Anda di halaman 1dari 13

Perjanjian

Lama

Alkitab
Perjanjian
Baru
Makna Istilah “Perjanjian Lama”
• Istilah “PL” dipergunakan untuk membedakan dengan
“PB”.
• Dalam sejarah keselamatan, relasi manusia dengan
Allah diikat dengan perjanjian.
• Perjanjian itu adalah perjanjian kasih yang
menyelamatkan. Allah berjanji akan senantiasa
menyelamatkan manusia, dari pihak manusia Allah
menuntut kesetiaan.
• PL : perjanjian antara Allah dan umat Israel. Namun,
kesetiaan Allah seringkali dibalas dengan
ketidaksetiaan Israel.
Makna “Perjanjian Baru”
• Allah yang adalah setia tetap menjanjikan
penyelamatan kepada manusia. Ia
memperbaharui perjanjian melalui Putera-
Nya, Yesus Kristus.
• PB: perjanjian antara Allah dan umat manusia
melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus.
• PL hanya mungkin dipahami bila kita
memahami PB dalam Kristus.
Mengenal Kitab PL
• KSPL disarikan dari kumpulan cerita tentang
pengalaman bangsa Israel dalam hubungannya dengan
sejarah keselamatan.
• Ajaran yang terkandung dalam cerita diyakini berasal
dari Allah, firman Allah. Firman Tuhan itu diperoleh
lewat pengalaman dan penemuan bangsa Israel berkat
ilham dan bimbingan Roh Allah.
• Sebagian besar kisah menceritakan bagaimana Israel
diselamatkan oleh Allah. Pengalaman-pengalaman ini
diceritakan turun-temurun kepada anak cucu mereka.
Akhirnya, dengan proses yang panjang, cerita-cerita ini
ditulis, dikumpulkan, dan disusun menjadi Kitab Suci.
• Seluruh KSPL adalah kitab iman, bukan riwayat
hidup dan sejarah seseorang atau bangsa Israel.
Tokoh-tokoh dalam PL dapat saja tokoh sejarah dan
berlatar belakang sejarah, tetapi dalam KSPL
terutama dimuat iman bangsa Israel itu.
• PL memuat kisah prasejarah (Kej 1-11) dan sejarah
Israel dari Abraham (2000/1800 SM) sampai
menjelang Yesus Kristus, yakni sampai dengan
perjuangan umat Israel melawan penindasan
Antiokhus IV Ephipanes, yang berakhir dengan
kemenangan bangsa Israel (dikisahkan dalam Mak).
Namun sejarah dalam KSPL lebih merupakan
sejarah iman.
Bagi umat Kristen, Perjanjian Lama:
• untuk menyiapkan kedatangan sang Juruselamat umat
manusia, yaitu Yesus Kristus, dengan berbagai nubuat
dan lambang.
• Mengajarkan tentang Allah (Pencipta, asal dan tujuan
segala ciptaan)
• Mengajarkan pendidikan nilai, biarpun tidak
sesempurna PB
• Mengajarkan doa-doa yang menakjubkan

papirus untuk
menuliskan KS
zaman dulu
Proses Terjadinya KSPL
Sejalan dengan Sejarah Israel
• 1800 – 1600 SM: zaman • Diteruskan lisan turun-
bapa-bapa bangsa (Abraham- temurun.
Ishak-Yakub) • Kej 12-50

• 1600-1225 SM: kisah Israel • Masih disampaikan secara


mengungsi ke Mesir, perbudakan lisan.
di Mesir, pembebasan dari Mesir • Mungkin 10 Perintah Allah
sampai perjanjian di Sinai. dalam rumusan pendek ditulis
pada masa ini

