Anda di halaman 1dari 53

Ante natal care

(ANC)

Ika Wulansari
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima 6.
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
• Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan 5.
pemberian asi eksklusif.
• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal 4.
mungkin
• Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk 3.
riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, 2.
sosial ibu dan bayi.
• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan 1.
ibu dan tumbuh kembang bayi.
Tujuan Asuhan Antenatal
Tanda – tanda kehamilan
› Amenorea, Mual dan muntah, Mengidam
› Tidak tahan bau-bauan, Pingsan
› Anoreksia, Fatique
› Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
disebabkan pengaruh ekstrogen merangsang
duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
Montgomery terlihat lebih besar.
› Sering miksi, hiperpigmentasi kulit
› Perut membesar, Uterus membear, terjadi
perubahan dalam bentuk, besar, dan
konsistensi dari rahim
Tanda Pasti Hamil

1. Gerakan janin yang dapat dilihat atau


dirasakan atau diraba juga bagian-
bagian janin.
2. Denyut jantung janin didengar dengan
stetoskop-Monoral Leannec, dicatat &
didengar dengan alat Doppler, dicatat
dengan feto-elektro kardiogram, dilihat
pada ultrasonografi.
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto
rontgen
Serviks dan vagina
 serviks
 Goodell’s sign : serviks melunak
 Kanalis servikalis dipenuhi oleh mukus 
operkulum
 Operkulum mencegah masuknya bakteri
selama kehamilan dan mengalir selama
persalinan
 Vagina
 PH vagina menjadi lebih asam
 Peningkatan sensitivitas
 Edema dan varises vulva ( relaksasi pembuluh
darah dan uterus yang berat )
Payudara
 Mammae membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan
papilla akibat pengaruh melanofor.
 Mamma akan membesar akibat terbentuknya
lemak disekitar kelompok-kelompok alveolus
 Pada kehamilan > 12 minggu  dapat keluar
cairan berwarna putih agak jernih (kolostrum)
dari putting susu
 Perubahan hormon
› Estrogen  meningkatkan vaskularisasi
pada jaringan payudara
› Progesteron  penambahan sel-sel asinus
pada mamma
kulit
 Peningkatan aktifitas melanophore stimulating
hormon menyebabkan perubahan berupa
hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum),
striae pada payudara, linea nigra, striae lividae pada
perut, dsb.
 Angioma atau teleangiektaksis : di leher, dada, wajah
dan berwarna kebiruan
Ovarium dan plasenta
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil
alih oleh plasenta,
tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai
20%, selain itu diafragma juga terdorong
ke kranial -> terjadi hiperventilasi dangkal
(20-24x/menit) akibat compliance dada
(chest compliance) menurun.
60 % wanita hamil mengeluh sesak napas
Sistem gastrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek
samping mual dan muntah-muntah
Tingginya kadar progesteron perubahan
peristaltik menurun, sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar / perasaan
ingin makan terus (mengidam)
 Pada keadaan patologik  hiperemesis
gravidarum).
Penurunan tonus otot-otot traktus
digestivus  motilitas menurun 
obstipasi
Obstipasi dan peningkatan tekanan vena
dibawah uterus  hemorrhoid
Sistem kardiovaskuler
 Volume darah 
• Meningkat 1500 cc
• Hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat
saat ibu berdiri atau terlentang
• Cadangan darah yang hilang saat ibu
melahirkan
 CO meningkat sekitar 30 % ; peningkatan
kebutuhan oksigen jaringan
 Anemia : SDM normal 4 sampai 5,5 juta /mm3
Metabolisme
 Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, :
peningkatan kebutuhan oksigen
 Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300
kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).
 Penambahan berat badan
◦ akibat peningkatan volume uterus dan janin,
peningkatan volume plasma dan cairan
ekstraseluler
◦ Peningkatan berat badan rata-rata selama
kehamilan adalah 12,5 kg
 Metabolisme air
◦ Terjadi peningkatan retensi air hingga dapat
minimal mencapai 6,5 lt air dimana :
 3,5 lt yang berasal dari fetus, plasenta dan cairan
amnion pada saat aterm
 3 lt lainnya terdapat pada cairan ekstravaskular,
uterus dan mamma
◦ Pitting edema pada mata kaki dan tungkai
bawah
Traktus urinarius
 Bulan-bulan pertama kehamilan 
kandung kencing tertekan oleh uterus 
sering kencing
 Dengan makin tuanya kehamilan 
uterus keluar dari rongga panggul 
keluhan sering kencing hilang
 Pada akhir kehamilan  kepala janin
turun ke bawah pintu atas panggul 
sering kencing
 Poliuria akibat peningkatan sirkulasi
darah di ginjal
Sistem saraf
 kompresi saraf panggul atau stasis vasculas akibat
pembesaran uterus dapat mengakibatkan perubahan
sensori di tungkai bawah.
 lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan nyeri akibat
tarikan pada saraf atau kompresi akar saraf.
 edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan
carpal tunnal syndrome selama trisemester akhir
kehamilan. Edema menekan saraf median di bawah
ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini
ditandai oleh parestesia dan nyeri pada tangan yang
menjalar ke siku. Tangan yang dominan biasanya paling
banyak tekena
 nyeri kepala akibat rasa cemas.
 hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah
neuromuskular, seperti kram otot
Umur kehamilan
 Rumus Neagle
 Hari pertama haid terakhir + 7, bulan + 9
atau bulan -3, tahun +1
 Ex : HPHT : 15 januari 2016  TP : 15 +
7 = 22, 1 + 9 = 10  22 oktober 2016
 Atau hari di tambah 7 bulan di kurangi
tiga tahun di tambah 1 untuk HPHT pada
bulan April sampai Desember
 Gerakan pertama fetus
 Perkiraan TFU
 Penentuan umur hamil dengan USG
Adaptasi Psikologi pada ibu hamil
 Pengaruh hormonal  tanda- tanda fisik
dan psikis
 Hubungan suami istri  Tdk ada
komunikasi,kurang pengertian
 Ingin suport berlebihan
 Perubahan hubungan
 Ketidaknyamanan fisik
 Keluarga  tdk disetujui ortu dll
 Perubahan body image
 Khawatir keadaan bayinya
 Emosi sperasaan seorang diri
( kesepian )
Kebijakan Program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan


