Anda di halaman 1dari 14

Anti Histamin

Nama kelompok :
Amriani Husni Marbun (3422119028)
Anita winahyu (3422119035)
Audia Tri Sonia (3422119051)
Icha Zhuandani Basar (3422119138)
Indah Rahmawati (3422119146)
Nabila Allati Nur Bahri (3422119189)
RizkyRian (3422119255)
 
A. Definisi Antihistamin

Antihistamin adalah zat –zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin
terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor histamin (penghambatan saingan). Pada
awalnya hanya dikenal satu tipe antihistaminikum, tetapi setetlah ditemukannya jenis
reseptor khusus pada tahun 1972, yang disebut reseptor – H2 maka secara farmakologi
reseptor histamin dapat dibagi dalam dua tipe, yaitu reseptor H1 da reseptor – H2.
Berdasarkan penemuan ini, antihistamin juga dapat dibagi dalam dua kelompok,yakni
antagonis reseptor – H1 ( singkatnya disebut H1- blockers atau antihistaminika ) dan
antagonis reseptor H2 ( H2 – blockers atau zat penghambat – asam).
Sifat umum antihistamin
01 02
Umumnya bersifat basa karena adanya Dalam bentuk basa larut dalam
N – tersier bebas kloroform dan pelarut organik lain

03 04
Rasanya pahit
Larut dalam HCL menjadi bentuk garam
yang larut dalam air dan etanol
06
05 Sifatnya hampir sama
dengan alkaloid, antihistamin umumnya memberi
warna dengan asam kuat pekat, sedangkan
alkaloid hanya beberapa yang memberi warna.
Tidak ikut menguap dengan destilasi uap Pada pengenceran dengan air, antihistamin akan
terjadi perubahan warna, tetapi alkaloid akan
menghilangkan warna
B. Difenhidramin (Benadryl)

Difenhidramin merupakan generasi pertama obat antihistamin. Dalam


proses terapi difenhidramin termasuk kategori antidot, reaksi
hipersensitivitas, antihistamin dan sedatif. Memiliki sinonim
diphenhydramine HCL dan digunakan untuk mengatasi gejala alergi
pernapasan dan alergi kulit, memberi efek mengantuk bagi orang
yang sulit tidur, mencegah mabuk perjalanan dan sebagai antitusif,
anti mual dan anesteti topikal.
Struktur Difenhidramin
Difenhidramin ini memblokir aksi histamin, yaitu suatu zat
dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Difenhidramin menghambat pelepasan histamin (H1) dan
asetilkolin (menghilangkan ingus saat flu) hal ini memberi
efek seperti peningkatan kontraksi otot polos vaskular,
sehingga mengurangi kemerahan, hipertemia dan edema
yang terjadi selama reaksi peradangan . Difenhidramin
menghalangi reseptor H1 pada perifer nociceptors sehingga
mengurangi sensitisasi dan akibat dapat mengurangi gatal
yang berhubungan dengan reaksi alergi. Memberikan
respon yang menyebabkan efek fisiologis primer atau
sekunder atau kedua – duanya. Efek primer untuk
mengatasi gejala gejala alergi dan penekanan susunan saraf
pusat (efek sekunder )
Mekanisme
kerja
difenhidramin
Kerja antihistaminika H1 akan meniadakan secara
kompetitif kerja histamin pada reseptor H1 tidak
mempengaruhi histamin yang ditimbulkan akibat
kerja pada reseptor H2 . Reseptor H1 terdapatr di
saluran pencernaan, pembuluh darah dan saluran
pernapasan. Difenhidramin bekerja sebagai agen
antikolinergik (memblok jalannya impuls impuls
yang melalui saraf parasimpatik), spasmolitik,
anestetika lokal dan mempunyai efek sedatif
terhadap sistem saraf pusat.
C. Kloramfeniramin
maleat (CTM)
Kloramfeniramin maleat adalah turunan alkilamin
yang merupakan antihistamin dengan indeks
terapetik (batas keamanan) cukup besar dengan
efek samping dan toksisitas yang relatif rendah.
Kloramfeniramin maleat juga merupakan obat
golongan antihistamin penghambat reseptor H1
(AH1) (Siswando,1995)
Pemasukan gugus klor pada posisi para cincin aromatik feniramin maleat akan meningkatkan aktifitas antihistamin.
Berdasarkan struktur molekulnya, memiliki gugus kromofor berupa cincin pirimidin, cincin benzen dan ikatan –
C=C- yang mengandung elektron pi (π) terkonjugasi yang dapat mengabsorbsi sinar pada panjang gelombang
tertentu didaerah UV (200-400 nm), sehingga dapat memberikan nilai serapan (Silverstein,1986;Rohman,2007).

