Adat adalah:
“ Kebiasaan masyarakat dan atau kelompok
masyarakat yang lambat laun menjadikan
kebiasaan tersebut sebagai suatu keharusan
yang berlaku bagi semua anggota
masyarakat”.
ISTILAH HUKUM ADAT
BENTUK-BENTUK PERKAWINAN :
1. PERKAWINAN JUJUR
– Bentuk perkawinan dimana calon suami
memberikan uang atau barang jujur kepada pihak
kerabat calon istri sebagai tanda pengganti
pelepasan mempelai wanita keluar dari kewargaan
adat persekutuan hukum bapaknya dan kemudian
pindah dan masuk kedalam persekutuan hukum
suaminya.
2. PERKAWINAN SEMENDA
– Bentuk perkawinan dimana pihak calon istri yang
memberikan uang atau barang jujur kepada pihak
calon mempelai laki-laki. Terbagi atas :
SEMENDA RAJA – RAJA
SEMENDA LEPAS
SEMENDA BEBAS
SEMENDA NUNGGU
SEMENDA NGANGKIT
3. PERKAWINAN BEBAS ( MANDIRI)
– Bentuk perkawinan dimana kedudukan suami dan
istri berimbang sama.
4. PERKAWINAN CAMPURAN
– Bentuk perkawinan dimana hukum adat perkawinan
antara suami dan istri berbeda.
HUKUM ADAT KEKERABATAN
1. KEDUDUKAN PRIBADI
2. PERTALIAN DARAH
• Kedudukan Anak
• Kedudukan orang Tua
• Hubungan Anak Dan Kerabat
3. PERTALIAN PERKAWINAN (KEDUDUKAN SUAMI
ISTRI)
4. PERTALIAN ADAT
• Anak Angkat
• Anak Tiri
HUKUM ADAT KEWARISAN
HARTA WARISAN :
– “ Harta kekayaan pewaris yang akan dibagi – bagikan kepada
para waris”.
PEWARIS :
– “ Orang yang memiliki harta kekayaan yang akan diteruskannya
atau akan dibagi – bagikan kepada para waris setelah ia wafat”
WARIS :
– “ orang yang mendapat harta warisan”
AHLI WARIS :
– “ Orang yang berhak mendapat harta warisan”
SISTEM KEWARISAN :