paling sedikit 4 kali selama kehamilan.
- Satu kali pada triwulan pertama
- Satu kali pada triwulan kedua
- Dua kali pada triwulan ketiga
Kunjungan Pertama
Mengenali faktor resiko ibu dan janin. Ibu
diberitahu tetang kehamilannya, perencanaan
tempat persalinan, juga perawatan bayi dan
menyusui. Informasi yang dapat diberikan seperti:
1. Kegiatan fisik dapat dilakukan dalam batas
normal
2. kebersihan pribadi khususnya daerah genital
harus lebih dijaga karena selama kehamilan
terjadi peningkatan sekret vagina
3. pemilihan makanan sebaiknya yang bergizi dan
tinggi serat
4. pemakaian obat harus dikonsultasikan dahulu
dengan tenaga kesehatan
5. wanita perokok atau peminum harus
menghentikan kebiasaanya.
Anamnesis
Tanyakan HPHT
TTV
BB, TB, LILA
Status generalis atau pemeriksaan fisik umum
lengkap
Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas sebelumnya serta berat bayi yang pernah
dilahirkan. Demikian pula riwayat penyakit yang
pernah diderita
Pemeriksaan Umum
Pada ibu hamil dilakukan penilaian
keadaan umum,
status gizi
tanda vital.
mata
Periksa gigi untuk melihat adanya
infeksi lokal.
 Periksa pula jantung, paru, mammae,
abdomen, anggota gerak secara
lengkap.
Pemeriksaan obstetri :
1. Tinggi fundus uteri
2. Vulva/perineum untuk memeriksa
adanya varises, kondiloma dan edema
3. Pemeriksaan dalam
4. Pemeriksaan inspekulo
5. Perkusi
6. Pemeriksaan dalam
7. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan Luar
Lihat apakah uterusnya berkontraksi atau
tidak. Cara umum yang digunakan adalah
cara leopold yang dibagi dalam 4 tahap.
Pemeriksaan leopold I untuk menentukan
tinggi fundus uteri sehingga usia
kehamilan dapat diketahui. Kepala teraba
sebagai benda keras dan bulat,
sedangkan bokong lunak dan tidak bulat
Dengan leopold II ditentukan batas
samping uterus dan posisi punggung
pada letak memanjang. Pada letak lintang
ditentukan letak kepalanya.
Pemeriksaan leopold III menentukan
bagian janin yang aberada di bawah.
Leopold IV menetukan bagian janin
yang berda di bawah, juga bagian
kepala yang sudah masuk ke pintu atas
panggul. Bila kepala belum masuk ke
pintu atas panggul, teraba ballotement
kepala
Dengar DJJ pada daerah punggung
janin dengan stetoskop monoaural
(Leanec) atau Doppler. Dengan
stetoskop Leanec, BJJ terdengar pada
kehamilan 18-20 minggu, sedangkan
dengan Doppler terdengar pada
kehamilan 2 minggu.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada kunjungan ibu hamil diperiksa
hemoglobin darah, Golongan darah,
hematokrit, dan hitung leukosit. Dari
urin periksa beta-hCG, protein, dan
glukosa, tes HIV dan rapid tes
Setiap kunjungan lakukan pengukuran
berat badan ibu, tekanan darah, tinggi
fundus uteri, pemeriksaan Leopold dan
dengar DJJ. Hasil harus dibandingkan
dengan pemeriksaan sebelumnya.
Pemberian suplemen
Beri ibu 60 mg zat besi elemental segera
setelah mual/muntah berkurang.
400 ug asam folat 1x/hari sesegera
mungkin selama kehamilan
 Tablet besi sebaiknya tidak diminum
bersama teh atau kopi karena akan
mengganggu penyerapan.
Kalsium 1,5-2 g/hari
 Tinggi Fundus Uteri berdasarkan usia
kehamilan
Usia Kehamilan Tinggi Fundus

