Anda di halaman 1dari 16

ISAK 16

Perjanjian Konsesi Jasa


Latar Belakang
Pemerintah berkewajiban melakukan pelayanan publik yang umumnya didanai oleh
APBN/APBD
Keterbatasan APBN/APBD mengharuskan pemerintah menarik swasta untuk mendanai
kegiatan investasi pengadaan jasa layanan publik.
 KPS = Kerjasama Pemerintah Swasta dibina oleh Direktorat KPS (DKPS)
 Merupakan service concession arrangement (public to private services)
 Sektor yang memiliki KPS, berdasarkan Indonesian Infrastructure Summit 2005, adalah:
Gas
Power and electricity
Road transportation (68 projects)
Water
Telecommunication
Latar Belakang

Terdapat kekosongan pengaturan untuk beberapa industri akibat dicabutnya PSAK


yang terkait, misal industri jalan tol, air minum, dsb.

Terdapat ketidakjelasan pengaturan untuk beberapa industri, misal distribusi bahan


bakar minyak dan gas

Makin banyaknya perjanjian konsesi pelayanan publik


Ciri Perjanjian Konsesi Jasa

Kewajiban melayani publik ada pada operator

Pemberi konsesi (grantor) adalah entitas sektor publik


atau entitas swasta yang telah diberikan tanggung
jawab
Operator bertanggung jawab setidaknya atas sebagian
pengelolaan infrastruktur dan jasa terkait, tidak hanya
bertindak sebagai agen dari grantor

Penetapan harga awal dan perubahan harga selama masa


konsesi

Operator wajib menyerahkan infrastruktur kepada grantor


pada akhir masa konsesi
Grantor vs Operator
Grantor Operator
Pemerintah atau perusahaan swasta yang Membangun infrastruktur untuk pelayanan
bertanggungjawab atas jasa yang diberikan publik, memperbaiki dan mengoperasikan
infrastruktur selama jangka waktu tertentu

Menentukan jenis pelayanan publik, Bertanggungjawab atas manajemen


pelanggan, dan harga infrastruktur dan jasa yang diberikan, dan
tidak semata-mata bertindak sebagai agen
untuk Grantor.
Mengendalikan (melalui kepemilikan) -
kepentingan residu signifikan pada akhir
periode perjanjian atau aset digunakan
selama umur ekonominya

Grantor BUMN/ BUMN Operator


Swasta

Pemerintah Swasta
Perjanjian/Pengaturan
Ruang Lingkup
Cakupan:
Cakupan:
ISAK 16 hanya berlaku untuk operator atas perjanjian konsesi jasa.

ISAK 16 tidak mengatur akuntansi untuk grantor

Perjanjian konsensi jasa


Perjanjian konsensi jasa
Grantor mengendalikan atau mengatur jenis, pengguna, dan harga jasa

Grantor mengendalikan (melalui kepemilikan) atas hak manfaat selama


masa perjanjian dan kepentingan residual dalam infrastruktur pada
akhir masa konsesi

Berlaku untuk infrastruktur yang telah ada dan baru


Berlaku untuk infrastruktur yang telah ada dan baru
Permasalahan

Interpretasi ini menetapkan prinsip-prinsip umum dalam mengakui dan


mengukur kewajiban dan hak-hak terkait dalam perjanjian konsesi jasa.
Persyaratan untuk pengungkapan (ISAK 22).
Permasalahan yang dibahas dalam Interpretasi ini adalah:
(a) perlakuan hak operator atas infrastruktur;
(b) pengakuan dan pengukuran imbalan atas perjanjian;
(c) konstruksi atau peningkatan jasa;
(d) jasa operasi;
(e) biaya pinjaman;
(f) perlakuan akuntansi setelah pengakuan awal atas aset keuangan dan aset tidak
berwujud; dan
(g) Item yang diberikan oleh pemberi konsesi kepada operator.
Perlakuan Hak Operator atas Infrastruktur

Tidak diakui sebagai aset tetap dari operator:


