Anda di halaman 1dari 26

METODE PRAKIRAAN

DAMPAK

Kiki Sanjaya, S.KM., M.KL


Prinsip Dasar Prakiraan Dampak

1. Pendekatan “Dengan & Tanpa Proyek”


Besar dampak lingkungan (magnitude of impact)
dan arah dampak lingkungan yang akan terjadi di
ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan
pendekatan sebagai berikut:

Dampak proyek= Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan

dengan proyek tanpa proyek


Prakiraan (Besar) Dampak
Pendapatan
Kondisi
setara beras
dengan
(kg/jiwa/thn)
proyek
A
350 O4

320 B O1 Area
Besar
Dampak
O5

O2 Kondisi
250 O6 tanpa
C O3 proyek

0 T1 T2 T3 Umur Proyek)
Proyek A
Dimulai
Besar Dampak vs Dampak Besar
Dampak pd
Pendapatan tahun T2 Kondisi Area Besar
setara beras berukuran tanpa Dampak
(kg/jiwa/thn) kecil proyek
A O4
350 O1
B
320

O2
Dampak pd
250 C tahun T3
O3 O5 berukuran
Kondisi besar
dengan
proyek

0 T1 T2 T3 Umur Proyek
Proyek B
Dimulai
Prinsip Dasar Prakiraan Dampak

2. Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari Proyek


Prakiraan dampak suatu komponen harus
mempertimbangkan prakiraan komponen
lingkungan lain yang terkait.
● Contoh, prakiraan terhadap perubahan pendapatan nelayan harus
mempertimbangkan hasil prakiraan dampak populasi ikan
Prakiraan Dampak Sosial

● Harus dapat memprakirakan siapa yang terkena dampak.


“Berapa banyak” yang akan terkena dampak dan siapa
kelompok/ golongan masyarakat yang terkena dampak.
● Dalam bentuk apa (in what way) terkena dampak  media
transportasi limbah/emisi, media biologi
● Berapa lama dampak berlangsung dan seberapa dalam
intensitas dampak yang ditimbulkan
→ Bila pelingkupan terfokus baik (isu pokok, potensi dam-ting
& batas studi) serta pengumpulan dan analisis data terarah;
maka prakiraan dampak akan tajam dan analitis.
Prakiraan Dampak Sosial - Analogi
MasyarakatXXpada
Masyarakat pada MasyarakatXXpada
Masyarakat pada
kondisitanpa
kondisi tanpaproyek
proyek kondisidengan
kondisi denganproyek
proyek
PP PP

ProyekPP
Proyek Selisih
“dengan” & Prakiraan
“tanpa Dampak
proyek”

MasyarakatYYpada
Masyarakat pada MasyarakatYYpada
Masyarakat pada MasyarakatXX
kondisitanpa
tanpaproyek
proyek Masyarakat
kondisitanpa
kondisi tanpaproyek
proyek kondisi denganproyek
proyekPP
dengan
PP PP

Saat lalu Saat penyusunan ANDAL Masa mendatang

P : Proyek yang akan dibangun di sekitar masyarakat X


Metode Prakiraan (Besar) Dampak

 Metode Formal
 Model Fisik (physical model)
 Eksperimen (experimental method)
 Model matematik
 Metode InFormal
 Penilaian ahli (professional judgement)
 Teknik Analog
Metode Formal

Teknik memprakirakan dampak dengan menggunakan formula, model atau


rumus tertentu, baik yg sudah dikembangkan oleh pakar lain maupun yg
dibuat sendiri.
 Hasil prakiraan bersifat kuantitatif dengan dukungan tabel, grafik atau
referensi spasial/geografis.
Metode Formal

 Terlepas dari persoalan akurat tidaknya prakiraan


dampak, akuntabilitas metode formal lebih dapat
ditelusuri ketimbang yg bersifat non formal
 Metode ini harus hati-hati digunakan karena
sering terdapat asumsi atau koefisien teknis yg
tidak relevan dgn kondisi Indonesia
Metode Formal
Model Fisik
Model Illustrasi
Illustrasi (sketsa, foto, film) tentang kondisi
lingkungan “Tanpa Proyek” vs “Dengan Proyek”
Model Miniatur
Simulasi kondisi dengan proyek melalui model
miniatur (sering digunakan utk aspek fisik kimia)
Asumsi:
Antara model miniatur & yang diamati terdapat
kesamaan proses/dinamika
Metode Formal
Model Eksperimen
Banyak digunakan oleh aspek biologi
 Eksperimen Laboratorium
Kondisi lingkungan yang akan terjadi karena proyek
diuji coba di laboratorium
 Eksperimen di Calon Lokasi Proyek

Eksperimen dengan pengujian langsung di (calon)


lokasi kegiatan proyek
Metode Formal
Model Matematik
 Model Proyeksi
Prakiraan dampak dibangun berdasarkan model
matematik yang dikonstruksikan dari teori dan asumsi
bekerjanya suatu kondisi sosial tertentu. Misal, model
proyeksi pertambahan penduduk
 Model Empirik (black box)
Model dibangun berdasarkan hasil pengamatan secara
empiris terhadap perilaku input-ouput obyek yang
diteliti, tanpa melihat perilaku proses
Contoh: Model Efek Pengganda (Multiplier Effect)
Metode Informal
 Teknik memprakirakan dampak yang
mengandalkan pada kemampuan profesional pakar
(ilmu-ilmu sosial). Ketajaman metode ini banyak
ditentukan oleh:
• Pengalaman empiris yang terhimpun pada pakar
bersangkutan
• Kemampuan analisis-sintesis secara logis dari pakar
bersangkutan
 Hasil prakiraan dapat bersifat kuantitatif
Metode Informal

