03 KONSEP LANSIA
PART 01
KONSEP KELUARGA
Pengertian Keluarga
Karakteristik Keluarga Sehat
Karakteristik Keluarga Sejahtera
Tipe Keluarga
Peran Keluarga
Struktur Keluarga
Fungsi Keluarga
Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA
Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dau individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
Karakteristik
Karakteristik Keluarga Sejahtera
Karakteristik Keluarga Sehat
• Keluarga pra sejahtera Adalah yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan sandang,
• Menunjukkan tingkat kemampuan keterampilan negosiasi yang
papan dan kesehatan atau keluarga
tinggi dan menghadapi masalahnya terus menerus. • Keluarga sejahtera tahap I, Keluarga yang telah memenuhi kebutuhan dasar secara
• Mengungkapkan berbagai perasaan, kepercayaan, dan minimal serta memenuhi kebutuhan sosial psikologinya
perbedaan mereka dengan jelas, terbuka, dan spontan. • Keluarga sejahtera tahap II, Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan secara minimal
• Menghargai perasaan anggotanya. serta telah memenuhi seluruh kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
• Mengharapkan anggota untuk memikul tanggung jawab pribadi • Keluarga sejahtera tahap III, Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
terhadap tindakan yang mereka lakukan. dasar, kebutuhan sosial psikososial dan pengembangan
• Menunjukan perilaku afiliatif (kedekatan dan kehangatan) satu • Keluarga sejahtera tahap III (plus), Keluarga yang telah dapat memenuhi kebuthan baik
sama lain. yang bersifat dasar, sosial psikologis, pengembangan, serta telah mampu memberikan
• (Setiawati, 2010) sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
PERAN DALAM KELUARGA
PERAN AYAH
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
ayah berperan sebagai kepala keluarga, pendidik, pelindung,
mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak dan istrinya
dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
2.Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri 2.Cohabitating couple merupakan orang dewasa yang tinggal
namun tidak memiliki anak bersama tanpa adanya ikatan perkawinan.
3.Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan 3.Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki
anak yang terjadi akibat peceraian atau kematian. persamaan jenis kelamin tinggal satu rumah layaknya suami-istri
4.Single adult adalah kondisi dimana dalam rumah tangga hanya 4.Nonmarital Hetesexual Cohabiting family,keluarga yang hidup
terdiri dari satu orang dewasa yang tidak menikah Bersama tanpa adanyanya pernikahan dan sering berganti pasangan
5.Extended family merupakan keluarga yang terdiri dari keluarga inti 5.Faster family, keluarga menerima anak yang tidak memiliki
ditambah dengan anggota keluarga lainnya hubungan darah dalam waktu sementara (Widagdo,2016).
Komunikasi dalam keluarga dikatakan Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai Kemampuan dari individu untuk
berfungsi apabila dilakukan secara posisi sosial yang diberikan. Jadi, mengontrol, memengaruhi, atau mengubah
jujur,terbuka, melibatkan emosi, konflik padastruktur peran bisa bersifat formal atau perilakuorang lain. Hak (legitimate power),
selesai, dan ada hierarki kekuatan. informal. Posisi/ status adalah posisi ditiru (referent power), keahlian (exper
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin individudalam masyarakat misal status power),hadiah (reward power), paksa
mengemukakan pesan secara jelas dan sebagai istri/ suami. (coercive power), dan effektif power.
berkualitas, sertameminta dan menerima
.
umpan balik. Penerima pesan
mendengarkan pesan, memberika numpan
STRUKTUR NORMA DAN NILAI
balik, dan valid.
• Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan
yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga.
• Norma, pola perilaku yang baik menurut
masyarakat berdasarkan sistem
nilaidalam keluarga.
