Anda di halaman 1dari 25

Rasional Antikoagulan

untuk Preventif Stroke

PPDS Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


Stase Poliklinik Stroke

Pembimbing : Prof. Dr. dr. Aldy S. Rambe, Sp.S (K)


PPDS : dr. Alvin Hadisaputra

, September 2021
Pendahuluan

Selama kondisi homeostatis rutin, tubuh manusia mempertahankan


keseimbangan yang konstan antara pembentukan thrombus dan destruksi.

Keseimbangan ini dipertahankan oleh interaksi kompleks antara trombosit dan


endotel vaskular, kaskade koagulasi, dan system fibrinolitik.
Pendahuluan
• Secara historis, antagonis vitamin K, seperti warfarin, adalah antikoagulan yang tersedia
secara luas untuk digunakan manusia.

• Diperkirakan lebih dari 65.000 pasien dirawat di Amerika setiap tahun, terjadi
perdarahan terkait warfarin.

• Karena tingkat perdarahan yang tinggi ini, bersama dengan indeks terapi obat yang
sempit dan kebutuhan untuk pemantauan yang sering, maka dikembangkan
antikoagulan yang lebih aman tanpa pengawasan obat yang ketat  NOAC  yang
dirancang untuk menargetkan berbagai titik kaskade koagulasi
Pendahuluan

Reduced
Early Recurrent
Acute Ischemic Stroke / recurrent
cerebrovascular Anticoagulant
TIA cerebrovascular
event
event*

*Caution for potential Hemorrhagic


Transformation
Jenis Antikoagulan
• Heparin
• Warfarin Simarc®
• Dabigatran Pradaxa®
• Rivaroxaban Xarelto®
• Apixaban Eliquis®
• Edoxaban Lixiana®
Heparin
• Heparin merupakan campuran heterogen dari sulfated mucopolysaccharide yang
diketahui memiliki efek antikoagulan. Senyawa ini mengikat permukaan sel
endotel.

• Aktivitas biologis heparin tergantung pada penghambat protease plasma


Antithrombin III (AT III). AT III merupakan suatu senyawa yang memiliki fungsi
inhibitor thrombin kerja lambat.

• Heparin dan AT III akan membentuk kompleks dan berikatan dengan enzim-
enzim koagulasi seperti Faktor IIa (Faktor Thrombin), Faktor Xa, IXa, XIa dan XIIa,
sehingga mengkatalisis inaktivasi dari faktor-faktor tersebut.
Heparin
Warfarin
• Antagonis Vitamin K
• Kelemahan:
• Onset Kerja Lambat
• Therapeutic window sempit
• Interaksi obat
• Memerlukan pemantauan
berkala
• Risiko perdarahan tinggi
• Risiko kejadian Thrombosis pada
dosis sub-optimal
Warfarin
Interaksi Obat
Menurunkan: Meningkatkan:
• Amlodipin
• Rifampicin
• Atorvastatin
• Fenitoin • Clopidogrel
• Prednison • INH
• Efavirenz • Furosemide
• SSRI
• Amiodaron
• Cotrimoxazole
• Acyclovir
• Ciprofloxacin
Antikoagulan Generasi Baru
• Dirancang untuk mengatasi
keterbatasan warfarin Dabigatran
• Dapat diberikan dalam dosis
Rivaroxaban
tetap tanpa pemantauan
koagulasi rutin Apixaban
• Lebih sedikit menyebabkan
perdarahan intracranial Edoxaban

dibandingkan warfarin
Rivaroxaban
• Merupakan obat antikoagulan golongan penghambat faktor Xa oral
pertama yang mampu mencegah terjadinya trombogenesis tanpa
bantuan kofaktor antithrombin untuk pencegahan stroke pada AF.
• Memberikan efek antikoagulan pada rentang dosis 5-80 mg
Dabigatran
• Antikoagulan oral golongan penghambat thrombin
• Dabigatran eteksilat segera dihidrolisis pada pemberian secara oral
menjadi bentuk aktifnya yakni dabigatran
• Konsentrasi plasma tertinggi dicapai dalam waktu 0.5-2 jam,
kemudian obat akan dibuang lewat ginjal. Waktu paruh : 12-17 jam
• Onset kerja relatif cepat, Interaksi obat minimal
Apixaban
• Inhibitor factor Xa yang cepat diserap dan memiliki waktu
paruh 12 jam
Edoxaban
• Dikembangkan oleh Daiichi Sankyo sejak Juli 2011, Penggunaan awal untuk pencegahan
Tromboembolisme vena pada tindakan pembedahan ekstremitas inferior oleh TS
Ortopedi
• Disetujui oleh FDA sejak Januari 2015 untuk pencegahan Stroke maupun Emboli sistemik
di luar sistem saraf pusat
• Edoxaban merupakan inhibitor langsung, kompetitif, selektif dan reversible dari faktor
Xa (inhibitory constant (Ki) value of 0.561 nM)
Terima Kasih
Departemen Neurologi Universitas Sumatera Utara. MMXXI
Anticoagulant in Long Term
Symptomatic HT rates associated with early dabigatran
administration in a non-AF associated ischemic stroke/TIA
population were not increased relative to aspirin

Although not clinically evident or statistically significant,


(RR, 2.3 [0.78–6.8])
dabigatran was associated with numerically more (11%–7.8%) VERSUS (5%–3.5%)
microscopic hemorrhagic transformation events than
aspirin
Anticoagulant Insight
Anticoagulation can improve clinical outcome, presumably by improving
early reperfusion or preventing recurrent embolism.

Recent trials of long-term treatment with NOACs have demonstrated no


benefit over aspirin with respect to stroke recurrence.

There is no current indication for oral anticoagulation after


noncardioembolic stroke.
Edoxaban insight
Edoxaban

Anda mungkin juga menyukai