◦ Perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak kepada
operator untuk mengendalikan penggunaan infrastruktur
layanan publik
◦ Operator mengoperasi infrastruktur untuk pelayanan
publik untuk kepentingan grantor sesuai persyaratan
kontrak
Pengakuan dan Pengukuran Imbalan atas Perjanjian
Terdapat 2 Jenis Jasa oleh Operator:
Jasa pembangunan dan peningkatan infrastruktur diakui sesuai PSAK
34 Akuntansi Kontrak Konstruksi dalam bentuk:
 Aset keuangan (operator memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk
menerima kas/aset keuangan lain)
 Aset tidak berwujud (operator memiliki hak untuk membebankan
pengguna)

Pendapatan dari aktivitas pemberian jasa operasi diakui sesuai dengan


PSAK 23 Pendapatan
Melakukan 2 jasa dalam 1 kontrak  imbalan yang diterima/piutang
dialokasikan mengacu pada nilai wajar relatif dari jasa yang diberikan, apabila
jumlahnya dapat diidentifikasi secara terpisah.
Imbalan yang Diberikan oleh Grantor kepada Operator

Jasa pembangunan atau peningkatan kemampuan:


Imbalan diukur dengan nilai wajar
Imbalan meliputi hak atas aset keuangan atau aset tak berwujud

Aset keuangan  diakui sejauh operator memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk
menerima kas atau aset keuangan lain dari atau atas petunjuk gantor

Aset tak berwujud  diakui sejauh operator menerima hak (lisensi) untuk
membebankan pengguna layanan publik

Menerima keduanya dilakukan pencatatan terpisah dan keduanya diakui pada nilai
wajar
Pemulihan Infrastruktur

Jika ada kewajiban kontraktual untuk memelihara


atau memulihkan infrastruktur (Maintenance clause),
kecuali untuk peningkatan konstruksi:
◦ Accrue kewajiban sesuai PSAK 57 (Rev 2009): Provisi, Liabilitas
Kontijensi, dan Aset Kontijensi berdasarkan estimasi
pengeluaran untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir
periode pelaporan
Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman terkait dengan perjanjian diakui sebagai


beban pada periode terjadinya biaya pinjaman tersebut
Dikapitalisasi selama periode konstruksi hanya jika
operator menerima aset tidak berwujud
Pengakuan Aset Keuangan dan Aset Tak Berwujud

Aset Keuangan:
 Pengakuan awal: nilai wajar
 Selanjutnya: Amortized cost (initial amount + cumulative
interests - repayments)
Aset Tak Berwujud:
 Pengakuan awal: biaya perolehan
 Selanjutnya: amortized cost (acquisition cost - accumulated
amortization or accumulated impairment loss )
Item dari Grantor kepada Operator

Persyaratan:

Item dikendalikan operator, dan

Pemberian item merupakan bagian dari service fees untuk operator


karena memberikan layanan publik

Memenuhi syarat  aset operator dan diakui pada nilai wajar


SAK Terkait
Kategori Sewa Provider Pemilik
Tipe Sewa Jasa / Kontrak Rehabilitasi- BOT Bangun- 100% Divestasi
Pengaturan Pemeliharaan operasi- Miliki- Privatisasi
transfer Operasi Perusahaan

Kepemilikan Grantor Operator


Aset
Investasi Grantor Operator
Modal
Risiko Dibagi Grantor Operator dan Grantor Operator
Permintaan
Jangka waktu 8-20 1-5 tahun 25-30 Tak terbatas
tahun
Bunga Grantor Operator
SAK PSAK 30 PSAK 23 ISAK 16 PSAK 16
Tanggal Efektif dan ketentuan transisi

Interpretasi ini berlaku efektif pada 1 Januari 2012.


Perubahan dalam kebijakan akuntansi dicatat sesuai dengan PSAK 25
Untuk setiap perjanjian jasa tertentu, apabila tidak praktis bagi operator
untuk menerapkan secara retrospektif, maka entitas:
◦ mengakui aset keuangan dan aset tidak berwujud yang ada pada awal periode sajian
paling awal;
◦ menggunakan jumlah tercatat sebelumnya atas aset keuangan dan aset tidak
berwujud tersebut (tidak memperhatikan klasifi kasi sebelumnya) sebagai jumlah
tercatat pada tanggal tersebut; dan
◦ melakukan pengujian penurunan nilai atas aset keuangan dan aset tidak berwujud
yang diakui pada tanggal tersebut, kecuali hal tersebut tidak praktis, dalam hal ini
jumlah penurunan tersebut harus diuji pada awal periode berjalan.

Anda mungkin juga menyukai