Dalam cm Menggunakan petunjuk-petunjuk


badan

12 minggu - Teraba di atas simfisis pubis

16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis dan


umbilikus

20 minggu 20 cm (±2 cm) Pada umbilikus

22-27 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm -


(±2 cm)

28 minggu 28 cm (±2 cm) Di tengah, anata umbilikus dan


prosesus sifoideus

29-35 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm -


(±2 cm)

36 minggu 36 cm (±2 cm) Pada prosesus sifoideus


Imunisasi TT

Interval
Antigen Lama perlindungan % perlindungan
(selang waktu minimal)

TT1 Pada kunjungan antenatal - -


pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99


PERAWATAN IBU DAN KEHAMILAN
Pendidikan tentang Perawatan
Diri
Pantang Diet Hamil
Pekerjaan Rumah Tangga
Wanita Bekerja di Luar Rumah
Hubungan Seksual
- Hamil bukan halangan untuk
melakukan hubungan seksual.
Hubungan seksual disarankan untuk
dihentikan bila:
1. Terdapat tanda infeksi dengan
pengeluaran cairan disertai rasa nyeri
atau panas.
2. Terjadi perdarah saat hubungan
seksual.
3. Terjadi pengeluaran cairan (air) yang
mendadak.
4. Hentikan hubunga seksual pada
mereka yang sering mengalami
abortus , persalinan sebelum
watunya, mengalami kematian dalam
kandungan
Pakaian
Pakaian longgar yang nyaman adalah yang
terbaik katun.
Hindari Bra dan ikat pinggang ketat,
celana pendek ketat, ikat kaos kaki, pelindung
lutut yang ketat, korset, dan pakaian ketat lain
harus dihindari.
Pakaian dalam sering diganti untuk menjaga
kebersihan dan mengahalangi suasana lembab
di sekitar pelipatan.
Sepatu dengan tumit yang sangat tinggi tidak
dianjurkan karena pusat gravitasi wanita
berubah. Ia cenderung kehilangan
keseimbangan. Nyeri dan kram kaki diperburuk
oleh sepatu yang tidak memberi sokongan.
Postur dan mekanika tubuh
Pusat gravitasi wanita hamil berubah.
Sendi panggul melunak dan meregang;
tekanan terutama pada otot abdomen.
Postur dan mekanika tubuh yang buruk
menimbulkan ketidaknyamanan dan
meningkatkan kemungkinan cedera.
Mandi

