Anda di halaman 1dari 30

“Hazard Communication”

Kelompok 13 :

 Indah Putriana
 Marlina Atma Sella
 Nabila Maharani
PengertianHazard Communication
Hazard Communication merupakan suatu metode penyampaian informasi
mengenai suatu bahaya, dengan esensi memberikan pengetahuan dan pemahaman
mengenai risiko dari bahaya yang ada. Pada dasarnya banyak sekali bahaya yang ada
di sekitar kita, seperti bahaya dari penggunaan bahan-bahan kimia. Tanpa adanya
proses komunikasi bahaya mengenai bahan kimia tersebut maka kita tidak dapat
membedakan manakah bahan kimia yang berbahaya dan manakah bahan kimia yang
tidak
berbahaya ketika digunakan.
3

NEXT……

Dalam mandat Hazard Communication Standar (HCS)


yang dikeluarkan oleh Occupatioanl Safety and Health Administartion
(OSHA) 29 CFR 1910.1200, dijelaskan bahwa setiap perusahaan yang
memproduksi dan menggunakan material berbahaya harus menyediakan
informasi dan memberikan pelatihan yang sesuai mengenai penggunaan
dan penanganan dari material tersebut.
Artinya bahwa hazard communication memiliki peran yang sangat
penting di dalam melindungi pekerja dari risiko bahaya yang ada di tempat
kerja.
4

NEXT……

Program hazard communication yang efektif dilaksanakan ditempat


kerja mampu memastikan bahwa pekerja yang mungkin terpajan oleh bahaya
yang ada dapat memahami dan mengerti bagaimana cara melindungi diri mereka
sendiri dari risiko bahaya tersebut.
Produk yang diberi label dan Safety Data Sheet (SDS), yang sekarang
lebih dikenal dengan istilah Material Safety Data Sheet (MSDS), merupakaan
perangkat utama yang dapat digunakan untuk mengembangkan program-
program
hazard communication di tempat kerja.
5

NEXT……

Adapun peraturan yang berlaku secara lokal yang


juga secara tidak langsung mengatur mengenai kewajiban perusahaan
di dalam mengimplementasikan hazard communication di tempat kerja.
Kewajiban tersebut diatur di dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1970
Tentang Keselamatan Kerja.
6

NEXT……

Di dalam pasal 9 ayat 1 dijelaskan bahwa Pengurus diwajibkan


menunjukan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :
1. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta apa yang dapat timbul di tempat
kerjanya
2. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam
semua tempat kerjanya
3.
  Alat-alat pelindung diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan
4. Cara-cara dan sikap yang aman di dalam melaksanakan pekerjaannya
Program Hazard Communication

Pada dasarnya implementasi program hazard communication di


tempat kera sama dengan implementasi program-program K3 lainnya di
tempat kerja, dimana pada pelaksanaannya program tersebut akan cenderung
berbeda-beda di setiap perusahaan. Hal ini disebabkan karena setiap
perushaaan memiliki jenis bahaya, risiko, dan juga lingkungan kerja yang
berbeda.
NEXT

Ada beberapa langkah yang dikeluarkan oleh OSHA pada tahun


2014 di dalam membuat program hazard communication menjadi lebih
efektif di tempat kerja. Berikut merupakan langkah-lagkah tersebut :
1. Pahami standar yang ada dan identifikasi staff yang bertanggung jawab
2. Persiapkan program hazard communication yang telah tertulis
3. Pastikan wadah (containers) tempat menyimpan sumber bahaya dilabeli
4. Pantau dan pastikan keberadaan dan kondisi Safety data Sheets (SDS)
5. Menginformasikan dan melatih pekerja
6. Evaluasi dan menilai kembali program yang telah diimplementasikan
NEXT

Masing-masing program hazard communication di tempat kerja


biasanya bersifat spesifik yang disesuaikan dengan kondisi masing-
masing perusahaan.