• Budaya, kumpulan daripada perilaku yang
dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkandengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
FUNGSI KELUARGA
Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit dan
bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan gaya pengasuhan,
konflik keluarga, dan kualitas hubungan keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas
Keluarga pemula Perkawinan dari sepasang Dimulai dengan kelahiran anak pertama Keluarga yang anak usia prasekolah Tahap Keluarga dengan anak usia sekolah Tahap ini
insan menandai bermulanya sebuah hingga bayi berumur 30 bulan. Biasanya ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai dimulai ketika anak pertama telah berusia 6
keluarga baru, keluarga yang menikah atau orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran ketika anak pertama berusia 2,5 tahun dan tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan
prokreasi dan perpindahan dari keluarga anak pertama mereka. Ibu dan ayah tiba- berakhir ketika anak berusia 5 tahun. berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa
asal atau status lajang ke hubungan baru tiba berselisih dengan semua peran-peran Sekarang, keluarga mungkin terdiri tiga remaja. Keluarga biasanya mencapai jumlah
yang intim. Adapun tugas perkembangan mengasyikkan yang telah dipercaya kepada hingga lima orang. Adapun tugas anggota maksimum, dan hubungan keluarga
keluarga yaitu : mereka. Adapun tugas perkembangan perkembangan keluarga yaitu : di akhir tahap ini. Adapun tugas
a.Membangun perkawinan yang saling keluarga yaitu : a.Memenuhi kebutuhan anggota keluarga perkembangan keluarga yaitu :
memuaskan. a.Membentuk keluarga muda sebagai seperti rumah, ruang bermain, privasi, a. Membantu sosialisasi anak dengan
b.Menghubungkan jaringan persaudaraan sebuah unit yang mantap keamanan. tetangga, sekolah dan lingkungan
secara harmonis. b.Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan b.Mensosialisasikan anak. b. Mempertahankan hubungan perkawinan
c.Keluarga berencana (keputusan tentang yang bertentangan dan kebutuhan anggota c.Mengintegrasikan anak yang baru bahagia
kedudukan sebagai orangtua). keluarga. sementara tetap memenuhi kebutuhan c. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup
c.Mempertahankan hubungan perkawinan anak-anak yang lain. yang semakin meningkat
yang memuaskan. d.Mempertahankan hubungan yang sehat d. Meningkatkan komunikasi terbuka
d. Memperluas persahabatan dengan dalam keluarga (hubungan perkawinan dan
keluarga besar dengan menambahkan hubungan orangtua dan anak) dan diluar
peran-peran orangtua dan kakek-nenek. keluarga (keluarga besar dan komunitas).
TAHAP DAN TUGAS
PERKEMBANGAN KELUARGA
Keluarga dengan anak remaja Ketika anak Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa 7.Tahap VII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
pertama melewati umur 13 tahun, tahap muda Permulaan dari fase kehidupan Orang tua pertengahan Tahap ketujuh dari Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga
kelima dari siklus kehidupan keluarga keluarga ini ditandai oleh anak pertama siklus kehidupan keluarga, tahap usia dimulai dengan salah satu atau kedua
dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 meninggalkan rumah orang tua dan berakhir pertengahan dari bagi orangtua, dimulai pasangan memasuki masa pensiun, terus
hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat dengan rumah kosong, ketika anak terakhir ketika anak terakhir meninggalkan rumah berlangsung hingga salah satu pasangan
lebih singkat jika anak meninggalkan meninggalkan rumah. Adapun tugas dan berakhir pada saat pensiun atau meninggal, dan berakhir dengan pasangan
keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak perkembangan keluarga yaitu : kematian salah satu pasangan. Tahap ini lain meninggal. Adapun tugas
masih tinggal dirumah hingga berumur 19 a.Memperluas keluarga inti menjadi biasanya dimulai ketika orangtua memasuki perkembangan keluarga yaitu :
atau 20 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga besar usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat a.Mempertahankan suasana rumah yang
keluarga yaitu : b.Mempertahankan keintiman pasangan seorang pasangan pensiun, biasanya 16-8 menyenangkan
a.Menyeimbangkan kebebasan dengan b.Membantu orang tua suami/isteri yang tahun kemudian. Adapun tugas b.Adaptasi dengan perubahan, kehilangan
tanggung jawab ketika remaja menjadi sedang sakit dan memasuki masa tua perkembangan keluarga yaitu : pasangan, teman, dll
dewasa dan semakin mandiri c.Membantu anak untuk mandiri di a.Mempertahankan kesehatan b.Mempertahankan keakraban suami-isteri
b.Memfokuskan kembali hubungan masyarakat b.Mempertahankan hubungan yang dan saling merawat
perkawinan d.Penataan kembali peran dan kegiatan memuaskan dengan teman sebaya dan c.Mempertahankan hubungan dengan anak
c.Berkomunikasi secara terbuka antara rumah tangga anak-anak dan sosial masyarakat.
orangtua dan anak-anak c.Meningkatkan keakraban pasangan
PART 02
KONSEP ASAM URAT
Menurut Dr. Iskandar Junaidi (2013) Gout adalah suatu penyakit yang
di tandai dengan serangan mendadak, berulang, dan disertai dengan
arthritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan
kristalmonosodium urat atau asam urat yang terkumpul di dalam
sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia).