Mandi berendam diperbolekan bahkan


pada kehamilan tahap akhir.
Mandi dibawah pancuran dan mandi air
hangat dapat bersifat terapeutik karena
membuat otot-otot yang lelah relaksasi,
membantu mengatasi insomnia, dan
membuat wanita hamil merasa segar.
Pemeliharaan Payudara
Payudara dipersiapkan untuk dapat
memberikan laktasi, perlu perhatian
yang seksama. Dengan pakaian dalam
(BH) yang longgar, maka
perkembangan payudara tidak
terhalang.
Puting susu penting diperhatikan agar
tetap bersih. Puting susu perlu ditarik-
tarik sehingga menonjol dan
memudahkan untuk mengeluarkan ASI.
Istirahat dan Relaksasi
merencanakan periode istirahat yang
teratur khususnya seiring kemajuan
kehamilannya.
Posisi miring kiri dianjurkan untuk
meningkatkan perfusi uterus dan
oksigenasi fetoplasenta.
Ibu diajarkan cara untuk bangkit dari
posisi miring kiri secara perlahan untuk
menghindari ketegangan pada
punggung dan meminimalkan hipotensi
yang disebabkan oleh perubahan posisi.
Keadaan Darurat pada
Kehamilan
Keadaan darurat saat hamil yang
mengharuskan ibu hamil untuk
memeriksakan diri adalah
Berkaitan dengan janin
◦ Badan panas disertai dengan tanda
infeksi lainnya.
◦ Gerak janin tersa berkurang atau
menghilang
◦ Perut terasa semakin kecil
Berkaitan dengan keadaan ibu
◦ Mual dan muntah berlebih
◦ Terjadi pengeluaran abnormal: cairan
medadak, lendir apalagi bercmpur
darah, perdarahan
◦ Tanda subjektif gestosis: sakit kepala,
pemandangan kabur, nyeri pada
epigastrium, pembengkakan tanagn,
muka, kelopak mata dan kaki, air seni
berkurang.
◦ Sakit perut mendadak
◦ Terjadi tanda-tanda inpartu: parut
sakit disertai pengeluaran.
Trimester I
Kunjungan pertama kehamilan dan
diagnosis kehamilan dapat ditegakkan,
data dasar tergantung usia gestasi
Diagnosis kehamilan : tgl menstruasi yg
benar, tanggal melakukan hubungan
seksual, gejala subyektif dan objektif
sangat bervariasi
Diagnosa keperawatan
 Ansietas
 Nutrisi kurang dari kebutuhan
 Mual
 Defisit pengetahuan
 Ketidaknyaman
 keletihan
Tindakan keperawatan
Pendidikan tentang perawatan diri
Senam hamil
Menetapkan jadwal kunjungan
Imunisasi
Konseling seksual selama dan masa hamil
Diet
Trimester II
Telah di diagnosa dengan pasti
Ibu hamil dan keluarga telah melalui
waktu untuk menyesuaikan diri dengan
kehamilan
Keluhan mulai mereda
Memusatkan perhatian untuk persalinan
Jadwal kunjungan bulanan cukup
Diagnosa keperawatan
 Gangguan citra tubuh
 Ketidakefektifab pemeliharaan
kesehatan
 Risiko cedera janin
 Ansietas
 Gangguan rasa nyaman
Trimester III
 Ikatan ibu dan janin berkembang
 Perhatian ibu mngarah pada janin dan diri
sendiri
 Rasa takut terhadap nyeri, dan hilang kendali
selama persalinan
 Peningkatan ukuran abdomen mempengaruhi
kemampuan melakukan aktifitas
 Menjadi tidak sabar menunggu saat-saat
melahirkan
Diagnosa keperawatan

 Koping individu tidak efektif


 Gangguan pola tidur
 Kelelahan
Tindakan keperawatan
Pendidikan tentang perawatan diri
Mengenali tanda persalinan
Mengenali persalinan premature
Pilihan tempat melahirkan
Pendidikan kesehatan pada Ibu
hamil
Pencegahan primer

Kegiatan yang dilakukan oleh


setiap orang untuk menghindari
diri dari faktor-faktor yang
dapat menyebabkan masalah
kehamilan
Pencegahan sekunder

Melalui deteksi dini melalui pemeriksaan


rutin untuk menemukan kasus-kasus dini
sehingga kemungkinan perawatan dan
penyembuhan
Pencegahan tersier

Tujuan dari pencegahan tersier


adalah untuk mencegah komplikasi
penyakit dan pengobatan sesudah
gejala klinis berkembang dan
diagnosis sudah ditegakkan.
Aspek legal etik
Informed concent

Penolakan menerima terapi medis

Kerahasiaan

Abortus

Anda mungkin juga menyukai