Mekanisme kerja klorfeniramin maleat adalah sebagai antagonis reseptor H1, klorfeniramin maleat akan
menghambat efek histamin pada pembulu darah, bronkus dan bermacam – macam otot polos; selain itu
klorfeniramin maleat dapat merangsang maupun menghambat susunan saraf pusat (Tjay,2002; Siswando,1995).
Analisis Kualitatif
Yaitu suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan /sampel yang
tidak diketahui. Analisis kualitatif disebut juga analisa jenis
yaitu suatu cara yang dilakukan untuk menentukan macam,
jenis zat atau komponen-komponen bahan yang di analisa.
Dalam melakukan analisa kualitatif yang di pergunakan
adalh sifat-sifat zat atau bahan, baik sifa-sifat fisis maupun
sifat-sifat kimianya.
Tujuan Analisis Kualitatif
Untuk memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur/ senyawa. Analisis
kualitatif digunakan untuk menganalisa
komponen atau jenis zat yang ada dalam
suatu larutan. Analisis kualitatif merupaan
salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta
ion ionnya dalam larutan
Analisis Kualitatif Difenhidramin
Organoleptis Kelarutan Reaksi Identifikasi
Mudah larut dalam air, - Zat + H2SO4 pekat= jingga merah coklat(diatasnya ada
Serbuk hablur, dalam etanol (95%) tetesan minyak), pada pengenceran dengan air warna tetap
dan dalam kloroform, - Larutan dalam HNO3 pekat+H2SO4 pekat= merah violet +
berwarna putih, tidak
sangat sukar larut air+ CHCl3, kocok, lapisan CHCl3= violet
berbau dan memiliki - Zat + reagen Mayer = ungu muda atau kuning muda
rasa yang pahit dalam eter dan agak
- Marquis
sukar larut dalam
Zat +formalin +H2SO4 pekat= kuning jingga + coklat merah
aseton - Frohde ( Zat + ammonium molibdat + H2SO4 pekat) =
kuning terang
- Reaksi Kristal
a. Zat diatas gelas obyek + asam pikrat, amati dibawah
mikroskop = bentuk Kristal batang, latar belakang kuning
b. Zat diatas gelas objek + K3Fe(CN)6, amati dibawah
mikroskop = bentuk Kristal batang, latar belakang
kehijauan
Analisis Kualitatif CTM
Organoleptis Kelarutan Reaksi Identifikasi
Larut dalam 4 bagian • Inti piridin
Serbuk hablur, air, dalam 10 bagian Zat + asam citrate + asam asetat anhidrat
berwarna putih, tidak etanol (95%) dan dipanaskan= +merah
berbau dan memiliki dalam 10 bagian • Zat + HCl + Hayer = Endapan Kuning
rasa pahit kloroform , sukar larut • Zat + DAB HCl = Kuning
dalam eter • Frohde ( Zat + ammonium moblidat + H2SO4
pekat =kuning
• Cuprifil
Larutan sampel dalam air + NaOH ad basis + CuSO4 =
biru hijau
• Zat diatas gelas objek + aseton + air, mati dibawah
mikroskop= bentuk Kristal jarum, latar belakang
putih
“TERIMA KASIH”

Anda mungkin juga menyukai