Anda di halaman 1dari 31

PB ONLINE/DARING:

PENGKAJIAN FISIK
SISTEM ENDOKRIN
Oleh :
Bayu Brahmantia, M.Kep., CWCS., CH.
Tujuan Pembelajaran
A. Riwayat
B. Pemeriksaan Fisik
C. Test Diagnostik
A. Riwayat
A. Riwayat
 Data biografi : usia  proses
menua.
 Keluhan utama : nonspesifik &
sepsifik.
 Riwayat penyakit dahulu (RPD)
 Riwayat Keluarga
 Riwayat Psikososial
Keluhan utama nonspesifik
 Lesu & depressi
 Perubahan kesadaran
 Penurunan energi
 Gangguan pola tidur
 Perubahan BB
 Perubahan mood dan afek
 Peubahan kulit dan rambut
 Perubaha penampilan umum
 Disfungsi seksual
Simptom spesifik
 Perubahan status mental
 Perubahan tanda-tanda vital
 Palpitasi
 Tremor
 Letih, lemah
 Perubahan nafsu makan
 Berat badan turun
 Polidifsi dan polifagi
 Perubahan status bowel
 Abnormalitas organ seksual & libido.
 Perubahan penampilan
 Hiperfungsi adrenokortikal
 Abnormailtas pertumbuhan
 Perubahan kulit dan jaringan (vitiligo,
miksudema)
 Rambut (hirsutisme)
 Mata (ekspotlamus)
 Masalah tulang dan sendi
 Kolik renal dan batu
 Tetani, paresthesia dan kram otot
Riwayat Penyakit Dahulu
 Pertumbuhan dan perkembangan
 Sakit berat dan perawatan di rumah sakit
 Pengobatan
Riwayat Keluarga
 Keluarga dengan masalah pertumbuhan
dan perkembangan, obesitas, goiter,
hipotiroidism, hipertensi, hipotensi,
diabetes mellitus, diabetes insipidus,
penyakit autiomune, dan masalah kelenjar
adrenal.
 Buat genogram
Contoh genogram
Riwayat Psikososial dan Gaya Hidup
 Toleransi terhadap stres dan pola koping
 Stressor di rumah atau tempat kerja
 Kesempatan istirahat dan rekreasi
 Hubungan dengan keluarga
 Support sistem
 Kerja sama keluarga dalam perawatan
 Kebiasan : merokok, latihan, diet, dan pola tidur.
B. Pemeriksaan Fisik
 Penampilan umum  Leher
 Tanda-tanda vital  Ekstremitas
 Integumen  Thorak
 Kepala  Abdomen
 Mata  Genitalia
 Hidung
 Mulut
Penampilan Umum
 Lihat bajunya, tumbang, tk kesadaran,
orientasi, ukuran tubuh, timbang BB,
observasi proporsi ekstremitas

Tanda-tanda vital
 Suhu naik hipertiroidism
 Suhu turun/ normal hipotiroidism
 Observasi irama dan kecepatan respirasi
 Tekanan darah
 Denyut nadi kaitannya dengan aktivitas.
, He Pingping manusia terpendek
di dunia
 Sementara ituyang kini berusia 21 tahun, terlahir
dengan kondisi tubuh yang disebut primordial
dwarfisme. Ia tinggal bersama keluarganya di Inner
Mongolia, China.
 Mengutip Daily Mail, Minggu (15/2/2009), Ping Ping
yang lahir dengan tingi tubuh hanya 74,1 cm dan berat
7 kg, dengan lucunya masuk ke dalam sepatu Bao
Xishun, pria tertinggi di dunia saat itu.
Sultan Kosen
dari Turki
 memiliki tinggi badan 246,5 centimeter
dinobatkan secara resmi sebagai manusia
tertinggi di dunia. Sementara He Pingping asal
China yang memiliki tinggi badan 74,61
centimeter dinobatkan sebagai manusia
terpendek di dunia.
 Kosen, selain memegang gelar manusia
tertinggi di dunia sejak September 2009, juga
memegang rekor ukuran tangan dan kaki
terbesar di dunia. Perjalanan keliling dunia yang
ia nikmati, menjadikannya sangat terkenal. Ia
menderita hipofisis gigantisme, tubuhnya
berhenti tumbuh sejak 2008 lewat operasi. Saat
bertemu dengan He Pingping, Kosen mengaku
sangat sulit melihat Pingping
Integumen
 Tekstur rambut dan distribusinya
 Kerapuhan a/ alopesia
 Inspeksi warna kulit, figmen, striae,
ekimosis.
Sindroma ambras
 Palpasi kulit : tekstur, ketebalan, Supatra Sasuphan
kelembaban, diaforesis, kerapuhan,
kekakuan, pengelupasan

Kepala
 Kontur kepala dan bentuknya
 Kesimtetrisan wajah
 Eritema/kemerahan di pipi
 Ekspressi
Mata

 Inspeksi dan palpasi alis mata


 Distribusi rambut
 Posisi mata : kesimterisan, bentuk, penutupan
palpebra.
 Ketajaman penglihatan
 Pergerakkan bola mata
 Lapang pandang
 Opasitas di mata
 Edema mata
Hidung
 Inspeksi mukosa : bengkak a/ warna
 Kebisingan suara nafas.