Berikut merupakan contoh dari program-program hazard


communication yang
telah diimpelentasikan oleh OHSA untuk pabrik kimia, meliputi :
1. Program administrasi
alam program ini seorang safety manager memiliki tugas
untuk memantau, meninjau kembali, dan melakukan update
terhadap keseluruhan program hazard communication
di dalam perushaan, selain itu safety manager pun memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan pelatihan, dan
dokumentasi pelatihan, dan membuat program hazard
communication ini tersedia untuk semua pegawai di
perusahaan
NEXT

2. Pelabelan Container
pelabelan containter merupakan salah satu syarat yang harus
dilakukan di dalam pelaksanaan program hazard communication.
Pada program pelabelan ini safety officer harus mampu
memastikan bahwa seluruh tempat penyimpanan bahan-bahan
yang
merupakan sumber bahaya diberikan informasi detail bahaya
yang dianjurkan oleh
standar yang ada.
.
3. Material Safety Data Sheets (MSDS’s)
• memberikan informasi detail bahaya mengenai bahaya
dari suatu bahan yang
•digunakan ditempat kerja, seorang safety officer harus
mampu memastikan ketersediaan dari MSDS’s ini untuk
setiap bahan kimia yang digunakan di perusahaan
NEXT

4. Daftar inventoris bahaya kimia


staff yang bertanggung jawab akan menggabungkan, memantau, dan
melakukan update daftar keseluruhan bahan kimia berbahaya yang digunakan
dan di dalam daftar bahaya bahan kimia ini meliputi nama bahan kimia, area
kerja digunakannya bahan tersebut, tempat disimpannya bahan kimia tersebut,
kapan bahan tersebut tiba di area kerja, dan kapan bahan tersebut tidak
digunakan lagi di area kerja.
5. Pemberitahuan Kontraktor atau pegawai mengenai bahaya
bahan kimia yang digunakan di lokasi
• Biasanya pegawai dan kontarktor diberikan salinan dari
MSDS’s, kemudian
• penjelesan mengenai tindakan pencegahan yang
diperlukan, serta informasi mengenai
• label bahaya termasuk symbol dan system nomer
di dalam pelabelan, juga informasi
•bagaimana membaca dan mengintepretasikan label
NEXT

6. Pencatatan
yaitu program yang ditujukan untu melakukan pengumpulan
data mengenai bahan kimia apa saja yang pernah digunakan,
sedang digunakan, dan tidak digunakan lagi selama proses
produksi perusahaan berlangsung. Berdasarkan standar yang
ada pencatatan ini dilakukan sekurang-kurangnya selama 30
tahun berturut-turut.
7. Orientasi keselamatan
orientasi keselamatan ini diberikan kepada seluruh
pegawai maupun kontraktor baik permanent, maupun
kontrak. Secara minimum hal yang disampaikan di dalam
orientasi keselamatan meliputi review secara umum
mengenai kebijakan keselamatan perusahaan, review
spesifik mengenani tindakan rencana emergensi, review
spesifik mengenai bahan kimia berbahaya, dan persyaratn
keselamatan umum sebagaikontraktor
NEXT

8. Instruksi mengenai tugas baru diberikan kepada personil


yang baru pertema kali diberikan tugas berisiko sebelum ia
melakukan tugasnya
9. Pemberitahuan informasi bahaya tugas non-rutin
10. Pelatihan pegawai, merupakan program yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampaun pegawai terkait bagimana
mengurangi risiko secara nyata
Aplikasi Hazard Communication
di Tempat Kerja

Program hazard communication yang efektif harus bisa


memastikan bahwa pekerja yang bekerja langsung dengan sumber
bahaya
agar mengetahui kandungan bahan yang digunakan dan memahami
bagaimana melindungi diri mereka dari risiko yang mungkin timbul
dari penggunaan
bahan / sumber bahaya tersebut.
NEXT…..