KLASIFIKASI ASAM URAT
Gout primer adalah gout yang disebabkan faktor genetik dan lingkungan.
Pada penyakit gout primer ini, 99%penyebabnya belum diketahui
(idiopatik). Namun, kombinasi faktor genetik dan hormonal diduga yang
menjadi penyebab terganggunya metabolisme. Akibatnya, produksi asam
urat ikut meningkat. Gout jenis ini juga dapat diakibatkan karena
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
OBESITAS
Hiperurisemia tidak memandang gemuk dan kurus tubuh seseorang. Namun, jika melihat tingkat kecenderungannya, orang bertubuh gemuk lebih beresiko
hiperurisemia dibandingkan dengan orang bertubuh kurus, karena obeistas merupakan sumber munculnya penyakit metabolik.Sebagaian besar penderita
obesitas mengalami sindrom metabolik sekaligus hiperurisemia.
Penumpukan lemak dibagian perut cukup menjadi faktor tunggal pengacau sistem pengaturan asam urat didalam tubuh.Lemak bagian perut mendesak ginjal
sehingga menganggu kinerja untuk mengekresikan kelebihan asam urat.Karena keterbatasan tubuh untuk menjaga keseimbangan antara asam urat yang
diproduski dan yang diekresikan, tidak semua asam urat bisa diekskresikan saat produksinya meningkat. Hal ini tentunya mengakibatkan terdongkraknya kadar
asam urat serum. Apalagi dengan adanya lemak perut akan menganggu fungsi ginjal untuk mengekresikan kelebihan asam urat.
PATOFISIOLOGI, MANAJEMEN DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
PATOFISIOLOGI
Pada hiperurisemia, peningkatan kadar urat ada dalam cairan ekstraselular lain, termasuk cairan synovial, dan juga pada plasma. Akan tetapi,
cairan synovial merupakan pelarut yang buruk untuk urat daripada plasma, meningkatkan resiko untuk pembentukan Kristal urat.
Adanya gout pada sendi kaki menimbulkan respons lokal,sistemik dan psikologis. Rasa nyeri yang timbul pada klien karena respons inflamasi
lokal menyebabkan kompresi saraf. Respon nyeri pada sendi akan menyebabkan gangguan mobilitas fisik. Peningkatan metabolisme akan
menyebabkan pemakaian energi berlebihan sehingga klien cenderung akan mengalami malase, anoreksia, dan status nutrisi klien tidak
seimbang. Pembentukan pannus pada pergelangan kaki menyebabkan masalah citra tubuh dan prognosis penyakit dapat menimbulkan respons
ansietas (Ayu Linda,2012).
MANAJEMEN (PENANGANAN)
Menurut (kartikawati.E. : 2012),Tujuan penanganan penyakit gout adalah mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan yang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Zairin Noor (2017), pemeriksaan penunjang pada pasien Gout Artritis, adalah Laboratorium Dan Radiodiagnostik
PENCEGAHAN ASAM URAT
Mengenali Menggunakan
makanan yang kompres dingin
dikonsumsi Mengurangi berat
saat sendi sedang
badan
bengkak merah dan
terasa panas
PART 03
KONSEP LANSIA
Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan
biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, perubahan ini akan memberikan
pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk kesehatanya, oleh
karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian khusus dengan
tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat hidup
secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga dapat ikut
serta berperan aktif dalam pembangunan (Mubarak, 2006).
BATASAN USIA
Departemen WHO
Kesehatan RI
• Kelompok menjelang usia lanjut
• Usia pertengahan (middle age), ialah
(45-54 th) sebagai masa vibrilitas
kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
• Kelompok usia lanjut (55-64 th)
• Lanjut usia (elderly) : antara 60 sampai
sebagai presenium
74 tahun.
• Kelompok usia lanjut (65 th >)
• Lanjut usia tua (old) : antara 75 sampai
sebagai senium
90 tahun.
• Usia sangat tua (very old) : diatas 90
tahun.
TUGAS PERKEMBANGAN LANSIA
Penyesuaian terhadap
Penyesuaian terhadap pendapatan kehilangan pasangan
menurun
Tugas perkembangan ini secara
Ketika lansia memasuki pensiun, umum:tugas yang pali traumatis.
pendapatan menurun secara tajam Lansia menyadari bahwa kematian
dan semakin tidak memadai, karena adalah bagian dari kehidupan normal,
biaya hidup terus meningkat, tetapi kesadaran akan kematian tidak
sementara tabungan/pendapatan ada. Hal ini akan berdampak pada
berkurang. reorganisasi fungsi keluarga secara
total.