Anda di halaman 1dari 25

LANG6031 - Indonesian

Diksi, Pembetukan Istilah dan Definisi


Pernyataan
Pernyataan

Materi ini diadaptasi dari:

H.P. Achmad dan Alek. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga

BAB 1
Learning
LearningObject
Object

LO 1 : Mengidentifikasi kesalahan ejaan


dan diksi dalam kalimat
LO 2 : Membuat paragraf akademik
LO 3 : Menyusun karya ilmiah
Subtopik
Subtopik

1 : Diksi
2 : Pembentukan Istilah

3 : Definisi
Ketepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Penggunaan kata dalam berbagai kesempatan harus diperhitungkan


ketepatan dan kesesuaiannya

Ketepatan ialah hal yang menyangkut makna, logika, kesamaan maksud.

Kesesuaian yaitu kecocokan dengan konteks sosial;


apakah kata-kata yang dipilih atau dipakai dapat diterima oleh masyarakat,
pendengar atau pembaca. Terutama yang lebih penting adalah apakah pilihan
kata yang kita pakai sudah merupakan pilihan kata yang baku.
Ketepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

KETEPATAN KATA
Penggunaannya dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait
dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan
kosakata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan
mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca ataupun
pendengarnya.
Syarat
SyaratKetepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Membedakan makna denotasi dan konotasi.


Misalnya: Kata kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (denotatif)
tetapi kamar kecil berarti juga jamban (konotatif).

Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim.


Misalnya: adalah, ialah, yaitu, merupakan , dalam pemakaiannya berbeda-
beda.
Syarat
SyaratKetepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat


sendiri.

Misalnya: modern sering diartikan secara subjektif canggih, padahal


menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir. Canggih berarti
banyak cakap, suka mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual
Syarat
SyaratKetepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami


maknanya secara tepat
Misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya
koordinasi

Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang


benar
Misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan
Syarat
SyaratKetepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat.


Misalnya: ikan, kata khususnya tawes, lele, mujair

Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat


Misalnya: isu (berasal dari bahasa inggris, issue yang berarti publikasi,
kesudahan, perkara) isu dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak
jelas asal-usulnya, desas-desus, kabar angin
Syarat
SyaratKetepatan
KetepatanKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Menggunakan dengan cermat kata bersinonim


Misalnya: pria dengan laki-laki, saya dengan aku, buku dengan kitab
Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.
Misalnya:
perdamaian, pendidikan, persatuan
(kata abstrak)
meja, kursi, papan (kata konkret)
Kesesuaian
KesesuaianKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

KESESUAIAN KATA

Selain ketepatan pilihan kata, pengguna bahasa harus pula memperhatikan


kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak
ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung.
Syarat
SyaratKesesuaian
KesesuaianKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukkan


penggunaanya dengan dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam
pergaulan.
Misalnya: hakikat (baku), hakekat (tidak baku)
Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat.
Misalnya: kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan)
Syarat
SyaratKesesuaian
KesesuaianKata
Kata(DIKSI)
(DIKSI)

Menggunakan kata dengan nuansa tertentu.


Misalnya: berjalan pelan, mengesot dan merangkak
Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah, dan
komunikasi nonilmiah
Misalnya: argumentasi (ilmiah), pembuktian (populer), psikologi (imiah),
ilmu jiwa (populer)
Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan) dalam bahasa
tulis
Misalnya: tulis, baca, kerja(bahasa lisan, menulis, membaca, membacakan,
bekerja, mengerjakan (bahasa tulis)
PEDOMAN PEMBENTUKAN ISTILAH

PENGERTIAN

Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau
lambang dan yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,
proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan


pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya.
Istilah umum adalah istilah yang berasal
dari bidang tertentu, yang karena dipakai
secara luas, menjadi unsur kosakata
umum. Misalnya: anggaran, belanja, nikah

Istilah khusus adalah istilah yang


maknanya terbatas pada bidang tertentu
saja. Misal: Apendektomi, Bipatride
PEDOMAN PEMBENTUKAN ISTILAH

PERSYARATAN ISTILAH YANG BAIK

Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam


pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia yang berikut:
1. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang
dari makna itu
2. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di
antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.

3. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa
(konotasi) baik
4. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar
(eufonik).
5. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut
kaidah bahasa Indonesia.
PEDOMAN PEMBENTUKAN ISTILAH

PERSYARATAN ISTILAH YANG BAIK

Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam


pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia yang berikut:
1. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang
dari makna itu
2. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di
antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.
3. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa
(konotasi) baik
4. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar
(eufonik).
5. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut
kaidah bahasa Indonesia.
PEDOMAN PEMBENTUKAN ISTILAH

PROSES PEMBENTUKAN ISTILAH

Konsep Ilmu
Upaya kecendikiaan ilmuan (scientist) dan pandit
Pengetahuan dan
(scholar) telah dan terus menghasilkan konsep ilmiah
Peristilahannya 
Bahan baku istilah Indonesia diambil dari
Bahan Baku Istilah (1) bahasa Indonesia (2) bahasa Nusantara yang serumpun
Indonesia (3) bahasa asing

Pemantapan Istilah yang mengungkapkan konsep hasil galian ilmuwan


Istilah Nusantara dan pandit Indonesia, telah lama diterima secara luas

Upaya kecendikiaan ilmuan (scientist) dan pandit


Pemadanan Istilah (scholar) telah dan terus menghasilkan konsep ilmiah

Dilakukan lewat penerjemahan, penyerapan,


Penerjemahan atau gabungan penerjemahan dan
penyerapan.
Jenis
Jenis––Jenis
JenisDefinisi
Definisi

DEFINISI NOMINAL : Definisi ini berupa pengertian singkat.

Definiens pada definisi jenis ini ada tiga macam, yaitu:


-Sinonim atau padanan
Contoh: manusia adalah orang,
perempuan adalah wanita.
-Terjemahan dari bahasa lain
Contoh: kinerja ialah performance,
pengembang ialah developer.
- Asal-usul sebuah kata
Contoh: psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu,
psikologi adalah ilmu jiwa.
Jenis
Jenis––Jenis
JenisDefinisi
Definisi

DEFINISI FORMAL
Definisi formal disebut juga definisi terminologis, yaitu definisi yang disusun
berdasarkan logika formal yang terdiri dari tiga unsur. Strukturnya berupa kelas,
genus, dan pembeda (diferensiasi).

Contoh: manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna


Jenis
Jenis––Jenis
JenisDefinisi
Definisi

DEFINISI OPERASIONAL
Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya penelitian.
Contoh :
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah proporsi dari penduduk kelompok usia
sekolah tertentu yang sedang bersekolah (tanpa memandang jenjang pendidikan yang
ditempuhi) terhadap penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuaian. Sejak tahun
2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan
Jenis
Jenis––Jenis
JenisDefinisi
Definisi

DEFINISI PARAGDIMATIS
Definisi paradigmatis bertujuan untuk mempengaruhi pola berpikir orang lain.
Definisi jenis ini disusun berdasarkan nilai-nilai tertentu

Contoh:

Globalisasi bisnis adalah usaha lebih banyak melampaui batas-batas negara untuk
mendapatkan uang, barang, dan konsumen.
Jenis
Jenis––Jenis
JenisDefinisi
Definisi

DEFINISI LUAS: Definisi luas adalah batasan pengertian yang sekurang-


kurangnya terdiri atas satu paragraf. Definisi ini hanya berisi satu gagasan yang
didefinisikan.
Contoh :
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) merupakan perguruan tinggi kedinasan
program D-IV, yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958.
STIS mengemban visi menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berfungsi
untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang statistika dan komputasi statistik dengan mendidik kader yang memiliki
kemampuan akademik/profesional. Dengan demikian lulusan STIS merupakan
tenaga yang mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian, melakukan analisis
di bidang sosial-ekonomi serta merencanakan dan mengembangkan sistem informasi.
Referensi
Referensi

REFERENSI UTAMA:

• Diksi dan Definisi


• H.P. Achmad dan Alek. (2016). Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga

REFERENSI TAMBAHAN:
• http://rahmiyuliaduta.blogspot.com/
Thank You

Anda mungkin juga menyukai