•1225-1030 SM: perebutan tanah • Masih secara lisan


Kanaan dipimpin Yosua dan • Juga sudah terdapat beberapa
zaman hakim-hakim. hukum
• 1030-930 SM: periode raja- • Pada zaman raja Saul, Daud,
raja Salomo, bagian-bagian KSPL
mulai ditulis, mis: kisah penciptaan
manusia, manusia jatuh dalam dosa
dan akibatnya, bapa-bapa bangsa,
kisah para raja, beberapa bagian
mazmur, dan hukum-hukum
• 930-772 SM: kerajaan Israel • Melengkapi cerita-cerita kitab Taurat
dan Yehuda Musa serta beberapa tambahan hukum.
• Beberapa bagian pewartaan para nabi.
•Muncul pewartaan para nabi • Beberapa kumpulan hukum perjanjian
(Elia dan Elisa, Hosea, Amos) juga mulai ditulis (dalam Ul).
• Beberapa kumpulan hukum
perjanjian mulai diterapkan
• 722-587 SM: kerajaan Yehuda • Beberapa tradisi tertulis tentang kisah
masih berlangsung sesudah bapa-bapa bangsa mulai disatukan
• Pewartaan para nabi mulai ditulis,
kerajaan Israel jatuh, sampai sebagian diteruskan secara lisan.
dibuang ke Babilon • Muncul tulisan tentang sejarah Israel,
beberapa bagian mazmur, dan Ams.
• 586-539 SM: zaman • Penulisan kitab sejarah
pembuangan Babilon. dilanjutkan
• Muncul Rat
•Pewartaan para nabi sebelum
pembuangan ditulis.
• Muncul para imam yang
menulis hukum dalam Im.
• 538-200 SM: sesudah • Ke-5 kitab Taurat, Yos, Hak, 1-2
pembuangan, Israel diizinkan Sam, Raj telah selesai ditulis.
pulang ke tanah airnya oleh raja • Kitab para nabi pun sudah
Persia banyak yang selesai.
• Dipilih 50 mazmur
•Muncul beberapa tulisan
kebijaksanaan
• 2 abad terakhir • DitulislahDan, Est, Yud, Tob, 1-
2 Mak, Sir, Keb Sal
Kanonisasi Kitab Suci
• Kitab-kitab PL pada awalnya ditulis dalam bahasa
Ibrani.
• Setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina
dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka
kehilangan bahasa aslinya, banyak keturunan mereka
tidak lagi bisa berbahasa Ibrani, dan mulai berbicara
bahasa Yunani (waktu itu bahasa internasional).
Mereka membutuhkan terjemahan KS dalam bahasa
Yunani.
• Di Alexandria berdiam sejumlah besar orang Yahudi
berbahasa Yunani. Selama pemerintahan Ptolemius II
Philadelphus (285-246 SM) proyek penerjemahan KS
berbahasa Ibr dimulai oleh 70 atau 72 ahli kitab Yahudi
(wakil dari ke-12 suku Israel, tiap suku 6 orang).
• Terjemahan ini selesai sekitar 250-125 SM, disebut
Septuagint (kata Latin, berarti 70 (LXX), sesuai
jumlah penerjemah). Isinya adalah kitab-kitab yang
aslinya berbahasa Ibrani dan juga Yunani.
• Kitab ini sangat populer, diakui sebagai KS resmi
(kanon Alexandria). Waktu itu bahasa Ibrani mati,
orang Yahudi di Palestina umumnya berbahasa
Aram.
• Maka hampir bisa dipastikan Yesus, para rasul, dan
para penulis kitab-kitab PB menggunakan PL
terjemahan Septuagint (PB ditulis dalam bahasa
Yunani). Perjanjian Baru mengutip Septuagint
sebanyak 340 kali, dan hanya mengutip kanon
Ibrani sebanyak 33 kali (penjelasan para pengarang
Protestan yang bernama Gleason Archer dan G.C.
Chirichigno).
• Sekitar th 100 M, para rabbi (imam Yahudi)
berkumpul di Jamnia, Palestina (mungkin
sebagai reaksi terhadap Gereja yang semakin
kuat) dan menetapkan 4 kriteria untuk
menentukan kanon KS mereka:
1. ditulis dalam bahasa Ibr
2. sesuai dengan kitab Taurat
3. lebih tua dari zaman Ezra (sekitar 400SM)
4. ditulis di Palestina
• Mereka menolak 7 buku dari kanon Alexandria
dalam Septuagint: Tob, Yud, Keb Sal, Sir, Bar
dan Surat Nabi Yer, 1 dan 2 Mak, serta
tambahan-tambahan Est dan Dan (kemudian
disebut “Deuterokanonika”). Alasan: tidak
ditemukan versi Ibr kitab-kitab tersebut.
• Gereja tidak mengakui konsili rabbi-rabbi Yahudi itu
dan tetap menggunakan Septuagint. Pada konsili di
Hippo th 393 M dan konsili Kartago th 397 M, Gereja
Katolik menentapkan 46 kitab hasil kanon Alexandria
sebagai kanon PL.
• Selama 16 abad kanon Alexandria diterima secara
bulat oleh Gereja. Martin Luther sendiri memasukkan
kitab-kitab Deuterokanonika itu di dalam terjemahan
Kitab Sucinya yang pertama dalam bahasa Jerman.
Kitab Deuterokanonika juga terdapat di dalam edisi
pertama dari King James version (1611) dan cetakan
Kitab Suci pertama yang disebut sebagai Guttenberg
Bible (yang dicetak satu abad sebelum Konsili Trente
1546). Kenyataannya, kitab-kitab Deuterokanonika ini
termasuk di dalam hampir semua Kitab Suci sampai
Komite Edinburg dari the British Foreign Bible Society
memotongnya pada tahun 1825.

Anda mungkin juga menyukai