sedikit dan adakalanya
banyak.
• Jangan boros dan jangan berlebihan.
• Selalu buatlah tabungan untuk berjaga-jaga
pada masa-masa sulit untuk mempertahankan
usaha yang kita jalankan.

31
Penutup
• Sebagai penutup, menjadi seorang wirausahawan
merupakan tantangan untuk mengubah mental kita.
• Tak bisa kita memungkiri, kita semua cenderung
akan memilih hidup aman dengan bergantung pada
suatu perusahaan atau institusi untuk bekerja.
• Berwirausaha ibarat berpetualang dalam mencari
rezeki dan bertahan hidup, selalu ada hal baru asal
kita selalu bergerak untuk menuangkan kreativitas
kita dalam bentuk usaha.

32
Bahan Renungan
• Sebagaimana ujian hidup, berwirausaha pun
memiliki dinamika (suka-duka) nya sendiri.
• Disamping ada wirausahawan yang sukses,
maka di saat yang sama, ada juga
wirausahawan yang bisa dikatakan “bangkrut”.

33
Bahan Renungan
• Bangkrut di sini bukan berarti barang atau produknya tidak
laku.
• Tapi lebih dari itu, barang atau hasil karya tersebut bahkan
sampai tidak diakui oleh negara kita sendiri. Yang akhirnya
apa?
• Barang atau produk yang seharusnya jadi produk asli hasil
karya buatan anak bangsa sendiri (negara Indonesia), malah
menjadi milik negara lain.
• Video ini di-upload pada 29 Mar 2021:
• Dibuang Negeri Sendiri, Penelitian Siswa SMA Ini Malah Bikin
Google Bertekuk Lutut.mp4

34

Anda mungkin juga menyukai