Mulut
 Ukuran dan bentuk rahang
 Warna mukosa oral
 Kondisi gigi, maloklusi
 Ukuran lidah
Leher
 Serak/ parau
 Kejelasan bicara, nada dan volume
 kesulitan / nyeri nelan
 Kesimterisan
 Kelurusan
 Pembesaran kelenjar tiroid
 Posisi trakhea
 Hiperfigmentasi
 Pulsasi kuat di atas arteri karotis
 Kelejar tiroid hanya dipapalpasi bila tak ada
pembesaranbila besar, auskultasi saja.
Ekstremitas Atas
 Tremor, kontraktur, klubing jari, kekuatan
menggenggam, dan kekuatan otot jari/ tangan.
Ekstremitas Bawah
 Catat warna dan distribusi rambut
 Kaji proporsi saat klien istirhat
 Inspeksi adanya kalus
 Observasi deformitas
 Perubahan kulit : ketebalan, fissura, kuku
menebal
 Palpasi denyut nadi pedis
 Kaji kekuatan otot kaki
 Kaji kuku
No Pengkajian Warna atau Bentuk Penyebab Hasil normal

1. Inspeksi : warna sianosis Penurunan sirkulasi darah Transparan, halus,


dasar kuku, Perifer dan cembung
bentuk kuku, dengan kulit ari
tekstur dan disekitarnya halus.
keadaan
jaringan
disekitar
2. Bentuk Jari tabuh : perubahan Kekurangna oksigen secara Sudut antara
sudut antara dasar kuku kronis, penyakit PJK, penyakit punggung kuku
dengan kuku > 180 paru. dan kuku < 160
derajat, pelunakan pada derajat.
dasar kuku dengan  
pendataran dan
pembesaran ujung jari.

3.   Garis beau’s : Penyakit sistemik, infeksi berat,  


Penekanan transfersal pada cidera kuku.
kuku yang menandakan
gangguan sementara pada
pertumbuhan kuku.

4.   Koiloncia: lengkungan / Defisiensi zat besi, sipilis,  


cekung. penggunaan deterjen kuat.
5.   Splinter haemoragec: garis Trauma minor, endokarditis,  
Merah / Coklat pada lapisan bakteri akut,trikionosis.
kuku.

6.   Paronikia Infeksi kulit pada dasar kuku.,  


infesi local n trauma.

7.   Onikolisis : pelepasan Trauma , infeksi / peradangan  


lempeng kuku yang tidak local,
terasa sakit dari bantalan
kuku dimulai dari distal.

8.   Kuku tery’s : keputihan Penuaan dan penyakit kronis .  


dengan pita distal kemerahan
atau Coklat

10.   Leukonisia : bercak putih    


yang disebabkan oleh trauma
tumbuh keluar bersamaan
dengan pertumbuhan kuku.

11.   Pitting kuku: cekungan Psoriasis dan infeksi- infeksi lain.  


kecil pada lempeng 2x kuku
Bentuk Kuku: normal?
Kaki Diabetik
Thoraks
 Ginekomastia pada laki-laki
 Auskultasi suara jantung tambahan,
misalnya murmur sistolik.
Abdomen
 Catat area hiperfigmentasi (skar, striae)
 Nyeri saat palpasi.

Genitalia
 Distribusi rambut, khitan pada pria
 Catat ukuran testis dan klitoris (di
khitan??) bandingkan dengan orang
normal.
C. Test Diagnostik
1. Test fungsi pituitary
Foto kepala, CT scan, MRI melihat tumor
Kadar GH normal : 3 ug/ml.
Perangsang GH : levodopa, insulin,
bromokriptin.
Kadar GH memuncak setelah 60 m’ stimulus
Test Deprivasi air untuk test ADH, puasa
minum selama 4 – 18 jam
Test fungsi tiroid
 Serum T3 dan T4
 Test ekskressi iodin radioaktif dalam urine
 Test stimulasi pengeluaran hormon
tirotrofin
 Kolesterol serum
 Test serologik
 BMR
 Refleks tendo achiles
Test fungsi adrenal
 Hormone dari korteks adrenal : kortisol,
aldosteron, dan adrenokortikoid.
 Hormone dari medulla : katekolamin.
 Kortisol dieksressi jam 8 pagi dan 8 malam
 Deksametason menekan kortisol dg penekanan
pada pituitary ACTH, 24 jam 50% ketosteroid
urine menurun.
 Kadar aldosteron naik jika diberikanpotassium,
pembatasan diset sodium.
 Kadar aldosteron menurun jika diberi infus salin
 Untuk mengkaji adanya tumor pada pada
korteks adrenal adalah dengan CT-scan
dan MRI.
 Fungsi medulla adrenal dikaji dengan
melihat kadar katekolamin dalam urine 24
jam.
Untuk menentukan suatu masalah
endokrin maka kita perlu mengkaji
Riwayat
Pemeriksaan Fisik
Test Diagnostik

Anda mungkin juga menyukai