Anda di halaman 1dari 12

ASKEP PADA PASIEN

DENGAN BERDUKA /
KEHILANGAN
N S . R E T T Y O C T I S YA F R I N I , M . K E P, S P. K E P. J
BERDUKA / KEHILANGAN

• Proses komplek yang normal meliputi respons dan perilaku emosional, fisik, spiritual, social
dan intelektual ketika individu memasukkan kehilangan yang aktual, adaptif atau dipersepsikan
kedalam kehidupan sehari-hari (NANDA I-2018)
PENYEBAB BERDUKA / KEHILANGAN

Kematian anggota keluarga yang berarti

Antisipasi kematian keluarga atau orang yang berarti

Kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian tubuh,


hubungan social)

Antisipasi kehilangan (objek, pekerjaan, fungsi, status, bagian


tubuh, hubungan social)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN BERDUKA / KEHILANGAN
• Pengkajian
– Kaji tanda gejala berduka / kehilangan
– Identifikasi kehilangan yang terjadi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN BERDUKA / KEHILANGAN
• Diagnosis keperawatan
– Jelaskan proses terjadinya berduka / kehilangan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BERDUKA /
KEHILANGAN

• Tindakan keperawatan
1. Latih klien melalui tahap berduka / kehilangan / kehilangan :
a. Denial : Diskusikan fakta-fakta tentang kehilangan. Misalnya
 Kehilangan kesehatan : sampaikan hasil pemeriksaan penunjang
 Kehilangan orang yang dicintai : sampaikan proses kematiannya

b. Anger : latih relaksasi dan mengekspresikan emosi dengan konstruktif


c. Bargaining : diskusikan harapan / rencana yang tidak tercapai dan kaitkan dengan kenyataan
d. Depresi : latihan mengidentifikasi aspek positif dari kehilangan dan kehidupan yang masih dijalani
e. Aceptance : latih melakukan kegiatan hidup sehari-hari dengan pendampingan
2. Diskusikan manfaat yang didapatkan setelah mempraktikan cara melalui tahap berduka / kehilangan
3. Berikan pujian, motivasi dan bimbingan
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI DENGAN
KLIEN BERDUKA / KEHILANGAN
• Orientasi
– Salam
“Selamat pagi, saya retty, perawat dari ruang srikandi. Nama ibu siapa? Senangnya dipanggil apa? Tanggal lahirnya
berapa bu? Saya panggil Cici saja ya?”
– Evaluasi
“apa yang Cici rasakan saat ini?? Jadi Cici merasa bersalah karena anak Cici tidak bisa bertahan sampai lahiran?”
– Validasi
“apa yang sudah Cici lakukan untuk mengatasi kesedihannya? Apakah berhasil?”
– Kontrak
• Tindakan dan tujuan
“bagaimana kalau saya periksa dulu mengenai kehilangan yang Cici lalui saat ini”
• Waktu
“berapa lama Cici mau kita berbicara pagi ini? Bagaimana kalau 30 menit?”
• Tempat
“kita mengobrol disini saja ya?”
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI DENGAN
KLIEN BERDUKA / KEHILANGAN
• Kerja
– Pengkajian
“apakah Cici mengetahui penyebab kematian bayi Cici? Apakah hal ini menjadi beban buat Cici?
Apakah ada orang-orang di sekitar Cici yang menyalahkan Cici?”
– Diagnosis
“jadi Cici sangat kesal dengan dokter karena tidak bisa menyelamatkan bayi Cici? Cici juga marah dengan
diri sendiri karena tidak perhatian dengan gerakan bayi didalam perut?”
“Cici saya tau saat ini Cici lagi dalam keadaan marah karena proses kehilangan ditinggal bayi”
– Tindakan
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI DENGAN
KLIEN BERDUKA / KEHILANGAN
• Kerja
– Pengkajian
– Diagnosis
– Tindakan (contohkan, dampingi, mandiri)
“baiklah Cici ada beberapa cara yang bisa Cici lakukan untuk mengatasi kekesalan atau kemarahan yang
sedang Cici rasakan sekarang. Bagaimana apakah Cici mau belajar mengatasi kemarahannya? Oke sekarang
saya akan membantu Cici untuk mengatasi marah dengan beberapa cara :
1. Latihan relaksasi napas dalam
C: “Tarik nafas panjang secara perlahan dari hidung, tahan sebentar dan keluarkan perlahan dari mulut seperti
menghembuskan nafas”
D : “nah sekarang ayo kita coba bersama-sama. Ya benar seperti itu”
M : “sekarang coba Cici lakukan sendiri. Bagus… sudah benar”
2. Latihan mengekspresikan emosi dengan cara yang konstruktif
STANDAR PELAKSANAAN KOMUNIKASI DENGAN
KLIEN BERDUKA / KEHILANGAN

• Terminasi
– Evaluasi subjektif
“bagaimana perasaan Cici setelah latihan tadi?”
– Evaluasi objektif
“apa saja latihannya? Coba sebutkan kembali. Sudah benar Cici”
– Rencana tindak lanjut klien
“selanjutnya mari kita buat jadwal latihannya. Latihan relaksasi berapa kali sehari? Latihan curhat dengan siapa?atau mau menulis saja?”
– Rencana tindak lanjut perawat
“baiklah, nanti siang jam satu saya datang kembali untuk melihat kondisi dan latihannya”
– Salam
“saya kembali ke ruang perawat ya”
KASUS

• Tn. L, 45th, saat ini dirawat diruang bedah setelah satu kaki kanannya diamputasi. 3hari yang
lalu Tn. L mengalami kecelakaan saat bekerja yang menyebabkan tulang kakinya remuk dan
harus segera diamputasi. Tn. L telah mengetahui bahwa kakinya sudah diamputasi. Tn. L
mengatakan tidak bisa menerima kehilangan kakinya, merasa sedih dan tidak ada harapan
hidup lagi. Tn. L merasa sudah berguna lagi dan mengeluh bingung dengan keadaan bagaimana
nanti dia harus bekerja dan mencari nafkah. Pasien tampak sedih, murung, marah, dan
menyeka air mata saat sedang interaksi dengan perawat. Tn. L juga mengeluhkan menjadi tidak
bisa tidur.
TUGAS

1. Buat strategi pelaksanaan komunikasi (Berperan sebagai perawat


dan pasien) pelaksanaan komunikasi efektif asuhan keperawatan
Berduka / Kehilangan
2. Buat catatan keperawatan untuk kasus berduka yang sudah dibuat

Anda mungkin juga menyukai