Anda di halaman 1dari 11

STRUKTUR

BAKTERI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK III

1. ROUZATUL RAHMAH

2. RIFDA HANUM

3. JULIA KIRANTI

4. HARIFUL HELMI

5. RAYATUL IZZAH
DEFINISI BAKTERI

Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok


raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana
tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lainseperti mitokondria dan
kloroplas. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme.
MORFOLOGI BAKTERI
Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' ( morphos ). Morfologi dalam cabang ilmu
biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-
bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Morfologi Makroskopik (Kolonial morfologi) di kelompokkan berdasarkan khas dan penampilan. Morfologi
koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu: shape (bentuk), Edge (tepi,pinggir), Elevation ( ketinggian),
Size (ukuran), Surface (permukaan), Konsistensi ( kekentalan), odor (bau), Opacity( transparansi),
Chromogenesis (pigmentasi)
2. Morfologi mikroskopis (Seluler morfologi) Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat
melalui pengamatan dibawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe,
yaitu : Bentuk batang / basil, Bentuk bulat / kokus, Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan
tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri. Sel-sel bakteri memiliki
beberapa bentuk. Menurut morfologinya bakteri dapat dibedakan menjadi 3 bentuk utama, yaitu:
a) Bakteri berbentuk bulat (Coccus) yaitu : Monokokus ( Monococcus), Diplokokus ( Diplococcus), Streptokokus
(Streptococcus), Sarkina (Sarcina), Stafilokokus (Stafilococcus),
b) Bakteri berbentuk Batang (Bacillus). Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang
dan batang pendek, dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk Basillus dapat dibedakan atas : Basil tunggal
(Monobasil), Diplobasil, Streptobasil, Streptobasil
c) Bakteri berbentuk spiral (Spirillum), terdiri dari Spiral, Vibrio dan Spirochaeta

Gambar (a) Gambar (b) Gambar (c)


Fisiologi Bakteri
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik
bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpai pada bakteri, tetapi terjadi
pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut
proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan
transduksi. Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri:
A. Rekombinasi Genetik Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri
melalui proses berikut: Transformasi, Transduksi, Konjugasi

(1) Gambar Transformasi (2) Gambar Transduksi (3) Gambar Konjugasi


B . Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner
mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle
dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama
sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian
merupakan bentuk koloni.
STRUKTUR BAKTERI
Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma (di dalamnya terdapat
membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel,
pilus. Di antara bagian –  bagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan
DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian –  bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri,
misalnya dinding sel, flagel, pilus, dankapsul. Bagian –  bagian ini disebut varian. Susunan bagian-bagian utama sel
bakteri, dijelaskan sebagai berikut:
1. Membrane sel adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung
sel bakteri ini mengandung daerah transpor untuk menutrisi daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin.,
mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering
mengandung komponen toksik untuk inang. Membran Sel ini mempunyai sifat yang semipermeabel. Fungsi
membrane sel:
– 1)Transpor bahan makanan secara selektif.
– 2) Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi.
– 3) Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
– 4) Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesa DNA.
– 5)Mengandung reseptor protein untuk sistem kemotaktik
b. DINDING SEL
Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Dinding
sel ini berfungsi sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya serta mempertahankan
tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20 atmosfir.
Dengan adanya peptidoglikan, bakteri terbagi dua yaitu bakteri:
 Gram positif yaitu bakteri yang bila diwarnai dengan kristal ungu atau jodium lalu dicuci dengan alcohol akan tetap
mempertahankan warna ungu setelah pewarnaan.Hal ini terjadi karena bakteri gram positip mempunyai lapisan
peptidoglikan yang lebih tebal.
 Gram negatif yaitu kebalikan gram positip di mana bakteri tersebut akan kehilangan warna ungunya setelah dicuci
dikarenakan peptidoglikan gram negatip lebih tipis.
Fungsi dinding sel :
– 1) Berperan dalam pembelahan sel.
– 2) Pelaksana biosintesa dinding sel itu sendiri.
– 3) Determinan antigen permukaan bakteri.
– 4) Pada gram(-) dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin.
c )Ribosom. Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa
butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
d) DNA (Deoxyribonucleic Acid). DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri
berupa benang sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan
pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak
memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik.
e) Kapsul. Kebannyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel seluruhnya. Jika
lapisan lendir ini cukup tebal, maka bungkus ini disebut kapsul. Lendir tidak mudah menghisap zat warna,
hanya dengan pewarnaan yang khusus, lendir dapat terlihat. Kapsul berbeda dengan bahan lendir hasil
metabolisme yang merupakan hasil sekresi.
f. Flagel. Flagel adalah alat yang digunakan untuk gerakan bakteri. Semua bakteri yang berbentuk lengkung dan
sebagian bakteri-bakteri yang berbentuk batang mempunyai flagel. Bakteri yang berbentuk coccus jarang sekali
yang mempunyai flagel. Ukuran flagel sangat kecil dan tidak terlihat dengan mikroskop tanpa pengecatan.
Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu Atrik, monotrik, lofotrik,
Amfitrik,Peritrik
g. Pili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. Kebanyakan terdapat pada bakteri
gram negative. Panjang pili berkisar antara 0,5 – 20 mikron.
h. Endospora yaitu suatu benda berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat sangat membias cahaya, sukar
dicat dan sangat resisten terhadap faktor-faktor luar yang jelek. Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat
reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora bakteri mempunyai arti lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang
dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar.
i. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan
pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
Contoh bakteri yang memiliki klorosam yaitu Rhodobacter sphaeroides.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai