1. Penyiapan larutan
2. Pengendapan
3. Pencernaan
4. Penyaringan
5. Pencucian
6. Pengeringan
7. Penimbangan
8. Perhitungan
Dalam gravimetri :
Endapan zat murni (unsur atau senyawa) yang
sudah terbebas dari zat pengotor.
Analisis gravimetri adalah cara analisis
kuantitatif berdasarkan berat konstannya.
Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang
dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan
yang dianalisis (isolasi).
Proses isolasi serta penimbangan suatu unsur
atau suatu senyawaan dari unsur tersebut,
dalam bentuk yang semurni mungkin.
Unsur atau senyawaan itu dipisahkan dari
suatu porsi zat yang sedang diselidiki, yang
telah ditimbang.
Sebagian besar penetapan pada analisis
gravimetri menyangkut perubahan unsur
atau senyawaan yang akan ditetapkan
menjadi sebuah senyawaan yang murni dan
stabil, yang dapat dengan mudah diubah
menjadi satu bentuk yang sesuai untuk
ditimbang.
Pemisahan unsur atau senyawaan yang
mengandungnya dapat dicapai dengan
beberapa metode :
Pengendapan
Kelebihan cara gravimetri dari cara volumetri
adalah bahwa penyusun yang dicari dapat
diketahui pengotornya. Dan kekurangannya
adalah membutuhkan waktu yang lama.
METODE PENGENDAPAN
iii.Penambahan elektrolit
Elektrolit ditambahkan kedalam sistem koloid maka partikel koloid yang
bermuatan negatif akan menarik ion positif dari elektrolit. Partikel koloid yang
bermuatan positif akan menarik ion negatif dari elektrolit. Menyebabkan
partikel koloid tersebut dikelilingi lapisan kedua yang memiliki muatan
berlawanan.
Tipe Koloid
Berdasarkan tingkat kestabilannya, koloid dapat digolongkan menjadi
dua macam, yaitu koloid liofob dan liofil.
Koloid liofob memiliki kestabilan rendah, sedangkan koloid liofil
memiliki kestabilan tinggi.
Liofob berasal dari bahasa Latin yang artinya menolak pelarut,
sedangkan liofil berarti menyukai pelarut.
Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan istilah
hidrofob dan hidrofil sebagai pengganti liofob dan liofil.
Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara
pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi
(penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium
pendispersi, gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab
prosesnya dapat balik (reversible).
Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah
mengendap. Waktu yang diperlukan untuk mengendap sangat beragam
bergantung pada kemampuan agregat (mengumpul) dari koloid
tersebut.
Tipe Koloid
Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irreversible). Jika
koloid hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid
tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun
ditambahkan air.
Sejumlah kecil gelatin atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke
dalam sol logam yang bertujuan untuk melindungi atau
menstabilkan koloid logam tersebut.
Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut
koloid protektif atau koloid pelindung.
Koloid protektif bertindak melindungi muatan partikel koloid
dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi.
Contoh : Protein kasein bertindak sebagai koloid protektif dalam
air susu. Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung dalam es
krim untuk menjaga agar tidak membentuk es batu.
Tipe Koloid
Endapan mengandung :
Air yang melekat di permukaan
Air oklusi : air yang terdapat di lubang-lubang
kristal
Air hidrasi/kristalisasi
Air konstitusi
Pemijaran