contoh aplikasi hazard communiction ditempat kerja menurut


The Occupational Safety and Health Administration (OSHA) :
1. Training
Adapun tujuan dari training dalam hal komunikasi bahaya (hazard
comunnication)
 Mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
 Meningkatkan pengetahuan karyawan/pekerja terhadap bahaya ditempat
kerja
 Meningkatkan produktivitas 
2. Safety Talk / Tool Box Meeting
Safety talk atau tool box meeting merupakan sebuah
rangkaian akitivitas berbicara pada sebuah tim kerja yang
biasanya dilakukan sebelum aktivitas kerja dimulai dimana
tujuannya adalah untuk mengingatkan karyawan/pekerja akan
potensi-potensi bahaya di tempat kerja.
berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan safety
talk yang
baik:
NEXT…..

 Prepare (pikirkan, tulis, baca, dengarkan, dan praktekkan yang akan kita
katakan)
 Pinpoint (sederhanakan bahasa, fokus terhadap hal safety dari pekerjaan)
 Personalize (bicarakan langsung hal terkait K3 ke masing-masing personel)
 Picturize (visualkan apa-apa yang kita sampaikan)
 Prescribe (pastikan kita menyampaikan secara tepat kepada pendengar apa
yang
 seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan ketika melakukan pekerjaan yang
berisiko)
Safety talk / tool box meeting bisa dilakukan oleh orang-orang
yang bertanggung jawab akan K3 pekerja seperti:
 Foreman / Supervisor / Atasan langsung.
 Safety officer
 Anggota safety committee
 Sesama karyawan / pekerja, secara bergantian dalam rangka
meningkatkan kepedulian diantara karyawan / pekerja (bisa
dijadwalkan secara teratur)
NEXT…..

3. Safety Sign
Umumnya safety sign berisi pesan-pesan mengenai
bahaya serta informasi lain yang berhubungan dengan
keamanan kerja. Safety sign sangat umum digunakan
dalam keseharian, terutama di lingkungan kerja
dengan resiko keselamatan yang tinggi.
Contoh safety sing
Pemanfaatan media visual dalam promosi dan kesehatan

hazard communication adalah untuk melindungi pekerja dari suatu bahan


berbahaya melalui berbagai media yang ada.

Berikut ini macam-macam media harzard dalam promosi kesehatan :

1. Hazard communication label


Salah satu media dalam HCS adalah hazard communication label, yang
merupakan suatu media informasi tentang bahaya kimia yang terletak pada
kemasan dari bahan kimia berbahaya tersebut.
NEXT…..

2. Material Safety Data Sheet (MSDS) 


MSDS adalah suatu informasi spesifik dari setiap bahan kimia. MSDS
terbagi menjadi 16 bagian, yaitu :

• Informasi tentang pabrik penyedia bahan kimia tersebut


• Komposisi bahan kimia
• Identifikasi bahaya, seperti rute pajanan dan potensi efek kesehatan
yang ditimbulkan.
• First Aid
• Fire and Explosion Data, seperti flash point dan flammable limits.
• Accidental Release Measures, cara membersihkan bahan kimia
dengan aman dan APD yang harus digunakan bila terjadi tumpahan.
NEXT…..

• Handling and Storage


• Exposure Control/Personal Protection, merupakan APD yang aman
untuk digunakan ketika bekerja dengan bahan kimia tersebut.
• Physical/Chemical Properties, yaitu sifat fisik dan kimia dari bahan
kimia tersebut.
• Reactivity Information
• Toxicological Information
• Ecological Consideration
• Disposal Consideration 
• Transport Information 
• Regulatory Information
• Other Information, seperti hak pembelian dan penjualan kembali
bahan kimia tersebut.
3. Lock Out Tag Out (LOTO) LOTO
adalah suatu media yang digunakan untuk mencegah kecelakaan
akibat sumber energi, seperti listik, mesin, hidrolik, dan lain
sebagainya. LOTO merupakan tanggung jawab setiap pekerja untuk
melindungi pekerja lainnya ketika alat yang digunakan sedang dalam
perbaikan dan perawatan.

Anda mungkin juga menyukai