(SINKOP)
dr. Wahyu Satria
Widuri Terminal, 7 September 2009
• Pingsan atau sinkop (syncope) adalah
tiba-tiba kehilangan kesadaran dan hanya
sebentar .
• Kehilangan kesadaran itu disebabkan
oleh berkurangnya supply darah ke
otak untuk sementara waktu.
• Mayoritas pingsan hanya gangguan yang ringan, namun
terkadang merupakan tanda dari penyakit yang lebih
serius, terutama pada manula. Yang paling beresiko
adalah penderita penyakit jantung.
• Segala usia dapat mengalami pingsan.
• Sebanyak 5-20 % orang dewasa berumur 75 tahun
pernah mengalami satu sampai lebih kejadian pingsan.
Gejala akan pingsan
• Kepala terasa ringan
• Penglihatan kabur hingga tidak bisa melihat.
Atau penglihatan berbintik / berbercak.
• Keringat dingin
• Tubuh terasa limbung
• Mual
• Muntah
• Wajah pucat
• Perasaan “tidak enak badan”
Gejala lain yang mirip (tapi bukan) pingsan
• Pusing dan vertigo (“serasa berputar”) : tidak ada kehilangan kesadaran maupun
penurunan tekanan darah.
• Henti jantung atau cardiac arrest, yakni perlu penanganan khusus jantung agar
kembali sadar.
• Kejang epilepsi (seizure) : bukan karena aliran darah melainkan gangguan listrik
otak. Ada gejala Aura (penglihatan, pendengaran atau penciuman yang tidak
menyenangkan sebelum tidak sadar), ada gerakan kejang yang ritmik, disorientasi
(tidak mengenali waktu atau tempat) setelah sadar, lambat sadar, ketidaksadaran
berlangsung lebih dari 5 menit.
Penyebab Pingsan
• Vasovagal atau "common faint” (pingsan biasa).
• Cardiac (jantung)
• Neurologic (persyarafan)
• Psikogenik (kejiwaan).
Pingsan Vasovagal
• Sebanyak 25-40% kejadian pingsan disebabkan melalui
mekanisme vasovagal.
• Micturition syncope : ketika orang tertentu buang air kecil dalam kondisi
kandung kemihnya sangat penuh. Bisa terjadi pada orang yang keracunan
alkohol.
• Gagal Jantung.
Pingsan Psychogenic
• Cek dan pastikan jalan nafasnya tidak tersumbat. Jika tidak ada
nafas segera berikan CPR (bantuan nafas buatan). Awasi timbulnya
muntah.
• Cek nadi di leher, bila tidak ada segera berikan CPR (kompresi
dada). Teruskan CPR sampai pertolongan datang, atau sampai
penderita merespon dan mulai bernafas.
Penanganan Pingsan
• Jika penderita mengalami cedera saat jatuh pingsan maka tangani
bengkak, memar atau lukanya. Hentikan perdarahan dengan
menekan langsung pada tempat luka.
• Neurologic syncope :
- Sama dengan orthostatic syncope ,
- Harus difollow up oleh Spesialis Syaraf, mungkin dilakukan
pemeriksaan scan otak atau pemberian obat anti penggumpalan
trombosit.
Daftar Pustaka
• http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-fainting/FA00052
• http://www.emedicinehealth.com/fainting/article_em.htm
• http://www.hrspatients.org/patients/signs_symptoms/fainting/default.asp
• http://www.118pistoia.it/slidesraccolta/SYNCOPE_JL.PPT., Dr. John P.
Liuzzo, MD, New Jersey