 Metode ini sebaiknya digunakan manakala tidak


ada metode formal yang representatif dan atau
tidak tersedia data yang dipersyaratkan oleh
metode formal yang akan digunakan.
 Kesahihan metode informal sangat tergantung
pada kemampuan pakar yang menggunakannya.
Sehingga hasilnya tidak selalu lebih rendah dari
metode formal.
Metode Informal
Penilaian Ahli
 Meminta kepada seorang ahli
 Meminta pendapat kepada lebih dari 1 (satu) orang ahli
 Meminta pendapat kepada group para ahli/asosiasi pakar
 Meminta kepada group para ahli untuk menyepakati dan melembagakan
konsensus yang dicapai
Metode Informal
Teknik Analog
Fenomena dampak lingkungan tertentu (akibat proyek
tertentu) digunakan untuk memperkirakan dampak
kegiatan/proyek sejenis di lokasi lain
misal:
Sebab-sebab timbulnya keresahan warga masyarakat sekitar tambang
batubara di Barito Utara (Kaltim) digunakan sebagai analogi untuk kasus
tambang batubara di Kalsel
Sejauh mana Dampak Lingkungan yang timbul
Bersifat Penting?:
Evaluasi Sifat Penting Dampak

Sejauh mana perubahan lingkungan (dampak)


akibat rencana kegiatan/usaha yang timbul
bersifat mendasar terhadap:
stabilitas dan keberlanjutan kehidupan ekologi
(ecological importance), dan/atau
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
masyarakat (social importance)
Setiap kelompok masyarakat memberi nilai
penting yang berbeda-beda (ruang, waktu)
terhadap dua segi kehidupan tersebut
Evaluasi Sifat Penting Dampak

Penting-tidaknya dampak sangat ditentukan oleh


kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
yang terkena dampak. Sehingga sifat penting
dampak sangat kontekstual:
 Emic, tergantung pada nilai-nilai dan norma yang dianut oleh
masyarakat yg berkepentingan dengan dampak yang timbul
 Relatif, apa yang dipandang penting saat ini dapat berubah di masa
mendatang
Evaluasi Sifat Penting Dampak
• Faktor penentu dampak penting: PP No. 27 Tahun
1999
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang
terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
• Tolok ukur penting tidaknya dampak Keputusan
Kepala BAPEDAL No. KEP-056 Tahun 1994,
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
Dampak Besar & Penting
• Besar dampak (magnitude of • Makna penting perubahan
impact): merujuk pada derajat (dampak) lingkungan
perubahan lingkungan terhadap kehidupan sosial
(besar/kecil) dan ekologi akibat adanya
• Dampak besar (big magnitude rencana kegiatan/usaha
of impact): merujuk pada
perubahan lingkungan yang
tergolong besar

 Dampak besar dalam UU No. 23/1993 & PP No. 27/1997: magnitude


of impact atau big magnitude of impact ?
 Dampak yang besar (big magnitude of impact ) tidak senantiasa
berdampak penting (mis, dampak pd 500 ha alang2)
 Dampak yang kecil (small magnitude of impact) dapat bersifat
penting (mis, perubahan 0.5 0c pada suhu air laut akibat buangan
limbah cair berakibat penting pada populasi benur udang)
Besar Dampak & Penting Dampak
Pendapatan
Garis Kondisi Area
setara beras
kemiskinan dengan Dampak
(kg/jiwa/thn)
proyek Penting
A
350 O4

320
B
Besar
O1 Dampak
O5
O2
Kondisi
250 O6 tanpa
C O3 proyek

0 T1 T2 T2n T3 Umur Proyek)


Proyek A
Dimulai
Besar Dampak & Penting Dampak
Pendapatan
Kondisi Kondisi
setara beras Garis dengan tanpa
(kg/jiwa/thn) Kemiskinan proyek proyek

350
A O1 O4
Area Besar
B
320 Dampak

O2
Area
250 C Dampak
O3 O5 Penting

0 T1 T2 T2n T3 Umur Proyek


Proyek B
Dimulai
Muatan Pokok Dokumen ANDAL

Deskripsi Proyek Bab 4

Rona LH Bab 5
Rona LH
Alternatif 1
Alternatif 2
Dampak
lingkungan yg
dikaji hrs ANDAL
sesuai dgn KA
Prakiraan Prakiraan Bab 6
Dampak Dampak
Alternatif 1 Alternatif 2

Dampak
lingkungan yg
dikaji hrs Evaluasi Dampak utk
sesuai dgn KA Pengambilan Keputusan: Bab 7
& Prakiraan Alternatif 1 vs Alternatif 2 ?
Dampak
Mutu Dokumen AMDAL yang telah Disetujui
(Kasus 20 dokumen AMDAL, 1995)

Uraian  Dok. AMDAL


Analisis Tahap 1: besar & penting dampak
Hanya mengkaji besar dampak 9
Mengkaji besar dan penting dampak 11
Jumlah Dokumen 20
Analisis Tahap 2: kriteria penting dampak
Memakai kriteria yang dibuat sendiri 4
Tidak jelas kriteria yang digunakan 3
Memakai Kepka Bapedal 056/1994 4
Jumlah Dokumen 11

Anda mungkin juga menyukai